
MENGERJAKAN DENGAN MAKSIMAL
RHEMA HARI INI
Kolose 3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Ketika seseorang yang sangat kita hormati dan kasihi meminta kita melakukan sesuatu, kita tentu akan mengerjakannya dengan senang hati, bahkan berusaha memberikan lebih dari yang diminta. Terlebih lagi jika orang tersebut telah berjasa besar dalam hidup kita, kita pasti bersedia melakukannya tanpa keluhan, meskipun sulit.
Setelah suaminya meninggal, Rut hanya tinggal bersama ibu mertuanya, Naomi. Rut tidak tega meninggalkan Naomi, yang telah begitu baik dan dianggapnya sebagai ibu sendiri. Karena itu, Rut bekerja keras dengan rela hati demi kelangsungan hidup mereka berdua. Ketekunan dan kerendahan hati Rut inilah yang menarik perhatian Boas, yang akhirnya memperistrinya. Kisah Rut mengajarkan bahwa mengerjakan segala sesuatu dengan maksimal dapat mendatangkan berkat besar.
Rasul Paulus juga menasihati jemaat di Kolose untuk menganggap setiap pekerjaan sebagai pelayanan kepada Tuhan. Ia menekankan bahwa apapun yang kita lakukan, hendaknya dikerjakan dengan sepenuh hati sebagai persembahan untuk Tuhan. Hari ini, mari kita renungkan, apakah kita sudah mengerjakan setiap tugas dan tanggung jawab yang Tuhan percayakan dengan sepenuh hati? Jika kita percaya bahwa tangan kita telah diberkati, gunakanlah dengan maksimal, sehingga potensi berkat yang ada di dalamnya dapat berbuah lebat dan menjadi berkat luar biasa bagi banyak orang, demi kemuliaan nama Tuhan. (AO)
RENUNGAN
Dalam SEGALA HAL yang kita KERJAKAN, lakukanlah itu SEMAKSIMAL mungkin untuk KEMULIAAN TUHAN.
APLIKASI
1. Apa yang Anda dapat setelah merenungkan apa saja yang telah Tuhan lakukan bagi Anda?
2. Jika Tuhan menginginkan Anda melakukan sesuatu untuk-Nya, bagaimana Anda akan mengerjakannya?
3. Bagaimana Anda akan mengaplikasikannya dalam setiap tindakan Anda sehari-hari?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk semua berkat yang sudah Kau anugerahkan di tangan kami. Mampukan kami untuk mengelola dan mengembangkannya dengan baik dan optimal, sehingga nama-Mu semakin dipermuliakan dalam setiap hal yang kami kerjakan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Ulangan 30-31; Markus 15:1-25

JANGAN MENYIA-NYIAKAN BERKAT TUHAN
RHEMA HARI INI
Rut 2:7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti.
Mampu menjalankan setiap tanggung jawab yang diberikan dengan optimal serta memanfaatkan waktu secara maksimal merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap karyawan dalam sebuah perusahaan. Bekerja secara optimal berarti tidak menunda pekerjaan, melaksanakannya dengan sungguh-sungguh, dan memberikan hasil yang terbaik. Ahli manajemen mengatakan bahwa pekerjaan yang direncanakan dengan baik sudah setengah selesai. Sebaliknya, bekerja tanpa perencanaan dan sering menunda hanya akan menyia-nyiakan waktu.
Rut, meskipun tidak pernah belajar menjadi karyawan profesional, mampu bekerja dengan optimal. Dalam Alkitab, disebutkan bahwa sejak pagi, Rut tidak berhenti bekerja memunguti berkas-berkas jelai yang dijatuhkan para penyabit. Pekerjaan sederhana itu dilakukan dengan serius dan penuh dedikasi, sehingga Boas, pemilik ladang, terkesan. Boas pun memberikan berbagai kemudahan dan 'kesengajaan' yang menguntungkan Rut sebagai bentuk penghargaan atas kerja kerasnya.
