RENUNGAN MALAM KELUARGA ALLAH

04 December 2025 Tim Penulis Renungan
ORANG YANG BERSEDIA Tuhan tidak mencari yang sempurna, tapi yang BERSEDIA. Yesaya 6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" Banyak orang merasa tidak layak dipakai Tuhan karena menganggap diri penuh kekurangan dan cacat cela. Mereka menunggu sampai merasa sempurna terlebih dahulu sebelum melayani. Padahal, Tuhan tidak memandang kesempurnaan kemampuan, melainkan kesediaan hati untuk dipakai dan diutus oleh-Nya. Ketika Tuhan bertanya, "Siapakah yang akan Kuutus?" Yesaya langsung menyahut, "Ini aku, utuslah aku!" (Yesaya 6:8). Responsnya begitu spontan dan penuh penyerahan diri, meski ia sendiri sadar akan ketidaklayakannya. Inilah yang Tuhan cari, bukan kemampuan hebat, tetapi hati yang bersedia dan siap berkata "ya" ketika panggilan Tuhan datang. Mari singkirkan segala keraguan dan perasaan tidak layak. Tuhan sedang mencari orang-orang yang bersedia diutus untuk kemuliaan-Nya. Beranilah untuk menjawab panggilan-Nya hari ini dengan berkata, "Ini aku, Tuhan, utuslah aku!" Kesediaanmu akan menjadi saluran berkat-Nya bagi dunia yang membutuhkan. Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan Keluarga Allah Global Cell Church |www.gbika.org Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000

Baca Artikel  

RENUNGAN MALAM KELUARGA ALLAH

03 December 2025 Tim Penulis Renungan
SIKAP HATI YANG BENAR Hati yang enggan akan selalu merasa LEBIH TAHU daripada Tuhan. 1 Samuel 15:22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Sikap enggan sering kali bersumber dari keyakinan terselubung bahwa kita tahu yang terbaik bagi diri sendiri. Kita lebih memilih rencana dan waktu kita, mengabaikan pimpinan Tuhan dengan berbagai alasan yang tampak masuk akal. Pada hakikatnya, ini adalah bentuk halus dari pemberontakan, di mana kita mendudukkan hikmat sendiri di atas hikmat Allah. Firman Tuhan dalam 1 Samuel 15:22 menegaskan hal ini dengan tegas. Ketika Raja Saul memilih untuk tidak taat sepenuhnya dan berdalih dengan korban sembelihan, Samuel menyatakan bahwa ketaatan jauh lebih berharga bagi Tuhan daripada ritual agamawi mana pun. "Mendengarkan lebih baik daripada korban sembelihan." Tuhan mengutamakan hati yang tunduk dan taat daripada segala aktivitas keagamaan yang kita lakukan atas dasar pemikiran kita sendiri. Oleh karena itu, mari kita periksa hati kita. Sudahkah kita lebih mengandalkan pertimbangan diri sendiri daripada firman-Nya? Mari rendahkan hati, tukar keengganan dengan ketaatan, dan percayalah bahwa rencana Tuhan selalu yang terbaik. Buktikan ketaatan kita dengan melangkah sesuai perintah-Nya, bukan menurut pemikiran kita yang terbatas. Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan Keluarga Allah Global Cell Church |www.gbika.org Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000

Baca Artikel  

RENUNGAN MALAM KELUARGA ALLAH

02 December 2025 Tim Penulis Renungan
LANGKAH YANG TEPAT Tuhan tidak dapat memberkati LANGKAH yang tidak pernah Anda ambil. Pengkhotbah 11:4 Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. Seringkali kita berdoa memohon petunjuk dan berkat Tuhan, namun kita lupa bahwa iman harus diwujudkan dalam tindakan. Kita menunggu kepastian mutlak sebelum melangkah, takut akan kegagalan dan ketidakpastian. Padahal, berkat Tuhan justru mengalir ketika kita mulai mengambil langkah iman, bukan saat kita diam di tempat yang nyaman. Pengkhotbah 11:4 mengingatkan kita, "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai." Jika kita terus menerus mempertimbangkan semua kemungkinan buruk dan menunggu kondisi yang sempurna, kita tidak akan pernah memulai apa pun. Iman berarti mempercayai bahwa Tuhan akan memenuhi setiap langkah kita meski awan ketidakpastian masih menggantung. Mari ambil langkah iman itu hari ini, baik dalam pelayanan, pekerjaan, atau hubungan yang sedang Tuhan taruh di hati Anda. Jangan biarkan ketakutan menghentikan Anda sebelum mulai. Percayalah bahwa tangan Tuhan yang berkuasa akan menuntun dan memberkati setiap langkah ketaatan yang Anda ambil bagi kemuliaan-Nya. Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan Keluarga Allah Global Cell Church |www.gbika.org Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000

