PENYEBAB HUBUNGAN DENGAN TUHAN TERGANGGU

25 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 1 Samuel 28:6 Dan Saul bertanya kepada Tuhan, tetapi Tuhan tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi. Dalam sebuah aplikasi berbayar, pengguna hanya bisa melihat tampilan dan fitur dasar sebelum melakukan pembayaran. Akses penuh baru bisa didapatkan setelah biaya langganan dibayarkan. Tanpa pembayaran, fitur-fitur utama aplikasi tetap terkunci, sehingga pengguna tidak bisa merasakan manfaatnya sepenuhnya. Demikian pula, hubungan kita dengan Tuhan bisa terhalang ketika kita belum sepenuhnya menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Seperti yang dialami Saul dalam ayat ini, ada masa ketika Tuhan berbicara kepadanya melalui nabi-nabi, tetapi karena ketidaktaatannya, ia kehilangan akses terhadap petunjuk Tuhan. Doanya seakan-akan tidak menembus langit, dan Tuhan tidak lagi menjawabnya. Hal ini mencerminkan kondisi "langit tembaga," yaitu ketika dosa dan ketidaktaatan memisahkan kita dari Tuhan, membuat doa-doa kita tidak terjawab dan bimbingan-Nya terasa jauh. Namun, ada kabar baik! Ketika kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya, penghalang itu dihapuskan. Firman Tuhan menegaskan bahwa iman yang sejati ditunjukkan melalui ketaatan kita. Dengan langkah iman, kita dapat hidup di bawah "langit yang terbuka," di mana hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan, dan kita dapat menerima petunjuk serta berkat-Nya secara penuh. (NFS) RENUNGAN: Hidup di bawah LANGIT TEMBAGA membuat HUBUNGAN DENGAN TUHAN TERGANGGU. APLIKASI: 1. Apa yang dimaksud dengan kondisi "langit tembaga"? 2. Mengapa seseorang dapat mengalaminya? 3. Bagaimana caranya agar Anda terhindar dari kondisi yang demikian? DOA UNTUK HARI INI Bapa tolong kami untuk dapat mengerti kehendak-Mu dan mampukan kami untuk berjalan dalam ketaatan. Sehingga kami boleh hidup di bawah langit yang terbuka, doa kami tidak terhalang dan rencana-Mu digenapi dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 46-48; Kisah para rasul 28

Baca Artikel  

SIA-SIA DI BAWAH LANGIT TEMBAGA

24 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Ulangan 28:23 Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawah pun menjadi besi. Seekor anak anjing ditemukan di pinggir jalan dan dimasukkan ke dalam kandang untuk diamankan. Namun, sepanjang malam ia menangis, meronta, dan berusaha keluar. Ia berjalan mondar-mandir, melompat, bahkan menabrakkan tubuhnya ke jeruji kandang. Tapi sekeras apa pun usahanya, ia tetap terkurung. Rasa sakit mulai menjalar ke tubuhnya, tenaganya terkuras, dan akhirnya ia hanya bisa terdiam dalam keputusasaan. Kisah ini menggambarkan bagaimana kita sering merasa dalam hidup—terjebak dalam masalah, berjuang tanpa hasil, dan seolah-olah tidak ada jalan keluar. Kita sudah bekerja keras, berdoa dengan sungguh-sungguh, dan berharap ada perubahan, tetapi yang kita hadapi justru kebuntuan. Keadaan ini digambarkan dalam Ulangan 28:23 sebagai “langit tembaga dan tanah besi”—ketika berkat terasa tertutup, doa-doa kita seolah tidak didengar, dan usaha yang kita lakukan tampak sia-sia. Ayat ini adalah bagian dari peringatan Tuhan kepada bangsa Israel jika mereka tidak setia dan berpaling dari-Nya. Langit yang menjadi tembaga melambangkan doa-doa yang tertahan dan berkat yang tertutup, sementara tanah yang menjadi besi melambangkan kekeringan dan ketidaksuburan—usaha keras yang tidak menghasilkan apa-apa. Namun, Tuhan tidak ingin kita terus berada dalam keadaan ini. Jika kita merasa seperti hidup di bawah langit tembaga, mungkin inilah saatnya untuk berhenti sejenak dan merenungkan: apakah ada hal dalam hidup kita yang perlu diperbaiki? Adakah dosa atau sikap hati yang menghalangi berkat Tuhan? Tuhan rindu untuk membuka langit-Nya dan mencurahkan berkat-Nya kembali. Ia menunggu kita datang dengan hati yang hancur, bertobat, dan kembali mencari wajah-Nya. Ketika kita mendekat kepada-Nya, langit yang tertutup akan terbuka, tanah yang kering akan menjadi subur, dan kita akan melihat bahwa di dalam Dia selalu ada jalan keluar. (AM) RENUNGAN: Hidup di bawah LANGIT TEMBAGA membuat segala yang kita kerjakan menjadi SIA-SIA. APLIKASI 1. Dalam situasi apa Anda pernah merasa seperti berada di bawah "langit tembaga dan tanah besi," di mana segala usaha dan doa terasa sia-sia? Bagaimana respons Anda saat menghadapi keadaan tersebut? 2. Apakah ada hal dalam hidup Anda yang mungkin membuat hubungan dengan Tuhan menjadi terhalang? 3. Langkah nyata apa yang bisa Anda lakukan untuk memperbaikinya dan kembali mendekat kepada-Nya? DOA UNTUK HARI INI Tuhan, jika ada hal dalam hidup kami yang membuat berkat-Mu terasa tertutup, tolong tunjukkan dan ajari kami untuk bertobat. Kami ingin kembali kepada-Mu dengan segenap hati, sehingga kami terhindar dari langit tembaga dan tanah besi. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa Amin. BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 43-45; Kisah para rasul 27:27-44

