KRISTUS PEMBAWA DAMAI

25 December 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Kolose 1:21-22 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Harald Gormsson, atau lebih dikenal sebagai Harald Bluetooth, adalah Raja yang berkuasa atas Denmark dan sebagian Norwegia pada tahun 958 - 986 M. Ia berasal dari Dinasti Jelling, salah satu dinasti penting dalam sejarah Scandinavia. Salah satu gigi Harald berwarna biru kehitaman, itu yang membuatnya dijuluki Bluetooth. Ia terkenal karena keberhasilannya menyatukan suku-suku Denmark yang saling terpecah. Ia dikenal sebagai raja pemersatu. Berabad-abad kemudian, saat para insinyur mencari nama untuk teknologi yang bisa “menghubungkan perangkat yang terpisah”, mereka memakai nama Bluetooth sebagai simbol persatuan. Logo Bluetooth pun dibuat dari gabungan dua huruf rune yang mewakili inisial raja Harald, tanda bahwa teknologi itu dirancang untuk menyambungkan apa yang sebelumnya tidak terhubung. Cerita hidup Raja Harald mengingatkan kita pada kisah yang jauh lebih besar, yaitu tentang manusia dan Allah yang pernah terpisah karena dosa. Sejak Adam dan Hawa jatuh, hubungan manusia dengan Tuhan menjadi rusak dan manusia hidup jauh dari-Nya. Namun 2.000 tahun lalu, Kristus datang untuk menjembatani jurang itu. Melalui tubuh-Nya yang diserahkan di kayu salib, Ia mendamaikan kita dengan Allah dan memulihkan hubungan yang retak. Natal menjadi tanda bahwa Kristus adalah “Juru Penghubung” yang menghubungkan yang jauh dan mempersatukan kembali yang terpisah. Hari ini, bagaimana hubungan kita dengan Tuhan? Dosa selalu berusaha menarik kita menjauh, membuat hati dingin, kecewa, atau tidak merasa layak. Dosa memang memisahkan; itu sifatnya. Tetapi kedatangan Kristus adalah untuk menghubungkan kembali pemisahan itu. Kristus mendamaikan apa pun yang sudah terputus, menghapus penghalang, dan membuka jalan agar kita kembali dekat dengan Allah. Karena itu, jangan biarkan rasa bersalah atau jarak di hati membuat Anda tetap menjauh. Sebab Kristus sudah datang dan sudah menyediakan pemulihan. Kita hanya perlu melangkah kembali kepada-Nya. (CG) RENUNGAN: Dosa MEMISAHKAN, tetapi Kristus MENDAMAIKAN APLIKASI 1. Bagaimana hubungan Anda dengan Tuhan hari ini? Apakah Anda merasa sedang jauh dari-Nya? 2. Pada hari istimewa ini, adakah keinginan dalam hati untuk kembali berdamai dengan Tuhan? 3. Langkah apa yang akan Anda lakukan untuk menerima pemulihan dari Tuhan? DOA UNTUK HARI INI "Tuhan, kami mengucap syukur untuk kehadiran-Mu ke dalam dunia ini. Hari ini kami undang Engkau kembali lahir dalam hidup kami. Datanglah dan tinggallah dalam hidup kami. Kami membutuhkan Engkau lebih dari segalanya. Kami rindu pemulihan terjadi dalam hidup kami. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin." BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Tawarikh 1-3; Yohanes 10:1-23

