KEKUDUSAN MEMBAWA KEMENANGAN
RHEMA HARI INI
1 Petrus 1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Seorang prajurit tangguh tidak hanya melatih kekuatan fisiknya, tetapi juga pikirannya. Ia tahu bahwa peperangan terbesar bukan selalu di medan perang, melainkan di dalam dirinya sendiri, melawan rasa takut, malas, atau keinginan untuk menyerah. Begitu juga kehidupan rohani kita. Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk menang di luar, tetapi terlebih dahulu menang di dalam.
Menjadi kudus bukan berarti kita tidak pernah jatuh, tetapi berarti kita terus memilih untuk bangkit dan berjalan di jalan Tuhan. Kekudusan dimulai dari hati yang mau tunduk kepada firman-Nya, meski daging kita berontak. Saat kita menolak kompromi kecil, menundukkan ego, dan menjaga hati tetap bersih, di situlah kita sedang memenangkan peperangan dari dalam.
Jangan menyerah ketika jatuh, sebab Allah yang kudus juga Allah yang mengampuni. Dia memanggil kita bukan karena kita sudah suci, tapi supaya kita dimurnikan di dalam kasih-Nya. Kemenangan sejati bukan saat kita tanpa cela, melainkan saat kita terus mau dibentuk, ditundukkan, dan diarahkan oleh Roh Kudus hari demi hari. Ingatlah, kekuatan sejati bukan datang dari disiplin semata, tetapi dari hubungan yang dekat dengan Tuhan. Ketika hati kita melekat pada-Nya, maka kuasa-Nya memampukan kita hidup dalam kemenangan, bukan karena kita sempurna, tapi karena Ia yang kudus hidup di dalam kita. (OSA)
RENUNGAN:
KUDUSLAH dan MENANGKAN peperangan dari dalam.
APLIKASI
1. Peperangan seperti apa yang sedang Anda hadapi saat ini?
2. Mengapa diperlukan kekudusan untuk memenangkan peperangan dari dalam?
3. Kebiasaan rohani apa saja yang bisa Anda kembangkan untuk menjaga hati Anda dalam kekudusan?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, terima kasih atas firman-Mu hari ini. Mampukan kami untuk melawan setiap godaan yang ada dan menjaga hati kami tetap bersih di hadapan-Mu. Kami percaya, kemenangan sesungguhnya sudah terjadi ketika kami mampu memenangkan peperangan yang ada dalam hati. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
2 Samuel 21-22; Lukas 18:24-43
KUAT DIDALAM TUHAN
RHEMA HARI INI
Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
Rere tampak sedih ketika melihat teman-temannya bermain sepeda. Ia belum bisa, padahal sangat ingin ikut bergabung. Ayahnya yang melihat dari jauh kemudian mendekat dan berkata, “Ayo, Ayah ajari kamu.” Dengan semangat, Rere mulai berlatih. Tapi ternyata tidak semudah yang ia bayangkan, beberapa kali ia jatuh, lututnya terluka, dan semangatnya hampir padam. Namun ayahnya tak menyerah. Dari belakang, ia terus menyemangati, “Ayo, kamu bisa! Ayah pegang kamu!” Dengan yakin, Rere kembali mencoba, dan akhirnya ia bisa mengayuh dengan seimbang. Saat itu ia sadar, selama tangan ayahnya memegangnya dari belakang, ia tidak akan jatuh.
Demikian pula dengan kehidupan kita sebagai orang percaya. Kita tidak bisa melawan godaan dan tekanan hidup dengan kekuatan sendiri. Efesus 6:10 mengingatkan, “Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.” Sama seperti Rere yang butuh pegangan ayahnya, kita pun perlu tangan Tuhan yang menopang kita setiap saat. Ketika kita bersandar kepada-Nya, kita memperoleh kekuatan yang melampaui kemampuan manusiawi. Kekuatan untuk berkata “tidak” pada dosa dan tetap berdiri teguh di tengah tekanan.
