PERKATAAN YANG MENGOBARKAN
02 October 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Lukas 24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Pada bulan Desember 2017 di Stadion Old Trafford, Manchester City melakukan pertandingan tandang melawan Manchester United. Laga tersebut sangat penting bagi City, karena kemenangan akan membuat mereka memimpin klasemen dengan selisih sebelas poin di atas The Red Devils. Sebelum pertandingan dimulai, pelatih City, Pep Guardiola, memotivasi para pemainnya dengan berkata, "Saya telah mengatakannya berkali-kali di musim-musim sebelumnya, di musim ini saya katakan lagi, 'Anda adalah tim terbaik di dunia'." Kata-kata Guardiola itu disebut-sebut berhasil memotivasi timnya, sehingga mereka berhasil mematahkan rekor tak terkalahkan 40 laga kandang Manchester United dengan kemenangan 2-1.
Firman Tuhan hari ini adalah tentang dua orang murid Yesus yang sedang dalam perjalanan dari Yerusalem ke Emaus. Mereka yang masih diliputi suasana duka, tiba-tiba mengalami pemulihan yang membangkitkan kembali semangat mereka yang sempat hilang. Sebelumnya, hati mereka terasa dingin dan beku, tidak mampu melihat atau memahami. Namun, ketika Tuhan berbicara kepada mereka, hati mereka mencair bahkan berkobar-kobar dengan api yang baru.
Hari ini kita diingatkan akan satu hal penting: perkataan kita memiliki kekuatan yang luar biasa. Oleh karena itu, marilah kita belajar menggunakan perkataan kita untuk membangun dan membangkitkan semangat. Dengan kata-kata yang tepat, kita dapat memulai hal-hal besar. Perkataan kita mampu membuat api kecil menjadi besar, menyebarkan semangat, dan menyalakan api sukacita di hati orang lain. (AO)
RENUNGAN:
Perkataan yang TEPAT bisa membuat API kembali BERKOBAR dan MENYALA dengan hebat.
APLIKASI
1. Apakah selama ini perkataan Anda sudah memperkatakan hal yang tepat dan positif?
2. Apa dampak perkataan yang tepat saat Anda mendengarnya?
3. Apa komitmen Anda untuk mulai memberikan perkataan yang bisa mengobarkan api orang lain?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk kasih-Mu yang besar. Urapilah hati, pikiran, dan perkataan kami supaya bisa menjadi berkat bagi orang di sekitar kami. Sehingga mereka bisa kembali berkobar dan bersemangat karena merasakan kasih-Mu melalui perkataan kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Bilangan 7-8; Markus 4:21-41
TIMING YANG TEPAT
01 October 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Aktivitas penerbangan sangat berkaitan erat dengan kondisi cuaca dan iklim. Kedua kondisi tersebut ternyata dapat memberikan dampak ekonomis dan dampak pada keselamatan penerbangan. Selain faktor cuaca, arah angin dan tekanan udara juga akan sangat menentukan bagi proses penerbangan, apakah penerbangan dilanjutkan, ditunda atau dibatalkan. Keberadaan alat pemantau cuaca atau weather station, adalah wajib pada otoritas bandara. Sebab akan sangat membantu untuk memastikan timing yang tepat saat pesawat akan tinggal landas ataupun mendarat. Dengan adanya informasi ini, penerbangan menjadi lebih nyaman, efisien dan aman.
Demikian juga dalam hal kita mengerjakan rhema dan visi korporat yang kita terima. Kita perlu membagikannya, menceritakannya, menyaksikan dan menyebarkannya pada waktu yang tepat, agar apinya terus menyala dan semakin besar. Momen UC sekaligus HUT gereja kita di bulan lalu, merupakan timing yang sangat tepat untuk membagikan rhema dan visi yang Tuhan berikan pada gereja kita.
Di momen tersebut, api-api berkumpul dari berbagai kota dan bangsa. Api menyala bertemu dengan api yang juga menyala-nyala. Tak heran jika rhema Beyond Limit pasti akan terjadi atas kita dan gereja kita. Amanat Agung yang menjadi visi gereja kita, dikobarkan semakin besar. Impartasi api dari gembala-gembala kita, juga dari para pembicara yang luar biasa, membakar setiap api yang mulai padam. Saat kita meresponinya dengan api yang sama, maka segala batasan akan hancur oleh api kegerakan dan gereja kita akan terus bertumbuh sampai ke ujung bumi.
RENUNGAN
Rhema atau VISI KORPORAT harus dibagikan di waktu yang tepat agar apinya terus MENYALA DAN MEMBESAR.