Baca Artikel  

RENUNGAN MALAM KELUARGA ALLAH

01 December 2025 Tim Penulis Renungan
PENYEBAB KITA ENGGAN MELANGKAH Masalah kita bukan kurang waktu, tetapi hati yang ENGGAN untuk MELANGKAH. Efesus 5:15-16 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. "Masalah kita bukan kurang waktu, tetapi hati yang enggan untuk melangkah." Kita sering bersembunyi di balik alasan sibuk dan tidak ada waktu, padahal kendala sebenarnya terletak pada kemalasan hati dan ketakutan kita untuk mengambil tindakan iman. Kita menunggu saat yang "tepat" yang tak kunjung datang. Firman Tuhan dalam Efesus 5:15-16 menegaskan hal ini. Kita diingatkan untuk hidup sebagai orang arif, bukan seperti orang bebal yang menyia-nyiakan kesempatan. "Mempergunakan waktu yang ada" bukan sekadar tentang manajemen waktu, tetapi tentang ketepatan hati dalam melangkah sesuai pimpinan Tuhan, sebelum kesempatan itu hilang ditelan "hari-hari yang jahat" ini. Marilah kita berhenti berdalih dan menunda. Biarlah hati yang enggan ini ditundukkan oleh kuasa Roh Kudus. Ambillah langkah iman itu sekarang, entah untuk melayani, berdamai, atau memulai kebiasaan rohani yang baru. Jangan biarkan kemalasan dan ketakutan mencuri berkat yang Tuhan sediakan bagi kita yang taat melangkah. Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan Keluarga Allah Global Cell Church |www.gbika.org Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000

Baca Artikel  

RENUNGAN MALAM KELUARGA ALLAH

29 November 2025 Tim Penulis Renungan
BERTUMBUH DALAM TUHAN BERTUMBUHLAH dalamTuhan agar tidak MEMBUKA CELAH bagi kutuk kembali. Yohanes 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Toni seorang petani anggur, melihat ranting yang terlepas dari pokoknya, awalnya segar, lalu layu dan mati. Ia tersadar bahwa ranting yang terpisah tidak akan pernah berbuah, sekuat apa pun rupanya. Begitu pula hidup rohani kita, jika menjauh dari Tuhan, doa mengering, kasih pudar, dan hidup kehilangan arah. Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai pokok anggur sejati. Hanya dengan tinggal di dalam Dia dan melalui doa, firman, dan ketaatan maka kita dapat berbuah. “Berbuah” bukan sekadar kesuksesan lahiriah, tetapi menghasilkan kasih, damai, dan kesabaran sebagai bukti kehidupan di dalam Kristus (Galatia 5:22-23). Mari periksa hidup kita: apakah kita sungguh melekat pada-Nya atau hanya mengenal dari jauh? Tinggallah di dalam Kristus setiap hari melalui waktu pribadi bersama-Nya. Saat kita melekat erat pada Sang Sumber Hidup, kehidupan kita akan berbuah lebat dan memuliakan Bapa di sorga. (FG) Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan Keluarga Allah |www.gbika.org Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000

Baca Artikel  

RENUNGAN MALAM KELUARGA ALLAH

28 November 2025 Tim Penulis Renungan
HIDUP DENGAN IMAN HADAPI hidup dengan IMAN, bukan dengan menyalahkan masa lalu atau MENYERAH pada KETAKUTAN! 2 Timotius 1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Setiap orang pernah mengalami kegagalan, baik dalam hubungan, pekerjaan, maupun dalam perjuangan pribadi. Namun kegagalan bukan berarti akhir. Firman Tuhan mengatakan bahwa Ia menjamin hidup kita, bukan karena kita sempurna, tetapi karena kasih-Nya yang tidak berubah. Tuhan telah menaruh Roh-Nya dalam setiap kita, yang memampukan kita untuk bangkit bahkan ketika keadaan terasa berat. Ketika pola atau siklus negatif tampak berulang, kita diingatkan bahwa kita tidak berjalan sendiri. Tuhan bekerja di dalam proses hidup kita. Kita harus terus mengerjakan bagian kita yaitu dengan berani mengambil langkah, bangkit dari keterpurukan, menghadapi kenyataan dengan iman, dan senantiasa memegang janji Tuhan. Saat kita memilih untuk tetap percaya dan taat, Tuhan akan melakukan bagian-Nya, yaitu memulihkan, memimpin, dan membuka jalan baru. Kegagalan hanyalah jeda, bukan penutup cerita. Dengan Tuhan, selalu ada harapan baru. (ZS) Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan Keluarga Allah |www.gbika.org Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000

Baca Artikel