Tuhan telah memberkati tangan kita untuk bekerja dan menghasilkan. Meskipun kita mungkin hanya memiliki tangan yang sehat dan kuat tanpa modal atau keahlian khusus, jika kita tidak menyia-nyiakan berkat Tuhan dan bekerja dengan tekun, rajin, serta produktif, kita akan melihat bagaimana tangan yang telah diberkati itu akan berhasil dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan. (NFS)
RENUNGAN
Jangan MENYIA-NYIAKAN berkat yang sudah Tuhan letakkan di TANGANMU
APLIKASI
1. Apa tujuan Tuhan memberkati tangan Anda?
2. Bagaimana cara Anda mengelola dan menggunakan berkat Tuhan di tangan Anda selama ini?
3. Apa komitmen Anda agar Anda dapat semakin optimal dalam menggunakan tangan dan waktu Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, urapi setiap kami untuk dapat menggunakan tangan kami secara maksimal dalam mengerjakan apapun yang Kau percayakan pada kami. Biarlah kami terus bertumbuh dan berbuah bagi Kerajaan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Ulangan 28-29; Markus 14:54-72

TANGAN YANG TIDAK MUDAH BERHENTI
RHEMA HARI INI
Amsal 24:33-34 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
Pak Budi adalah seorang tukang kayu yang rajin dan tekun. Setiap pagi, ia sudah siap dengan alat-alat pertukangannya dan memulai hari dengan doa, memohon kekuatan dan berkat untuk setiap kayu yang akan ia bentuk menjadi barang berguna. Sejak muda, Pak Budi terbiasa bekerja keras. Ketika teman-temannya beristirahat, ia tetap menghaluskan kayu atau merakit sesuatu. Bahkan saat malam tiba, ia masih sering terlihat di bengkelnya, memahat, memperbaiki, atau menyusun barang-barang. Baginya, bekerja bukan hanya soal mencari nafkah, tetapi juga tanggung jawab dan ungkapan cinta. Ia yakin bahwa tangan yang terus bekerja dengan tekun akan selalu diberkati.
Kerajinan dan ketekunan Pak Budi akhirnya membuatnya dikenal banyak orang. Banyak yang datang untuk memesan mebel hasil karyanya. Namun yang lebih penting, ia dihormati bukan hanya karena keahliannya, tetapi juga karena dedikasi dan ketulusan dalam bekerja. Semangatnya menginspirasi kita semua bahwa kerja keras yang dilakukan dengan tulus akan selalu menghasilkan buah yang baik pada akhirnya.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tidak malas dalam bekerja. Ungkapan “sebentar lagi” sering kali berarti menunda-nunda hal yang seharusnya kita lakukan. Hal-hal kecil seperti memeriksa ponsel, menonton video daring, atau mengecek media sosial, sering kali tanpa disadari, menyita waktu kita. Mari kita berkomitmen untuk tidak lagi menunda-nunda pekerjaan dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan. Ingatlah, tangan yang terlipat tidak akan bisa menikmati berkat yang berlipat, sebab tangan yang diberkati adalah tangan yang tidak mudah berhenti. (AM)
RENUNGAN:
Tangan yang diberkati BUKANLAH tangan yang MUDAH berhenti.
APLIKASI
1. Menurut Anda, bagaimana cara Anda bekerja selama ini?
2. Apa hal yang sering membuat Anda menunda atau menghentikan pekerjaan Anda? Bagaimana Anda akan mengatasinya?
3. Apa komitmen yang Anda buat hari ini agar tangan Anda bukanlah tangan yang mudah berhenti?
DOA UNTUK HARI INI
“Terima kasih Tuhan untuk Firman-Mu hari ini. Berilah kami semangat dan kekuatan dalam setiap pekerjaan kami. Jadikan tangan kami tangan yang rajin dan tidak mudah berhenti bekerja untuk kemuliaan nama-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Ulangan 25-27; Markus 14:27-53

KATAKAN “AKU BISA!”
