
ALASAN API BISA PADAM
RHEMA HARI INI
Mazmur 37: 3 Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,
Dalam Mazmur 37, pemazmur mengundang kita untuk menyerahkan segala sesuatu kepada Allah. Ketika kita memusatkan keseharian hidup kita pada-Nya, dengan percaya kepada Tuhan dan melakukan yang baik dengan setia, maka Allah akan memimpin kita dan memberi kita damai sejahtera. Namun seringkali kita mendapati diri memegang hal-hal yang tidak baik, seperti dosa, kekecewaan dan sakit hati. Saat kita membiarkan hal-hal menguasai hati kita, iman dan semangat kita kepada Tuhan menjadi redup. Layaknya api yang kehilangan bahan bakar, kita pun kehilangan gairah untuk hidup dalam kebenaran.
Dosa dan kekecewaan adalah seperti rantai yang mengikat kita pada masa lalu dan membuat kita sulit untuk maju. Sakit hati menjadi penghalang besar untuk mengalami pemulihan dan kedamaian yang Tuhan tawarkan. Selama kita tidak mau melepaskan hal-hal yang tidak baik api Roh Kudus dalam hati kita akan padam dan hidup kita akan menjadi gelap tanpa kebahagiaan.
Sebaliknya, ketika kita memilih untuk melepaskan pegangan kita pada yang tidak baik, dan mengarahkan hati kita kembali kepada Tuhan, api iman kita akan kembali menyala. Tuhan mengundang kita untuk percaya, menyerahkan segala keinginan, masalah, kekhawatiran, dan segala beban kita kepada-Nya. Agar langkah kita menjadi ringan berjalan dalam rencana-Nya, kembali menemukan sukacita sejati dalam Dia dan hidup dalam terang kasih-Nya.
RENUNGAN:
Selama kita MEMEGANG YANG TIDAK BAIK, seperti dosa, kecewa, dan sakit hati, maka API kita AKAN PADAM.
APLIKASI
1. Ujilah hati Anda, apakah Anda masih memegang yang tidak baik dalam hidup Anda?
2. Apa yang membuat Anda sulit melepaskan pegangan Anda pada dosa, kecewa dan sakit hati?
3. Langkah apa yang mau Anda terapkan agar bisa melepaskan segala yang tidak baik?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, ampuni kami jika kami masih menyimpan dosa, kecewa dan sakit hati. Tolong kami untuk lepas dari semua yang tidak baik di mata-Mu. Biarlah api kami yang meredup, bahkan padam, menyala kembali. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Bilangan 1-2; Markus 3:1-19

SELALU MENGUCAP SYUKUR
RHEMA HARI INI
1 Tesalonika 16:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Mengucap syukur ketika diberkati dan keadaan baik-baik saja adalah hal yang mudah. Akan tetapi alangkah sulitnya melakukan itu ketika kita tengah berada dalam kesesakan. Yang biasanya keluar dari bibir kita hanya ungkapan kekecewaan, kekesalan, keputusasaan, sungut-sungut, omelan, dan bahkan kita berani menuduh dan menyalahkan Tuhan. Sebenarnya ucapan syukur bukan hanya emosi sesaat ketika kita merasa terbantu, merasa bahagia, atau mendapat keberuntungan. Lebih dari itu, mengucap syukur berarti kita tetap bisa melihat kebaikan Tuhan di tengah kondisi yang tidak baik.
Seperti yang dialami Michelle dalam perjalanannya ke tempat kerja dan tiba-tiba ban sepeda motornya bocor. Sekalipun Michelle menghadapi kondisi yang tidak baik, ia merasakan bahwa Tuhan tetap baik baginya. Bahkan ketika uang yang dipegang Michelle terbatas dan ia harus membayar biaya tambal ban, Michelle tetap bisa bersyukur. Sebab Tuhan meluputkannya dari kecelakaan, ia bisa menemukan tempat tambal ban yang dekat dan ia masih bisa sampai di kantor tepat waktu.
