CINTA YANG TETAP

16 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 17:17 – Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Ketika Nelson Mandela dipenjara selama 27 tahun, istrinya Winnie tetap setia mendukungnya dari luar penjara. Meski penuh tekanan, tuduhan, dan jarak yang panjang, kasihnya tidak berubah. Dunia menyaksikan bahwa cinta yang lahir dari keteguhan hati bisa bertahan melewati masa yang paling sulit. Inilah gambaran cinta sejati—cinta yang tidak goyah oleh waktu atau situasi. Cinta seperti inilah yang disebut cinta merpati: tetap, setia, dan tidak musiman. Di tengah dunia yang sering kali penuh dengan cinta "monyet"—yang datang dan pergi, yang mudah luntur karena perbedaan atau masalah—kita dipanggil untuk membangun cinta yang tahan uji. Cinta yang tidak mudah menyerah, yang memilih untuk tetap setia bahkan ketika suasana hati berubah atau ketika pasangan atau sahabat kita sedang berada dalam titik terendah. Demikian juga hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. Tuhan tidak menginginkan hubungan yang hanya hangat saat diberkati, tetapi dingin saat dalam kesulitan. Ia rindu kita memiliki kasih yang tetap, seperti kasih-Nya yang tidak pernah berubah. Cinta merpati adalah cinta yang dibangun atas komitmen, bukan sekadar perasaan. Cinta yang lahir dari keputusan untuk mengasihi, apa pun musimnya. Hari ini, mari kita belajar membangun cinta yang tetap. Baik dalam hubungan suami istri, persahabatan, maupun dalam pelayanan kepada Tuhan. Cinta sejati akan terbukti dalam kesetiaan yang terus hidup dari musim ke musim. RENUNGAN: CINTA MERPATI itu TETAP, meski waktu berlalu dan musim berganti. APLIKASI 1. Apakah cinta Anda kepada Tuhan dan sesama masih tetap, atau mulai memudar seiring waktu? 2. Dalam hubungan dengan siapa Anda merasa perlu meneguhkan kembali kasih yang tetap? 3. Apa langkah nyata yang bisa Anda ambil hari ini untuk menunjukkan cinta yang tetap, seperti cinta merpati? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, ajar kami untuk memiliki cinta yang tetap seperti cinta-Mu. Kami tidak ingin kasih kami bergantung pada situasi atau perasaan, tetapi pada komitmen dan kesetiaan. Beri kami hati yang setia dan cinta yang bertahan dalam segala musim. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yehezkiel 3-4; Ibrani 11:20-40

Baca Artikel  

SURPRISE ILAHI

15 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 1 Korintus 2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." Siapa yang menyangka bahwa seseorang yang hanya menggembalakan beberapa ekor domba bisa dipakai Tuhan secara luar biasa? Daud bukan berasal dari keluarga terpandang. Bahkan ketika nabi Samuel datang untuk mengurapi pengganti Saul, ayahnya sendiri tidak memanggil Daud, seolah-olah ia tidak layak diperhitungkan. Namun Tuhan melihat sesuatu yang berbeda dalam diri Daud. Bukan kekuatan atau kepandaian, melainkan kasihnya yang tulus kepada Tuhan. Dalam kesendirian di padang, Daud tidak bersungut-sungut. Justru di sanalah ia membangun hubungan yang intim dan pribadi dengan Allah. Persekutuannya bukan sekadar rutinitas, melainkan ikatan yang hidup dan nyata. Karena itulah Tuhan mempercayakan perkara besar kepadanya. Ia diangkat menjadi raja, mengalahkan Goliat, dan bahkan dari keturunannya lahirlah Sang Juru Selamat, Yesus Kristus. Apa yang tertulis dalam 1 Korintus 2:9 sungguh nyata dalam hidup Daud. Tuhan telah menyediakan hal-hal luar biasa, yang tak terpikirkan oleh manusia, bagi mereka yang mengasihi-Nya. Mungkin hari ini kita merasa tidak dianggap atau penuh keterbatasan. Tetapi Tuhan tidak melihat seperti manusia melihat. Dia memandang hati yang sungguh-sungguh mengasihi-Nya. Percayalah, ketika kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, maka Tuhan akan memberikan jauh dari apa yang sanggup kita bayangkan atau pikirkan. (OSA) RENUNGAN: TUHAN menyiapkan yang TAK TERBAYANGKAN—lebih dari yang pernah Anda LIHAT, DENGAR, atau PIKIR. APLIKASI 1. Apakah Anda sudah mengasihi Tuhan dengan segenap hati? Mengapa? 2. Bagaimana cara Anda mempertahankan kasih mula-mula kepada Tuhan? 3. Surprise apa saja yang telah Anda terima dari Tuhan sampai hari ini? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, kami bersyukur atas kasih-Mu yang boleh kami rasakan setiap hari. Ajar kami untuk mengasihi-Mu lebih dalam lagi. Kami mau membangun hubungan yang intim dengan-Mu. Kami percaya, Engkau sanggup memberikan lebih dari kami harapkan atau pikirkan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yehezkiel 1-2; Ibrani 11:1-19

