KESUKARAN YANG DIIJINKAN TUHAN
20 November 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Yakobus 1:2-3 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Emas yang baru ditambang masih bercampur dengan kotoran, sehingga perlu melalui proses pemurnian. Untuk membersihkannya, emas tersebut ditempa dalam api yang sangat panas dan dimasukkan ke dalam tungku berulang kali hingga semua kotorannya hilang. Meskipun tampak seperti mengalami pembakaran hebat, pandai emas tetap setia mengawasi, memastikan emas tidak rusak, tetapi justru semakin murni dan bernilai tinggi.
Demikian pula, pencobaan adalah bagian tak terhindarkan dalam hidup kita. Namun, kita memiliki janji Allah bahwa ketekunan dalam menghadapinya akan menghasilkan iman yang lebih kuat. Sukacita di tengah pencobaan bukan berarti menikmati penderitaan, melainkan percaya bahwa Tuhan sedang bekerja melalui setiap kesulitan untuk membentuk dan menggembleng kita agar semakin serupa dengan-Nya. Meskipun terkadang terasa berat dan melelahkan, Tuhan selalu menyertai dan tahu batas kemampuan kita.
Saat kita merasa lemah, Firman Allah menjadi sumber kekuatan yang menolong kita mengatasi kesukaran. Saudara-saudara seiman adalah sumber dukungan dan doa yang berharga saat kita menghadapi pencobaan. Oleh karena itu, pahamilah dan simpan Firman-Nya dalam hati kita, serta bergabunglah dalam kelompok sel agar kita berada di tengah komunitas yang membangun dan memperkuat iman kita. (AO)
RENUNGAN:
Ada KESUKARAN yang harus kita lalui atas SEIJIN TUHAN.
APLIKASI
1. Pernahkah Anda mengalami kesukaran yang diijinkan Tuhan? Dalam bentuk apakah kesukaran tersebut?
2. Apa yang Anda lihat dari kesukaran yang Anda alami? Menurut Anda apa maksud Tuhan dibalik kesukaran?
3. Apa yang bisa Anda lakukan untuk memperkuat iman Anda dalam kesukaran?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, terima kasih atas setiap pencobaan yang Engkau ijinkan terjadi dalam hidup kami. Mampukan kami untuk tetap tekun dan bersukacita di tengah kesukaran. Sebab kami percaya Engkau sedang memurnikan dan menjadikan kami semakin serupa dengan Engkau sehingga hidup kami semakin mempermuliakan nama-MU. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Samuel 25-26; Lukas 12:32-59
KESUKARAN KARENA KESALAHAN SENDIRI
19 November 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Amsal 19:3 Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN.
Banyak orang mendapati diri mereka dalam situasi sulit akibat pilihan buruk yang mereka buat. Ayat dari Amsal ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang bisa bertindak bodoh hingga mengakibatkan kehancuran bagi dirinya sendiri, mereka sering kali mengarahkan kemarahan kepada Tuhan alih-alih mengakui kesalahan mereka sendiri.
Sebagai contoh, seseorang yang bekerja keras tetapi tidak mengelola keuangan dengan baik mungkin akan tetap mengalami kekurangan. Atau, seseorang yang rutin berolahraga tetapi jatuh sakit karena tidak menjaga pola makan atau mengabaikan waktu istirahat. Ini adalah contoh kesulitan yang timbul akibat kesalahan sendiri.
Sesungguhnya, rancangan Tuhan bagi kita selalu yang terbaik. Perlindungan-Nya sempurna, namun sering kali kita sendirilah yang membuka celah hingga kesulitan datang dalam hidup kita. Mari kita memeriksa diri, apakah hidup kita sudah sesuai dengan Firman Tuhan. Segeralah bertobat dan berbalik dari kebodohan yang mungkin masih kita lakukan. Mintalah hikmat agar kita bisa mengerti dan melakukan apa yang baik serta berkenan kepada-Nya. Dengan demikian, Tuhan akan memulihkan keadaan kita dan membuatnya tidak terguncangkan. (NFS)
RENUNGAN
Coba INTROSPEKSI, ada kesukaran yang terjadi karena KESALAHAN KITA sendiri.
