Mematahkan Jerat Hutang
RHEMA HARI INI
Roma 13:8 “Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.”
Ada seorang suami yang memiliki hutang sangat besar namun istrinya tidak mengetahui sehingga istrinya marah-marah karena merasa tertipu, tidak dianggap sebagai istri dan minta untuk bercerai. Hari itu pernikahan mereka seperti ada di ujung tanduk kehancuran. Namun tanpa mereka duga, sebuah pertolongan pun datang dari sepasang suami istri yang mengetahui pertengkaran mereka. Pada saat itu sang suami dan istri didoakan dan diingatkan kembali akan janji pernikahan mereka untuk sehati menghadapi setiap masalah yang muncul dalam pernikahan mereka, tanpa harus mengucapkan kata cerai. Sejak malam itu, pemulihan dari Tuhan datang dan menyadarkan kebodohan sang suami juga keegoisan sang istri hingga akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bersatu menyerahkan segala masalah hutang-hutang mereka kepada Tuhan. Dan perlahan namun pasti, pertolongan Tuhan pun datang memulihkan kondisi keuangan mereka. Beberapa bulan kemudian, tiba-tiba ada telepon dari sebuah bank memberitahukan bahwa mereka mendapatkan potongan 30% dan entah bagaimana bulan itu mereka juga mendapat uang dari THR dan bonus untuk membayar hutang-hutang tersebut. Pemulihan dari segala hutang kartu kredit yang dikerjakan Tuhan dalam keluarga tersebut berlangsung sangat cepat. Bahkan tidak hanya sampai di situ saja, Tuhan memulihkan keluarga suami istri tersebut menjadi semakin harmonis.
Apabila seseorang sudah masuk dalam sistem hutang dengan bunga tinggi ini, hanya sedikit yang bisa menyelesaikan hutangnya; kebanyakan akan terus terikat seumur hidup mereka menjadi hamba / budak yang harus bekerja keras seumur hidup hanya untuk membayar hutang dan bunganya. Ketika seseorang berhutang, ia berada dalam kuasa orang yang meminjamkan kepadanya. Tentunya ini bukan situasi ideal yang Tuhan inginkan bagi anak-anakNya. Oleh karena itu, sebaiknya orang Kristen berhemat, dan mengencangkan ikat pinggang, daripada berhutang. Manusia berusaha, Tuhan yang memberkati. Jika usaha kita maksimal, marilah kita mencukupkan diri dengan apa yang Tuhan berikan untuk kita.Marilah kita datang kepada Tuhan Yesus yang sanggup mematahkan setiap jerat hutang.(ABU)
RENUNGAN
Hari ini, setiap JERAT HUTANG DIPATAHKAN di dalam nama Tuhan Yesus! Sehingga setiap Anda mengalami kelegaan, sukacita dan kemenangan!
APLIKASI
1. Uji kembali diri Anda apakah Anda percaya jika Tuhan mampu mematahkan jerat hutang dalam hidup Anda ?
2. Apa komitmen Anda agar Anda tidak kembali terjerat hutang ?
DOA UNTUK HARI INI
Bapa dalam nama Yesus, kami percaya hari ini setiap jerat hutang kami patahkan di dalam nama Tuhan Yesus sehingga kami mengalami kelegaan, sukacita dan kemenangan. Amin.
Saya saat ini terjerat hutang,semakin hari semakin bertambah,saya perlu muzijat.thanx u
SAYA YAKIN BAHWA TUHAN YESUS TOLONG SAYA DAN SUAMI LEPAS DARI JERAT HUTANG
Saya mewarisi hutang bank yang sangat besar dari orangtua saya. Sebelum saya membaca renungan ini, saya mengira bahwa inilah jalan hidup saya : mengabdikan diri demi keluarga dengan memanggul salib hidup (baca: utang) atas nama Tuhan. Saya bahkan sudah meninggalkan kekasih saya demi “misi-melunasi-hutang-keluarga” ini (dan syukur kepada Tuhan bahwa ia memperoleh pria yang jauh lebih baik dari saya, dan kini telah menjadi suaminya). Saya cinta dia, karena itu saya tidak mau dia ikut terseret beban berat karena aku, sebab dirinya bukan dari keluarga berada (lagipula, cinta tidak harus saling memiliki, kan?).
Selama bertahun-tahun usaha kami semakin lama malah semakin terpuruk. Bunga bank yang besar semakin tak terkejar sehingga hutang-hutang semakin menggunung, termasuk hutang dari para kerabat dan sahabat. Novena demi novena kurang terjawab (dan saya masih bersyukur untuk itu). Beban pikiran semakin menumpuk menyebabkan depresi berat dan hipertensi yang semakin parah karena stres. Kami terancam kehilangan segalanya termasuk tempat tinggal (saya masih memiliki tanggungan yaitu adik-adik saya), dan saya masih percaya bahwa semua ini adalah ujian Tuhan. Saya tidak akan melepas atau lari dari tanggung jawab dan terus percaya bahwa dengan tetap berusaha tekun dan berdoa, Tuhan terus memberkati usaha kami hingga “misi” selesai, bahkan mukjizat akan datang karena Tuhan maha pengasih.
Setelah saya membaca renungan sederhana ini, saya jadi merasa bodoh. Selama ini saya menjalankan “misi” yang salah? Hahaha…kuharap cukup saya seorang saja yang sebodoh ini, ya?
Lalu…renungan ini untuk “korban utang” yang sudah berumah tangga, kan? Maaf jika saya malah curhat di sini…hahaha… Hanya ada satu hal yang saya tidak mengerti yaitu poin pertama (1) pada APLIKASI. Mohon penjelasannya, dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.