MILIKILAH IMAN

01 May 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Matius 8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. Dari Alkitab, kita bisa melihat bahwa Yesus sangat menghargai iman. Dalam Matius 8, seorang perwira Romawi datang kepada-Nya, memohon kesembuhan bagi hambanya yang sakit. Namun, yang membuat Yesus heran adalah iman perwira itu. Ia percaya bahwa Yesus hanya perlu berkata saja, dan hambanya pasti sembuh. Perwira ini bukan orang Yahudi, bukan bagian dari umat yang menerima hukum Taurat secara turun-temurun. Namun, imannya begitu besar sehingga Yesus sendiri sampai terheran-heran. Sering kali kita ragu. Kita ingin bukti sebelum percaya bahwa Tuhan akan bertindak. Kita meminta tanda sebelum melangkah dalam iman. Namun, Yesus mengajarkan bahwa iman yang sejati adalah percaya sebelum melihat. Seperti seorang anak kecil yang berdiri di tepi kolam renang. Ia belum pernah belajar berenang, tetapi ayahnya berdiri di dalam air sambil berkata, “Lompatlah! Ayah akan menangkapmu.” Tanpa ragu, anak itu melompat. Ia tidak berpikir tentang kedalaman air atau apakah ia bisa tenggelam. Ia hanya percaya bahwa ayahnya pasti menangkapnya. Begitulah iman perwira Romawi ini. Ia tidak perlu bukti tambahan atau jaminan fisik. Ia hanya percaya bahwa perkataan Yesus memiliki kuasa. Lantas, apakah kita percaya bahwa Yesus sanggup mengatasi masalah kita, meskipun belum ada tanda-tanda perubahan? Apakah kita yakin bahwa firman-Nya cukup untuk menuntun hidup kita? Hari ini, mari kita belajar dari perwira Romawi. Mari kita memiliki iman yang membuat Yesus tersenyum—iman yang percaya tanpa syarat bahwa Tuhan sanggup melakukan apa yang Ia janjikan. (CG) RENUNGAN: Yesus menyukai orang yang PUNYA IMAN. APLIKASI 1. Dalam situasi apa Anda pernah meragukan kuasa Yesus, padahal firman-Nya sudah memberikan janji? 2. Jika Yesus melihat iman Anda hari ini, apakah Ia akan terheran-heran karena besarnya iman Anda atau justru karena kurangnya iman Anda? 3. Pernahkah Anda mengalami mujizat atau jawaban doa karena berani percaya kepada Tuhan? Bagaimana kejadian itu memperkuat iman Anda? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, mampukan kami untuk berjalan dalam iman bahwa Engkau selalu bekerja dalam hidup kami, bahkan ketika kami belum melihat hasilnya. Kami percaya, Engkau sanggup melakukan jauh lebih banyak dari yang kami pikirkan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yesaya 11-13; Efesus 4

Baca Artikel  

HIDUP DIPIMPIN ROH ALLAH

30 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Meskipun cuaca sangat panas, seorang atlet maraton tetap berlatih, berlari di bawah teriknya matahari demi mencapai garis finis. Namun, ia tidak berjuang sendirian. Di sampingnya, sang pelatih terus memberikan arahan, menyemangati, serta mengingatkannya kapan harus minum atau memperlambat langkah. Jika bimbingan itu diabaikan, sang atlet bisa kelelahan, cedera, atau bahkan gagal mencapai tujuannya. Pelatihlah yang membantunya berlari dengan baik hingga akhirnya berhasil menyelesaikan perlombaan. Seperti atlet yang membutuhkan pelatih, kita sebagai orang percaya juga memerlukan tuntunan Roh Allah dalam perjalanan hidup kita. Roma 8:14 mengingatkan, bahwa mereka yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak-Nya. Roh Kudus adalah "pelatih" yang membimbing, menguatkan, dan mengarahkan langkah kita sesuai dengan kehendak Bapa. Tanpa-Nya, kita mudah tersesat, kehilangan arah, atau merasa lelah dalam iman kita. Ya, hidup di dunia yang penuh dengan tantangan dan godaan bukanlah hal yang mudah. Sebagai anak-anak Allah, kita diajak untuk menyerahkan kendali hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Dengan belajar peka terhadap suara Roh Kudus melalui doa, firman Tuhan, dan komunitas yang mendukung, kita akan semakin memahami kehendak-Nya. Ketika kita hidup dipimpin oleh-Nya, kita akan mengalami kuasa-Nya yang nyata bekerja dalam hidup kita. (AO) RENUNGAN: BERIKANLAH hidupmu DIPIMPIN oleh ROH ALLAH APLIKASI 1. Di aspek apa dalam hidup Anda, Anda merasa perlu lebih peka terhadap tuntunan Roh Kudus? 2. Apa langkah nyata yang bisa Anda ambil untuk lebih menyerahkan kendali hidup Anda kepada Roh Kudus? 3. Bagaimana Anda bisa membedakan suara Roh Kudus dengan keinginan pribadi Anda? DOA UNTUK HARI INI "Bapa yang baik, terima kasih karena Engkau telah mengaruniakan Roh Kudus untuk memimpin hidup kami. Ajarlah kami untuk peka dan taat pada setiap tuntunan-Mu. Mampukan kami untuk selalu mengandalkan Roh-Mu dalam setiap langkah hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin." BACAAN ALKITAB SETAHUN Yesaya 9-10; Efesus 3

