Bacaan : 1 Tesalonika 5 : 16-18

Sahabat Fligo, pernahkah kalian merasa sedih atau kecewa ketika mengalami kesulitan dalam hidup? Ayub, seorang tokoh di dalam Alkitab, juga menghadapi ujian yang sangat berat. Ia kehilangan segala sesuatu—harta, keluarga, bahkan kesehatannya. Namun, meskipun ia sangat menderita, Ayub tetap memilih untuk bersyukur kepada Tuhan. Dalam Ayub 1:21, ia berkata, "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!"

Ayub mengajarkan kita bahwa, meskipun hidup tidak selalu mudah dan terkadang kita merasa sedih atau marah, kita tetap bisa memilih untuk bersyukur. Bersyukur bukan hanya ketika kita mendapatkan hal yang baik, tetapi juga ketika kita menghadapi ujian. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, dan melalui ujian, kita bisa belajar lebih banyak tentang iman dan keteguhan hati.

Belajarlah untuk bersyukur dalam setiap keadaan, seperti Ayub yang tetap memuji Tuhan, meskipun ia sedang menghadapi banyak kesulitan. Dengan bersyukur, kita bisa lebih dekat dengan Tuhan dan memahami bahwa setiap pengalaman hidup, baik atau buruk, adalah bagian dari rencana-Nya yang baik untuk kita.

Yuk berdoa bersama papa dan mama!

Tuhan yang baik, terima kasih atas segala berkat yang Engkau berikan, baik dalam suka maupun duka. Ajarilah kami untuk selalu bersyukur, bahkan ketika menghadapi ujian. Kami percaya bahwa Engkau selalu menyertai kami.Amin. Bacaan Alkitab setahun : Bilangan 33   SELASA

Bacaan : Ulangan 7 : 9 Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan, Ayub adalah contoh luar biasa tentang kesetiaan kepada Tuhan. Meskipun hidupnya dipenuhi dengan penderitaan yang sangat berat—kehilangan harta, keluarga, bahkan kesehatannya—Ayub tetap memilih untuk setia kepada Tuhan. Ia tidak menyalahkan Tuhan atau meninggalkan-Nya. Dalam Ayub 1:21, ia berkata, "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" Kesetiaan Ayub menunjukkan bahwa meskipun kita menghadapi ujian dan kesulitan dalam hidup, kita tetap dapat memilih untuk mempercayai Tuhan. Ayub tidak mengerti mengapa semua itu terjadi, tetapi ia tahu bahwa Tuhan tetap baik dan berkuasa. Kesetiaan Ayub mengajarkan kita untuk tetap percaya dan mengandalkan Tuhan dalam segala situasi, baik itu suka maupun duka. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, dan kesetiaan kita kepada-Nya akan dihargai, seperti yang dialami Ayub ketika Tuhan mengembalikan segala yang telah hilang darinya. Yuk berdoa bersama dengan papa dan mama! Tuhan Yesus, ajarilah kami untuk tetap setia seperti Ayub, meski dalam segala kesulitan. Berikan kami kekuatan untuk percaya bahwa Engkau selalu menyertai kami. Kami menyerahkan hidup kami dalam tangan-Mu, yakin bahwa rencana-Mu adalah yang terbaik. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin. Bacaan Alkitab setahun : Bilangan 32   SENIN

Bacaan : 1 Korintus 15 : 58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.                 Dinda hanya menatap soal gambar yang diberikan oleh gurunya. Titik-titik itu terlihat rumit! Dinda ingin berhenti, tapi ia ingat kata-kata Ibu, “Dinda, jangan menyerah ya. Coba lakukan pelan-pelan dan berdoa dulu.” Dinda menutup mata sejenak dan berdoa, “Tuhan, tolong Dinda menyelesaikan tugas ini.” Setelah itu, ia mencoba lagi. Perlahan-lahan, titik-titik itu mulai tersambung. “Hore, jadi gajah!” seru Dinda gembira. Gurunya tersenyum bangga. Dinda belajar, dengan sabar dan berusaha, semua bisa selesai. Begitu juga dengan kita, segala sesuatu yang kita lakukan sulit ataupun tidak jika kita sungguh-sungguh dengan tekun melakukannya dan mengandalkan Tuhan maka tidak ada yang terlalu sulit bagi kita. (AB) Yuk berdoa bersama papa dan mama! Tuhan Yesus yang baik, kami mau terus mengandalkan Engkau dalam segala hal yang kami lakukan. Kami percaya tidak ada yang terlalu sulit bagi kami ketika kami terus berjuang dengan semangat dan mengandalkan Engkau. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin. Bacaan Alkitab setahun : Bilangan 27  