Baca Artikel  

BENIH KESELAMATAN SEJATI

23 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yohanes 3:16a Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Tanah adalah tempat di mana kehidupan bermula. Setiap benih yang ditanam di dalamnya harus melalui proses yang penuh tantangan—terkubur dalam kegelapan, melebur dengan tanah, bahkan seolah mati sebelum akhirnya tumbuh. Namun, dari proses itulah benih dapat berkembang menjadi pohon yang kokoh, memberi kehidupan dan manfaat bagi sekitarnya. Benih itu mengingatkan kita pada Tuhan Yesus. Dia datang ke dunia bukan untuk hidup dalam kemuliaan, melainkan untuk menyerahkan diri-Nya sebagai korban penebusan yang kudus. Dia memilih jalan penderitaan, menanggung dosa manusia, dan mati di kayu salib agar kita memperoleh kehidupan kekal. Yesus memahami bahwa tanpa kematian-Nya, tidak akan ada penebusan, tidak ada harapan, dan tidak akan ada kehidupan yang baru bagi kita. Salib Kristus bukan sekadar simbol penderitaan, tetapi tanda kemenangan. Melalui kematian-Nya, setiap kutuk telah dihancurkan—kutuk penderitaan, ketidakadilan, dan kehidupan yang sia-sia. Dia mati agar kita tidak lagi hidup dalam tanah yang gersang dan tandus, tetapi berpindah ke tanah yang subur, tempat di mana janji-janji Allah digenapi. Yesus telah menyediakan segalanya, tetapi kita perlu mengaktifkan kuasa salib-Nya dalam hidup kita. Itu berarti kita harus percaya, berserah, dan berjalan dalam kebenaran-Nya. Saat kita memilih untuk hidup dalam iman dan mengandalkan-Nya, kita akan melihat bagaimana hidup kita berubah, semakin dikuatkan, dan mampu menjadi berkat bagi orang lain. Biarlah hidup kita menjadi bukti bahwa kematian Kristus tidak sia-sia—melalui pengorbanan-Nya, kita benar-benar hidup dalam kasih dan kelimpahan-Nya. (OSA) RENUNGAN: Yesus adalah BENIH KESELAMATAN bagi dunia. APLIKASI 1. Apakah Anda sudah hidup di tanah yang subur? Mengapa? 2. Apa yang Anda alami ketika hidup di tanah yang subur? 3. Bagaimana cara Anda mengajak orang lain untuk berpindah dari tanah besi ke tanah yang subur? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, terima kasih atas anugerah keselamatan yang telah kami terima. Ajar kami untuk senantiasa mengaktifkan kuasa salib-Mu, sehingga kami boleh hidup dalam kemenangan dan banyak orang boleh mengenal nama-Mu melalui hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 40-42; Kisah Para Rasul 27:1-26

