
PEMBERIAN YANG PENUH PENGORBANAN [RAKA JOYFUL]
Bacaan: Markus 12:41-44
Rhema: Markus 12 : 42
Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser,yaitu satu duit.
Suatu hari, di sebuah desa kecil, ada seorang anak bernama Rudi. Rudi memiliki sebuah mainan yang sangat dia sukai. Mainan itu adalah hadiah dari orang tuanya yang sangat dia sayangi. Namun, suatu hari teman Rudi yang bernama Dini datang kepadanya dengan mata yang berkaca-kaca. Dini tidak punya mainan dan sangat ingin bermain bersama Rudi. Rudi tahu betul betapa berharganya mainan itu bagi dirinya, tetapi dia melihat betapa sedihnya Dini. Tanpa ragu, Rudi memutuskan untuk memberikan mainannya kepada Dini, meskipun itu sangat berat baginya. "Kamu bisa memainkannya dulu, Dini. Aku akan senang jika kamu juga bahagia," kata Rudi dengan tulus. Dini sangat terharu dan berterima kasih kepada Rudi. Meskipun Rudi merasa sedih karena kehilangan mainan kesayangannya, dia merasa bahagia karena dapat membuat teman nya merasa senang.
Sahabat Fligo, pemberian yang penuh pengorbanan seperti yang dilakukan oleh Rudi adalah salah satu contoh kasih yang sejati. Ketika kita memberi dengan tulus, tanpa mengharapkan sesuatu kembali, kita sedang menunjukkan cinta yang besar kepada orang lain. Mungkin kita harus mengorbankan sesuatu yang kita sayangi, tetapi kasih kita kepada orang lain akan membuat hati kita penuh sukacita.
Di Alkitab ada kisah yang mengajarkan kita tentang pemberian yang penuh pengorbanan. Kisah ini ada dalam Injil Markus 12:41-44. Marilah kita mencontoh apa yang dilakukan janda miskin dan juga Rudy. Setiap kita memberi dengan tulus, itu adalah bentuk pengorbanan yang menyenangkan hati Tuhan. (HDP)
Doa hari ini:
Tuhan Yesus ajar kami untuk dapat menjadi anak-anak yang mau memberi dengan hati yang tulus dan penuh Kasih,Dalam Nama Tuhan Yesus, Halleluya Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 28
Pertanyaan hari ini:
- Pernahkan Sahabat Fligo melakukan sebuah pengorbanan?
- Apa yang Sahabat Fligo rasakan setelah melakukannya?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:


BERKAT YANG BERLIPAT GANDA [RAKA JOYFUL]
Bacaan: Yohanes 6: 1-15
Rhema: Yohanes 6:13
Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mereka mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai itu, yang lebih setelah orang makan.
Sahabat Fligo, pernahkah kamu merasa ragu ketika diminta berbagi? Kisah lima roti dan dua ikan mengajarkan kita bahwa ketika kita memberi dengan iman, Tuhan mampu memberkati pemberian kita, bahkan melipatgandakannya. Seorang anak kecil memberikan bekalnya kepada Yesus, walaupun mungkin dia tidak tahu apa yang akan terjadi. Tetapi Yesus mengambil bekalnya, memberkati, dan membagikannya kepada ribuan orang. Dari bekal kecil itu, semua orang kenyang, dan masih ada sisa dua belas bakul!
Ketika kita memberi dengan hati yang tulus, Tuhan dapat memakai pemberian kita untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Tuhan tidak meminta sesuatu yang besar, tetapi Ia meminta kita memberi dengan iman dan sukacita. Seperti anak kecil dalam kisah ini, kita juga bisa mempercayakan apa yang kita miliki kepada Tuhan. Tidak peduli seberapa kecil yang kita miliki, di tangan Tuhan, itu dapat menjadi sesuatu yang besar dan berdampak.
Jadi, mari kita belajar untuk memberi dengan iman, Sahabat Fligo. Ingatlah bahwa Tuhan melihat hati kita, bukan jumlah yang kita berikan. Seperti Yesus melipatgandakan lima roti dan dua ikan, Dia juga bisa melipatgandakan berkat dalam hidup kita dan orang lain. Yuk, percaya kepada Tuhan dan jadilah berkat! (DT)
Doa hari ini:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu menyediakan yang terbaik untuk kami. Ajari aku untuk memberi dengan iman dan percaya bahwa Engkau akan memakai pemberianku untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 13
Pertanyaan hari ini:
- Apa yang Sahabat Fligo bisa berikan kepada Tuhan hari ini?
- Bagaimana cara Sahabat Fligo memberi dengan iman dan sukacita?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

