PERKATAAN YANG BENAR MEMBAWA BERKAT

06 October 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Efesus 6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil. Siapa yang tidak mengenal Greysia Polii, atlet bulu tangkis yang berhasil mencetak sejarah di Olimpiade Tokyo 2020. Sejak kecil, Greysia telah menyukai bulu tangkis. Melihat bakat dan potensinya, sang ibu memutuskan untuk membawa Greysia pindah dari Manado ke Jakarta agar ia bisa mendapatkan pelatihan yang lebih profesional. Namun, di awal perjalanannya, Greysia justru merasa tidak percaya diri karena sering kalah dari lawan-lawannya. Ia bahkan sempat mengadu kepada ibunya dan meminta pulang karena merasa takut. Namun, sang ibu terus memberikan motivasi agar Greysia tidak menyerah. Sang ibu berkata, "Nggak ada jalan pulang. Kamu harus tetap bertahan, kamu harus berlatih lebih keras, lebih rajin, dan lebih benar!" Kalimat inilah yang membangkitkan semangat Greysia untuk melawan rasa takutnya dan terus berlatih. Seiring waktu, ia semakin mencintai olahraga bulu tangkis dan akhirnya berhasil mencetak sejarah sebagai peraih medali emas pertama bagi sektor ganda putri di Olimpiade. Dari kisah Greysia Polii ini, kita dapat belajar bahwa perkataan yang benar memiliki kekuatan untuk menguatkan, membangkitkan, bahkan menginspirasi kehidupan seseorang. Greysia tidak akan menjadi atlet berprestasi seperti sekarang jika ibunya tidak memberikan kata-kata yang memotivasi dan menguatkan. Rhema hari ini juga menegaskan hal serupa. Rasul Paulus memohon kepada Tuhan agar diberikan perkataan yang benar, supaya ia dapat memberitakan Injil yang menguatkan orang lain. Kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita. Ada banyak hal yang mungkin tidak mereka ceritakan. Namun, kita memiliki pilihan: apakah akan mengucapkan perkataan yang membangkitkan atau justru yang melemahkan. Oleh karena itu, mari kita terus belajar untuk berkata-kata dengan benar, agar perkataan kita bisa menjadi berkat—baik di dalam keluarga, pekerjaan, maupun pelayanan kita. (OSA) RENUNGAN: Jadilah orang yang menyebarkan perkataan yang MENGUATKAN, MEMBANGKITKAN dan MENGINSPIRASI. APLIKASI 1. Jenis perkataan seperti apa yang sering Anda ucapkan? 2. Mengapa Anda perlu memiliki perkataan yang benar? 3. Apa yang Anda lakukan untuk menjaga perkataan Anda? DOA UNTUK HARI INI “Bapa kami yang ada di Sorga, terima kasih untuk firman-Mu pada pagi hari ini. Ajar kami untuk bijak dalam berkata-kata, sehingga perkataan kami boleh menjadi kekuatan dan inspirasi bagi orang-orang di sekitar kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin” BACAAN ALKITAB SETAHUN Bilangan 17-19: Markus 6:30-56

Baca Artikel  

HIDUP DALAM IMAN

04 October 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Mazmur 31:14,15 Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, – ada kegentaran dari segala pihak! – mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku. Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: “Engkaulah Allahku!” Iman merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan kekristenan. Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita juga harus memiliki iman kepada-Nya dan sungguh-sungguh menghidupinya. Memang tidak mudah jika hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, tetapi jika kita bersandar kepada Tuhan, kita pasti mampu hidup dalam iman. Ketika kita memegang rhema Tuhan, kita akan melakukan segala sesuatu dengan keyakinan penuh bahwa Tuhan pasti menolong kita. Dalam menghadapi realita hidup yang terkadang sangat sulit, kita tetap memiliki penghiburan dan kekuatan di dalam Kristus. Seperti yang dialami Daud—meskipun banyak rancangan yang berusaha mencelakainya, Daud tetap menaruh kepercayaannya kepada Tuhan. Sebab bagi Daud, hanya Dialah Allah yang patut dipercaya. Saat ini, jika kita juga sedang menghadapi kesulitan—entah itu dalam kondisi keuangan, sakit penyakit, atau pergumulan hidup lainnya— ambillah komitmen untuk tetap hidup dalam iman. Jangan goyah meskipun kita belum melihat apa-apa. Malah semakin tekunlah dalam doa dan teruslah berpegang pada rhema Tuhan. Saat kita berkomitmen, api kita akan terus berkobar, bahkan menyebar pada orang-orang di sekeliling kita, sehingga orang lain juga dapat mengalami mujizat dari Tuhan. (LEW) RENUNGAN: Berkomitmenlah untuk terus MEMEGANG RHEMA TUHAN, itulah HIDUP DALAM IMAN. APLIKASI 1. Mengapa Anda harus memegang rhema Tuhan? 2. Bagaimana kehidupan iman Anda saat ini? 3. Apa komitmen Anda agar Anda bisa terus hidup dalam iman? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk hidup dalam iman. Sekalipun kami belum melihat, kami percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Bilangan 15-16; Markus 6:1-29