RHEMA HARI INI
Roma 8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Setelah sekian lama diperbudak oleh bangsa Mesir, bangsa Israel akhirnya menerima janji Tuhan untuk memasuki Tanah Kanaan. Musa dipilih oleh Tuhan untuk memimpin mereka keluar dari perbudakan. Namun, perjalanan menuju Tanah Perjanjian tidaklah mudah. Mereka menghadapi berbagai tantangan, seperti dikejar oleh tentara Mesir dan terhalang oleh Laut Teberau, melintasi padang gurun yang luas, hingga berperang untuk merebut tanah Kanaan. Namun, di tengah semua itu, Tuhan selalu menyertai bangsa Israel dan memberikan mereka kemenangan demi kemenangan.
Ketika Allah berpihak pada kita, siapakah yang dapat melawan-Nya? Dalam kehidupan kita, seringkali tantangan dan masalah membuat kita merasa takut dan gentar. Kita merasa tidak mampu menghadapi musuh yang tampak begitu besar di depan mata. Padahal, sesungguhnya musuh sudah gentar terlebih dahulu karena mereka tahu siapa yang ada di pihak kita. Oleh karena itu, jangan biarkan rasa takut menguasai hati kita. Percayalah bahwa dengan Tuhan di pihak kita, kita dapat menghadapi segala masalah.
Tidak peduli seberapa besar badai masalah yang menghadang, tetaplah kuat dan berani. Kuatkan hati dan katakan, "Aku bisa!" Tangan yang diberkati dan dilatih oleh Tuhan akan mampu menanggung segala perkara. Justru melalui setiap persoalan, Tuhan sedang melatih kita menjadi semakin tangguh, dan melalui proses itu, kemenangan demi kemenangan akan terus mengiringi hidup kita. (OSA)
RENUNGAN:
Sederas apa pun ARUS yang sedang MENERJANG, jangan gentar. KUATKAN TANGAN dan HATI serta katakan “AKU BISA!”
APLIKASI
1. Masalah dan tantangan apa saja yang Anda hadapi saat ini?
2. Bagaimana respon Anda dalam menghadapi masalah tersebut?
3. Apa yang Anda lakukan untuk terus menang dalam setiap masalah yang Anda hadapi?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, terima kasih untuk penyertaan-Mu dalam hidup kami. Ajar kami untuk senantiasa berkata ‘bisa’ dalam setiap tantangan yang kami alami. Kami percaya Tuhan, kalau Engkau di pihak kami, tidak ada yang sanggup melawan kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Ulangan 22-24; Markus 14:1-26

KUAT MENGHADAPI MASALAH
RHEMA HARI INI
Ulangan 31:6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”
Pak Dimas harus menerima kenyataan pahit bahwa ia di-PHK (Pengakhiran Hubungan Kerja) oleh perusahaan tempat ia bekerja selama 10 tahun belakangan ini. Mau tidak mau, Pak Dimas harus mengikuti apa yang dikehendaki perusahaannya yang sedang kesulitan keuangan dan mulai mengurangi karyawannya. Menganggur dan tidak memiliki penghasilan tetap membuat Pak Dimas mulai berpikir untuk memulai sebuah bisnis kecil-kecilan. Ia pun memutuskan untuk berjualan buah secara berkeliling.
Awalnya hanya satu jenis buah saja yang ia jual, lama kelamaan jenis buah yang dijual bertambah banyak. Tangannya yang semakin terlatih dan tekadnya yang kuat pantang mengeluh, membuat Pak Dimas akhirnya bisa membuka toko buah yang cukup lengkap. Tentu saja taraf ekonominya juga meningkat, dan Pak Dimas sangat bersyukur karenanya.
