PERKATAANMU ADALAH KEMUDI YANG MENENTUKAN ARAH HIDUPMU

30 December 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 18:21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Dalam dunia pelayaran, kemudi kapal memiliki peran yang sangat penting. Kapal sebesar apa pun, tanpa kemudi yang berfungsi dengan baik, tidak akan mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Bahkan, sedikit saja kemudi diarahkan ke jalur yang salah, kapal bisa tersesat atau karam. Hal ini mirip dengan lidah kita, yang sering digambarkan sebagai "kemudi" dalam kehidupan. Meskipun kecil, lidah memiliki kekuatan besar untuk menentukan arah hidup kita—baik menuju keberhasilan maupun kehancuran. Tuhan memberi kita prinsip penting melalui firman-Nya: hidup dan mati dikuasai oleh lidah. Perkataan kita bukan sekadar rangkaian kata, tetapi memiliki kuasa untuk menciptakan. Ketika kita berkata-kata negatif, seperti mengeluh, mencaci, atau meragukan janji Tuhan, tanpa sadar kita sedang menarik dampak buruk dalam kehidupan kita. Sebaliknya, ketika kita berani mengucapkan kata-kata iman, syukur, dan pengharapan, kita sedang menabur benih yang baik dan membawa diri kita lebih dekat pada rencana Tuhan yang sempurna. Mari belajar dari Tuhan Yesus, yang selalu memperkatakan kebenaran dan kehidupan. Ketika Lazarus sudah mati selama empat hari, Yesus tidak mengucapkan kata-kata putus asa. Sebaliknya, Dia berseru, “Lazarus, keluarlah!” dan mukjizat kebangkitan terjadi. Itulah kuasa dari perkataan yang penuh iman. Mulai hari ini, jadilah lebih sadar akan apa yang kita ucapkan. Jangan biarkan lidah kita mengarahkan hidup ke tempat yang salah. Sebaliknya, gunakan perkataan kita untuk menyatakan iman, pengharapan, dan kasih, sehingga hidup kita menjadi kesaksian tentang kebesaran Tuhan. RENUNGAN: Perkataan adalah KEMUDI yang menentukan arah hidup kita. Gunakanlah dengan bijaksana. APLIKASI 1. Bagaimana selama ini Anda menggunakan perkataan Anda? Apakah lebih banyak membawa hidup atau keburukan? 2. Apa saja langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengubah kebiasaan berkata-kata negatif menjadi positif? 3. Tuliskan janji Tuhan yang ingin Anda perkatakan setiap hari sebagai bentuk iman Anda! DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, ajar kami untuk menjaga setiap perkataan kami. Jangan biarkan lidah kami menjadi alat yang membawa kerusakan, tetapi pakailah untuk memuliakan nama-Mu dan membangun kehidupan. Beri kami hikmat untuk selalu memperkatakan firman-Mu, sehingga kami berjalan dalam kehendak-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Tawarikh 25-27; Yohanes 9:1-23