APLIKASI
1. Mengapa penting untuk membagikan rhema atau visi korporat pada waktu yang tepat?
2. Menurut Anda, apa yang bisa terjadi jika rhema dan visi tersebut dibagikan pada timing yang salah?
3. Bagaimana supaya Anda mengetahui kapan timing yang tepat?
DOA HARI INI
“Bapa, beri kami hikmat untuk dapat mengerti timing yang tepat, untuk membagikan rhema dan visi korporat yang Kau berikan bagi kami. Kami percaya, di waktu yang tepat, kami bisa mengerjakannya melampaui segala batasan yang ada dalam diri kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Bilangan 5-6; Markus 4:1-20
SEBARKAN APIMU
30 September 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Amsal 26:20a Bila kayu habis, padamlah api;
Seperti api yang menjadi semakin besar ketika ada bahan mudah terbakar di sekelilingnya, demikian pula dengan api kita. Jika kita tidak menyebarkannya pada orang-orang di sekeliling kita, api kita lama kelamaan mengecil, kehilangan kekuatannya, dan akhirnya padam. Saat api kita menyala-nyala, kita perlu terus membagikannya kepada orang lain. Bisa melalui kesaksian kita, atau dengan cara memberikan pertolongan atau mendoakan mereka yang dalam kesesakan. Ketika kita berbagi, kita menyalakan semangat baru, baik dalam diri kita sendiri maupun dalam diri orang-orang yang mendengarkan kabar baik tentang Tuhan Yesus.
Api yang disimpan untuk diri sendiri, lambat laun akan memudar. Melayani dan berbagi kasih dengan sesama adalah cara yang Tuhan berikan untuk kita bisa menyebarkan api yang ada di dalam kita. Setiap kali kita menceritakan tentang kebaikan Tuhan, hati kita akan semakin terbakar dan akan menular kepada siapa kita berbagi cerita.
Oleh karena itu, mari kita lepaskan dan kita tularkan api Tuhan yang ada di dalam kita. Awalnya mungkin hanya berupa api kecil, tetapi lama kelamaan, jika kita aktif menyebarkannya, api itu akan semakin menjalar dan bertambah besar. Jadilah agen perubahan yang menyalakan api pengharapan dan cinta kasih Tuhan di hati setiap orang yang kita temui. Semakin kita menyebarkan api ini, semakin besar dan terang pula api itu akan menyala.
RENUNGAN:
Supaya api BERTAMBAH BESAR, api perlu DISEBARKAN.
APLIKASI
1. Seberapa besar api Tuhan yang ada dalam diri Anda?
2. Mengapa Anda harus menyebarkan api Anda?
3. Cara apa yang bisa Anda pikirkan untuk menyebarkan api tersebut?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, urapi kami untuk terus bangkit menyebarkan api kegerakan sehingga dari dari ke hari api-Mu semakin besar dalam hidup kami, menyebar dan semakin banyak orang diselamatkan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Bilangan 3-4; Markus 3:20-35
ALASAN API BISA PADAM
29 September 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Mazmur 37: 3 Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,
Dalam Mazmur 37, pemazmur mengundang kita untuk menyerahkan segala sesuatu kepada Allah. Ketika kita memusatkan keseharian hidup kita pada-Nya, dengan percaya kepada Tuhan dan melakukan yang baik dengan setia, maka Allah akan memimpin kita dan memberi kita damai sejahtera. Namun seringkali kita mendapati diri memegang hal-hal yang tidak baik, seperti dosa, kekecewaan dan sakit hati. Saat kita membiarkan hal-hal menguasai hati kita, iman dan semangat kita kepada Tuhan menjadi redup. Layaknya api yang kehilangan bahan bakar, kita pun kehilangan gairah untuk hidup dalam kebenaran.
Dosa dan kekecewaan adalah seperti rantai yang mengikat kita pada masa lalu dan membuat kita sulit untuk maju. Sakit hati menjadi penghalang besar untuk mengalami pemulihan dan kedamaian yang Tuhan tawarkan. Selama kita tidak mau melepaskan hal-hal yang tidak baik api Roh Kudus dalam hati kita akan padam dan hidup kita akan menjadi gelap tanpa kebahagiaan.
Sebaliknya, ketika kita memilih untuk melepaskan pegangan kita pada yang tidak baik, dan mengarahkan hati kita kembali kepada Tuhan, api iman kita akan kembali menyala. Tuhan mengundang kita untuk percaya, menyerahkan segala keinginan, masalah, kekhawatiran, dan segala beban kita kepada-Nya. Agar langkah kita menjadi ringan berjalan dalam rencana-Nya, kembali menemukan sukacita sejati dalam Dia dan hidup dalam terang kasih-Nya.
RENUNGAN:
Selama kita MEMEGANG YANG TIDAK BAIK, seperti dosa, kecewa, dan sakit hati, maka API kita AKAN PADAM.