PENSIL WARNA [RAKA JOYFUL]
Bacaan: 2 Korintus 9: 6 -11
Rhema: 2 Korintus 9:11
kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Di sebuah desa, ada seorang anak bernama Tino. Suatu hari, Tino menerima hadiah dari temannya, Beni. Hadiahnya sederhana, hanya sebuah pensil warna. Tapi Tino sangat senang. Dia berkata, “Terima kasih, Beni! Pensil ini akan aku pakai untuk menggambar!” Beni tersenyum dan berkata, “Aku juga senang melihat kamu bahagia, Tino!” Hari itu, Tino menggambar pemandangan dengan pensil warna barunya. Ia lalu berpikir, “Terima kasih Tuhan, Engkau memberiku teman baik seperti Beni!”
Ibu Tino melihat Tino tersenyum dan berkata, “Tino, tahu tidak? Setiap hal baik yang kita terima, baik itu kecil atau besar, semuanya dari Tuhan. Tuhan memberkati kita supaya kita bisa saling berbagi dan bersyukur. Ketika kita bersyukur, kita membuat Tuhan senang dan orang-orang di sekitar kita juga merasa bahagia.” Tino belajar bahwa mengucap syukur itu penting. Sekarang, setiap kali dia mendapat sesuatu, entah itu makanan, mainan, atau bahkan pelukan dari ibu, dia selalu berkata, “Terima kasih!
Sahabat Fligo, Tuhan selalu memberkati kita, kadang lewat keluarga, teman, atau orang-orang yang kita temui. Apa pun yang kita terima, jangan lupa untuk bersyukur. Ketika kita bersyukur, kita mengingat bahwa semua kebaikan berasal dari Tuhan. (AKB)
Doa hari ini:
Tuhan Yesus yang baik, terima kasih atas semua berkat yang sudah Engkau berikan kepada kami. Ajar kami untuk selalu mengucap syukur dan berbagi dengan orang lain. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 12
Pertanyaan hari ini:
- Sebutkan salah satu contoh kemurahan hati yang pernah Sahabat lakukan?
- Bagaimana cara Sahabat dalam bersyukur?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

BERKAT TUHAN ITU BERKELIMPAHAN [RAKA JOYFUL]
Bacaan: 2 Korintus 9: 6-12
Rhema: 2 Korintus 9 : 8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Putra berjalan kaki setiap pulang kerja dari kantornya setiap hari. Setiap kali dia melewati satu belokan gang kecil setelah kantornya, Putra selalu melihat seorang anak kecil dan ibunya mengemis duduk disitu. Putra dengan ikhlas memberikan sedikit uang setiap kali bertemu. Di gang berikutnya, Putra mampir ke warung untuk makan, lalu datanglah seekor anjing kurus dan liar menunggunya melemparkan sisa makanan dari piring Putra. Putra tidak segan berbagi dengan anjing tersebut. Bahkan tanaman kering di pinggir jalanpun digeser sehingga kena air hujan supaya kembali tumbuh.
Mungkin kebaikan hati dan ketulusan Putra tidak ada yang mengetahuinya. Namun mata Tuhan melihat apa yang kita perbuat. Suatu ketika, Putra dipanggil pemimpinnya di kantor, ia mendapatkan kenaikan pangkat dan gaji di pekerjaannya.
Melewati gang di jalan, ia melihat anak kecil itu sudah tidak mengemis lagi bahkan bisa sekolah berkat salah satunya dari Putra. Tumbuhan kering kembali segar dan anjing liar itu sekarang tidak sekurus saat bertemu Putra.
Sahabat Fligo, Tuhan bisa mengubah pemberian kita, betapapun kecilnya, menjadi berkat yang luar biasa bagi banyak orang. Berkat Tuhan itu berlimpah bagi setiap kita yang mempunyai ketulusan hati dan belajar percaya pada-Nya. Karena terkadang Tuhan memberi lebih daripada yang kita harapkan. Sampai suatu saat kita bisa berkata : It's more than enough, Jesus. (AK)
Doa hari ini:
Tuhan Yesus, berikanku hati seperti hati-Mu ya Yesus, yang selalu tulus dalam hal memberi tanpa pamrih dan bisa jadi berkat buat orang lain. Sehingga melalui hidupku, semakin banyak orang mengenal-Mu. Dalam Nama Tuhan Yesus, aku sudah berdoa. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 11
Pertanyaan hari ini
- Apakah Sahabat Fligo pernah mengalami pengalaman ditolong orang yang tidak dikenal? Ceritakan secara singkat!
- Sebutkan ayat Firman Tuhan di Alkitab Perjanjian Baru yang menceritakan bahwa kita akan berkecukupan bahkan berkelimpahan!
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang

DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI [RAKA JOYFUL]
Bacaan: Kejadian 12:1-9
Rhema: Kejadian 12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Sahabat Fligo pastinya pernah mendengar nama Laut Mati dan juga Danau Galilea. Ada hal-hal yang menarik dari perbedaan kedua danau tersebut. Laut Mati adalah danau dengan air asin sedangkan Danau Galilea adalah danau air tawar. Karena terlalu asin, maka tidak ada ikan yang bisa hidup di dalam Laut Mati. Namun berbeda dengan Danau Galilea yang subur, dan banyak jenis ikan hidup di dalamnya serta menjadi sumber air bagi lingkungan sekitarnya. Uniknya, kedua danau ini mendapatkan sumber air yang sama yaitu berasal dari Sungai Yordan. Tetapi Laut Mati tidak memiliki saluran keluar sehingga dia hanya menampung air terus dan airnya lama-lama menguap. Karena tidak mengalirkan air keluar, maka konsentrasi garam di Laut Mati jadi tinggi. Berbeda dengan Danau Galilea yang mengalirkan airnya ke sungai-sungai sekitarnya sehingga sirkulasi airnya lebih bersih dan banyak kehidupan di dalam Danau Galilea. Sahabat ingin memilih menjadi pribadi yang seperti Danau Galilea atau Laut Mati? Kita mau belajar dari Danau Galilea, dia mendapatkan aliran air dari sungai Yordan, kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai lainnya. Begitu juga seharusnya dengan hidup kita, Tuhan memberkati hidup kita dan Tuhan mau kita menyalurkannya kepada orang lain. Jangan seperti Laut Mati yang hanya menyimpan airnya sendiri sehingga menjadi asin dan tidak ada kehidupan di dalamnya. (LC) Doa hari ini: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memberkati hidupku. Terima kasih untuk setiap berkat-berkat-Mu. Tuhan, aku juga mau menjadi salura berkat-Mu bagi orang di sekitarku. Tuntun langkahku ya Tuhan dan pakai hidupku menjadi berkat. Amin. Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 10 Pertanyaan hari ini:- Apa perbedaan jenis air di Laut Mati dan Danau Galilea?
- Mengapa air di Laut Mati sangat asin?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

BERLIMPAH DALAM KEKURANGAN [RAKA JOYFUL]
Bacaan: Yohanes 6 : 9-11
Rhema: 1 Raja-raja 17: 14
Sebab beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu Tuhan memberi hujan ke atas muka bumi.”
Hari itu terik matahari sangat menyengat, sudah tiga tahun hujan tidak turun. Terlihat seorang wanita sedang mengumpulkan kayu dan betapa terkejutnya ia, ketika seorang pria yang tampak kelelahan mendekatinya dan memberi kode meminta makan dan minum. Untuk sesaat wanita itu merasa kebingungan, sebab ia sendiri hanya mempunyai sedikit tepung dan minyak. Dan ia hanyalah seorang janda miskin. Terlintas wajah anaknya di rumah yang menunggunya pulang. Wanita itu kembali menoleh pada pria tersebut, ada rasa iba di hatinya. Pria itu sepertinya mengerti apa yang dikhawatirkan dan ia berusaha meyakinkan bahwa keadaan akan baik-baik saja. Wanita itu dan anaknya tidak akan kekurangan makanan.
Akhirnya wanita itu pulang mengolah sisa tepung dan minyak yang ia miliki menjadi roti. Lalu ia berikan pada pria tersebut. Dan sesuatu yang aneh mulai terjadi. Tepung maupun minyak yang ia miliki tidaklah berkurang bahkan mereka memiliki persediaan makanan.
Sahabat dapatkah kalian menebak kisah di atas mengisahkan tentang siapa? Ya betul, kisah di atas adalah kisah nabi Elia dan janda Sarfat. Di mana Elia diperintahkan Tuhan ke Sarfat dan menemui seorang janda agar ia bisa beroleh makan. Tapi ternyata janda tersebut hanya punya segengam tepung tapi hebatnya Allah sanggup mencukupi bahkan berlimpah. (R2TAN)
Doa hari ini:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Tuhan tidak pernah membiarkan kami sendiri dalam kesulitan. Kami mau terus percaya kalau Tuhan sanggup membuat yang kecil menjadi sesuatu hal yang luar biasa. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 9
Pertanyaan hari ini:
- Apa yang terjadi ketika nabi Elia bertemu dengan janda di Sarfat?
- Bagaimana keadaan janda di Sarfat saat itu?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:
Latest Posts