APLIKASI
1. Kesukaran apakah yang sedang Anda hadapi akibat kesalahan Anda sendiri?
2. Kesalahan apa saja yang masih belum Anda tinggalkan?
3. Apa keputusan dan tekad Anda untuk memperbaiki kesalahan agar hidup Anda dipulihkan Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, beri kami roh hikmat untuk dapat menyadari setiap kesalahan dan kebodohan kami. Beri kami kekuatan dan kemampuan untuk meninggalkan semua yang salah, dan hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Terimakasih Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Samuel 22-24; Lukas 12:1-31
KEKUATAN DI MASA SUKAR
18 November 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Ibu Ira baru saja kehilangan suami yang ia cintai. Awalnya ia merasa begitu kehilangan karena ia dan suaminya baru saja bertemu. Selama ini mereka tinggal terpisah karena pekerjaan. Ketika suaminya jatuh sakit, ia berangkat ke kota di mana Ibu Ira tinggal karena di sana terdapat Rumah Sakit yang lebih lengkap fasilitasnya. Baru 2 hari dirawat, suaminya mengalami koma. Ibu Ira hanya bisa berdoa, menyembah dan menyerahkan semua pergumulannya kepada Tuhan. Ketika akhirnya suaminya dipanggil Tuhan, Ibu Ira tetap percaya bahwa rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan. Di masa yang sukar bagi seorang ibu dengan 3 orang anak yang masih kecil, Ibu Ira bisa tetap kuat karena ia menaruh iman dan percayanya kepada Tuhan.
Rasul Paulus, penulis surat kepada jemaat di Filipi, bukanlah seseorang yang berbicara tanpa pengalaman. Ia menulis kata-kata ini dari penjara, tempat di mana ia mengalami kesulitan besar. Meskipun dalam kondisi yang sulit, Paulus menyatakan keyakinannya bahwa dalam segala keadaan, ia dapat menanggungnya melalui kekuatan yang diberikan oleh Kristus.
Ya, kehidupan memang tidak selalu menyenangkan. Adakalanya kita dibawa Tuhan memasuki lembah dan padang gurun. Namun Firman Tuhan meneguhkan kita bahwa ketika kita bersandar sepenuhnya kepada Yesus, kita akan sanggup menanggung segala perkara. Kekuatan kita mungkin terbatas, tetapi kekuatan Kristus yang tak terbataslah yang akan memampukan kita untuk melewati setiap situasi. Ketika kita merasa tidak sanggup, di situlah Tuhan bekerja dengan lebih nyata. (AM).
RENUNGAN:
Tuhan selalu menyediakan KEKUATAN untuk melalui KESUKARAN.
APLIKASI
1. Seberapa sering Anda melibatkan Tuhan dalam pergumulan hidup Anda dan apa yang mendasarinya?
2. Bagaimana Anda bisa menguatkan orang lain agar mereka juga menemukan kekuatan dalam Tuhan?
3. Kekuatan apa yang pernah Anda dapatkan dari Tuhan ketika Anda melalui kesukaran?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, terima kasih untuk Firman-Mu hari ini. Ajar kami untuk selalu mengandalkan Engkau karena kekuatan di masa sukar hanya kami peroleh di dalam Engkau. Terimakasih Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Samuel 19-21; Lukas 11:29-54
MENANG DALAM PERTANDINGAN IMAN
17 November 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
2 Timotius 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Nama Melitha Sidabutar mungkin sudah akrab di telinga kita. Lagu-lagunya kerap berhasil menguatkan iman dan memberkati banyak orang. Namun, tidak banyak yang tahu kisah di balik lagu-lagu yang ia nyanyikan. Salah satu lagu yang sangat menyentuh hati adalah "Mengucap Syukur." Lagu ini ditulis oleh seorang penderita kanker bernama Liesa Djiauw. Di tengah perjuangannya melawan kanker stadium 4, Liesa memilih untuk tetap percaya dan berharap kepada Tuhan. Ia meyakini bahwa apa pun yang terjadi dalam hidupnya adalah bagian dari rencana terindah dari Tuhan. Bahkan di tengah rasa sakit yang luar biasa, lahir sebuah lagu yang menjadi penghibur, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi banyak orang lain. "Mengucap Syukur" bukan sekadar lagu, melainkan ungkapan iman yang kokoh dan harapan tulus dari seorang Liesa Djiauw.
