HIDUP DALAM BERKAT TUHAN

08 March 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 2 Korintus 9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Suatu hari, Pak Ade diajak temannya untuk mencoba mengunduh aplikasi pinjaman online. Karena penasaran, ia pun mengikuti ajakan tersebut. Awalnya, ia hanya meminjam dalam jumlah kecil dan mampu mengembalikannya tepat waktu. Namun, tawaran kenaikan limit pinjaman yang terus bermunculan membuat Pak Ade tergoda untuk kembali meminjam.Tanpa disadari, utangnya semakin menumpuk. Ketika cicilan mulai terasa berat, ia mengunduh aplikasi lain untuk membayar pinjaman sebelumnya. Hingga akhirnya, ia terjerat dalam delapan aplikasi pinjaman online sekaligus. Hidupnya pun berubah kacau. Ketenangan dan damai sejahtera lenyap, digantikan oleh rasa takut dan tekanan yang semakin besar. Hingga suatu hari, istrinya mengingatkannya untuk kembali mendekat kepada Tuhan dan mencari petunjuk-Nya. Dalam pergumulan, Pak Ade mengambil langkah besar: ia menjual beberapa asetnya untuk melunasi seluruh pinjaman online. Setelah terbebas dari jeratan utang, ia menghapus semua aplikasi pinjaman dari ponselnya dan mulai belajar hidup sesuai dengan penghasilannya. Kini, Pak Ade merasakan kembali damai sejahtera yang sempat hilang. Ia menyadari bahwa kecukupan sejati bukan berasal dari banyaknya harta, tetapi dari rasa syukur atas apa yang telah Tuhan berikan. Bahkan, ia mulai belajar untuk menjadi berkat bagi orang lain. Tepat seperti yang dikatakan dalam 2 Korintus 9:8, Allah melimpahkan kasih karunia-Nya agar kita selalu berkecukupan dan bahkan dapat berkelebihan dalam berbagai kebajikan. Ketika kita mengelola keuangan dengan bijaksana dan tidak terjerat utang, kita dapat menikmati berkat Tuhan dengan penuh syukur. Hidup dalam berkat Tuhan berarti hidup tanpa tekanan hutang, diberkati dengan cukup, dan dapat menjadi saluran berkat bagi sesama. (LEW) RENUNGAN: Hidup dalam BERKAT TUHAN berarti hidup tanpa tekanan hutang, DIBERKATI CUKUP dan bisa MENJADI BERKAT. APLIKASI 1. Apakah Anda sudah terbebas dari jerat hutang? Jika belum, mengapa? 2. Seperti apakah hidup yang ada dalam berkat Tuhan menurut renungan hari ini? 3. Apa komitmen Anda agar senantiasa bisa hidup dalam berkat Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, kami mau selalu hidup dalam berkat-Mu. Mampukanlah kami keluar dari setiap jerat-jerat permasalahan kami. Sehingga kami selalu diberkati dan bisa menjadi berkat. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 74-76; Roma 9:16-33

