Renungan Malam Keluarga Allah, 10 April 2023
Saat berada dalam KEKELAMAN pun, Tuhan SELALU MENYERTAI kita.
Matius 28:20b Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Dalam setiap perjalanan kehidupan, pastilah ada gelombang dan badai yang harus kita lalui. Setiap kita pasti pernah merasakan betapa perjalanan hidup kita tidak selalu lancar. Seringkali kita berada dalam situasi yang begitu kelam dan berat.
Tak jarang kita menjadi putus asa, mudah mengeluh dan bersungut-sungut, sehingga sukacita hilang tercuri dari hidup kita. Renungan hari ini mengingatkan kita, bahwa Tuhan memang tidak pernah menjanjikan perjalanan yang mulus, tetapi Dia menjanjikan penyertaan dan akhir yang indah.
Karena itu, janganlah takut. Apapun yang kita hadapi saat ini, percayalah bahwa penyertaan Tuhan sungguh ada. Dalam kekelaman, justru terang-Nya semakin nyata terlihat. Di hari-hari terkelamlah, kita akan semakin menyadari kehadiran-Nya. Teruslah berjalan bersama-Nya dan Dia akan menuntun kita kepada terang dan kebangkitan dalam segala aspek kehidupan kita. (Rdf)
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church | www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000
Renungan Malam Keluarga Allah, 08 April 2023
Kekosongan dan kelaparan di dalam jiwa kita HANYA BISA DIPENUHI dan dikenyangkan di DALAM HADIRAT TUHAN
Mazmur 63:4-6 Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir.
Pulang sekolah Joel sangat lelah, ia pun sangat haus dan lapar. Sampai di rumah Joel segera pergi ke ruang makan untuk mencari makanan dan minuman. Namun sayang, tak ada makanan dan minuman yang tersedia. Bahkan mama Joel pun tak ada di rumah.
Joel pun sedih dan mengusap-usap perutnya yang kosong. Tak lama mamanya datang dengan membawa burger dan es kelapa di tangannya. Joel langsung menyerbu, dan menikmatinya bersama dengan mamanya. Perutnya yang kosong kini terisi penuh dan kenyang.
Jika tubuh dikenyangkan oleh makanan, jiwa kita pun membutuhkan asupan yang baik benar. Kekosongan dan kelaparan yang ada di jiwa kita hanya bisa dipenuhi oleh hadirat Tuhan. Belajarlah mempraktekkan hal ini dengan datang ke Pondok Daud gereja kita.Melangkah masuk dalam hadirat- Nya dan biarkan Allah mengenyangkan dan mengisi penuh hidup kita dengan damai dan sukacita. (MC)
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church | www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000
Renungan Malam Keluarga Allah, 07 April 2023
Berserulah kepada Tuhan, maka Tuhan akan MENDENGAR dan MELEPASKAN kita dan jiwa kita diberi KEKUATAN BARU.
Mazmur 138:3 Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
Dalam hidup, seringkali kita tidak bisa dengan begitu saja meluapkan perasaan kita. Akhirnya kita memilih untuk diam dan menyimpannya dalam hati saja. Akan tetapi meski terkesan sepele, mengabaikan dan memendam emosi bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental, termasuk meningkatkan risiko terjadinya depresi.
Karena itu, dalam ilmu psikologi dikenal istilah katarsis yang dimaknai sebagai cara untuk melampiaskan emosi atau keluh kesah secara positif. Sehingga seseorang merasa lebih lega dan bisa menjalani hidup dengan perasaan yang lebih baik.
Secara rohani, semua perasaan negatif yang tersimpan dihati kita pun perlu dilepaskan, supaya kita menjadi bersih dan murni dihadapan Tuhan. Salah satu caranya adalah dengan berseru kepada Tuhan saat kita berada dalam kesesakan.
Seperti orangtua yang tidak akan tinggal diam ketika anaknya berseru minta tolong, Tuhan yang mendengar pasti akan turun tangan untuk melepaskan kita dari kesusahan. Dia akan mengobati luka batin kita dan memberi jiwa kita kekuatan baru. Kita bisa datang ke Pondok Daud atau ke Ibadah Raya gereja kita, untuk menerima pemulihan bagi jiwa kita. Tuhan memberkati. (MC)
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church | www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000
Renungan Malam Keluarga Allah, 06 April 2023
Tuhan adalah Imam Besar yang TAHU SEMUA YANG KITA RASAKAN.