Hari ini, mari kita tidak hanya bertahan, tetapi terus memperkuat roh kita setiap hari melalui doa, firman, dan persekutuan dengan saudara seiman. Jangan hanya menghindari dosa, tetapi bertumbuh dalam kuasa Tuhan dengan berkata “YA” pada panggilan-Nya. Saat roh kita kuat, kita tidak mudah diseret oleh magnet godaan dunia ini. Bahkan lebih dari itu, kita bisa membawa terang Kristus kepada orang lain, sebab kemenangan sejati bukan sekadar menolak dosa, tetapi juga menyalurkan kasih Tuhan kepada dunia.
RENUNGAN:
Jangan hanya bertahan, tapi PERKUAT ROH kita.
APLIKASI
1. Apakah selama ini Anda lebih sering mengandalkan kekuatan sendiri daripada bersandar pada Tuhan?
2. Langkah nyata apa yang akan Anda lakukan untuk memperkuat roh Anda?
3. Mengapa Anda harus memperkuat roh Anda dan tidak hanya bertahan?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami mengucap syukur untuk segala hal yang terjadi dalam hidup kami. Mampukanlah kami bukan hanya bertahan, tetapi biarlah roh kami semakin kuat bersama-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
2 Samuel 19-20; Lukas 18:1-23
LARI DARI DOSA ADALAH KEBIJAKSANAAN
RHEMA HARI INI
Mazmur 119:101 Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.”
Di era digital ini, “lari dari dosa” bisa berarti sesuatu yang sangat sederhana tapi berat, misalnya seperti menekan tombol keluar dari grup gosip, menutup tab yang berpotensi menjerumuskan, atau memilih diam saat teman kantor mulai membicarakan orang lain. Kadang kita berpikir, “Cuma sebentar kok,” atau “Aku cuma ingin tahu.” Tapi di situlah jebakannya, dosa jarang datang dengan suara keras, ia menyelinap lewat hal kecil yang terlihat sepele. Ya, iblis tidak butuh pintu besar untuk menjatuhkan kita, cukup celah kecil dari kompromi yang kita biarkan.
Godaan seringkali tidak tampak jahat di awal. Ia bisa datang dalam bentuk candaan, rasa penasaran, atau keinginan diterima oleh orang lain. Saat kita tidak waspada, kompromi kecil bisa berkembang menjadi kebiasaan yang sulit dilepaskan. Karena itu, firman Tuhan mengajarkan kita untuk menahan kaki sebelum melangkah terlalu jauh. Lebih mudah menghindari dosa sebelum kita jatuh, daripada mencoba bangkit setelah terperosok.
Lari dari dosa bukan berarti kita pengecut, tapi justru tanda keberanian. Hanya orang yang berani mengakui kelemahannya lah yang mampu mengambil langkah menjauh. Sama seperti pengemudi bijak yang memilih menghindari jalan licin, orang yang takut akan Tuhan memilih menjauh dari situasi yang bisa membuatnya tergelincir. Lebih baik kehilangan momen seru, daripada kehilangan hati yang murni di hadapan Tuhan. (KK)
RENUNGAN:
LARI dari dosa bukan KELEMAHAN, tapi KEBIJAKSANAAN.
APLIKASI
1. Dalam hal apa Anda paling mudah tergoda untuk “sedikit saja” berkompromi?
2. Apa celah kecil dalam hidup Anda yang perlu segera ditutup agar tidak jadi pintu dosa?
3. Langkah praktis apa yang bisa Anda ambil untuk “menahan kaki” sebelum jatuh ke dalam dosa?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang penuh kasih, ajarlah kami untuk berhikmat dan tahu kapan harus lari. Jangan biarkan kami merasa kuat sendiri, tetapi tolong kami untuk waspada dan berpegang teguh pada firman-Mu. Kami mau menjaga hati kami tetap kudus dan murni di hadapan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
2 Samuel 16-18; Lukas 17:20-37
DUA HURUF YANG MENGUBAH MASA DEPAN
RHEMA HARI INI
Amsal 4:27 Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.
