Bacaan : 1 Korintus 13:5-7 Di sekolah, Rani punya teman baru bernama Sinta. Sinta ramah, tapi beberapa anak lain tidak mau bermain dengannya. Mereka berkata, “Jangan temani Sinta, dia berbeda.”Rani jadi bingung. Hatinya ingin tetap berteman, tapi takut diejek. Saat jam istirahat, Rani melihat Sinta duduk sendirian. Ia ingat pesan Ibu, “Jangan ikut-ikutan menjauhi teman, itu tidak baik. Semua orang butuh sahabat. Akhirnya Rani memberanikan diri. Ia mendekat dan berkata, “Sinta, ayo main bersama.” Wajah Sinta langsung cerah. Mereka tertawa dan bermain lompat tali. Melihat itu, anak-anak lain jadi ikut bergabung. Mereka sadar, lebih menyenangkan bermain bersama daripada menjauhkan teman.  Sejak hari itu, Sinta punya banyak sahabat, dan Rani belajar untuk berani berbuat baik. Sahabat Fligo yuk ajak temen-temen kita untuk tidak ikut-ikutan menjauhi teman lainnya. (YLD) Yuk mari kita berdoa bersama papa dan mama: Tuhan Yesus yang baik, terima kasih Engkau sudah beri aku teman. Tolong aku supaya tidak ikut-ikutan menjauhi teman, tetapi selalu berani berbuat baik dan mengasihi semua orang. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin. Bacaan Alkitab Setahun : Ayub 3 RABU

Bacaan : Galatia 6:1-2 Naomi sangat sedih. Suaminya dan anak-anaknya sudah tiada. Ia merasa sendirian dan kehilangan harapan. Dalam kesunyian dan dukanya yang dalam Ia ingin pulang ke kampung halamannya. Berharap bisa menemukan kembali hidupnya yang telah pudar. Tapi Ruth, menantunya, berkata, “Aku akan ikut bersamamu. Aku tidak akan meninggalkanmu.” Ruth tidak hanya berkata “Aku sayang kamu,” tapi ia benar-benar hadir. Ia menemani Naomi dalam kesedihan dan perjalanan panjang. Ruth menjadi sahabat sejati. Kadang teman kita bisa sedih, kecewa, atau takut. Kita bisa hadir untuk mereka, seperti Ruth hadir untuk Naomi. Hadir bukan hanya duduk di sebelah, tapi juga mendengarkan, membantu, dan menunjukkan kasih. (Mel) Yuk mari kita berdoa bersama papa dan mama: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu hadir untukku. Tolong aku supaya bisa hadir untuk teman-   temanku yang sedang sedih atau butuh bantuan. Aku mau jadi anak yang penuh kasih, seperti Ruth. Halleluya. Amin.  Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 2 SELASA

Bacaan : Rut 1 : 16-18 Sahabat  pernahkah kalian ditinggalkan teman saat kalian sedang susah? Rasanya pasti sedih sekali. Tapi di dalam Alkitab, kita belajar tentang Rut yang menunjukkan kasih sejati kepada mertuanya, Naomi. Meskipun hidup mereka penuh kesulitan, Rut memilih untuk tetap setia dan tidak pergi meninggalkan Naomi. Alkitab juga berkata  bahwa sahabat sejati adalah yang tetap mengasihi, bukan hanya saat senang, tetapi juga saat susah. Itulah tanda kasih sejati, kasih yang tidak mudah pergi. Kasih sejati datang dari Tuhan. Kalau kita belajar mengasihi seperti Yesus, kita akan menjadi anak yang setia, peduli, dan tidak meninggalkan teman atau keluarga kita hanya karena keadaan sulit. Misalnya, ada teman yang jatuh saat bermain. Teman lain mungkin tertawa atau meninggalkannya. Tapi kasih sejati berarti menolong dan tetap ada untuknya. Begitu juga dengan keluarga, kita dipanggil untuk saling mengasihi, bukan hanya ketika semuanya baik-baik saja, tapi juga saat ada masalah. Yuk mari kita berdoa bersama papa dan mama: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu mengasihi kami dengan kasih sejati yang tidak pernah pergi. Tolong kami supaya bisa mengasihi keluarga dan teman dengan kasih yang setia, seperti Rut yang setia kepada Naomi. Amin. Bacaan Alkitab Setahun : Ayub 1 SENIN