Baca Artikel  

JANGAN IJINKAN KETAKUTAN

22 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yesaya 41:10a Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu. Di sebuah desa hiduplah seorang pemuda yang baru saja membeli sebidang sawah. Berbekal ilmu yang diperolehnya, pemuda ini bermaksud mengolah lahannya. Namun, hari berganti hari, bulan berganti bulan, sawah yang dibeli pemuda ini tak kunjung digarapnya. Rupanya pemuda ini takut kalau-kalau benih yang ditaburkan dimakan hama. Ia juga khawatir jika benih itu nanti mati dan tidak bisa bertumbuh. Ia juga takut jika nantinya hasil panen tidak sesuai harapan, belum lagi kalau ada yang mencuri tanamannya di sawah. Ketakutan-ketakutan yang dialami pemuda itu membuatnya tidak pernah mengalami apa yang dinamakan “panen”. Pikiran-pikiran negatif yang muncul justru menghalanginya bisa mengalami masa menuai. Hari-hari ini, banyak orang juga tidak melangkah karena pikirannya dipenuhi dengan ketakutan. Namun, hari ini Tuhan mengingatkan kita dalam Yesaya 41:10 untuk tidak takut melakukan apapun, karena Tuhan selalu ada menyertai kita. Seperti petani yang tidak akan pernah menuai jika takut untuk menabur, demikian pula hidup kita. Jangan berharap kita mendapatkan tuaian jika kita tidak pernah melangkah untuk menabur. Takut adalah musuh terbesar dari iman. Karena itu mulailah melangkah menabur, dan lakukanlah itu dengan iman. Sekalipun hasilnya belum terlihat, tetaplah menabur dalam iman. Sekeras apapun tanah besi yang kita hadapi, Tuhan akan ubahkan menjadi tanah subur saat kita menabur benih iman. Percayalah dari setiap taburan kita, tuaian-tuaian yang terbaik akan Tuhan berikan pada kita. (LEW) RENUNGAN: Jangan biarkan KETAKUTAN MENGHALANGI taburan imanmu. APLIKASI 1. Ketakutan dalam hal apa yang menghalangi Anda dalam menabur iman selama ini? 2. Mengapa ketakutan bisa menjadi penghalang dalam taburan iman Anda? 3. Bagaimana Anda bisa mengalahkan ketakutan Anda? DOA UNTUK HARI INI Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap berkat yang Kau berikan bagi kami. Mampukanlah kami selalu memiliki keberanian menabur dalam iman. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin. BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 37-39; Kisah para rasul 26

Baca Artikel  

TUAIAN DIMULAI KETIKA KITA MENABUR

21 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Galatia 6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Warren Buffett merupakan salah satu investor tersukses di dunia. Ia tidak mendapatkan kekayaannya dalam waktu semalam, melainkan dengan menabur prinsip investasi jangka panjang, disiplin, dan kesabaran. Ia tidak mencari keuntungan instan, tetapi terus membangun kekayaannya dengan konsisten. Ya, setiap tuaian dimulai dengan satu hal yang sederhana: benih. Tanpa benih, tidak akan ada panen. Seorang petani tidak bisa berharap menuai gandum jika ia tidak pernah menabur benihnya terlebih dahulu. Begitu pula dalam kehidupan, segala sesuatu yang kita inginkan untuk bertumbuh harus diawali dengan tindakan menabur. Benih tidak selalu berbentuk materi. Dalam hidup, kita semua memiliki benih yang bisa ditaburkan. Misalnya, benih waktu: ketika kita memberi waktu untuk berdoa, merenungkan firman, atau menolong orang lain, kita sedang menabur benih rohani yang akan membawa berkat. Benih kasih: setiap kata baik, setiap tindakan kasih, dan setiap pengampunan yang kita berikan adalah benih yang suatu hari akan kembali kepada kita. Benih kebaikan: menolong orang yang membutuhkan, memberi dengan sukacita, serta berbagi dengan mereka yang kekurangan merupakan taburan benih yang diperhatikan Tuhan dan akan dilipatgandakan-Nya. Yang terpenting adalah benih iman. Percaya pada janji Tuhan, bahkan ketika keadaan tampak sulit, adalah benih yang akan menghasilkan buah pada waktunya. Banyak orang gagal menuai karena mereka takut menabur. Mereka berpikir, "Bagaimana jika saya memberi dan tidak mendapatkan apa-apa kembali?" atau "Bagaimana jika saya berbuat baik, tetapi tidak ada yang menghargai?" Namun, hukum Tuhan dalam Galatia 6:7 jelas: setiap benih yang ditabur akan dituai. Benih mungkin terlihat kecil dan tidak berarti saat pertama kali ditanam, tetapi dalam waktu yang tepat, ia akan bertunas, bertumbuh, dan berbuah lebat. (BDL). RENUNGAN TUAIAN dimulai ketika kita MENABUR; tanpa BENIH, tidak ada PANEN. APLIKASI 1. Apakah yang membuat banyak orang tidak pernah mengalami panen? 2. Menurut Anda, benih apa yang Tuhan ingin Anda tabur saat ini? 3. Dengan cara pandang yang baru Anda dapatkan, apa komitmen Anda soal menabur? DOA UNTUK HARI INI Tuhan, kami ingin hidup dalam iman dan tidak dikuasai oleh ketakutan. Berikan kami keberanian untuk menabur dengan keyakinan bahwa Engkau setia memberikan tuaian. Kami percaya bahwa setiap benih yang kami tabur dalam kasih, kemurahan, dan ketaatan akan Engkau berkati pada waktunya. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin. BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 35-36; Kisah para rasul 25