George Washington adalah panglima perang yang sangat berjasa dalam kemerdekaan Amerika Serikat dari Inggris. Setelah perang usai, muncul gagasan untuk menjadikannya raja. Namun, Washington menolak dengan tegas. Ia berkata tidak, karena percaya bahwa Amerika harus berdiri sebagai negara demokratis, bukan kerajaan. Ia lalu mengundurkan diri dari jabatan militernya dan kembali ke kehidupan pribadinya, sebuah keputusan yang sangat langka pada masa itu. Sebab biasanya, pemenang perang akan mengambil alih kekuasaan. Namun karena integritas dan ketulusannya, Washington akhirnya dipilih secara bulat menjadi presiden pertama Amerika Serikat. Setelah dua periode, ia kembali berkata tidak, menolak jabatan ketiga, dan mengundurkan diri secara sukarela.
Kata “tidak” ternyata bisa menjadi awal dari sejarah besar. Seandainya Hawa juga berkata tidak pada iblis, sejarah manusia akan berbeda. Yusuf pun berkata tidak ketika digoda istri Potifar. Ia rela kehilangan kenyamanan, namun justru kata tidak itu membuka jalan bagi penggenapan rencana Allah dalam hidupnya.
Begitu pula dengan kita. Kadang kita tergoda untuk menuruti keinginan daging, kompromi dengan dosa, atau mencari jalan pintas. Tetapi Tuhan mengingatkan kita: jangan membuka ruang sedikit pun bagi godaan. Katakan tidak, dan segera jauhi. Di balik keberanian berkata tidak, tersimpan kuasa untuk menjaga masa depan dan kemuliaan Tuhan atas hidup kita. (CG)
RENUNGAN:
“NO” kata dua huruf yang bisa MENGUBAH MASA DEPAN kita.
APLIKASI
1. Kapan terakhir kali Anda harus membuat keputusan sulit demi taat kepada Tuhan? Apa yang Anda pelajari dari situ?
2. Apa akibat yang pernah Anda alami ketika tidak tegas menolak dosa atau godaan?
3. Langkah apa yang akan Anda ambil untuk mulai belajar berkata 'tidak' untuk hal yang tidak berkenan pada Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, kami berkomitmen untuk belajar menjawab Tidak pada setiap keadaan yang akan membawa kami pada kesulitan dan berpotensi menggagalkan rancangan -Mu atas hidup kami. Tolong kami untuk tetap teguh dalam kebenaran, karena kami tahu masa depan kami ada di tangan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin."
BACAAN ALKITAB SETAHUN
2 Samuel 14-15; Lukas 17:1-19
KOMITMEN MENJAGA KEKUDUSAN
RHEMA HARI INI
Amsal 10:9 Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.
Billy Graham, penginjil besar asal Amerika Serikat, dikenal karena hidupnya yang penuh integritas. Dalam setiap perjalanan pelayanannya, ia berkomitmen untuk tidak pernah sendirian di ruangan bersama seorang wanita selain istrinya, sebuah prinsip yang kemudian dikenal sebagai Modesto Manifesto. Ia juga menolak menerima uang di luar transparansi keuangan yang jelas, bahkan ketika banyak orang di sekitarnya tergoda oleh ketenaran dan kekayaan. Billy Graham tahu bahwa menjaga kekudusan dan kejujuran di hadapan Tuhan jauh lebih berharga daripada pengakuan manusia.
Firman Tuhan dalam Amsal 10:9 berkata, “Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.” Hidup yang lurus dan bersih membawa rasa aman dan damai karena kita tahu Tuhan melihat hati kita. Seperti Billy Graham, orang yang memilih untuk jujur dan suci bahkan ketika tidak ada yang mengawasi, sedang menanamkan fondasi kuat bagi hidup yang diberkati. Integritas sejati bukanlah apa yang terlihat di depan banyak orang, melainkan apa yang kita lakukan dalam kesunyian ketika hanya Tuhan yang menyaksikan.
