CINTA YANG TETAP

21 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Roma 5:5 – Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Suatu hari, pasangan lansia ditanya, “Apa rahasia kalian tetap saling mengasihi setelah puluhan tahun menikah?” Sang suami menjawab, “Kami menikah di zaman ketika ada sesuatu yang rusak, kami perbaiki—bukan dibuang.” Kalimat sederhana itu mencerminkan cinta yang tidak tergantung mood, tapi bersandar pada komitmen dan kasih yang lebih besar. Cinta merpati bukan cinta yang naik-turun tergantung suasana hati. Cinta sejati bersumber dari kasih Kristus yang stabil dan tak berubah. Jika hanya mengandalkan perasaan, kita akan mudah kecewa, mudah menyerah, dan mudah goyah. Tapi ketika kasih Kristus menjadi dasar relasi, maka kita akan mampu mengasihi bahkan saat tidak enak hati, tidak dimengerti, atau tidak diperlakukan dengan baik. Kasih Allah yang dicurahkan oleh Roh Kudus di dalam hati kita adalah bahan bakar utama untuk mengasihi dengan setia. Itulah yang membuat cinta kita tahan uji. Dunia mungkin mengajarkan cinta yang mudah berubah, tapi kita dipanggil untuk mencerminkan kasih Kristus yang tidak tergantung situasi. Hari ini, mari kita periksa kembali dasar cinta kita. Apakah bersandar pada suasana hati? Atau pada kasih yang dari Tuhan? Bersandarlah penuh kepada Kristus, dan cintamu akan tetap kuat, bahkan ketika badai datang. RENUNGAN: CINTA MERPATI bersandar pada KASIH KRISTUS, bukan pada MOOD atau suasana hati. APLIKASI 1. Apakah selama ini Anda cenderung mengasihi berdasarkan perasaan atau komitmen? 2. Dalam situasi apa Anda merasa sulit mengasihi? Apa yang bisa Anda ubah? 3. Bagaimana Anda bisa lebih bersandar kepada kasih Kristus dalam relasi Anda hari ini? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu yang tak pernah berubah. Kami mau belajar mengasihi seperti Engkau, bukan dengan perasaan kami sendiri, tetapi dengan kasih dari Roh Kudus yang ada dalam hati kami. Tolong kami untuk tetap mengasihi meski situasi tidak mendukung. Di dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yehezkiel 16-17; Yakobus 3

Baca Artikel  

BUKTI NYATA

20 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 1 Yohanes 4:7 – Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Tokoh terkenal Mother Teresa pernah berkata, “Kasih sejati tidak diukur dari seberapa banyak kata yang kita ucapkan, tetapi dari seberapa banyak kasih yang kita curahkan melalui tindakan kecil dengan kasih yang besar.” Selama puluhan tahun, ia melayani orang-orang miskin dan sakit di India—bukan dengan kata-kata indah, tapi dengan kehadiran, sentuhan, dan pelayanan yang konsisten. Dunia mengenalnya bukan karena pidatonya, tapi karena kasih nyatanya. Cinta merpati tidak perlu banyak janji atau rayuan. Ia hadir dengan konsistensi dan kesungguhan. Ia tetap setia meski tidak dilihat, tetap mengasihi meski tidak dibalas, dan tetap peduli meski tidak dihargai. Itulah cinta sejati—lahir dari Allah dan memantulkan kasih-Nya. Di zaman yang serba instan dan penuh basa-basi, cinta sejati menjadi langka. Tapi justru karena itu, kasih yang tulus dan konsisten akan jadi terang yang bersinar. Ketika kita mengasihi dengan sungguh-sungguh, kita sedang menunjukkan bahwa kita lahir dari Allah dan mengenal Dia. Hari ini, mari kita tidak hanya bicara soal kasih, tapi hidup di dalamnya. Tunjukkan cinta bukan dengan kata-kata, tapi lewat sikap yang nyata. Dunia haus akan kasih sejati—dan kita dipanggil untuk jadi salurannya. RENUNGAN: CINTA SEJATI tidak butuh banyak kata, cukup KONSISTENSI dan KESUNGGUHAN. APLIKASI 1. Apakah selama ini kasih Anda lebih banyak ditunjukkan lewat kata-kata atau tindakan nyata? 2. Dalam relasi mana Anda perlu menunjukkan kasih lebih sungguh dan konsisten? 3. Apa satu tindakan nyata yang bisa Anda lakukan hari ini sebagai wujud kasih dari Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, ajari kami untuk mengasihi seperti Engkau mengasihi. Bukan dengan kata-kata kosong, tetapi dengan tindakan nyata yang lahir dari hati yang tulus. Bentuk kami menjadi pribadi yang konsisten dan sungguh-sungguh dalam mengasihi, sehingga hidup kami menjadi cerminan kasih-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yehezkiel 14-15; Yakobus 2