Sama halnya dengan kehidupan kita, mungkin saat ini kita sedang mengalami keadaan yang sulit dan tidak menyenangkan. Sebagian orang memilih untuk mengeluh dan meratapi nasibnya, tetapi kita sebagai anak-anak Tuhan, janganlah mengeluh dan merintih sekalipun harus menghadapi masalah. Ingatlah bahwa Tuhan telah melatih dan memberkati tangan kita. Teguhkan hati, sebab dibalik semua yang kita keluhkan, Tuhan sedang siapkan sesuatu yang terbaik. Rencana-rencana kecil kita terkadang Tuhan gagalkan, supaya kita masuk dalam rencana-Nya yang besar. Saat kita berhenti mengeluh, kita akan kuat menanggung dan menyelesaikan masalah dengan tangan kita yang telah dilatih oleh Tuhan. (LEW)
RENUNGAN:
Tangan yang terlatih TIDAK MERINTIH dan MENGELUH saat harus MENGHADAPI MASALAH.
APLIKASI
1. Apa respon Anda terhadap masalah selama ini?
2. Apa yang Tuhan ingin Anda lakukan saat menghadapi masalah?
3. Perbedaan apa yang Anda rasakan saat Anda mengeluh dan ketika Anda berani menghadapi masalah dengan tangan yang terlatih?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, latihlah selalu tangan kami agar siap menghadapi apa pun. Biarlah kami tidak merintih dan mengeluh saat masalah datang dalam hidup kami. Karena kami percaya Engkau selalu menopang hidup kami. Terimakasih Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Ulangan 19-21; Markus 13:21-37

DILATIH UNTUK MENJADI MAHIR
RHEMA HARI INI:
1 Tawarikh 12:2 Mereka bersenjatakan panah, dan sanggup melontarkan batu dan menembakkan anak-anak panah dari busur dengan tangan kanan atau tangan kiri. Mereka itu dari saudara-saudara sesuku Saul, dari orang Benyamin:
Suku Benyamin dikenal sebagai suku yang mahir dalam peperangan, berkat keterampilan luar biasa mereka. Terutama dalam menggunakan senjata jarak jauh seperti panah dan ketapel dengan ketepatan tinggi. Mereka bahkan mampu melempar batu dengan tangan kiri tanpa meleset. Selain ketangkasan, mereka juga memiliki ketangguhan dan keberanian yang besar dalam bertempur melawan suku-suku lain di Israel. Letak geografis wilayah pegunungan tempat tinggal mereka juga memberikan keuntungan dalam strategi pertahanan dan perang gerilya. Tokoh penting seperti Raja Saul, yang berasal dari suku ini, turut memperkuat budaya militer mereka.
Meskipun tidak ada catatan eksplisit tentang metode pelatihan mereka, jelas bahwa keterampilan berperang suku Benyamin adalah hasil dari pelatihan yang intensif. Baik melalui tradisi lisan, latihan fisik yang teratur, maupun pengalaman di medan perang. Kemahiran menggunakan senjata dilatih sejak usia muda, sehingga anak-anak dari suku Benyamin tumbuh menjadi prajurit yang tangguh dan terampil.
Peperangan yang kita hadapi saat ini bukanlah perang fisik, melainkan tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan telah memberi kita senjata seperti hikmat, akal budi, kepandaian, dan juga hubungan dengan orang lain untuk memenangkan setiap pertempuran hidup. Tugas kita adalah mengasah dan melatih kemampuan tersebut, agar kita semakin mahir menggunakannya. Gunakan setiap kesulitan sebagai kesempatan untuk melatih kemampuan kita. Sekecil apa pun senjata yang kita miliki, ketika kita terus melatihnya, senjata itu akan menjadi alat yang ampuh untuk membawa kemenangan besar dalam hidup kita.
RENUNGAN:
TANGAN YANG TERLATIH akan MAHIR DALAM MEMAKAI SENJATA.
APLIKASI
1. Senjata apakah yang Anda miliki saat ini?
2. Dengan cara apakah Anda akan berlatih menggunakan senjata yang ada pada Anda?
3. Apa hasil yang Anda harapkan ketika Anda mahir menggunakan senjata dengan tangan yang terlatih?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu campur tangan dalam setiap proses perjalanan hidup kami. Latih tangan kami Tuhan, untuk menggunakan setiap senjata yang telah Kau berikan, sehingga kami mahir dan menjadi pemenang yang sejati. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Ulangan 16-18; Markus 13:1-20
Latest Posts