Baca Artikel  

LANGKAH PERTAMA BEBAS HUTANG

06 March 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Mazmur 37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Robby adalah seorang kepala keluarga yang terjebak dalam hutang karena kesulitan ekonomi. Awalnya, ia berpikir bisa melunasinya sedikit demi sedikit, tetapi justru bunganya semakin membengkak. Setiap bulan, ia merasa semakin tercekik oleh tagihan yang datang. Suatu hari, dalam keputusasaan, Robby berlutut dan berdoa dengan sungguh-sungguh, menyerahkan seluruh bebannya kepada Tuhan. Ia menyadari bahwa tanpa pertolongan Tuhan, ia tidak akan mampu keluar dari hutang ini. Tuhan mulai mengajarkannya untuk mengelola keuangan dengan lebih baik: ia membuat anggaran sederhana, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan mencari tambahan penghasilan yang jujur. Secara perlahan, pintu kesempatan mulai terbuka—usahanya berkembang, ia mendapatkan pekerjaan tambahan, dan akhirnya bisa melunasi hutangnya satu per satu. Banyak orang terjebak dalam hutang karena berbagai alasan—mulai dari kebutuhan mendesak, gaya hidup, hingga kesalahan dalam mengelola keuangan. Hutang bisa menjadi beban berat yang membuat hilangnya damai sejahtera. Namun, ada kabar baik: Tuhan ingin menolong kita keluar dari jerat hutang dan hidup dalam kebebasan finansial. Langkah pertama untuk keluar dari hutang adalah mengakui masalah ini di hadapan Tuhan dan mencari pertolongan-Nya. Sering kali, kita mencoba mengandalkan kekuatan sendiri—mencari pinjaman baru, bekerja lebih keras tanpa strategi, atau bahkan menunda-nunda pembayaran dengan harapan keadaan membaik. Namun, tanpa penyertaan Tuhan, semua itu hanya akan menambah beban. Mazmur 37:5 mengajarkan kita untuk menyerahkan hidup kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia akan bertindak. Ini berarti kita harus datang kepada-Nya, meminta hikmat-Nya, dan mengikuti tuntunan-Nya dalam mengambil keputusan keuangan. Cerita Robby diatas mengajarkan, bahwa Tuhan tidak serta-merta menghapus hutang kita dalam semalam, tetapi Dia akan memberi kita hikmat, kekuatan, dan kesempatan untuk keluar dari kesulitan. Saat kita taat dan tetap percaya kepada-Nya, Dia akan bertindak sesuai dengan waktu dan cara-Nya. (CG) RENUNGAN: Langkah pertama untuk KELUAR DARI HUTANG adalah mengakui masalah dan mencari pertolongan Tuhan. APLIKASI 1. Apakah Anda sudah dengan jujur mengakui kondisi keuangan Anda kepada Tuhan dan meminta pertolongan-Nya? 2. Bagaimana peran iman dan doa dalam mencari pertolongan Tuhan untuk terbebas dari hutang? 3. Bagaimana Anda bisa mengelola keuangan dengan lebih bijaksana agar tidak kembali ke dalam jerat hutang? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, kami datang kepada-Mu dengan kerendahan hati, mengakui setiap kesalahan kami dalam mengelola keuangan. Tolonglah kami keluar dari jerat hutang dan berikan hikmat untuk mengambil langkah yang benar. Pimpin kami dalam setiap keputusan, dan ajarkan kami untuk mengandalkan-Mu sepenuhnya. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 70-71; Roma 8:22-39

Baca Artikel  

HUTANG PENYEBAB UTAMA KONFLIK

05 March 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yakobus 4:1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Anton meminjam uang kepada sahabatnya, Budi, untuk modal usaha. Awalnya, Anton yakin bisa mengembalikan hutangnya dalam waktu tiga bulan. Namun, usahanya tidak berjalan seperti yang diharapkan. Waktu berlalu, dan Anton mulai menghindari Budi karena merasa malu dan tertekan. Sementara itu, Budi yang membutuhkan uangnya kembali mulai merasa kecewa dan marah. Ketika akhirnya mereka bertemu, bukan kata-kata baik yang keluar, tetapi perselisihan yang membuat hubungan mereka hancur. Persahabatan yang sudah terjalin bertahun-tahun pun retak hanya karena masalah hutang. Hutang sering kali menjadi akar dari berbagai konflik dalam keluarga maupun komunitas. Ketika seseorang berhutang tanpa perencanaan yang matang, masalah keuangan yang muncul bisa memicu pertengkaran, kesalahpahaman, bahkan perpecahan. Hutang yang tidak dikelola dengan bijaksana sering kali berakar pada keinginan daging yang tidak terkendali—keinginan untuk hidup lebih mewah, gengsi, atau ambisi yang tidak realistis. Inilah yang dikatakan Yakobus 4:1, bahwa pertengkaran datang dari hawa nafsu yang bergejolak dalam diri kita. Sebagai orang percaya, kita diajak untuk hidup rukun dan menjauhkan diri dari sengketa yang merusak relasi. Jika memberi pinjaman, ingatlah bahwa hubungan lebih berharga daripada uang—jika memungkinkan, maafkan atau buat kesepakatan yang adil. Sebaliknya, jika meminjam, bersikaplah jujur dan bertanggung jawab, karena hutang bukan hanya soal uang, tetapi juga kepercayaan. Jika kesulitan membayar, komunikasikan dengan baik. Mari belajar mengendalikan diri dan mengelola keuangan dengan bijak, agar hidup kita tidak dikuasai oleh hutang dan pertengkaran. (AO) RENUNGAN: Hutang adalah salah satu PENYEBAB UTAMA KONFLIK dalam keluarga dan komunitas. APLIKASI 1. Pernahkah Anda terlibat konflik dengan keluarga atau komunitas yang disebabkan oleh hutang? Apa yang Anda pelajari dari hal tersebut? 2. Bagaimana sikap Anda terhadap orang yang berhutang kepada Anda? Apakah Anda menunjukkan kasih dan pengampunan? 3. Langkah apa yang bisa Anda ambil untuk menghindari konflik akibat hutang dalam kehidupan Anda? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, ajarkan kami untuk hidup bijak dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan. Bebaskan kami dari keinginan yang tidak terkendali dan jauhkan kami dari hutang yang dapat merusak hubungan dengan keluarga dan sesama. Tolong kami untuk mengandalkan-Mu dalam setiap kebutuhan kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 68-69; Roma 8:1-21