Baca Artikel  

AKHIR YANG INDAH DARI SANG PENULIS KEHIDUPAN

14 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia... Setiap awal pasti memiliki akhir. Prinsip ini berlaku dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam tulisan di sebuah buku. Seorang penulis memiliki kuasa penuh untuk menentukan akhir ceritanya. Dialah yang menyusun alur, membentuk plot, membangun klimaks, hingga merancang antiklimaks dan penutup sesuai kehendaknya. Tentu saja, ia akan menuliskan akhir cerita sesuai dengan keinginannya. Demikian pula Tuhan Yesus, Sang Penulis kehidupan kita. Ia telah menuliskan setiap bagian dari kisah hidup kita dan telah menyiapkan akhir yang indah bagi masing-masing dari kita. Dalam Roma 8:28, kita diingatkan bahwa Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya. Percayalah, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, apa pun yang sedang kita alami. Ia senantiasa terlibat dalam hidup kita, selama kita tetap dekat dan mengasihi-Nya. Jika hari-hari ini terasa berat, penuh tantangan, atau diselimuti rasa sakit yang menyiksa, tetaplah percaya bahwa Tuhan sudah menyiapkan akhir yang indah. Baik suka maupun duka, semuanya dirancang oleh tangan-Nya dengan tujuan yang mulia. Rencana-Nya selalu yang terbaik. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang pasif—diam dan membiarkan kita terjatuh. Ia adalah Tuhan yang aktif, yang terus bergerak dan bekerja dalam segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Oleh karena itu, kita tidak perlu takut akan bagaimana kisah hidup kita berakhir. Sebab Tuhan yang mengasihi kitalah yang menuliskannya. Marilah kita semakin melekat kepada-Nya dan mengasihi-Nya dengan tulus. (LEW) RENUNGAN: ALLAH TURUT BEKERJA—ceritamu ditulis langsung oleh TANGAN-NYA. APLIKASI 1. Dalam hal apa Anda merasa sulit mempercayai bahwa Tuhan sedang bekerja untuk kebaikan Anda? 2. Bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih kepada Tuhan di tengah situasi yang tidak sesuai harapan? 3. Apa langkah nyata yang bisa Anda ambil hari ini untuk tetap melekat kepada Tuhan sebagai Sang Penulis kehidupan Anda? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah menulis segala hal baik dalam hidup kami. Dalam setiap suka maupun duka, kami percaya Engkau turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Tolong kami untuk tetap percaya, tetap mengasihi-Mu, dan tidak takut akan masa depan. Biarlah kami hidup semakin melekat kepada-Mu setiap hari. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Ratapan 3-4; Ibrani 10:19-39