Meskipun akhir hidupnya mungkin tidak seperti yang diharapkan, keteguhan imannya membuktikan bahwa dalam keadaan terburuk sekalipun, kita masih bisa berdiri teguh dalam iman. Kisah Liesa mengingatkan kita pada tokoh Alkitab, Rasul Paulus. Meskipun menghadapi berbagai aniaya dan tantangan berat, Rasul Paulus tetap setia mempertahankan imannya hingga akhir hidupnya.
Seperti Liesa Djiauw dan Rasul Paulus yang terus berjuang mempertahankan iman sampai akhir, kita pun dipanggil untuk tidak membiarkan keadaan melemahkan iman kita. Sebaliknya, dari setiap pengalaman yang kita lalui, mari kita terus berjuang untuk menjaga iman kita dan menjadi pemenang dalam pertandingan iman. (OSA)
RENUNGAN:
Selalu ada saja hal yang dapat MELEMAHKAN IMAN kita; BERJUANGLAH supaya kita bisa menjadi PEMENANG dalam PERTANDINGAN IMAN.
APLIKASI
1. Hal atau kondisi apa saja yang dapat melemahkan iman Anda?
2. 2. Mengapa Anda harus berjuang dalam pertandingan iman?
3. Bagaimana cara Anda supaya bisa menjadi pemenang dalam pertandingan iman?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, terima kasih untuk rhema-Mu pada hari ini. Ajar kami untuk terus mempertahankan iman kami sampai garis akhir hidup kami. Mampukan kami untuk mengalahkan setiap hal yang dapat melemahkan iman kami. Terima kasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Samuel 17-18; Lukas 11:1-28
TETAP MEMBUTUHKAN TUHAN DI TENGAH KESUKSESAN
16 November 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
2 Tawarikh 12:1 Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum TUHAN, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh.
Seringkali kita melihat banyak orang yang rajin berdoa dan mencari Tuhan saat mereka hidup dalam kekurangan dan penderitaan. Hari-hari mereka dipenuhi tangisan dan permohonan agar Tuhan mengubah keadaan. Namun, tak jarang juga kita menjumpai orang-orang yang merasa tak lagi membutuhkan Tuhan begitu mereka diberkati dan mencapai kesuksesan.
Sebagian besar orang beranggapan bahwa keberhasilan mereka adalah hasil jerih payah mereka sendiri, bukan campur tangan Tuhan. Karena itu, di tengah kesuksesan, mereka merasa bebas melakukan apa saja, tanpa mengakui peran Tuhan dalam keberhasilan mereka. Rehabeam dan seluruh bangsa Israel menjadi contoh nyata—ketika kerajaan mereka kuat, mereka meninggalkan Tuhan, seolah Tuhan hanya alat untuk mencapai kesuksesan. Begitu Rehabeam mencapai puncak kekuasaan, ia merasa tak lagi memerlukan Tuhan.
Ternyata, bukan hanya penderitaan yang bisa menggoyahkan iman; kesuksesan pun bisa melakukannya. Karena itu, jika Tuhan mengizinkan kita meraih kesuksesan, jangan pernah melupakan-Nya. Ingatlah bahwa segala yang kita capai adalah hasil dari campur tangan Tuhan. Tuhanlah yang membawa kita ke titik ini, bukan semata-mata karena kemampuan kita. Jangan biarkan pencapaian menjauhkan kita dari-Nya. Jika kita bisa tetap mengingat dan bergantung pada Tuhan di puncak keberhasilan, itu berarti kita telah berhasil melewati ujian iman dan tidak tergoncangkan. (LEW)
RENUNGAN:
Ketika berada di tengah KESUKSESAN, seringkali kita jadi merasa bahwa kita TIDAK LAGI MEMBUTUHKAN TUHAN