Baca Artikel  

SEHATI DAN SEPAKAT DALAM IMAN

28 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amos 3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? William Wilberforce, politisi Inggris yang berjuang menghapus perbudakan, tidak melakukannya sendirian. Ia didampingi oleh John Newton, mantan kapten kapal budak yang bertobat dan menjadi pendeta serta penulis lagu Amazing Grace. Setelah bertobat, Wilberforce mempertimbangkan meninggalkan politik demi melayani Tuhan. Namun, Newton menasihatinya untuk tetap di politik dengan tujuan lebih besar, yaitu memperjuangkan keadilan dan menghapus perbudakan. “Engkau dapat melayani Tuhan di tempat engkau berada,” kata Newton. Perjalanannya penuh tantangan, tetapi Newton terus mendukungnya dengan doa dan nasihat. Dengan satu visi dan tujuan, mereka berjuang bersama. Akhirnya, setelah lebih dari 20 tahun, pada 1807, Parlemen Inggris mengesahkan Undang-Undang Penghapusan Perdagangan Budak—buah dari kesatuan hati untuk mengerjakan panggilan Tuhan. Dalam kehidupan, perjalanan bersama hanya dapat terjadi jika ada kesepakatan, tujuan yang sama, dan hati yang sejalan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap hubungan—baik dalam keluarga, pertemanan, maupun pelayanan—kesatuan visi dan iman sangatlah penting. Sejarah menunjukkan banyak contoh bagaimana kesepakatan dan kebersamaan dalam iman menghasilkan perubahan besar. Mari miliki kesatuan hati dengan keluarga dan teman-teman seiman, sebab dalam perjuangan besar, kita tidak bisa berjalan sendiri. Kita membutuhkan orang lain yang memiliki iman dan tujuan yang sama untuk saling menguatkan, memberi nasihat, dan mendukung dalam doa. Tuhan seringkali memakai hubungan-hubungan ini untuk menyatakan kehendak-Nya dan menggenapi rencana-Nya di dunia. (AM) RENUNGAN: Untuk bisa BERJALAN BERSAMA, kita harus SEHATI satu sama lain. APLIKASI 1. Apakah dalam perjalanan hidup Anda, Anda sudah berjalan bersama dengan orang-orang yang seiman dan sevisi? 2. Apakah Anda sudah membuka hati untuk bekerja sama dalam panggilan Tuhan? 3. Langkah konkret apa yang bisa Anda ambil untuk bisa mendukung dan menguatkan saudara seiman dalam mewujudkan panggilan Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, tuntunlah kami untuk berjalan bersama orang-orang yang seiman dan sevisi, agar kami bisa saling menguatkan dalam menjalankan kehendak-Mu. Tolong kami untuk menjaga kesehatian satu sama lain dalam perjalanan iman kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yesaya 5-6; Efesus 1