Baca Artikel  

KASIH TAK TERBATAS JARAK

24 December 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Efesus 2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. Di masa mudanya, Franklin Graham hidup dalam pemberontakan. Ia menolak pelayanan, menolak ajaran orang tuanya, dan memilih pergaulan yang menjauhkan dirinya dari kehidupan rohani. Ia bahkan pernah mengatakan bahwa ia tidak punya sedikit pun keinginan mengikuti jejak ayahnya, Billy Graham. Hubungan mereka menjadi dingin selama bertahun-tahun. Namun Billy Graham tidak pernah berhenti mengasihi, mendoakan, dan berharap akan terjadinya pemulihan. Hingga suatu hari, di usia 22 tahun, Franklin mengalami pertobatan yang mengubah seluruh arah hidupnya. Bukan hanya hubungannya dengan Tuhan dipulihkan, tetapi hubungannya dengan ayahnya juga kembali erat. Bahkan keduanya kemudian bekerja bersama mengembangkan pelayanan dunia melalui Billy Graham Evangelistic Association (BGEA). Pemulihan hubungan Billy dan Franklin menggambarkan dengan indah kebenaran Efesus 2:13. Jika Kristus sanggup mendekatkan kembali manusia yang “jauh” dari Allah, maka kasih-Nya juga sanggup memulihkan hubungan manusia yang saling berjauhan. Seperti Franklin kembali kepada ayahnya, demikian pula Kristus menarik setiap kita untuk kembali dekat kepada Bapa. Pemulihan selalu dimulai dari kasih yang tidak menyerah, kasih yang sama yang Allah tunjukkan kepada kita. Tidak ada hubungan yang terlalu rusak bagi Tuhan. Apa yang tampak mustahil dipersatukan kembali dapat Ia pulihkan dalam waktu dan cara-Nya yang sempurna. Jika di momen Natal ini Anda sedang mengalami hubungan yang renggang dengan seseorang, izinkan Tuhan bekerja. Bukalah hati untuk mengampuni, berinisiatif, dan percaya bahwa Kristus, Sang Raja Damai, mampu menyatukan kembali yang terpisah dan memenuhi hati dengan damai sejahtera. (AO) RENUNGAN: Allah mampu MEMULIHKAN hubungan yang TERPISAH jauh APLIKASI 1. Hubungan mana dalam hidup Anda yang terasa “menjauh” dan perlu Anda serahkan kepada Tuhan untuk dipulihkan? 2. Langkah kecil apa yang bisa Anda ambil untuk membuka pintu perdamaian, meski orang lain belum melakukannya? 3. Bagaimana Anda dapat meneladani kasih Allah yang tidak menyerah terhadap orang-orang yang sulit dihadapi? DOA UNTUK HARI INI "Tuhan Yesus, terima kasih atas anugerah kasih-Mu yang besar yang telah memulihkan hubungan kami dengan-Mu. Kami mohon pertolongan-MU untuk juga memulihkan hubungan-hubungan kami yang tidak berjalan baik, supaya hidup kami bisa terus menjadi saluran kasih-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin." BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Tawarikh 28-29; Yohanes 9:24-41

Baca Artikel  

BERKAT BESAR BUTUH HATI YANG BENAR

23 December 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 10:22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. Berkat bukanlah ukuran kedewasaan hati seseorang. Banyak orang mengira bahwa ketika seseorang sukses, memiliki jabatan tinggi, atau menerima berkat besar, maka itu otomatis menandakan kedewasaan rohani. Namun kenyataannya, berkat adalah pemberian Tuhan, sedangkan kondisi hati adalah tanggung jawab pribadi. Tuhan bisa mengangkat seseorang setinggi-tingginya, tetapi hanya orang itu sendiri yang dapat menjaga agar hatinya tetap rendah, tulus, dan sejalan dengan kehendak-Nya. Dengan kata lain, Tuhan memberi kenaikan, tetapi manusialah yang menjaga kualitas hati. Salomo adalah contoh nyata seorang yang menerima berkat luar biasa. Ia diberi hikmat yang tak tertandingi, kekayaan yang berlimpah, dan kemuliaan yang membuat bangsa-bangsa datang kepadanya. Namun setelah semua itu diterimanya, hatinya mulai condong kepada para istri asing, dan lambat laun ia terseret kepada penyembahan berhala. Berkat besar tidak menjaga hatinya tetap benar, karena hatilah yang seharusnya menjaga bagaimana seseorang menanggapi berkat. Sebaliknya, kita melihat Daud. Dari seorang gembala kecil menjadi raja besar, ia tetap rendah hati. Dan ketika ia jatuh dalam dosa, ia cepat kembali kepada Tuhan karena hatinya lembut dan mudah dikoreksi. Daud bukan sempurna, tetapi hatinya yang mudah disentuh Tuhan membuat berkat itu tetap terpelihara dalam hidupnya. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita: semakin besar berkat, semakin besar pula tanggung jawab untuk menjaga hati. Berkat adalah anugerah, tetapi hati yang sehat adalah respons, proses, dan komitmen kita. Tuhan ingin memberkati kita lebih lagi, tetapi Ia juga mencari hati yang dapat Ia percayai. (BS) RENUNGAN: Berkat BESAR tidak MENJAMIN hati yang SEHAT. APLIKASI 1. Berkat apa yang Tuhan percayakan kepada Anda saat ini, baik besar maupun kecil, dan bagaimana kondisi hati Anda dalam menyikapinya? 2. Area mana dalam hidup Anda yang paling mudah membuat hati sombong, lengah, atau menjauh dari Tuhan? 3. Langkah nyata apa yang bisa Anda lakukan untuk menjaga hati tetap rendah, lembut, dan dapat dipercaya Tuhan? DOA UNTUK HARI INI "Tuhan terima kasih untuk firman-Mu hari ini. Kami mau belajar untuk menjadi orang yang bisa Engkau percayai. Kami tahu hal itu tidak mudah, kami perlu pertolongan dan tuntunan Roh Kudus senantiasa. Agar hati kami melekat kepada Engkau sebagai sumber berkat, dan bukan kepada berkatnya. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin." BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Tawarikh 25-27; Yohanes 9:1-23