Baca Artikel  

TUHAN ADALAH TAMENG

13 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Kejadian 15:1 Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Firman Tuhan kepada Abram dalam Kejadian 15:1 adalah sebuah janji yang penuh kuasa dan penghiburan: “Akulah perisaimu.” Ini bukan hanya janji tentang berkat atau upah besar, melainkan tentang pribadi Allah sendiri yang hadir sebagai pelindung. Saat itu, Abram tidak sedang berada di puncak kemenangan. Ia sedang bergumul dengan janji Tuhan tentang keturunan dan masa depannya yang masih tampak gelap. Ia manusia biasa, yang bisa takut, bisa ragu, bisa lelah berharap. Namun dalam momen itu, Tuhan tidak hanya memberi penghiburan, tapi menghadirkan diri-Nya sebagai perisai, sebagai tameng di garis depan hidup Abram. Artinya, sebelum bahaya bisa menyentuh Abram, bahaya itu harus berhadapan dengan Tuhan terlebih dahulu. Janji ini tak hanya berlaku untuk Abram, tetapi juga untuk setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kita semua pernah menghadapi masa-masa penuh ketakutan. Entah itu soal masa depan, kesehatan, keuangan, atau keluarga. Hidup tidak pernah steril dari masalah. Tapi kabar baiknya: Tuhan tidak pernah berjanji jalan hidup kita akan bebas dari badai, melainkan Dia sendiri akan menjadi perisai di tengah badai. Jika Tuhan yang berdiri sebagai pelindung kita, apa lagi yang perlu kita takutkan? Perisai Tuhan bukan sekadar simbol, melainkan kekuatan nyata yang menjaga, menyertai, dan menopang. Karena itu, jangan biarkan ketakutan mengambil alih hati dan pikiran. Ingatlah, ketika badai datang, kita tidak sendirian. Ada Tuhan di depan kita, berdiri sebagai perisai. Percayalah dan tetap melangkah dalam iman, sebab perlindungan Tuhan lebih besar dari badai mana pun. RENUNGAN: Jika TUHAN SENDIRI menjadi TAMENGMU; badai apa pun harus LEWAT DIA DULU. APLIKASI 1. Di hidup Anda saat ini, hal apa yang paling sering menimbulkan rasa takut atau kekhawatiran? 2. Apakah Anda sungguh percaya bahwa Tuhan adalah perisai yang melindungi Anda di tengah badai kehidupan? Jika badai datang, ke mana Anda mencari perlindungan? 3. Bagaimana sikap Anda bisa mencerminkan kepercayaan bahwa Tuhan berjalan di depan dan menyertai setiap langkah Anda? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, Engkaulah tameng kami. Kami percaya perlindungan-Mu sempurna. Teguhkan iman kami saat badai datang, agar kami tetap tenang dan percaya. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Ratapan 1-2; Ibrani 10:1-18