Baca Artikel  

TERUS BERJUANG

19 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Galatia 6:9 – Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Ketika pasangan misionaris Adoniram dan Ann Judson pergi ke Burma pada awal 1800-an, mereka tidak melihat satu pun orang bertobat selama enam tahun pertama. Dalam waktu itu, mereka kehilangan anak-anak mereka karena sakit, dan Ann meninggal lebih dulu. Tapi Adoniram tidak menyerah. Ia tetap tinggal, menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Burma dan membangun dasar gereja yang kuat. Puluhan tahun kemudian, ratusan ribu jiwa datang kepada Kristus. Semua itu terjadi karena ada kasih yang terus berjuang, bukan menyerah. Begitu juga dengan cinta merpati. Ia tidak lari saat keadaan sulit, tidak berhenti saat tidak ada hasil. Cinta sejati justru diuji dalam ketekunan. Banyak orang mudah menyerah saat cinta tidak dibalas, saat perjuangan tidak dihargai. Tapi kasih yang berasal dari Tuhan akan terus bertahan dan memberi, karena percaya akan hasil yang dijanjikan Tuhan. Jika hari ini Anda merasa jemu, ingin menyerah, atau merasa sia-sia terus berbuat baik, ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah lalai memperhatikan. Setiap tetes air mata, setiap tindakan kasih, setiap pengorbanan—semuanya diperhitungkan dan akan menghasilkan buah pada waktunya. RENUNGAN: CINTA MERPATI tidak mudah menyerah, tapi terus BERJUANG. APLIKASI 1. Apakah Anda sedang berada di titik lelah dalam mengasihi atau berbuat baik? 2. Apa yang membuat Anda ingin menyerah dalam relasi atau pelayanan tertentu? 3. Komitmen apa yang bisa Anda buat hari ini untuk tetap bertahan dan berjuang dalam kasih? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, terima kasih untuk kasih-Mu yang tidak pernah menyerah atas kami. Ajari kami untuk mencintai seperti Engkau—setia, sabar, dan tidak jemu. Kuatkan kami untuk tetap berjuang dan tidak menyerah, karena kami percaya Engkau akan memberikan hasil pada waktunya. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yehezkiel 11-13; Yakobus 1

Baca Artikel  

BUKAN SEKEDAR PERASAAN

18 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 1 Korintus 13:4-5 – Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Saat pasangan Presiden ke-39 Amerika Serikat, Jimmy Carter dan istrinya Rosalynn, merayakan ulang tahun pernikahan ke-75, banyak orang bertanya bagaimana mereka bisa bertahan begitu lama. Carter menjawab, “Kami belajar untuk saling melayani dan tetap berkomitmen, bahkan saat perasaan tidak selalu mendukung.” Jawaban itu menunjukkan bahwa cinta sejati bukan bergantung pada perasaan, tetapi pada komitmen dan pengorbanan. Begitu juga dalam kehidupan rohani dan relasi kita sehari-hari. Banyak orang menyerah saat perasaan cinta memudar, atau ketika konflik muncul. Padahal kasih yang sejati bukan ditentukan oleh emosi sesaat, melainkan oleh keteguhan hati untuk tetap setia, sabar, dan memberi—seperti yang digambarkan dalam 1 Korintus 13. Cinta sejati tetap bertahan di tengah badai. Ia tidak menyerah ketika suasana hati berubah atau saat tidak mendapat balasan. Ia memilih untuk tetap mengasihi, tetap melayani, dan tetap hadir. Inilah cinta merpati—cinta yang penuh komitmen dan pengorbanan, bukan cinta monyet yang hanya kuat saat nyaman. Mari hari ini kita meninjau kembali: Apakah cinta kita masih bergantung pada perasaan, atau sudah ditopang oleh komitmen sejati? Tuhan ingin kita membangun kasih yang matang dan dewasa—kasih yang mampu bertahan, memberi, dan mengampuni dalam segala musim. RENUNGAN: Cinta itu bukan soal PERASAAN, tapi soal KOMITMEN dan PENGORBANAN. APLIKASI 1. Dalam hubungan mana Anda merasa perasaan mulai menurun—dan apa yang bisa Anda lakukan untuk meneguhkan kembali komitmen Anda? 2. Seberapa besar peran pengorbanan dalam cinta Anda kepada Tuhan dan sesama? 3. Apa langkah konkret yang bisa Anda ambil hari ini untuk menunjukkan cinta sejati yang bertahan, bahkan ketika tidak nyaman? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terima kasih untuk kasih-Mu yang tidak berubah. Ajar kami untuk tidak hanya mengandalkan perasaan, tetapi hidup dalam komitmen dan kasih yang berani berkorban. Bentuk kami menjadi pribadi yang setia mengasihi, seperti Engkau. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yehezkiel 8-10; Ibrani 13