Apapun yang sedang kita hadapi saat ini, jangan terburu-buru melihatnya dari sisi yang negatif. Kita tidak pernah tahu, kejadian tidak baik yang menimpa kita, bisa jadi justru merupakan blessing in disguise, atau berkat terselubung. Kebaikan Tuhan itu selalu ada bagi kita yang dikasihi-Nya. Hari ini, Tuhan mengingatkan agar kita selalu mengucap syukur dalam segala hal, karena itulah yang Tuhan ingin kita lakukan. Ucapan syukur seperti bahan bakar yang ditambahkan sehingga api kita tetap menyala, bahkan berkobar semakin besar. Ketika kita menjadi penjaga api dengan senantiasa bersyukur dalam segala keadaan, berkat Tuhan akan mengikuti kita dan apapun yang kita kerjakan akan dibuat-Nya berhasil. (LEW)
RENUNGAN:
MENGUCAP SYUKUR artinya kita tetap bisa MELIHAT KEBAIKAN TUHAN di tengah segala KONDISI yang TIDAK BAIK.
APLIKASI
1. Seberapa sering Anda mengucap syukur?
2. Perubahan apa yang Anda rasakan ketika Anda bisa mengucap syukur dalam segala keadaan?
3. Kebaikan Tuhan apa yang pernah Anda lihat di tengah kondisi yang tidak baik?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, bukalah mata kami agar kami tetap bisa melihat kebaikan-Mu di tengah kondisi yang tidak baik, sehingga kami senantiasa bisa mengucap syukur dalam segala perkara. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Imamat 26-27; Markus 2

API SUKACITA TUHAN
RHEMA HARI INI
1 Tesalonika 5: 16 Bersukacitalah senantiasa.
Dalam ayat rhema hari ini, Tuhan berpesan kepada kita untuk senantiasa bersukacita. Umumnya, sukacita diartikan sebagai perasaan riang gembira karena keinginan yang terpuaskan, atau karena situasi dimana sedang tidak mengalami penderitaan atau permasalahan. Namun sukacita sejati yang dimiliki orang percaya tidak bergantung dari manusia atau dari keadaan sekitar, melainkan bersumber dari Tuhan.
Ya, sukacita didalam Tuhan adalah buah Roh yang berasal dari hubungan intim dengan Tuhan, dan yang dapat bertahan meskipun di tengah penderitaan dan tantangan (everlasting joy). Sukacita seperti inilah yang menyalakan api di dalam kita, api yang membawa terang dan kehangatan bagi diri kita dan orang lain. Akan ada kekuatan dan gairah untuk memberikan yang terbaik dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan serta komunitas kita saat ada api sukacita yang menyala.
Mari, jadikan diri kita sebagai penjaga api sukacita yang dari Tuhan. Saat kita bersukacita memang tidak akan mengubah keadaan, tetapi memberikan kekuatan untuk mengatasi setiap kesukaran. Dengan iman dan kepercayaan bahwa Tuhan turut bekerja di segala situasi untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, kita akan menjadikan api sukacita sebagai api yang tak terpadamkan dan semakin bertambah besar.
RENUNGAN:
Dimana ada SUKACITA, disitu ada API.