Baca Artikel  

YESUS ADALAH TERANG DAN HARAPAN

29 December 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yesaya 9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Dalam film Facing the Giants, diceritakan bagaimana sebuah tim yang selalu kalah, mampu bangkit kembali berkat kepercayaan pada prinsip iman dan kekuatan Tuhan. Pelatih Grant Taylor mengajarkan para pemainnya untuk tidak hanya mengandalkan kemampuan fisik, tetapi juga iman yang teguh kepada Tuhan. Hasilnya, tim yang dianggap underdog mampu menghadapi lawan yang lebih kuat bahkan meraih kemenangan yang luar biasa. Pelatih Grant datang membawa terang dan harapan untuk tim tersebut. Pada masa-masa kegelapan, orang-orang sudah melupakan nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yesaya. Mereka hidup menurut kebenarannya sendiri sehingga yang ada hanyalah kekalahan demi kekalahan. Orang-orang lupa bahwa ada Juruselamat yang akan datang untuk menyelamatkan dan menolong umat-Nya. Sampai pada waktu yang tepat, Yesus datang membawa terang dan harapan ke dunia. Kita pun adakalanya merasa seperti tim yang selalu kalah. Masalah demi masalah datang dan membuat kita merasa putus asa. Pada akhir tahun ini, kita mungkin bertanya-tanya mengapa janji Tuhan belum juga digenapi. Kita merasa seolah-olah telah kehilangan semangat dan harapan. Namun, berita baiknya, sekalipun kita sudah menyerah akan janji Tuhan, tetapi Tuhan tidak pernah melupakan janji dan firman-Nya. Momen Yesus lahir adalah momen penggenapan janji firman yang sudah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya oleh Nabi Yesaya. Oleh karena itu, mari tetap berpegang teguh pada janji-janji Tuhan karena tepat pada waktunya, apa yang telah dijanjikan-Nya pasti akan terlaksana dalam hidup kita. (OSA) RENUNGAN: Yesus lahir untuk membawa TERANG dan HARAPAN. APLIKASI 1. Apa janji Tuhan yang masih Anda nantikan hingga saat ini ? 2. Apa respon Anda ketika janji itu belum digenapi dalam hidup Anda ? 3. Apa yang Anda lakukan untuk terus percaya pada janji-janji Tuhan ? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, kami bersyukur atas penyertaan-Mu sepanjang tahun ini. Terima kasih atas kelahiran-Mu yang datang membawa terang dan harapan untuk setiap kami. Ajar kami untuk tetap percaya dan berharap kepada-Mu. Kami yakin, Engkau tidak akan pernah melupakan janji dan firman-Mu untuk kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Tawarikh 13-14; Yohanes 12:1-26

Baca Artikel  

MENGIKUT YESUS ADALAH KEHORMATAN BESAR

28 December 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Memilih adalah tindakan aktif yang selalu dilakukan dengan kesadaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memilih berarti menentukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan selera atau kesukaan. Selain itu, memilih juga bisa diartikan sebagai proses memisahkan mana yang baik dari yang buruk. Hak untuk memilih merupakan hak pribadi seseorang, yang tidak dapat dicampuri oleh orang lain. Pilihan adalah prerogatif individu itu sendiri. Dalam Yohanes 15:16, kita diajarkan bahwa panggilan untuk mengikuti Tuhan adalah sebuah kehormatan besar yang mendatangkan sukacita. Mungkin kita pernah merasa bahwa keputusan untuk mengikut Yesus adalah hasil dari pilihan kita sendiri—bahwa kita telah mempertimbangkan segala sesuatu dan akhirnya memutuskan untuk mengikut Dia. Namun, pada kenyataannya, seperti seorang anak angkat yang tidak bisa memilih siapa yang akan mengangkatnya menjadi anak, demikian pula kita. Bukan kita yang memilih Tuhan, melainkan Tuhan yang lebih dulu memilih kita. Tanpa pekerjaan Roh Kudus, kita tidak akan pernah dapat mengenal Yesus. Semuanya hanya mungkin karena kasih karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kita mendapat kehormatan untuk menjadi anak-anak-Nya. Tuhan memilih kita bukan tanpa tujuan. Dia memanggil kita untuk menghasilkan buah yang kekal. Buah yang dimaksud adalah kehidupan yang memancarkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri—buah-buah Roh yang dapat memberkati dan mengarahkan orang lain kepada Kristus. Dalam proses ini, Tuhan tidak meninggalkan kita sendirian. Dia menyertai kita dengan perlindungan dan kekuatan-Nya, sehingga kita mampu menjalani panggilan-Nya. Janji-Nya dalam Yohanes 15:16 juga menegaskan bahwa apa pun yang kita doakan dan minta kepada Bapa dalam nama Yesus, akan diberikan sesuai dengan kehendak-Nya. Penggenapan janji ini membawa sukacita besar dalam hidup kita, karena kita melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui kita untuk tujuan-Nya yang mulia. RENUNGAN: Mengikuti Tuhan adalah KEHORMATAN BESAR yang mendatangkan sukacita. APLIKASI: 1. Bagaimana pemahaman Anda tentang kehormatan menjadi orang yang dipilih oleh Tuhan seperti yang dijelaskan dalam Yohanes 15:16? 2. Bagaimana Anda akan meresponi panggilan Tuhan untuk mengikuti Dia? 3. Sukacita apa yang Anda rasakan dalam mengikut Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terimakasih atas kehormatan besar yang kami terima. Engkau telah memilih kami untuk menghasilkan buah yang kekal. Kami mau tanggapi panggilan-Mu dan melangkah bersama-Mu dengan penuh sukacita. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Tawarikh 10-12; Yohanes 11:30-57

