
Belajar Meneguhkan Dan Menguatkan Hati
ReMAKA: Renungan Malam Keluarga Allah
BACAAN HARI INI
Efesus 3:14-21
RHEMA HARI INI
Efesus 3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
“Kuyakin Kau hadir di sini, kurasakan kuasa yang tak terbatas. Kuyakin Kau nyata di sini, kemenangan terjadi di sini.” Hari-hari ini, siapa yang belum pernah mendengar lagu yang sangat menguatkan dan meneguhkan iman ini? Tahun 2014, sang penulis lagu, Franky Kuncoro, mendapat rhema dari Tuhan untuk pindah ke Jakarta dan mendirikan sekolah pujian dan penyembahan yang pertama di Indonesia. Dalam delapan bulan pertama, ia masih belum melihat tanda-tanda rencana Tuhan tersebut akan tergenapi. Bayang-bayang kegagalan terus merasuki pikirannya, sehingga sudah beberapa kali ia menyiapkan koper untuk kembali ke Surabaya.
Namun, saat itu gerejanya mengadakan kegerakan doa puasa 21 hari.
Tepat di hari ke-21, saat sedang duduk diam sambil menyembah di bawah kaki Tuhan, ia kembali mendapatkan rhema untuk menghampiri Tuhan dengan penuh keberanian. Dari sanalah, “Kemenangan Terjadi di Sini” tercipta. Kemenangan pun benar-benar terjadi. Tuhan bukan hanya menyediakan tempat terbaik untuk sekolah pujian penyembahan di jatung kota Jakarta, tetapi juga memakai lagu tersebut untuk memberkati banyak orang sampai ke berbagai pelosok dunia.
Dalam perjalanan iman kita, sering kali kita harus menghadapi banyak sekali tantangan sebelum mujizat dimanifestasikan dalam hidup kita. Semakin besar mujizat yang Tuhan akan sediakan, semakin besar pula tantangannya. Ketakutan dan keraguan yang melemahkan langkah kita seharusnya tidak memiliki tempat di hati kita. Itulah sebabnya, Tuhan terus-menerus mengulangi perkataan-Nya kepada Yosua untuk menguatkan dan meneguhkan hatinya dalam perjalanannya menuju Tanah Perjanjian. Oleh anugerah-Nya yang melimpah, Dia aktif bekerja dalam batin kita, membangunkan fondasi yang kuat berlandaskan firman-Nya. Ya, sebesar apa pun tantangan yang Anda hadapi saat ini, tetap kuatkan dan teguhkan hati Anda. Pandanglah Yesus, Sang Pencipta dan Penyempurna iman kita, maka Anda akan dibawa dari satu level kemuliaan kepada level kemuliaan yang lebih tinggi lagi.
RENUNGAN
Kalau kita ingin masuk ke LEVEL LEBIH TINGGI dan mengalami KEMULIAAN LEBIH BESAR, kita perlu belajar MENEGUHKAN dan MENGUATKAN HATI.
APLIKASI
1. Janji Tuhan dalam aspek apa sajakah yang sedang Anda pergumulkan hari ini?
2. Mengapa Anda perlu belajar meneguhkan dan menguatkan hati Anda?
3. Rintangan apakah yang harus Anda hadapi dalam mencapainya? Bagaimana Anda dapat menguatkan dan meneguhkan hati Anda untuk dapat melampauinya?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang baik, kami bersyukur dan percaya atas pengorbanan-Mu di atas kayu salib sebagai bukti kasih-Mu kepada kami. Bila saat ini kami sedang menghadapi rintangan dalam perjalanan iman kami untuk mencapai tempat yang Engkau janjikan, urapi kami, ya Bapa. Teguhkan dan kuatkan hati kami sampai kami dapat melihat janji-Mu dinyatakan di hadapan kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin.”
Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus.
Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA (Renungan Keluarga Allah) yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi.
Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan.
Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita.
Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.
Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa.
Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.
Terimakasih atas renungannya