Bacaan : Mazmur 139 : 1-4 Sahabat, pernahkah kalian merasa sendiri atau bingung mau cerita ke siapa? Kadang kita takut orang lain tidak mengerti perasaan kita. Tapi ada satu kasih yang tidak pernah meninggalkan kita, yaitu kasih Tuhan. Dalam Mazmur, kita diingatkan bahwa Tuhan sangat mengenal kita. Bahkan sebelum kita bicara, Tuhan sudah tahu isi hati kita. Karena itu, doa sangat penting. Doa bukan hanya sekadar kata-kata, tapi cara kita menunjukkan kasih dan kepercayaan kepada Tuhan. Saat kita berdoa, kita sedang berkata, “Tuhan, aku percaya Engkau mendengar dan mengasihiku.” Doa menunjukkan bahwa kita tidak sendirian, karena Tuhan selalu dekat. Mungkin teman bisa pergi atau situasi bisa berubah. Tapi Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Saat kita sedih, takut, atau sakit, kita bisa datang kepada Tuhan lewat doa. Doa itu seperti pelukan dari Tuhan—hangat, dekat, dan penuh kasih. Tuhan selalu siap mendengar kita kapan pun juga. (Er) Yuk mari kita berdoa bersama papa dan mama: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu mendengar doa kami. Tolong kami supaya selalu ingat bahwa doa adalah tanda kasih kami kepada-Mu, dan Engkau tidak pernah pergi meninggalkan kami. Amin. Bacaan Alkitab Setahun : Ayub 1 MINGGU

Bacaan : Mazmur 139:1-4   Suatu hari seorang anak bernama Sinta merasa sedih karena teman-temannya berkata, bahwa ia tidak cantik hanya karena bajunya biasa saja." Sinta merasa ingin menangis. Tapi kemudian ia ingat bahwa Tuhan tahu isi hatinya dan Dia sangat mencintainya. Lalu Sinta  berdoa, “Tuhan, tolong aku supaya aku tahu bahwa Engkau peduli pada isi hatiku, bukan apa yang orang lihat di luar.” Setelah itu, Sinta merasa tenang dan percaya diri karena Tuhan mengasihinya apa adanya. Sahabat Fligo, Tuhan tidak melihat penampilan luar kita, Tuhan tahu apa yang kita pikirkan. Tuhan tahu bagaimana perasaan kita. Tuhan mengasihi kita apa adanya. Kita tidak perlu sedih kalau orang lain hanya melihat penampilan luar kita. Tuhan lebih peduli pada isi hati kita yang baik dan penuh kasih. (Jen) Yuk mari kita berdoa bersama papa dan mama: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mengasihi dan mengenal hati kami. Tolong kami supaya selalu percaya bahwa Engkau peduli pada apa yang ada dalam hati kami, bukan hanya apa yang terlihat dari luar. Amin. Bacaan Alkitab Setahun : Ester 10 SABTU

Bacaan: 2 Timotius 1:7-8 Pernahkah kalian merasa malu bercerita tentang sesuatu yang kalian sukai? Misalnya, kalian suka menggambar, bernyanyi, atau main bola, tapi takut orang lain menertawakan? Padahal, kalau kita berani cerita, orang lain bisa ikut senang juga, lho! Firman Tuhan berkata, Roh yang Tuhan beri bukan roh ketakutan, tetapi kuasa, kasih, dan penguasaan diri. Artinya, Tuhan memberi kita keberanian untuk bercerita tentang Yesus. Kita tidak perlu takut atau malu. Ada seorang hamba Tuhan bernama Billy Graham. Ia berani berkhotbah di depan ribuan orang tentang Yesus. Wah, luar biasa ya! Tapi kita juga bisa mulai dengan cara sederhana. Misalnya, bercerita kepada teman tentang doa, berbagi cerita Alkitab, atau mengajak mereka ikut Sekolah Minggu. Saat kita berani bersaksi, kita sedang menunjukkan kasih Yesus. Ingat ya, Roh Kudus selalu menolong kita. Jadi, jangan takut ya! (Ar) Yuk mari kita berdoa bersama papa dan mama: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu menyertaiku. Tolong aku supaya berani bercerita tentang kasih-Mu kepada teman-temanku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin. Bacaan Alkitab Setahun : Ester 9   JUMAT