
MENANGKAP RHEMA DI UC 2022 DAN TUHAN SEMBUHKAN LUTUT TANPA OPERASI
Shalom Pak Obaja, terima kasih buat firman Tuhan yang sangat memberkati selama UC kemarin. Hari ini salah satu rhema yang disampaikan bahwa kita akan melihat mujizat tidak masuk akal dan membuat kita berkata “koK bisa yaa…” benar-benar saya alami.
Hari Selasa kemarin saya periksa ke dokter karena lutut kiri saya sudah hampir sebulan sakit dan makin lama makin memburuk, hasil pemeriksaan dokter saya mengalami retak dibagian tempurung lutut kiri dan harus segera di operasi. Jujur saya kaget dan tidak siap mental untuk menjalani operasi. Saat itu saya berpikir kalau saya operasi berarti saya tidak bisa ikut UC karena harus istirahat minimal seminggu setelah operasi.
Akhirnya saya memutuskan untuk operasi hari Jumat aja setelah UC karena saya yakin Tuhan akan melakukan sesuatu bagi saya selama UC dan saya tidak ingin melewatkan momen UC ini dengan terbaring di rumah sakit. Selasa malam itu hampir saya tidak bisa tidur karena pikiran saya kacau dan seolah-olah seluruh persendian tulang saya rasanya ngilu.
Rabu pagi sewaktu bangun pagi, kondisi lutut saya makin parah, bengkak, lebam dan panas. Lalu saat itu saya berdoa minta Tuhan sembuhkan dan saya tolak intimidasi iblis akan keadaan lutut saya yang memburuk. Saya perkatakan pada lutut saya bahwa lutut saya akan sembuh tanpa operasi.
Malamnya sewaktu KKR, Pak Jonatan menubuatkan bahwa mulai malam itu 14 September tidak henti-hentinya kita akan berkata “kok bisa yaa..” saat itu saya percaya dan saya aminkan terjadi dalam hidup saya. Selama acara UC berlangsung saya beberapa kali harus naik turun tangga dan itu membuat lutut saya sakit tapi saya tetap perkatakan bahwa lutut saya akan Tuhan sembuhkan.
Jumat pagi sebelum ke rumah sakit, saya berdoa memohon Tuhan sembuhkan tanpa operasi tapi jika seandainya Tuhan izinkan saya tetap harus menjalani operasi, saya tetap percaya bahwa Tuhan mengasihi dan menyertai saya.
Setelah selesai rontgen, dokter menjelaskan bahwa retak / patah tulang saya tidak ada, bahkan sempat beberapa kali dokter mengecek ulang hasil rontgen dan beliau berkata “kok bisa ya..”
Saya tanya ke dokter: jadinya gimana dok? Semua normal dan tidak perlu operasi?
Dokter bilang : iya ini tulang nya bagus, kok bisa ya. Bahkan dokter sempat bercanda, ini gak ketuker hasil rontgen pasien lain kan? Atau salah rontgen lutut yang satunya? Berkali-kali dokter tadi bilang kok bisa ya.
Sewaktu saya keluar dari ruangan, tiba-tiba saya teringat perkataan Pak Jonatan bahwa kita akan tidak henti-hentinya berkata kok bisa ya. Saya sangat amat bersukacita sekali dan saya percaya ini baru awal mujizat yang luar biasa terjadi, pasti masih akan banyak hal-hal yang akan lebih spektakuler Tuhan kerjakan dalam hidup saya. Terima kasih atas berkat rohani yang Pak Obaja selama ini. Tuhan Yesus memberkati.
Narasumber Kesaksian: Natalin