APLIKASI
1. Apakah yang menjadi sumber sukacita dalam hidup Anda?
2. Kapan Anda sungguh-sungguh mampu bersukacita di tengah tantangan dan pergumulan?
3. Apa alasan utama yang membuat Anda mampu bersukacita senantiasa?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami mengucap syukur sebab kasih-Mu nyata atas hidup kami. Pertolongan dan penyertaan-Mu selalu kami rasakan. Jadilah sumber sukacita dalam hidup kami Tuhan, sehingga dalam keadaan apapun, api kami tetap menyala. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Imamat 25; Markus 1:23-45

BERJAGA-JAGA AGAR API TETAP MENYALA
RHEMA HARI INI
1 Tesalonika 5:5-6 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
Sekitar 400.000 tahun yang lalu, manusia purba Homo Sapiens di Afrika dan Timur Tengah sudah belajar dan menemukan cara membuat api untuk kebutuhan hidup mereka. Mereka mengerti bahwa nutrisi dari daging hewan akan lebih enak dan lebih baik kalau dimasak dengan api lebih dulu. Di Benua Eropa, manusia Neanderthal memerlukan api lebih dari kebutuhan memasak. Karena mereka hidup di daerah yang bermusim dingin panjang, mereka butuh api untuk menghangatkan diri dan memberi penerangan di malam yang panjang. Di level yang lain, manusia Homo Erectus mempunyai kemampuan bukan hanya membuat api, tetapi mampu menjaga api untuk tidak padam, bahkan ketika badai datang.
Sekalipun jemaat di Tesalonika ada dalam keadaan baik, bahkan luar biasa baik, tetapi Rasul Paulus tetap mengingatkan mereka untuk berjaga-jaga dan sadar dalam menjaga Api dalam hati mereka. Tidak mudah dipuaskan dengan kondisi baik yang ada, sebab bisa saja sewaktu-waktu datang badai dan angin taufan yang memadamkan api mereka.
Kehidupan di akhir zaman, dimana dunia ada dalam kegelapan dan kekelaman, kita harus menjaga api kita dengan penuh kewaspadaan dan kesadaran. Ada banyak orang yang apinya padam karena tidak bisa menjaga hati. Kecewa, tersinggung, kepahitan, semuanya itu sangat berpotensi untuk memadamkan api. Ketika api itu padam, kita akan mudah jatuh, bahkan undur dari Tuhan. Saat itulah kita akan mengalami kehidupan yang semakin berat dan melelahkan. Dengan kesadaran bahwa sangat penting menjaga api tetap menyala dalam kehidupan kita, akan membuat kita hidup dalam terang Tuhan, dan membawa kita dari kemuliaan kepada kemuliaan. (CG)
RENUNGAN:
Untuk MENJAGA api tetap MENYALA, kita perlu BERJAGA-JAGA dengan PENUH KESADARAN.
APLIKASI
1. Apakah selama ini Anda telah senantiasa menjaga kondisi api Anda?
2. Pada saat apakah Anda rentan lengah dan tidak waspada menjaga api Anda?
3. Bagaimana cara Anda untuk senantiasa berjaga-jaga dengan penuh kesadaran?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, kami bersyukur Firman-Mu selalu mengingatkan kami untuk menjaga hati agar api yang sudah Engkau berikan tetap menyala dalam kehidupan kami. Roh Kudus tolong kami untuk bisa menjadi penjaga api dengan penuh kesadaran. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Imamat 23-24; Markus 1:1-22

JANGAN PADAMKAN ROH
RHEMA HARI INI
1 Tesalonika 5:19 Janganlah padamkan Roh,
Ketika pertama kali korban bakaran di atas mezbah tembaga dipersembahkan, maka dari langit turunlah api yang membakar korban tersebut. Sejak saat itu Allah berkehendak agar api itu selalu dijaga atau dipelihara, supaya tetap menyala. Para imamlah yang bertugas untuk menjaga agar api di mezbah tidak padam. Setiap pagi, imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran dan membakar lemak korban keselamatan di sana. Mereka harus memastikan kayu bakar selalu tersedia agar api terus menyala.
Dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, Rasul Paulus mengingatkan agar jemaat terus memberi ruang bagi pekerjaan Roh Kudus sehingga Api Roh Kudus tetap menyala. Menolak, mengabaikan, atau menentang pekerjaan Roh Kudus, sama artinya dengan memadamkan Api Roh Kudus. Jemaat Tesalonika waktu itu menjadi teladan sebab penindasan berat pun tidak bisa memadamkan api mereka, iman mereka tetap berkobar dan menyala-nyala.