APLIKASI
1. Ujilah hati Anda, apakah Anda masih memegang yang tidak baik dalam hidup Anda?
2. Apa yang membuat Anda sulit melepaskan pegangan Anda pada dosa, kecewa dan sakit hati?
3. Langkah apa yang mau Anda terapkan agar bisa melepaskan segala yang tidak baik?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, ampuni kami jika kami masih menyimpan dosa, kecewa dan sakit hati. Tolong kami untuk lepas dari semua yang tidak baik di mata-Mu. Biarlah api kami yang meredup, bahkan padam, menyala kembali. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Bilangan 1-2; Markus 3:1-19
BERJAGA-JAGA AGAR API TETAP MENYALA
26 September 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
1 Tesalonika 5:5-6 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
Sekitar 400.000 tahun yang lalu, manusia purba Homo Sapiens di Afrika dan Timur Tengah sudah belajar dan menemukan cara membuat api untuk kebutuhan hidup mereka. Mereka mengerti bahwa nutrisi dari daging hewan akan lebih enak dan lebih baik kalau dimasak dengan api lebih dulu. Di Benua Eropa, manusia Neanderthal memerlukan api lebih dari kebutuhan memasak. Karena mereka hidup di daerah yang bermusim dingin panjang, mereka butuh api untuk menghangatkan diri dan memberi penerangan di malam yang panjang. Di level yang lain, manusia Homo Erectus mempunyai kemampuan bukan hanya membuat api, tetapi mampu menjaga api untuk tidak padam, bahkan ketika badai datang.
Sekalipun jemaat di Tesalonika ada dalam keadaan baik, bahkan luar biasa baik, tetapi Rasul Paulus tetap mengingatkan mereka untuk berjaga-jaga dan sadar dalam menjaga Api dalam hati mereka. Tidak mudah dipuaskan dengan kondisi baik yang ada, sebab bisa saja sewaktu-waktu datang badai dan angin taufan yang memadamkan api mereka.
Kehidupan di akhir zaman, dimana dunia ada dalam kegelapan dan kekelaman, kita harus menjaga api kita dengan penuh kewaspadaan dan kesadaran. Ada banyak orang yang apinya padam karena tidak bisa menjaga hati. Kecewa, tersinggung, kepahitan, semuanya itu sangat berpotensi untuk memadamkan api. Ketika api itu padam, kita akan mudah jatuh, bahkan undur dari Tuhan. Saat itulah kita akan mengalami kehidupan yang semakin berat dan melelahkan. Dengan kesadaran bahwa sangat penting menjaga api tetap menyala dalam kehidupan kita, akan membuat kita hidup dalam terang Tuhan, dan membawa kita dari kemuliaan kepada kemuliaan. (CG)
RENUNGAN:
Untuk MENJAGA api tetap MENYALA, kita perlu BERJAGA-JAGA dengan PENUH KESADARAN.
APLIKASI
1. Apakah selama ini Anda telah senantiasa menjaga kondisi api Anda?
2. Pada saat apakah Anda rentan lengah dan tidak waspada menjaga api Anda?
3. Bagaimana cara Anda untuk senantiasa berjaga-jaga dengan penuh kesadaran?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, kami bersyukur Firman-Mu selalu mengingatkan kami untuk menjaga hati agar api yang sudah Engkau berikan tetap menyala dalam kehidupan kami. Roh Kudus tolong kami untuk bisa menjadi penjaga api dengan penuh kesadaran. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Imamat 23-24; Markus 1:1-22
JANGAN PADAMKAN ROH
25 September 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
1 Tesalonika 5:19 Janganlah padamkan Roh,
Ketika pertama kali korban bakaran di atas mezbah tembaga dipersembahkan, maka dari langit turunlah api yang membakar korban tersebut. Sejak saat itu Allah berkehendak agar api itu selalu dijaga atau dipelihara, supaya tetap menyala. Para imamlah yang bertugas untuk menjaga agar api di mezbah tidak padam. Setiap pagi, imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran dan membakar lemak korban keselamatan di sana. Mereka harus memastikan kayu bakar selalu tersedia agar api terus menyala.
Dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, Rasul Paulus mengingatkan agar jemaat terus memberi ruang bagi pekerjaan Roh Kudus sehingga Api Roh Kudus tetap menyala. Menolak, mengabaikan, atau menentang pekerjaan Roh Kudus, sama artinya dengan memadamkan Api Roh Kudus. Jemaat Tesalonika waktu itu menjadi teladan sebab penindasan berat pun tidak bisa memadamkan api mereka, iman mereka tetap berkobar dan menyala-nyala.
Kita patut bersyukur telah menerima api yang dahsyat dari Tuhan melalui UC yang telah kita ikuti. Marilah kita menjaga api itu agar terus menyala dan semakin berkobar. Seperti para imam yang menjaga api mezbah tetap menyala, kitapun sebagai penjaga api harus menyediakan korban untuk dibakar, yaitu jam-jam doa kita, ibadah, perenungan Firman Tuhan, dan ketaatan. (AO)
RENUNGAN:
Satu hal yang perlu terus diingat adalah JANGAN MEMADAMKAN ROH Tuhan yang ada dalam hidup kita.
APLIKASI
1. Pernahkah api Roh Anda padam? Apa yang Anda rasakan saat itu terjadi?
2. Apa saja hal yang membuat api Roh Anda padam?
3. Apa komitmen Anda untuk menjaga api Roh Kudus tetap menyala dalam hidup Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah melawat kami dan memberikan api RohMu yang kudus. Kami mau menjaga api itu supaya terus menyala bahkan sampai berkobar-kobar, sehingga banyak orang merasakan kehangatan kasih-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Imamat 21-22; Matius 28