Baca Artikel  

MENGASIHI KARENA SUDAH MENERIMA

12 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 1 Yohanes 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Dalam film Django Unchained (2012), Dr. King Schultz—seorang pemburu hadiah asal Jerman—menemukan Django dan membebaskannya dari perbudakan. Awalnya, pembebasan itu ada tujuannya: Schultz ingin Django membantunya memburu Brittle bersaudara, sekelompok buronan yang bernilai tinggi. Namun setelah misi itu selesai, Schultz menawarkan kemitraan—sebuah kerja sama sebagai sesama pemburu hadiah. Bagi Django, ajakan Schultz bukan sekadar tawaran. Ia merasa sudah diselamatkan, dan dengan penuh kesetiaan ia mengikuti Schultz, seolah itu adalah perintah yang wajib ditaati. Dalam perjalanan mereka, mereka menemukan jejak istri Django yang telah lama diculik dan dijual sebagai budak kepada Calvin Candie—seorang penjahat yang juga buronan. Singkat cerita, Schultz dan Django berhasil mengalahkan Candie dan menyelamatkan istri Django. Kisah ini hanyalah fiksi berlatar Amerika tahun 1858. Namun pengabdian Django kepada orang yang membebaskannya dari perbudakan menggambarkan betapa besar rasa syukur yang muncul dari hati yang telah dimerdekakan. Kita pun telah dimerdekakan. Bukan oleh manusia, tetapi oleh Yesus Kristus. Ia membebaskan kita dari perbudakan dosa, menebus kita dari kematian kekal, dan menganugerahkan hidup yang penuh Kasih Karunia. Penebusan-Nya bukan rekayasa. Bukan drama. Bukan film. Salib Kristus adalah bukti kasih yang paling tulus. Karena kasih-Nya begitu tulus kepada kita, tidakkah seharusnya kasih kita kepada-Nya juga tulus? Kasih yang tulus tidak menuntut. Ia tidak bertanya-tanya, “Apa yang akan kudapatkan?” Sebab hati yang tahu bahwa ia sudah menerima segalanya tidak sibuk menghitung untung rugi. Sekalipun doa kita belum dijawab, sakit belum disembuhkan, atau keuangan belum dipulihkan—tetaplah percaya. Selama kita mengasihi Tuhan dengan tulus, Dia pasti menyediakan yang terbaik. (CG) RENUNGAN: Kita mengasihi bukan supaya MENDAPAT, tapi karena sudah MENERIMA SEGALANYA. APLIKASI 1. Apakah Anda sungguh menyadari bahwa kasih Tuhan kepada Anda adalah kasih yang tulus dan tanpa syarat? 2. Apakah kasih Anda kepada Tuhan lahir dari rasa syukur, atau masih bergantung pada apa yang bisa Anda terima dari-Nya? 3. Bagaimana Anda bisa menunjukkan kasih tanpa pamrih hari ini? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, terima kasih karena kami telah menerima kasih-Mu yang sempurna. Tolong kami untuk mengasihi sepenuh hati, seperti Engkau telah mengasihi kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yeremia 51-52; Ibrani 9

Baca Artikel  

KASIH SEJATI ADALAH KEPUTUSAN

11 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 1 Yohanes 3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Dalam sebuah keluarga sederhana, seorang suami merawat istrinya yang lumpuh selama bertahun-tahun. Setiap pagi, ia memandikan, menyuapi, dan menghibur istrinya — tanpa keluhan, meski ia juga harus bekerja dan mengurus anak-anak mereka. Ketika tetangga bertanya, “Bagaimana kamu bisa bertahan?” ia hanya tersenyum dan menjawab, “Karena aku memilih untuk tetap mengasihi istriku, bukan hanya saat dia sehat, tapi juga ketika dia tak berdaya.” Apa yang dilakukan sang suami mencerminkan pesan dari 1 Yohanes 3:18. Kasih sejati tidak berhenti di kata-kata manis atau emosi yang naik turun. Kasih sejati dibuktikan melalui tindakan yang lahir dari keputusan untuk setia. Inilah kasih yang meneladani Kristus — kasih yang tidak menunggu layak, tidak bergantung pada suasana hati, tetapi tetap memberi, tetap hadir, tetap mengasihi. Mari kita belajar untuk tidak hanya berbicara tentang kasih, tetapi hidup di dalamnya. Dalam keluarga, komunitas, dan pelayanan, kasih bisa dinyatakan melalui kesetiaan, pengampunan, dan pengorbanan sehari-hari. Kasih sejati tumbuh dari keputusan, bukan dari kondisi ataupun emosi. Biarlah hidup kita menjadi pantulan dari kasih Allah yang setia dan nyata dalam tindakan. (AO) RENUNGAN: KASIH SEJATI berdiri di atas KEPUTUSAN, bukan EMOSI. APLIKASI 1. Menurut Anda, apa yang terjadi jika kasih hanya berdasarkan emosi saja? 2. Situasi sulit apa yang pernah Anda alami saat Anda harus memilih untuk tetap mengasihi, meskipun perasaan tidak mendukung? 3. Siapa dalam hidup Anda yang saat ini membutuhkan bukti kasih melalui kesetiaan, pengampunan, atau pengorbanan Anda? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, ajar kami untuk mengasihi seperti Engkau mengasihi. Bukan berdasarkan emosi sesaat, tetapi mampukan kami untuk mengambil keputusan untuk mengasihi, bahkan ketika hal itu terasa sulit. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yeremia 50; Ibrani 8

Baca Artikel