Ibrani 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa
Selama berminggu-minggu, Susie yang berumur delapan tahun menanti-nantikan perjalanan memancing bersama ayahnya. Namun ketika hari itu tiba, hujan deras turun. Susie mondar-mandir di dalam rumah dan menggerutu sambil memandang ke luar jendela, “Sepertinya Tuhan tidak beranggapan lebih baik hujan turun kemarin daripada hari ini.” Ayahnya berusaha menjelaskan bahwa hujan sangat dibutuhkan para petani dan tukang kebun. Namun Susie hanya menjawab, “Pokoknya tidak adil!”
Sekitar pukul tiga, hujan berhenti. Masih ada kesempatan untuk memancing. Ayah dan anak itu bergegas pergi ke danau. Tak disangka, karena hujan badai itu, mereka memperoleh sangat banyak ikan dalam waktu singkat. Mereka pun kembali dengan satu ember besar ikan. Saat santap malam, Susie diminta untuk berdoa. Ia mengucap syukur dan mengakhiri doanya dengan kalimat, “Tuhan, mohon ampun, aku marah-marah tadi, itu karena aku tidak dapat melihat apa yang Tuhan sudah siapkan buat kami.”
Ya, kita kerapkali merasa siapapun tidak ada yang dapat memahami kita, termasuk Tuhan. Pergumulan kita, persoalan kita, kita merasa sendiri menghadapinya. Sejatinya, Tuhan adalah Imam Besar yang pernah mengalami dan merasakan semua yang kita alami dan rasakan saat ini. Dia bukan tidak bertindak, bukan tidak peduli, kita hanya belum dapat melihat apa yang sedang Tuhan kerjakan. Buka hati dan serahkan jiwa kita dalam tangan-Nya, maka Tuhan akan berkarya menolong, mengobati dan menyembuhkan jiwa kita. (MC)
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church | www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000
Renungan Malam Keluarga Allah, 05 April 2023
Karena Yesus yang MEMILIKI DAN MENCIPTAKAN jiwa kita, maka Dialah yang tahu persis bagaimana MEMULIHKAN JIWA kita yang hancur.
Yesaya 42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
Ibu Nila sedang membuat semur daging untuk makan malam keluarganya. Ia ingin menyajikan masakan yang enak dan lezat sehingga semua anggota keluarga bisa menikmatinya dengan sukacita. Ketika Ibu Nila mencicipi semur buatannya, ternyata masih terasa kurang manis. Segera Ibu Nila menambahkan kecap manis sampai rasanya pas di lidah.
Kisah sederhana di atas merupakan sebuah analogi, bagaimana seseorang yang menciptakan atau membuat sesuatu, dialah yang paling tahu cara untuk membenahi dan memperbaikinya. Sama halnya dengan Tuhan yang menciptakan jiwa kita, serusak dan sehancur apapun, tidak akan pernah Dia membuangnya.
Oleh kasih-Nya yang begitu besar dan sempurna, Tuhan mau dan sanggup memulihkan jiwa kita, bagaimanapun keadaannya. Kita hanya perlu datang kepada-Nya dan membuka hati untuk Tuhan Yesus. Maka Dia akan bekerja, mengobati, membalut dan memulihkan jiwa kita sepenuhnya. (MC)
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church | www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000
Renungan Malam Keluarga Allah, 04 April 2023
Jujur pada diri sendiri adalah untuk MENGEVALUASI dan MEMAHAMI di mana letak masalah kita, supaya kita bisa MENANGANINYA dengan benar.
Mazmur 142:3 ku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya
Kita mungkin pernah memiliki perasaan mengganggu yang tak mau pergi dari benak kita, yang terus mengatakan bahwa kita tidak jujur pada diri sendiri. Mungkin kita menipu diri dan berkata bahwa kita bahagia, padahal sebenarnya tidak. Atau meyakinkan diri kita bahwa semua baik-baik saja, padahal ada kesalahan besar yang sedang terjadi.
Kebiasaan membohongi diri sendiri, lama kelamaan bisa berakibat buruk pada kesehatan mental kita. Tanpa kejujuran, kita jadi terus menyangkal dan tidak merasa bersalah sehingga sulit untuk memperbaiki diri. Pada akhirnya kita bisa saja terjerat masalah dan membenci diri kita sendiri.
Ketika kita mengalami tekanan dalam batin kita, hal yang perlu kita lakukan adalah jujur pada diri sendiri. Sadari dan berani terima kelemahan, kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam diri kita dengan pikiran positif.
Dengan demikian, kita akan bisa mengevaluasi dan memahami dimana letak masalah kita, sehingga bisa kita tangani dengan benar. Gunakanlah firman Tuhan sebagai landasan dan tolak ukur setiap perbuatan kita, maka kita akan menemukan solusi yang benar sesuai dengan firman Tuhan dan memberi kedamaian pada jiwa kita.
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church | www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000