Baca Artikel  

NAMA YESUS ADALAH MENARA YANG KUAT

27 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 18:10 Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat. Bayangkan pulang dari perjalanan jauh dengan hati penuh harapan, tetapi kenyataan yang menyambut justru sebaliknya. Seperti Daud dan pasukannya yang kembali ke Ziklag—mereka pasti membayangkan pelukan hangat keluarga, tawa anak-anak, dan kedamaian di rumah. Namun, yang mereka temui adalah kehancuran. Kota mereka terbakar habis, dan orang-orang yang mereka kasihi telah dibawa pergi. Bayangkan betapa hancurnya hati mereka. Mereka menangis hingga tak ada lagi air mata tersisa. Tidak hanya kehilangan keluarga, Daud juga harus menghadapi kemarahan rakyatnya. Orang-orang yang selama ini mengikutinya justru berbalik ingin melemparinya dengan batu. Di tengah rasa sakit, kehilangan, dan ketakutan, Daud mengambil keputusan penting—ia datang kepada Tuhan. Ia tidak mencari penghiburan dari dunia, melainkan menguatkan hatinya di dalam Tuhan, yang ia tahu sebagai menara perlindungan yang kokoh. Dan benar, Tuhan tidak meninggalkannya. Dia memerintahkan Daud untuk bangkit, mengejar, dan merebut kembali apa yang telah dirampas. Dengan kekuatan dari Tuhan, Daud dan pasukannya bukan hanya mendapatkan kembali semua yang hilang, tetapi juga lebih dari yang mereka bayangkan. Mungkin saat ini, kita pun berada di titik terendah dalam hidup. Hari-hari yang terasa begitu berat, masalah yang seolah tak ada habisnya, dan harapan yang kian memudar. Dalam situasi seperti itu, mudah bagi kita untuk menyerah, menyalahkan keadaan, atau mencari pelarian sementara. Namun, mari kita memilih jalan yang berbeda. Seperti Daud, kita bisa berlari kepada Tuhan. Hanya di dalam Dia, kita menemukan kekuatan yang tidak pernah habis, harapan yang tidak pernah padam, dan pertolongan yang selalu membawa kemenangan. Tuhan adalah menara yang kuat. Dia siap menopang, menuntun, dan memulihkan apa yang hilang dalam hidup kita—bahkan melebihi apa yang kita bayangkan. (OSA) RENUNGAN: NAMA YESUS adalah MENARA yang KUAT, perlindungan di saat badai dan kekuatan di saat lemah. APLIKASI 1. Ketika menghadapi masa sulit, ke mana atau kepada siapa biasanya Anda mencari penghiburan dan kekuatan? 2. Bagaimana cara Anda menguatkan diri dalam Tuhan di tengah tekanan hidup? 3. Apa langkah konkret yang bisa Anda ambil untuk semakin mempercayai Tuhan sebagai menara perlindungan Anda? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, kami bersyukur atas kebaikan-Mu yang boleh kami rasakan setiap hari. Kami percaya, Engkau yang memberikan kekuatan kepada kami untuk menghadapi setiap masalah dan tantangan yang kami alami. Ajar kami untuk selalu mengandalkan-Mu dan berjalan dalam tuntunan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yesaya 3-4; Galatia 6