Baca Artikel  

CALL ME BLESSED

27 December 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Lukas 1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, "Sebut aku orang yang diberkati!" Kalimat ini bagi sebagian orang akan terdengar seperti sebuah kesombongan atau terlalu percaya diri. Bagaimana mungkin kita berkata kita diberkati, sedangkan kita mungkin masih bergumul dengan masalah ekonomi, masalah kesehatan, masalah keluarga atau masalah lainnya. Maria adalah contoh sempurna bagaimana ia melihat dirinya sebagai orang yang istimewa dan sangat diberkati karena Tuhan mengenal dia. Bahkan Tuhan tahu dan memanggil namanya. Saat Maria berkata, “Semua keturunan akan menyebut aku berbahagia,” Maria menyadari bahwa di mata dunia ada banyak yang lebih layak, lebih baik, lebih terpandang dan lebih terkualifikasi daripada dia. Namun Tuhan justru memilih dan memakainya, seorang gadis biasa yang sederhana, untuk mengemban rencana-Nya yang luar biasa, melahirkan Sang Juru Selamat dunia. Inilah kasih karunia Tuhan yang sangat disadari oleh Maria, karena itu dengan penuh iman ia dapat berkata Call me blessed. Keadaan kita saat ini mungkin jauh dari sempurna dimata dunia, namun Tuhan teramat mencintai kita. Dia rela datang ke dunia, bahkan mati untuk kita agar kita bisa kembali bersekutu dengan-Nya. Sebesar dan serumit apapun masalah kita, kalau kita menyadari besarnya cinta Tuhan, maka kita akan berani mendeklarasikan bahwa kita adalah orang yang diberkati Tuhan. Saat kita bersyukur dan percaya pada rencana-Nya, kita memberi ruang bagi Tuhan untuk bekerja lebih besar dalam hidup kita. RENUNGAN Deklarasi ‘CALL ME BLESSED’ adalah langkah iman menuju kehidupan yang diberkati. APLIKASI 1. Kapan Anda menyadari bahwa Anda adalah orang yang diberkati Tuhan? 2. Apa yang membuat Anda merasa diberkati? 3. Bagaimana Anda akan melatih diri Anda untuk memulai langkah iman dengan deklarasi call me blessed? DOA UNTUK HARI INI “Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas kasih karunia-Mu yang mengangkat kami dari keterbatasan kami. Ajarlah kami untuk terus mendeklarasikan kebaikan-Mu dan menjalani hidup yang memuliakan nama-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Tawarikh 7-9; Yohanes 11:1-29

Baca Artikel  

TUHAN YANG MEMANGGIL KITA

26 December 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Lukas 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Dalam hidup, terkadang kita merasa kecil, tak terlihat, atau terlupakan. Dunia yang luas dengan jutaan manusia membuat kita berpikir, “Apakah ada yang benar-benar mengenalku?” Namun, di tengah keraguan itu, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa, Tuhan mengenal setiap pribadi, bahkan memanggil kita dengan nama. Maria pun awalnya sangat terkejut dan bingung ketika ditemui oleh malaikat. Namun setelah dipanggil dengan namanya, Maria menjadi senang dan juga bahagia, sebab malaikat itu tidak salah alamat. Memang benar ia yang dimaksudkan. Dari sini kita bisa melihat gambaran Allah yang bukan hanya menciptakan, tetapi juga memperhatikan setiap detail kehidupan kita. Nama kita bukan sekadar deretan huruf bagi-Nya, tetapi itu adalah tanda kasih-Nya, bukti bahwa kita istimewa di mata-Nya. Sang Pencipta alam semesta, yang menggantungkan bintang di langit dan mengatur lautan, mengenal kita secara pribadi. Karena itulah Maria tidak lagi memikirkan harga yang harus ia bayar, konsekwensi yang harus ia hadapi untuk menerima rencana Tuhan dalam hidupnya. Maria bahkan menyatakan dirinya: orang yang diberkati; Call me blessed! Di momen Natal ini, Tuhan juga memanggil kita dengan nama kita. Tanda bahwa Tuhan mengenal kita. Jangan keraskan hati. Kalau kita sedang jauh dari Tuhan, mari kembali mendekat pada kasih karunia-Nya. Kalau kita sedang berbeban berat, Tuhan yang memanggil kita, siap mengulurkan tangan-Nya untuk menolong kita. Dia tahu kekuatan, kelemahan, mimpi, dan luka hati kita. Ia memanggil kita bukan dengan suara yang menghukum, melainkan dengan kelembutan dan cinta. Mari, responi Dia yang memanggil kita untuk hidup dalam panggilan yang lebih besar, untuk menjadi terang bagi dunia dan menikmati hubungan yang mendalam dengan-Nya. (CG) RENUNGAN: Tuhan MENGENAL dan MEMANGGIL namamu. APLIKASI 1. Apa yang membuat Anda percaya bahwa Tuhan benar-benar mengenal dan mengasihi Anda secara pribadi? 2. Apa pengalaman pribadi Anda dengan Tuhan saat Dia pertama kali memanggil Anda? 3. Bagaimana Anda akan meresponi panggilan-Nya dalam hidup Anda? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, Engkau mengenal kami lebih dari siapa pun. Terima kasih atas cinta-Mu yang begitu dalam dan pribadi. Tolong kami untuk berjalan dalam panggilan-Mu, percaya bahwa kami adalah milik-Mu, dan menjalani hidup yang memuliakan nama-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Tawarikh 4-6; Yohanes 10:24-42