Baca Artikel  

CINTA TANPA SYARAT

17 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yohanes 15:13 – Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Pada tahun 1941, seorang tahanan di kamp konsentrasi Auschwitz, Maximilian Kolbe, rela menggantikan seorang pria yang dihukum mati karena melarikan diri. Kolbe tidak mengenal pria itu secara pribadi, tapi ia dengan sukarela menyerahkan nyawanya demi menyelamatkan orang lain. Tindakannya menggambarkan kasih yang luar biasa—kasih yang memberi tanpa syarat. Itulah cinta merpati. Berbeda dengan cinta monyet yang berpusat pada kepentingan sendiri—cinta yang muncul karena ingin diperhatikan, ingin diuntungkan, atau ingin dibalas—cinta merpati justru memberi tanpa menuntut. Cinta ini murni, tulus, dan rela berkorban. Inilah jenis cinta yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus, yang memberikan nyawa-Nya untuk menebus dosa kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering tergoda untuk mengasihi hanya saat kita merasa diuntungkan. Namun Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam kasih yang lebih tinggi—yang tidak bergantung pada perlakuan orang lain, tetapi lahir dari keputusan hati yang meneladani kasih Kristus. Hari ini, mari kita periksa kembali motivasi cinta kita: Apakah kita mengasihi untuk menerima, ataukah kita mengasihi untuk memberi? Tuhan ingin kita belajar menjadi pribadi yang mengasihi dengan tulus, karena hanya cinta seperti inilah yang akan bertahan dan membawa perubahan nyata. RENUNGAN: CINTA MONYET cari untung dan perhatian, CINTA MERPATI memberi tanpa syarat. APLIKASI 1. Apa perbedaan yang Anda rasakan antara cinta yang memberi dan cinta yang menuntut? 2. Dalam relasi yang mana Anda merasa Tuhan sedang menantang Anda untuk mengasihi tanpa syarat? 3. Langkah apa yang bisa Anda ambil hari ini untuk menunjukkan kasih yang murni kepada orang lain? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, ajar kami untuk mengasihi seperti Engkau mengasihi. Mampukan kami memberi kasih tanpa syarat, tanpa pamrih, tanpa menuntut balasan. Biarlah hidup kami menjadi saluran kasih-Mu yang sejati. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yehezkiel 5-7; Ibrani 12

Baca Artikel  

CINTA YANG TETAP

16 June 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 17:17 – Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Ketika Nelson Mandela dipenjara selama 27 tahun, istrinya Winnie tetap setia mendukungnya dari luar penjara. Meski penuh tekanan, tuduhan, dan jarak yang panjang, kasihnya tidak berubah. Dunia menyaksikan bahwa cinta yang lahir dari keteguhan hati bisa bertahan melewati masa yang paling sulit. Inilah gambaran cinta sejati—cinta yang tidak goyah oleh waktu atau situasi. Cinta seperti inilah yang disebut cinta merpati: tetap, setia, dan tidak musiman. Di tengah dunia yang sering kali penuh dengan cinta "monyet"—yang datang dan pergi, yang mudah luntur karena perbedaan atau masalah—kita dipanggil untuk membangun cinta yang tahan uji. Cinta yang tidak mudah menyerah, yang memilih untuk tetap setia bahkan ketika suasana hati berubah atau ketika pasangan atau sahabat kita sedang berada dalam titik terendah. Demikian juga hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. Tuhan tidak menginginkan hubungan yang hanya hangat saat diberkati, tetapi dingin saat dalam kesulitan. Ia rindu kita memiliki kasih yang tetap, seperti kasih-Nya yang tidak pernah berubah. Cinta merpati adalah cinta yang dibangun atas komitmen, bukan sekadar perasaan. Cinta yang lahir dari keputusan untuk mengasihi, apa pun musimnya. Hari ini, mari kita belajar membangun cinta yang tetap. Baik dalam hubungan suami istri, persahabatan, maupun dalam pelayanan kepada Tuhan. Cinta sejati akan terbukti dalam kesetiaan yang terus hidup dari musim ke musim. RENUNGAN: CINTA MERPATI itu TETAP, meski waktu berlalu dan musim berganti. APLIKASI 1. Apakah cinta Anda kepada Tuhan dan sesama masih tetap, atau mulai memudar seiring waktu? 2. Dalam hubungan dengan siapa Anda merasa perlu meneguhkan kembali kasih yang tetap? 3. Apa langkah nyata yang bisa Anda ambil hari ini untuk menunjukkan cinta yang tetap, seperti cinta merpati? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, ajar kami untuk memiliki cinta yang tetap seperti cinta-Mu. Kami tidak ingin kasih kami bergantung pada situasi atau perasaan, tetapi pada komitmen dan kesetiaan. Beri kami hati yang setia dan cinta yang bertahan dalam segala musim. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yehezkiel 3-4; Ibrani 11:20-40

Baca Artikel