Baca Artikel  

DAMPAK DARI HUTANG

04 March 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Roma 13:8a Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Hutang sering kali dianggap sebagai jalan keluar dari kesulitan keuangan. Namun, tanpa disadari, hutang bisa menjadi beban yang semakin berat dan merampas ketenangan hidup. Sama seperti kebiasaan tidak sehat—seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, atau sering begadang—hutang mungkin terasa tidak berbahaya pada awalnya. Tetapi seiring waktu, dampaknya bisa melemahkan, membuat seseorang terjebak dalam kekhawatiran dan kehilangan damai sejahtera. Kisah janda nabi di kitab 2 Raja 4:1 menunjukkan bagaimana bahayanya berhutang. Seperti kita tahu, bahkan seorang nabi Tuhan pun tidak kebal terhadap bahaya hutang. Dikatakan para penagih hutang sudah datang untuk mengambil anak-anaknya karena suaminya sudah meninggal dan gagal melunasi hutangnya. Bisa saja hutang menjadi solusi jangka pendek untuk persoalan yang sedang kita hadapi sekarang namun kita lihat kisah diatas dampaknya dapat mengancam di kemudian hari terhadap orang-orang yang kita kasihi seperti istri dan anak cucu kita. Firman Tuhan dengan tegas mengingatkan kita untuk menjauhi segala bentuk hutang yang tidak perlu. Sebaliknya, kita diajak untuk mengandalkan Tuhan dalam menghadapi setiap pergumulan hidup. Jika kita berserah kepada-Nya dan meminta hikmat-Nya, maka Dia akan memberikan jalan keluar yang terbaik—rancangan penuh damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan. (NFS) RENUNGAN: Hutang yang tidak terkendali bukan hanya MENGURAS HARTA, tetapi juga MENCURI DAMAI SEJAHTERA dan kebahagiaan keluarga. APLIKASI 1. Apa saja dampak dari hutang yang tidak terkendali? 2. Bagaimana cara Anda mengelola keuangan agar tidak terjerat hutang yang tidak terkendali? 3. Bagaimana Anda dapat mengandalkan Tuhan dalam mengatasi masalah keuangan dan memperoleh damai sejahtera? DOA UNTUK HARI INI “Bapa yang penuh kasih, ajarilah kami untuk mengelola keuangan dengan bijak agar tidak terjerat hutang yang merampas damai sejahtera. Berikanlah hikmat dan disiplin dalam setiap keputusan finansial, serta cukupkanlah kebutuhan kami sesuai dengan kehendak-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 66-67; Roma 7