Baca Artikel  

TUHAN TETAP SETIA PADA JANJI-NYA

25 December 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yesaya 7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Pada masa pemerintahan raja Ahas di Yehuda, datanglah ancaman dari raja Aram yang akan menyerang Yehuda. Ketakutan menyelimuti hati Ahas karena kekuatan bangsa Aram. Saat itulah Tuhan berfirman kepada nabi Yesaya untuk menemui dan menguatkan hati Ahas. Di tengah Yesaya berkata-kata kepada Ahas, turunlah nubuatan dari Tuhan tentang seorang anak dara yang akan melahirkan anak laki-laki. Tentu saja hal ini tidak masuk akal bagi Ahas, namun Yesaya menegaskan bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil. Jika seorang perawan bisa dibuat Tuhan melahirkan anak, maka tidaklah sulit bagi Tuhan untuk menyelamatkan dan melepaskan Yehuda dari tangan raja Aram. Namun pada akhirnya Ahas menolak tawaran penyelamatan dari Tuhan dan lebih memilih untuk meminta bantuan dari raja Asyur. Maka nubuatan Yesaya seolah menguap dan dilupakan. Berpuluh tahun Yesaya menantikan penggenapan janji Tuhan, bahkan sampai kematiannya, janji itu belum tergenapi. 700 tahun kemudian, ternyata Tuhan masih mengingat janji-Nya dan menggenapi-Nya melalui perawan Maria. Ketika Yesus lahir di Betlehem, seluruh dunia menerima kehadiran Imanuel—Allah yang menyertai umat-Nya. Kelahiran Yesus membawa pengharapan, keselamatan, dan kedamaian kepada semua orang, meneguhkan bahwa Allah selalu setia pada janji-Nya. Marilah kita senantiasa percaya kepada Tuhan, karena Ia tidak pernah lupa akan apa yang pernah dijanjikan-Nya. Sekalipun kita manusia seringkali melupakannya, tetapi Tuhan tetap setia. Peristiwa Natal ini mengingatkan agar kita tidak pernah menyerah akan janji Tuhan, sebab apa yang telah difirmankan-Nya pasti akan terlaksana. RENUNGAN: Ketika semua orang MELUPAKAN, Tuhan tetap SETIA pada janji-Nya. APLIKASI 1. Apa janji Tuhan dalam hidup Anda yang belum tergenapi? 2. Bagaimana sikap Anda dalam menanti janji Tuhan digenapi? 3. Komitmen apa yang hendak Anda lakukan agar Anda tidak melupakan janji Tuhan? DOA UNTUK HARI INI "Terimakasih Tuhan untuk kesetiaan-Mu dalam hidup kami. Ampunilah kami yang seringkali kecewa dan melupakan janji-Mu karena tidak sabar dalam penantian. Ajar kami untuk tetap percaya sekalipun janji-Mu belum tergenapi dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin." BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Tawarikh 1-3; Yohanes 10:1-23

Baca Artikel