Baca Artikel  

BERTAHAN DALAM IMAN, PENGHARAPAN DAN KASIH

21 December 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Mazmur 126:3 TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Pada tanggal 31 Oktober 2003 pagi, seorang gadis 13 tahun bernama Bethany Hamilton pergi berselancar bersama sahabatnya, Alana dan keluarganya. Hari itu seharusnya menjadi hari yang indah. Tak ada yang menyangka bahwa hidup Bethany akan berubah hanya dalam hitungan detik. Ketika ia berbaring di atas papan untuk menunggu gelombang, lengan kirinya tanpa sadar terjulur masuk ke air. Dalam sekejap, seekor hiu muncul dan menggigit lengan itu hingga putus. Rasa ngeri, sakit, dan ketakutan menyerbu. Namun berkat kesigapan sahabat dan keluarga yang bersamanya, pendarahan berhasil dihentikan dan ia segera dibawa ke rumah sakit. Kejadian itu seakan meruntuhkan seluruh hidup Bethany. Tapi ia menolak membiarkan tragedi itu merampas mimpinya. Kurang dari satu bulan kemudian, dengan papan selancar khusus dan tekad yang luar biasa, ia mulai belajar kembali dari nol. Lalu pada 10 Januari 2004, hanya dua bulan setelah insiden itu, Bethany kembali bertanding dalam kompetisi besar. Ia meraih posisi kelima di National Surfing Championship dan bergabung dengan United States National Surfing Team. Tak lama setelah itu, pada Juli 2004, ia dinobatkan sebagai “Best Comeback Athlete” dan masuk daftar 50 peselancar terbaik dunia. Kisah ini mengingatkan kita bahwa hidup bisa memberi kejutan yang mengguncang rasa aman, stabilitas, bahkan harapan. Namun Bethany menunjukkan bahwa luka bukan penutup cerita. Pemazmur pun mengingatkan kita: ketika Tuhan melakukan perkara besar, ada alasan untuk bersukacita. Artinya, Tuhan sanggup menyiapkan comeback yang tidak masuk akal bahkan ketika kita tidak melihat jalannya. Karena itu, tetaplah bertahan. Pegang iman kita, jaga pengharapan dan hidupi kasih setiap hari. Comeback yang dari Tuhan selalu datang pada waktu-Nya.(OSA) RENUNGAN: Ketika iman, pengharapan, dan kasih TETAP BERTAHAN, Tuhan akan memberi comeback yang TIDAK MASUK AKAL. APLIKASI 1. Perkara apa yang sedang Anda hadapi saat ini? 2. Apa respons Anda dalam menghadapi perkara-perkara tersebut? 3. Apa yang terjadi ketika Anda tetap bertahan menghadapi setiap perkara yang ada? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, terima kasih atas setiap perkara yang boleh kami hadapi hari-hari ini. Kami percaya, Engkau punya rencana yang terindah untuk setiap kami. Kuatkan dan teguhkan hati kami, ya Bapa. Kami yakin, ketika kami bertahan, Engkau akan memberikan comeback di luar dari apa yang sanggup kami pikirkan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Tawarikh 19-21; Yohanes 8:1-27