Baca Artikel  

HIDUP MERDEKA DARI HUTANG

03 March 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 22:7b Yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi. Di era modern ini, hutang menjadi semakin mudah dan lumrah. Berbagai platform digital menawarkan kemudahan kredit instan, cicilan tanpa kartu kredit, hingga fitur paylater yang memungkinkan kita membeli barang tanpa membayar di awal. Tanpa disadari, banyak orang terjerat dalam hutang bukan karena kebutuhan mendesak, melainkan karena gaya hidup konsumtif yang tidak terkendali. Namun, firman Tuhan dalam Amsal 22:7b mengingatkan bahwa hutang bukan sekadar kewajiban finansial, melainkan bentuk perbudakan. Saat kita berhutang, kita kehilangan sebagian kebebasan. Keputusan keuangan kita tidak lagi sepenuhnya milik kita, melainkan dikendalikan oleh pihak yang memberi pinjaman. Tekanan membayar cicilan bisa membuat seseorang stres, bekerja tanpa sukacita, bahkan mengorbankan nilai-nilai hidup demi mengejar kewajiban finansial. Sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk hidup merdeka, bukan hanya secara rohani, tetapi juga dalam aspek finansial. Tuhan ingin kita menjadi kepala, bukan ekor—menjadi saluran berkat, bukan justru terhimpit beban hutang. Karena itu, bijaklah dalam mengelola keuangan agar kita tidak jatuh dalam jerat perbudakan di era modern ini. (AM). RENUNGAN: Hutang adalah bentuk PERBUDAKAN di era modern. Kita dipanggil untuk hidup MERDEKA, bukan hanya secara ROHANI, tetapi juga secara FINANSIAL. APLIKASI 1. Apakah selama ini Anda memiliki kebiasaan berhutang yang tidak perlu? Bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan Anda? 2. Dalam aspek apa Anda perlu lebih bijak dalam mengelola keuangan agar tidak terjebak dalam perbudakan hutang? 3. Langkah konkret apa yang bisa Anda ambil mulai hari ini untuk hidup lebih merdeka secara finansial sesuai dengan kehendak Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Ya Tuhan, terima kasih untuk Firman-Mu yang mengingatkan kami untuk hidup merdeka, bukan hanya secara rohani, tetapi juga dalam hal keuangan. Tolong kami agar bijak dalam mengelola berkat yang Engkau berikan, tidak terjebak dalam hutang yang mengikat, dan dapat menjadi saluran berkat bagi orang lain. Berikan kami hikmat dan disiplin untuk mengatur keuangan dengan benar. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin." BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 63-65; Roma 6

Baca Artikel  

MENJADI SALURAN BERKAT

02 March 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 2 Korintus 3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. Ayu, seorang pelayan Tuhan di Gereja Keluarga Allah Jogja, mengalami situasi di mana sebuah kesepakatan bisnisnya batal. Di tengah kekecewaan tersebut, Tuhan memintanya untuk menaikkan persepuluhannya menjadi dua kali lipat. Secara manusia, hal ini tampak aneh—mengalami kegagalan bisnis namun diminta untuk memberikan lebih banyak. Namun, Ayu memilih untuk taat dan menanggalkan kebimbangannya. Setelah mengambil langkah iman tersebut, Ayu mulai melihat berkat dan mujizat dalam hidupnya. Bisnis network marketing yang baru saja ia tekuni mengalami lonjakan pesanan yang signifikan. Tidak hanya itu, Ayu juga mendapatkan kesempatan menjadi mentor di sebuah kampus dengan honor yang cukup besar, setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) untuk satu kali pertemuan. Kesaksian Ayu menunjukkan bahwa ketaatan dalam memberikan persepuluhan dapat membuka pintu berkat dari Tuhan. Selain itu, melalui berkat yang diterimanya, Ayu memiliki kesempatan untuk menjadi mentor dan berbagi pengalaman imannya, sehingga orang lain dapat mengenal Tuhan melalui hidupnya. Ketika kita menjadi pelaku firman, Tuhan tidak hanya membuka tangan-Nya untuk memberkati kita lebih dari yang kita pikirkan, tetapi juga menjadikan kita saluran berkat bagi dunia di sekitar kita. Mungkin kita pernah merasa ragu untuk memberi, terutama di saat kondisi keuangan sedang sulit. Namun, percayalah, Tuhan selalu setia pada janji-Nya. Mari, jangan takut untuk setia dalam persepuluhan, karena di balik ketaatan itu, ada rencana Tuhan yang lebih besar—bukan hanya bagi hidup kita, tetapi juga bagi banyak orang untuk mengenal Tuhan. (OSA) RENUNGAN: Setia dalam PERSEPULUHAN bukan hanya membuka pintu berkat pribadi, tetapi juga MEMBUKA PINTU ORANG LAIN untuk MENGENAL TUHAN. APLIKASI 1. Apa yang Anda lakukan ketika menerima berkat dari Tuhan? 2. Apa yang Anda rasakan dan alami ketika Anda setia dalam persepuluhan? 3. Bagaimana cara Anda agar melalui berkat yang Anda terima, orang lain dapat mengenal Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, terima kasih untuk setiap berkat yang telah kami terima. Kami mau taat pada firman-Mu. Kami mau menunjukkan rasa hormat kami kepada-Mu. Pakai kami untuk menjadi saluran berkat untuk orang-orang di sekitar kami, sehingga mereka boleh mengenal Engkau melalui hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 60-62; Roma 5

Baca Artikel