Baca Artikel  

FOKUS PADA RHEMA TUHAN

04 October 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Markus 5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Saat kita menghadapi masalah, nasihat siapakah yang akan kita dengarkan? Ayat rhema kita hari adalah perkataan Yesus kepada Yairus, seorang kepala rumah ibadat. Pria ini telah bersusah payah mencari Yesus dan mengundang-Nya untuk menyembuhkan anaknya yang sakit keras dan hampir mati. Sambil dalam perjalanan menuju rumah Yairus, seseorang memberitahukan kepadanya, bahwa putrinya telah meninggal dunia. Yairus pastilah merasa putus asa dan hatinya penuh dengan kesedihan yang tak terkira. Ironisnya, di tengah kondisi tersebut, Yesus mengatakan kepada Yairus, “Jangan takut, percaya saja.” Percaya, itulah rhema yang Tuhan berikan pada Yairus. Kata "percaya" ini seringkali mudah untuk diucapkan tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Namun ketika Yairus memutuskan untuk memegang rhema itu kuat-kuat, keajaiban yang terjadi kemudian, saat Yesus tiba di rumah Yairus, adalah keajaiban yang melebihi batasan logika manusia. Dengan satu panggilan lembut, anak Yairus bangkit dari kematian. Kejadian ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya kepercayaan dan iman yang tanpa batas. Ketika kehidupan melintasi batasan logika dan ilmu pengetahuan manusia, itulah saat keajaiban terjadi. Kita tidak perlu memahami sepenuhnya cara kerja Tuhan, tetapi kita hanya perlu tetap percaya, bahkan ketika segala sesuatu terlihat mustahil. Saat kita tetap fokus pada rhema Tuhan, api kita akan terus menyala dan mendatangkan mujizat bagi kita yang percaya. RENUNGAN: Ada MUJIZAT yang bisa kita alami, kalau kita tidak menghiraukan perkataan orang lain, dan hanya FOKUS PADA RHEMA Tuhan. APLIKASI 1. Rhema apakah yang Tuhan berikan kepada Anda? 2. Apa yang Anda rasakan ketika rhema berlawanan dengan perkataan orang lain? Mana yang lebih Anda hiraukan? 3. Mujizat apa yang pernah Anda alami ketika Anda hanya fokus pada rhema Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, kami mengucap syukur atas rhema yang Kau berikan kepada kami. Kami mau berfokus hanya pada rhema-Mu. Tutuplah telinga kami dari perkataan orang lain dan biarlah api kami tetap menyala sampai mujizat Kau nyatakan dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Imamat 25; Markus 1:23-45

Baca Artikel  

BIJAK DALAM PERKATAAN

03 October 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Efesus 4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. Perkataan memiliki kuasa yang besar, baik untuk membangun maupun meruntuhkan. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menggunakan perkataan kita dengan bijaksana. Firman Tuhan mengingatkan untuk tidak membiarkan perkataan yang kotor keluar dari mulut kita, melainkan hanya perkataan yang baik dan membangun. Kata-kata yang mencerminkan kasih Kristus akan membawa damai sejahtera kepada orang lain. Ketika kita tidak berhati-hati dengan perkataan, kita dapat dengan mudah melukai hati orang lain. Setiap kata yang diucapkan memiliki dampak, jangan sampai perkataan kita justru memadamkan api orang lain. Perkataan yang bijaksana adalah buah dari hati yang dipenuhi kasih Tuhan. Ketika kita mengizinkan Roh Kudus membimbing lidah kita, kata-kata kita akan menjadi alat untuk membawa kehidupan dan mengobarkan semangat yang telah padam. Mari kita terus belajar untuk berkata-kata dengan bijak. Hiburlah mereka yang sedang berduka, berikan pengharapan bagi yang putus asa, pujian dan dukungan kepada mereka yang telah berusaha dan melakukan apa yang benar. Jika ada ungkapan yang mengatakan bahwa “Lidahmu adalah gambaran bagaimana hatimu,” maka biarlah api yang ada di hati kita menyebar dan menyalakan api orang-orang yang kita temui melalui perkataan kita. RENUNGAN: Jadilah BIJAKSANA dalam menggunakan PERKATAAN kita. APLIKASI 1. Menurut Anda, seperti apakah perkataan yang digunakan secara bijak? 2. Seberapa besar dampak perkataan yang diucapkan bagi Anda? 3. Apakah ada perkataan tidak bijak yang perlu Anda koreksi? Apa komitmen Anda? DOA UNTUK HARI INI “Ya Bapa, terima kasih untuk Firman-Mu. Tuntun lidah bibir kami dalam berkata-kata. Biarlah hanya ucapan yang bijak yang keluar dari mulut kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Bilangan 9-11; Markus 5:1-20