Baca Artikel  

JEMBATAN MENUJU PERKARA BESAR

26 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Lukas 16:10a Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Seorang pemuda bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran kecil. Tugasnya sederhana—membersihkan meja dan mencuci piring—namun ia selalu melakukannya dengan setia dan penuh tanggung jawab. Suatu hari, pemilik restoran memperhatikannya dan memberinya tanggung jawab yang lebih besar. Tahun demi tahun berlalu, pemuda itu naik pangkat hingga akhirnya menjadi manajer, bahkan memiliki restorannya sendiri. Kisah ini mengajarkan bahwa kesetiaan dalam perkara kecil membuka jalan bagi perkara yang lebih besar. Yesus sendiri berkata dalam Lukas 16:10a, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar." Sering kali, Tuhan menguji kita melalui hal-hal kecil sebelum mempercayakan tanggung jawab yang lebih besar. Itu bisa berupa kebiasaan sederhana seperti berdoa setiap hari, menepati janji, atau bekerja dengan jujur. Jika kita mengabaikan perkara kecil, bagaimana Tuhan dapat mempercayakan hal yang lebih besar? Banyak tokoh dalam Alkitab menunjukkan prinsip ini. Daud, misalnya, setia menjaga domba sebelum dipilih menjadi raja. Kesetiaannya dalam tugas kecil membuka jalan bagi rencana besar Tuhan dalam hidupnya. Hari ini, mari kita belajar untuk taat dalam setiap perkara kecil yang Tuhan percayakan. Jangan meremehkan tugas-tugas sederhana, karena justru dari sanalah Tuhan menguji dan melihat kesetiaan kita. Jadilah setia dalam pekerjaan, pelayanan, dan hubungan sehari-hari. Saat kita setia dalam hal kecil, Tuhan akan membawa kita kepada perkara besar yang telah Dia siapkan. (MC) RENUNGAN: KETAATAN dalam PERKARA KECIL adalah JEMBATAN menuju PERKARA BESAR. APLIKASI 1. Dalam hal apa saja Anda bisa lebih setia dalam perkara kecil yang Tuhan percayakan saat ini? 2. Apakah Anda pernah mengabaikan tugas sederhana karena merasa itu tidak penting? Bagaimana Anda bisa mengubah sikap Anda? 3. Bagaimana Anda bisa menerapkan prinsip kesetiaan ini dalam pekerjaan, keluarga, atau pelayanan Anda sehari-hari? DOA UNTUK HARI INI Tuhan, ajar kami setia dalam perkara kecil yang Engkau percayakan. Bentuk hati kami untuk taat dalam bekerja, melayani, dan menjalani hidup dengan setia dan jujur, sehingga kami siap menerima tanggung jawab yang lebih besar. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin. BACAAN ALKITAB SETAHUN Yesaya 1-2; Galatia 5

Baca Artikel  

KUASA DALAM NAMA YESUS

25 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Kisah Para Rasul 3:16 Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua. Dalam Kisah Para Rasul 3, Petrus dan Yohanes bertemu dengan seorang lumpuh yang setiap hari meminta-minta di dekat pintu gerbang Bait Allah. Ia tidak bisa berjalan sejak lahir. Namun, saat ia meminta sedekah, Petrus berkata, "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi Nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6). Saat itu juga, orang lumpuh itu melompat, berdiri, dan berjalan! Kesembuhan itu terjadi bukan karena kemampuan Petrus, tetapi karena kuasa Nama Yesus yang bekerja karena iman tanpa ragu. Sering kali kita berdoa dalam Nama Yesus, tetapi di dalam hati masih menyimpan keraguan. Kita bertanya-tanya, "Benarkah Tuhan akan menjawab? Apakah mungkin keadaan saya berubah?" Namun, Tuhan ingin kita percaya sepenuh hati. Kuasa Nama Yesus bekerja bukan hanya karena kita mengucapkannya, tetapi karena kita percaya dengan sungguh-sungguh. Ya, doa-doa kita, permohonan kita, seruan kita kepada-Nya, bukanlah perkataan kosong belaka. Tetapi dalam Nama Yesus, itu semua memiliki otoritas. Ada kuasa yang bekerja di dalamnya. Nama Yesus seperti tanda tangan, bahkan meterai yang mengesahkan setiap dokumen penting. Lembaran kertas biasa bisa berubah menjadi surat berharga yang memiliki kekuatan hukum karena tanda tangan dan meterai otoritas. Hari ini, kita diingatkan bahwa ketika kita menggunakan Nama Yesus dengan iman yang teguh, kita akan melihat kuasa-Nya bekerja dalam kehidupan kita—baik dalam kesembuhan, pertolongan, pemulihan, maupun mujizat lainnya. (BDL) RENUNGAN KUASA nama Yesus BEKERJA saat kita PERCAYA TANPA RAGU. APLIKASI 1. Apakah selama ini Anda menggunakan Nama Yesus dengan iman yang teguh atau masih ada keraguan dalam hati Anda? 2. Dalam hal apa Anda membutuhkan kuasa Nama Yesus untuk bekerja dalam hidup Anda saat ini? 3. Bagaimana Anda bisa semakin bertumbuh dalam iman sehingga Anda percaya tanpa ragu kepada kuasa Nama Yesus? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, ampuni kami jika selama ini kami masih ragu dan kurang percaya. Kami mau mengenal pribadi-Mu lebih lagi, sehingga kami beroleh iman yang teguh. Kami percaya bahwa Nama-Mu sanggup mengubah keadaan, menyembuhkan, dan memberikan kemenangan dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Kidung agung 6-8; Galatia 4

Baca Artikel