Baca Artikel  

PENGHARAPAN YANG TIDAK DIPENJARAKAN

20 December 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Mazmur 42:12 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Fase kepompong tampak seperti ruang gelap yang mengurung, tetapi justru di sanalah sayap dibentuk dan kekuatan dipersiapkan. Proses itu berlangsung lambat, sunyi, dan tampak tidak menarik bagi mata manusia. Bahkan, jika seseorang mencoba “membantu” ulat keluar lebih cepat, kupu-kupu itu justru akan rusak, karena kekuatan terbangnya memang dibangun melalui tekanan dan desakan di dalam kepompong. Pemazmur dalam Mazmur 42:12 pun mengalami situasi serupa. Ia berada di masa gelap, tekanan batin, dan kelelahan emosional, seperti terperangkap dalam kepompong kehidupan. Namun di tengah semua itu, ia tetap berkata: “Aku akan bersyukur lagi.” Ada iman yang memercayai bahwa hari pemulihan akan datang. Demikian pula dengan hidup kita. Ada masa ketika hati terasa sempit, doa terasa berat, dan situasi tampak seperti penjara yang tidak berujung. Namun justru melalui momen-momen tak nyaman itulah Tuhan membentuk karakter, memperkuat iman, dan mempersiapkan pemulihan yang mengejutkan. Seperti kupu-kupu yang keluar dengan keindahan baru, Tuhan mampu membawa kita keluar dari masa sulit dengan cara yang melampaui akal. Karena itu, sekalipun hari ini terasa gelap, jangan lepaskan pengharapan. Di titik yang paling sempit dan paling sunyi, Tuhan sedang merancang pemulihan yang tidak masuk akal, bahkan sebuah comeback yang akan membuat semua orang terheran-heran. Tetaplah setia, tetap percaya, dan teruslah melangkah membawa satu jiwa bagi Tuhan. Ingatlah, masa kepompong itu hanya sementara; kegelapan itu tidak menetap. Tuhan sedang membentuk sesuatu dalam hidup kita, dan ketika waktunya tiba, kita akan keluar dengan kemuliaan baru dan semua mata akan melihat betapa dahsyatnya Tuhan membangkitkan hidup kita. (LEW) RENUNGAN: Sekalipun SITUASIMU terasa seperti di penjara, jangan lepaskan PENGHARAPANMU. APLIKASI 1. Bagian mana dari hidup Anda yang saat ini terasa seperti “fase kepompong” atau seperti di penjara? 2. Ketika hati sedang lelah, janji Tuhan apa yang ingin Anda pegang dan renungkan kembali? 3. Mengapa Anda harus tetap menaruh pengharapan pada Tuhan Yesus? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, kami bersyukur karena Engkau setia mendampingi kami dalam masa-masa gelap. Ajarlah kami untuk tidak melepaskan pengharapan, sebab Engkau sedang membentuk sesuatu yang baru dalam hidup kami. Kuatkan iman kami sampai hari pemulihan-Mu tiba. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Tawarikh 16-18; Yohanes 7:28-53

Baca Artikel  

IMAN BUKAN MENUNGGU TAPI MELANGKAH

19 December 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Lukas 17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam. Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.” Loren Cunningham, pendiri Youth with a Mission (YWAM), menerima visi tentang gelombang anak muda yang membawa Injil ke seluruh dunia ketika ia masih menjadi seorang mahasiswa. Tanpa menunggu kepastian apa pun, ia memulai dari langkah kecil; satu perjalanan misi sederhana, tanpa dana, tanpa jaminan, hanya berpegang pada firman yang Tuhan taruh dalam hatinya. Ketika ia berani melangkah, pintu demi pintu mulai terbuka. Kini, YWAM hadir di lebih dari 180 negara. Dari sinilah kita melihat bahwa satu langkah iman dapat menyalakan gerakan besar. Prinsip yang sama terlihat dalam kisah sepuluh orang kusta. Yesus hanya berkata, “Pergi, perlihatkanlah dirimu kepada imam.” Tidak ada tanda kesembuhan dan tidak ada jaminan apa pun. Namun mereka memilih taat. Dan di tengah perjalanan, ketika kaki mereka bergerak dalam iman, mujizat itu terjadi. Mereka menjadi tahir. Sering kali kita juga berada pada posisi yang sama. Kita ingin melihat tanda dulu sebelum taat. Kita berharap ada perubahan dalam rumah tangga, kesehatan, studi, pelayanan, atau keuangan sebelum berani melangkah. Namun firman Tuhan mengingatkan: mujizat sering kali tidak terjadi saat kita diam menunggu, tetapi justru ketika kita mulai bergerak. Saat iman melangkah, di sanalah karya Tuhan mulai menyusul. (KK) RENUNGAN: Iman bukan MENUNGGU tanda, tapi MELANGKAH meski belum melihat apa-apa. APLIKASI 1.Langkah apa yang selama ini Anda tunda karena merasa belum melihat tanda apa pun? 2.Apa bentuk ketaatan kecil yang bisa Anda mulai hari ini? Sekecil apa pun langkahnya, buat komitmen untuk mengambilnya. 3.Ketika menghadapi situasi yang belum berubah, bagaimana Anda dapat memilih untuk tetap percaya dan bergerak? Renungkan firman yang bisa Anda pegang dalam proses tersebut. DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, kami bersyukur karena Engkau bekerja di setiap langkah kami. Tolonglah kami untuk tidak menunggu tanda, tetapi berani melangkah dalam iman dan ketaatan. Mampukan kami melihat Engkau membuka jalan di tengah perjalanan kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Tawarikh 13-15; Yohanes 7:1-27

Baca Artikel