Kita patut bersyukur telah menerima api yang dahsyat dari Tuhan melalui UC yang telah kita ikuti. Marilah kita menjaga api itu agar terus menyala dan semakin berkobar. Seperti para imam yang menjaga api mezbah tetap menyala, kitapun sebagai penjaga api harus menyediakan korban untuk dibakar, yaitu jam-jam doa kita, ibadah, perenungan Firman Tuhan, dan ketaatan. (AO)
RENUNGAN:
Satu hal yang perlu terus diingat adalah JANGAN MEMADAMKAN ROH Tuhan yang ada dalam hidup kita.
APLIKASI
1. Pernahkah api Roh Anda padam? Apa yang Anda rasakan saat itu terjadi?
2. Apa saja hal yang membuat api Roh Anda padam?
3. Apa komitmen Anda untuk menjaga api Roh Kudus tetap menyala dalam hidup Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah melawat kami dan memberikan api RohMu yang kudus. Kami mau menjaga api itu supaya terus menyala bahkan sampai berkobar-kobar, sehingga banyak orang merasakan kehangatan kasih-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Imamat 21-22; Matius 28

KONSEKUENSI MEMADAMKAN ROH
RHEMA HARI INI
2 Tawarikh 29:7 – 8a Bahkan mereka menutup pintu-pintu balai rumah Tuhan dan memadamkan segala pelita. Mereka tidak membakar korban ukupan dan tidak mempersembahkan korban bakaran bagi Allah orang Israel di tempat kudus, sehingga murka TUHAN menimpa Yehuda dan Yerusalem.
Bayangkan jika kita membiarkan rumah atau mobil kita tidak terkunci dan tanpa pengawasan, siapapun bisa masuk sesuka hati dengan bebas. Cepat atau lambat, pencuri pasti datang dan mengambil alih apa yang kita miliki. Hal serupa terjadi ketika kita sengaja memadamkan api roh kita. Kita bisa kehilangan sukacita, damai sejahtera, pengharapan, bahkan iman kita.
Kisah Raja Ahas mengajarkan kita tentang konsekuensi padamnya api Roh. Keputusan Ahas untuk menutup pintu-pintu rumah Tuhan, meniadakan ibadah, memadamkan api korban persembahan, bahkan menyembah berhala, sangat menyakiti hati Tuhan. Akibatnya, Tuhan menyerahkan Raja Ahas ke tangan Raja Aram. Sebaliknya, di bawah kepemimpinan raja berikutnya, yaitu Raja Hizkia, yang membawa bangsanya bertobat dan memulihkan semua kegiatan ibadah, bangsa Israel meraih kemenangan demi kemenangan.
Ya, ada konsekuensi besar saat kita dengan sengaja memadamkan api Roh Kudus. Anugerah dan favor Tuhan mengering dalam hidup kita, apa yang kita lakukan berujung kesia-siaan, hidup kita kalah karena kehilangan kemuliaan Tuhan. Karena itu, jagalah api Roh kita, bukan hanya agar tidak padam, tetapi juga agar berkobar semakin besar. Dengan demikian, kita akan menjadi pribadi yang limpah oleh kasih karunia Tuhan, perlindungan serta pembelaan Tuhan.
RENUNGAN
Akan ada KONSEKUENSI besar saat kita SENGAJA MEMADAMKAN api kita.
APLIKASI
1. Mengapa api Roh harus menyala dalam hidup Anda?
2. Apa konsekuensi yang pernah Anda alami akibat padamnya api Anda?
3. Dengan cara apa Anda bisa terus mengobarkan api Anda?
DOA HARI INI
“Bapa, kami berdoa agar api yang dari pada-Mu terus berkobar di dalam kami. Sehingga roh kami semakin menyala-nyala dalam menanggapi rencana-Mu dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Imamat 19-20; Matius 27:51-66
Latest Posts