Bacaan : Pengkhotbah 3:11a Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Doni meminta hadiah sepeda kepada Papa Mamanya. Papa Mamanya berkata bahwa Doni harus berdoa dan meminta kepada Tuhan. Setelah sekian lama, ternyata Doni belum mendapatkan sepedanya. Kebetulan di Kids Impact, kakak pembawa firman juga mengajarkan bahwa saat kita berdoa, ada 3 jawaban Tuhan yang disediakan buat kita, yaitu YA, TIDAK dan TUNGGU. Ya dan tidak karena Tuhan punya yang lebih baik buat kita, dan TUNGGU karena waktunya belum tiba. Mendengar hal itu, Doni terus berdoa kepada Tuhan dan sampai pada akhirnya. Tiba-tiba Papa Mama Doni mengajak Doni ke mall untuk membelikan dia sepeda. Wah, Doni senang sekali karena akhirnya Doni mendapatkan jawaban doa yang dia inginkan. Orang tuanya berkata bahwa sekarang waktu yang tepat untuk bisa membelikan sepeda, orang tuanya sudah memiliki uang yang cukup dan karena Doni sudah berdoa, bersabar, dan percaya pada waktu Tuhan.   Yuk berdoa bersama papa dan mama Tuhan Yesus, terima kasih untuk kasih setia yang telah Engkau berikan dalam hidupku. Tuhan, aku percaya akan waktu-Mu adalah waktu yang terbaik. Engkau tahu waktu yang paling baik dan Engkau yang pegang setiap hidupku. Terima kasih ya Tuhanku. Amin. Bacaan Alkitab setahun :  Bilangan 26

Bacaan : Lukas 2:25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, Suatu hari di kota Yerusalem, ada seorang pria bernama Simeon. Dia adalah orang yang benar, saleh dan takut akan Tuhan. Saat Simeon berdoa, Tuhan berkata bahwa Simeon tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Simeon menunggu dengan sabar dan percaya akan perkataan Tuhan. Sampai pada akhirnya setelah penantian yang cukup lama, saat di Bait Allah, Simeon bertemu dengan bayi Yesus yang berumur 40 hari bersama dengan ayah ibu Yesus yaitu Yusuf dan Maria. Saat kita berdoa dan bersabar seperti Simeon, maka Tuhan akan memberikan jawaban doa yang terbaik untuk setiap kita ya! (SRW) Yuk berdoa bersama papa dan mama Tuhan Yesus, ajar aku untuk bisa memiliki hati yang sabar. Ajar aku untuk bisa sabar menanti-nantikan Engkau. Ajar aku untuk bisa bersabar menantikan jawaban doa yang terbaik dari pada-Mu ya Tuhan. Haleluya. Amin. Bacaan Alkitab setahun : Bilangan 25

Bacaan : 1 Petrus 2 : 21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Daniel sangat suka bermain sepak bola. Setiap sore, dia berlatih dan bermain dengan teman-temannya. Ia merasa senang dan bangga saat bisa bermain dengan baik dan mencetak gol. Namun, suatu hari saat berdoa, Daniel merasa ada yang kurang. Ia bertanya, "Apa yang sebenarnya Tuhan inginkan dariku? Aku suka sepak bola, tetapi apakah itu cukup? Bagaimana aku bisa memberikan hidupku sepenuhnya untuk Yesus?" Pada hari Minggu, Kak Dian mengajarkan tentang memberi hidup sepenuhnya untuk Yesus. Kak Dian berkata, "Tuhan ingin kita memberikan seluruh hidup kita kepada-Nya, dalam apa pun yang kita lakukan, baik di sekolah, di rumah, atau saat bermain. Kita harus menggunakan apa yang kita miliki untuk memuliakan Tuhan." Daniel merenung dan berpikir, "Jika Tuhan memberiku kemampuan bermain sepak bola, aku bisa menggunakannya untuk memuliakan-Nya, dengan menunjukkan kasih Tuhan kepada teman-teman, bersikap jujur, dan membantu mereka saat kesulitan." Yuk berdoa bersama papa dan mama! Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memberiku hidup yang indah. Aku ingin memberi hidupku sepenuhnya untuk-Mu. Ajar aku untuk menggunakan setiap bakat dan waktu yang Engkau beri untuk memuliakan nama-Mu. Bantu aku untuk hidup dengan cara yang menyenangkan hati-Mu. Amin. Bacaan Alkitab setahun : Bilangan 17