Baca Artikel  

TABURAN YANG MEMBUKA PINTU LANGIT

20 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Maleakhi 3:10b Ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan Richard Branson, lahir pada 18 Juli 1950 di London, adalah pengusaha dan filantropis asal Inggris. Ia memulai bisnis sejak usia 16 tahun dengan menjual majalah, lalu mendirikan Virgin Records, Virgin Atlantic, Virgin Mobile, Virgin Media, dan Virgin Galactic. Pada 2004, ia mendirikan Virgin Unite, organisasi sosial yang berfokus pada kemiskinan, kesehatan, lingkungan, dan HAM. Branson telah berdonasi besar kepada berbagai organisasi amal, termasuk satu juta poundsterling untuk korban bencana. Taburan kebaikan dan kepeduliannya terhadap sesama ini tidak hanya membawa dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga menjadi bukti iman dan keyakinannya akan pentingnya berbagi. Tuhan memberkati setiap perusahaan Branson yang tergabung dalam Virgin Group, menjadikannya perusahaan terkemuka dunia. Ia pun menerima penghargaan gelar dari Ratu Elizabeth II, PBB, dan Time Magazine. Prinsip menabur dalam iman dan kebaikan ini juga tercermin dalam kisah Elia di zaman raja Ahab. Selama 3,5 tahun, langit tertutup dan hujan tidak turun (1 Raja-raja 17–18). Bangsa Israel mengalami kekeringan hebat karena mereka berpaling dari Tuhan. Di tengah situasi sulit, Elia justru menaburkan benih iman dengan sebuah tindakan yang radikal—ia mempersembahkan air yang sangat berharga di atas mezbah Tuhan, padahal air saat itu adalah sumber kehidupan yang langka. Tindakan Elia ini mengajarkan kita bahwa iman seringkali meminta kita untuk melangkah melampaui logika manusia. Secara manusiawi, mempersembahkan air dalam kondisi kekeringan adalah kebodohan. Tetapi bagi Tuhan, itu adalah bukti iman yang menabur. Hasilnya, langit yang tertutup terbuka, api Tuhan turun membakar korban, dan hujan lebat pun tercurah! Kisah ini mengingatkan kita bahwa ketika kita berani menabur dengan iman—bukan berdasarkan logika manusia, tetapi karena percaya kepada Tuhan—kita akan melihat pintu langit terbuka dan berkat-Nya tercurah. Seperti halnya Richard Branson yang diberkati karena kebaikan dan kepeduliannya, Tuhan tidak pernah mengecewakan mereka yang setia mengandalkan dan menaruh harapan kepada-Nya. (CG) RENUNGAN: Benih yang DITABUR DENGAN IMAN menjadi kunci untuk MEMBUKA PINTU LANGIT. APLIKASI 1. Bagaimana Anda bisa menabur benih iman melalui tindakan nyata dalam kehidupan Anda sehari-hari? 2. Pernahkah Anda mengalami situasi di mana tindakan iman Anda membuahkan hasil yang luar biasa? Bagaimana pengalaman itu menguatkan keyakinan Anda akan kuasa Tuhan? 3. Bagaimana Anda bisa lebih percaya kepada Tuhan dalam menabur benih kebaikan, tanpa takut kehilangan atau kecewa jika hasilnya tidak langsung terlihat? DOA UNTUK HARI INI Tuhan, ajari kami untuk menabur dengan iman, tanpa ragu dan takut, percaya bahwa Engkau selalu mencukupi. Pakailah kami sebagai saluran kasih-Mu untuk memberkati sesama. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin. BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 33-34; Kisah para rasul 24

Baca Artikel