APLIKASI
1. Mengapa banyak orang setelah mengalami kesuksesan merasa tidak membutuhkan Tuhan?
2. Apa yang Anda lakukan Ketika Tuhan ijinkan mengalami kesuksesan?
3. Bagaimana agar Anda bisa tetap selalu membutuhkan Tuhan di tengah kesuksesan Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, terima kasih jika Engkau mengijinkan kami sampai di titik kesuksesan saat ini. Ajarilah kami selalu melekat pada-Mu, tetap rendah hati dan selalu hidup seturut jalan-jalan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Samuel 15-16; Lukas 10:25-42
ANIAYA DAN INTIMIDASI MEMBUAT TAHAN UJI
14 November 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Yohanes 15:18-19 “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”
Setelah mengalahkan tim Denmark di babak semifinal Euro 2020, tim Inggris merasa yakin bisa memenangkan pertandingan final melawan Italia. Slogan Football’s coming home terus digaungkan oleh masyarakat Inggris. Namun, ketika lagu kebangsaan Italia dikumandangkan sebelum pertandingan, beberapa pendukung fanatik tim Inggris mencemooh, menyoraki, bahkan melontarkan ejekan yang menyinggung nasionalisme para pemain Italia. Alih-alih membuat nyali tim Italia ciut, intimidasi ini justru menyulut semangat mereka. Dengan semangat yang berlipat ganda untuk membela negara, Italia akhirnya memenangkan pertandingan itu, membungkam semua ejekan dan mengangkat trofi kemenangan.
Tuhan Yesus pernah mengingatkan murid-murid-Nya bahwa dunia akan membenci mereka karena mereka adalah pengikut Kristus. Ya, dunia memang kerap menaruh kebencian terhadap orang-orang yang percaya kepada-Nya, dan seringkali melakukan hal-hal yang menekan atau menyudutkan iman mereka. Tujuannya hanya satu, yaitu membuat kita meninggalkan iman kita kepada Kristus. Kebencian ini bisa muncul dalam berbagai bentuk—mulai dari hinaan, diskriminasi, hingga penganiayaan fisik.
Namun, apapun bentuk intimidasi dan penganiayaan yang kita alami, ingatlah bahwa hal itu justru membuktikan bahwa kita bukan milik dunia ini. Kita dipanggil untuk berbeda dari dunia. Bersyukurlah, sebab Tuhan telah memilih kita untuk menjadi milik-Nya. Karena itu, jangan takut. Tetaplah teguh dalam iman kita. Penganiayaan dan intimidasi yang terjadi hanyalah ujian untuk memperkokoh iman kita. Jadikanlah hal ini sebagai alasan untuk tetap kuat, tidak tergoyahkan, dan muncul sebagai pemenang. Karena Allah ada di pihak kita, Dia yang berperang ganti kita, dan tidak pernah meninggalkan kita sendirian. (CG)
RENUNGAN:
Jangan takut, ANIAYA dan INTIMIDASI memang terjadi untuk membuat iman anak-anak Tuhan TAHAN UJI.
APLIKASI
1. Apakah alasan Anda mengalami aniaya dan intimidasi karena iman kepada Kristus?
2. Apa yang membuat Anda bisa bertahan dalam aniaya dan intimidasi?
3. Bagaimana renungan hari ini dapat memberi kekuatan dan pengharapan baru untuk pergumulan Anda?
DOA UNTUK HARI INI
Bapa, kami bersyukur untuk keadaan yang Tuhan ijinkan terjadi pada kami. Kami tahu sekarang, bahwa aniaya dan intimidasi yang kami alami ini adalah hal yang biasa. Kuatkan kami, tuntun kami agar kami tetap bisa bertahan dan memenangkan pergumulan ini. Kami yakin, bahwa kami bisa melewatinya dan menjadi anak Tuhan yang tahan uji. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Samuel 10-12; Lukas 9:37-62