Mari kita terus belajar hidup dalam kesucian dan integritas di setiap aspek kehidupan baik dalam pekerjaan, keluarga, maupun pelayanan. Dunia mungkin tidak selalu menghargai kejujuran, tetapi Tuhan selalu memperhatikan dan memberi upah kepada mereka yang hidup benar di hadapan-Nya. Oleh karena itu mari kita tetap setia bahkan dari hal kecil, karena kesetiaan itu akan mendatangkan kepercayaan yang lebih besar dari Tuhan. (AO)
RENUNGAN:
Orang BERKOMITMEN tetap SUCI, meski tak ada yang MELIHAT.
APLIKASI
1. Bagian mana dari hidup Anda yang paling sulit dijaga dalam kesucian atau kejujuran?
2. Mengapa penting untuk hidup benar meskipun tidak ada yang melihat?
3. Langkah apa yang dapat Anda lakukan untuk terus menjaga integritas di hadapan Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
"Tuhan Yesus yang baik, terima kasih untuk firman-Mu hari ini. Ajarlah kami untuk selalu hidup suci dan jujur di hadapan-Mu, bukan untuk dilihat orang lain, melainkan karena Engkau yang melihat segalanya. Pakailah hidup kami yang kudus menjadi kesaksian tentang kasih dan kebenaran-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin."
BACAAN ALKITAB SETAHUN
2 Samuel 12-13; Lukas 16
LEBIH BESAR DARI GODAAN
RHEMA HARI INI
1 Yohanes 4:4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
Bayangkan sebuah kapal kecil di tengah badai. Ombak besar menghantam, angin kencang meniup layar, dan langit tampak kelam. Tapi kapal itu tidak tenggelam, karena ada pemberat kuat di dalamnya yang menahan agar tetap stabil. Begitu pula kita. Dunia boleh mengguncang, tapi Roh Kudus di dalam kita adalah “pemberat” yang menjaga agar kita tetap teguh. Rhema hari ini mengingatkan bahwa kita tidak pernah berjuang sendirian. Di dalam diri setiap anak Allah berdiam Roh Kudus, yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih berkuasa dari segala hal yang ada di dunia.
Kekuatan yang sama juga bekerja dalam hidup Yusuf, seorang muda yang memilih taat di tengah godaan besar. Sebagai pemuda yang tampan dan manis sikapnya, Yusuf menghadapi godaan besar dari istri Potifar yang terus berusaha menjerumuskannya dalam dosa. Namun Yusuf menolak dan berkata, “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” (Kejadian 39:9). Yusuf tidak hanya menolak godaan, ia lari meninggalkan dosa. Inilah bukti bahwa hati Yusuf lebih besar daripada godaan yang dihadapinya. Hatinya dipenuhi kasih dan rasa hormat kepada Allah, bukan oleh keinginan daging. Meskipun ia harus menanggung akibatnya dan dipenjara tanpa salah, Tuhan tetap meninggikan Yusuf pada waktu-Nya.
Kemenangan Yusuf bukan karena ia kuat secara manusia, tetapi karena Roh Allah bekerja dalam hatinya. Ia memilih menjadikan kasih dan takut akan Tuhan lebih besar daripada godaan. Begitu juga dengan kita: godaan selalu datang dalam berbagai bentuk, tapi kita bisa memilih untuk menjadi lebih besar dari godaan itu. Saat hati kita penuh dengan firman dan Roh Kudus, kita punya kekuatan untuk berkata “tidak.” Jangan takut kehilangan sesuatu karena menolak godaan, sebab Tuhan selalu menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih baik. (BS)
RENUNGAN:
Godaannya BESAR, tapi hati kita HARUS LEBIH BESAR.
APLIKASI
1. Godaan apa yang sedang kuat menarik hati Anda saat ini?
2. Bagaimana cara Anda melibatkan Roh Kudus agar komitmen Anda lebih besar dari keinginan daging?
3. Apa langkah nyata Anda supaya terus hidup dipimpin Roh Kudus?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan kami bersyukur untuk Roh Kudus-Mu yang tinggal di dalam kami dan memberi kami kekuatan. Saat godaan datang, tolong kami agar tetap setia memilih Engkau. Biarlah hati kami selalu lebih besar dari godaan, seperti Yusuf yang setia kepada-Mu sampai akhir. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
2 Samuel 9-11; Lukas 15: 11-32
Categories
Latest Posts