Baca Artikel  

PERKATAAN YANG MENGOBARKAN

02 October 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Lukas 24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" Pada bulan Desember 2017 di Stadion Old Trafford, Manchester City melakukan pertandingan tandang melawan Manchester United. Laga tersebut sangat penting bagi City, karena kemenangan akan membuat mereka memimpin klasemen dengan selisih sebelas poin di atas The Red Devils. Sebelum pertandingan dimulai, pelatih City, Pep Guardiola, memotivasi para pemainnya dengan berkata, "Saya telah mengatakannya berkali-kali di musim-musim sebelumnya, di musim ini saya katakan lagi, 'Anda adalah tim terbaik di dunia'." Kata-kata Guardiola itu disebut-sebut berhasil memotivasi timnya, sehingga mereka berhasil mematahkan rekor tak terkalahkan 40 laga kandang Manchester United dengan kemenangan 2-1. Firman Tuhan hari ini adalah tentang dua orang murid Yesus yang sedang dalam perjalanan dari Yerusalem ke Emaus. Mereka yang masih diliputi suasana duka, tiba-tiba mengalami pemulihan yang membangkitkan kembali semangat mereka yang sempat hilang. Sebelumnya, hati mereka terasa dingin dan beku, tidak mampu melihat atau memahami. Namun, ketika Tuhan berbicara kepada mereka, hati mereka mencair bahkan berkobar-kobar dengan api yang baru. Hari ini kita diingatkan akan satu hal penting: perkataan kita memiliki kekuatan yang luar biasa. Oleh karena itu, marilah kita belajar menggunakan perkataan kita untuk membangun dan membangkitkan semangat. Dengan kata-kata yang tepat, kita dapat memulai hal-hal besar. Perkataan kita mampu membuat api kecil menjadi besar, menyebarkan semangat, dan menyalakan api sukacita di hati orang lain. (AO) RENUNGAN: Perkataan yang TEPAT bisa membuat API kembali BERKOBAR dan MENYALA dengan hebat. APLIKASI 1. Apakah selama ini perkataan Anda sudah memperkatakan hal yang tepat dan positif? 2. Apa dampak perkataan yang tepat saat Anda mendengarnya? 3. Apa komitmen Anda untuk mulai memberikan perkataan yang bisa mengobarkan api orang lain? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk kasih-Mu yang besar. Urapilah hati, pikiran, dan perkataan kami supaya bisa menjadi berkat bagi orang di sekitar kami. Sehingga mereka bisa kembali berkobar dan bersemangat karena merasakan kasih-Mu melalui perkataan kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Bilangan 7-8; Markus 4:21-41

Baca Artikel  

TIMING YANG TEPAT

01 October 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Aktivitas penerbangan sangat berkaitan erat dengan kondisi cuaca dan iklim. Kedua kondisi tersebut ternyata dapat memberikan dampak ekonomis dan dampak pada keselamatan penerbangan. Selain faktor cuaca, arah angin dan tekanan udara juga akan sangat menentukan bagi proses penerbangan, apakah penerbangan dilanjutkan, ditunda atau dibatalkan. Keberadaan alat pemantau cuaca atau weather station, adalah wajib pada otoritas bandara. Sebab akan sangat membantu untuk memastikan timing yang tepat saat pesawat akan tinggal landas ataupun mendarat. Dengan adanya informasi ini, penerbangan menjadi lebih nyaman, efisien dan aman. Demikian juga dalam hal kita mengerjakan rhema dan visi korporat yang kita terima. Kita perlu membagikannya, menceritakannya, menyaksikan dan menyebarkannya pada waktu yang tepat, agar apinya terus menyala dan semakin besar. Momen UC sekaligus HUT gereja kita di bulan lalu, merupakan timing yang sangat tepat untuk membagikan rhema dan visi yang Tuhan berikan pada gereja kita. Di momen tersebut, api-api berkumpul dari berbagai kota dan bangsa. Api menyala bertemu dengan api yang juga menyala-nyala. Tak heran jika rhema Beyond Limit pasti akan terjadi atas kita dan gereja kita. Amanat Agung yang menjadi visi gereja kita, dikobarkan semakin besar. Impartasi api dari gembala-gembala kita, juga dari para pembicara yang luar biasa, membakar setiap api yang mulai padam. Saat kita meresponinya dengan api yang sama, maka segala batasan akan hancur oleh api kegerakan dan gereja kita akan terus bertumbuh sampai ke ujung bumi. RENUNGAN Rhema atau VISI KORPORAT harus dibagikan di waktu yang tepat agar apinya terus MENYALA DAN MEMBESAR. APLIKASI 1. Mengapa penting untuk membagikan rhema atau visi korporat pada waktu yang tepat? 2. Menurut Anda, apa yang bisa terjadi jika rhema dan visi tersebut dibagikan pada timing yang salah? 3. Bagaimana supaya Anda mengetahui kapan timing yang tepat? DOA HARI INI “Bapa, beri kami hikmat untuk dapat mengerti timing yang tepat, untuk membagikan rhema dan visi korporat yang Kau berikan bagi kami. Kami percaya, di waktu yang tepat, kami bisa mengerjakannya melampaui segala batasan yang ada dalam diri kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Bilangan 5-6; Markus 4:1-20

Baca Artikel