Tuhan Yang Selalu Ada Bagi Kami

ReMAKA: Renungan Malam Keluarga Allah

BACAAN HARI INI
Matius 1:18-25

RHEMA HARI INI
Matius 1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita.

Setelah melewati pergumulan panjang dan meminta peneguhan dari Tuhan, Siska akhirnya menerima ajakan Kiki untuk menikah. Namun naasnya, beberapa bulan sebelum pernikahan, Kiki harus mengalami sakit, dan mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk biaya operasi. Setelah operasi, Kiki pun diwajibkan untuk beristirahat selama tiga bulan. Hal ini mengakibatkan keuangan mereka menjadi morat-marit, karena terkuras habis untuk biaya pengobatan, serta tidak adanya pemasukan untuk beberapa bulan karena Kiki tidak bekerja. Pernikahan pun tinggal sebulan lagi, Siska mulai ketakutan memikirkan nasib pernikahannya. Tidak ada biaya sama sekali untuk mempersiapkan pesta pernikahan mereka. Akhirnya ia mengambil keputusan untuk berdoa, berpuasa dan menyerahkan semua rencana pernikahannya kepada Tuhan. Ia percaya Tuhan yang memberi peneguhan, maka Tuhan yang akan menyelesaikan baginya. Ia tidak lagi berfokus pada pemikiran untuk mengadakan resepsi, baginya yang terpenting Tuhan memberkati saat pernikahan nanti, itu sudah lebih dari cukup. Siska pun menyiapkan seperangkat perhiasan imitasi untuk dikenakan saat pemberkatan nanti. Namun tidak disangka seminggu sebelum pernikahan ia menerima seperangkat perhiasan emas dari orang-orang yang berbeda. Semua pas satu set. Padahal ia tidak pernah cerita tentang kondisinya kepada siapapun. Tidak hanya sampai disitu. Berbagai sumbangan dan bantuan pun ia terima. Ajaibnya orang-orang yang baru ia kenal pun berlomba-lomba untuk membantu membiayai pernikahan tersebut. Alhasil terselenggaralah sebuah pernikahan yang indah antara Siska dan Kiki di kota Solo.

Mungkin Siska tidak pernah bermimpi bahwa ia akan memiliki sebuah pesta pernikahan yang luarbiasa. Tetapi itulah ajaibnya Tuhan kita. Dia Tuhan yang tidak pernah terlelap ataupun terlalu sibuk untuk menjawab doa anak-anak-Nya yang berseru dan berharap kepada-Nya.

Hari-hari ini apapun dan bagaimanapun keadaan kita, jangan takut! Dia Allah Imanuel, yang selalu ada untuk kita. Dia Allah yang sanggup melakukan jauh lebih dari yang dapat kita pikirkan atau bayangkan. Dia Allah yang selalu memberi kemenangan dan kemerdekaan yang sejati bagi setiap kita yang mengandalkan-Nya.

RENUNGAN
Nama-Nya adalah IMANUEL, yang berarti Allah beserta kita; Dia TIDAK PERNAH TERLELAP ataupun TERLALU SIBUK untuk menyertai kita

APLIKASI
1. Mengapa Allah disebut Allah Imanuel?
2. Menurut Anda, bagaimana caranya agar kita dapat terlepas dari ketakutan dan mendapat penyertaan-Nya senantiasa?
3. Coba ceritakan, penyertaan Tuhan seperti apa yang telah membuat hidup Anda diberkati, dan mengalami kemerdekaan yang sejati?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapaku yang baik, terima kasih karena Engkau begitu memperhatikan kami. Mulai saat ini kami mau membuang semua ketakutan yang ada di dalam diri kami, karena kami menyadari, bahwa kami punya Allah Imanuel. Allah yang selalu beserta kami. Tuhan yang tidak pernah terlelap ataupun terlalu sibuk. Tuhan yang selalu ada bagi kami. Di dalam Nama Yesus kami berdoa. Amin.”

Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus.

Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA (Renungan Keluarga Allah) yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi.

Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan.

Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita.

Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.

Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa.

Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.

Jangan Takut!

ReMAKA: Renungan Malam Keluarga Allah

BACAAN HARI INI
Yesaya 43:1-7

RHEMA HARI INI
Yesaya 43:1 Tetapi sekarang, beginilah firman Tuhan yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.”

Ani dan keluarganya sedang berlibur di kapal pesiar. Liburan itu dimulai dengan sukacita yang melimpah. Sampai suatu malam, seluruh penumpang dibangunkan dengan suara bel peringatan tanda bahaya, bahwa tiba-tiba cuaca memburuk dan ada badai ombak besar yang akan datang menerpa mereka. Ani beserta keluarganya dan seluruh penumpang yang lain dikumpulkan di suatu ruangan. Setiap penumpang diajarkan teknik-teknik dasar penyelamatan diri kalau-kalau badai ombak tersebut menenggelamkan kapal pesiar itu.

Seluruh penumpang pun dicekam ketakutan, demikian pula Ani dan keluarganya. Namun di tengah suasana yang mencekam itu, tiba-tiba ada suara yang berbisik di telinga Ani: “Jangan takut, sebab Aku ini Allahmu.” Ani pun ingat akan sebuah kisah di Alkitab dimana Yesus menenangkan angin ribut. Ia pun segera berdoa dalam hatinya, dan kemudian mengajak serta keluarganya berdoa bersama. Di tengah kekalutan, mereka memuji Tuhan dan menyerahkan seluruh hidup mereka kepada Tuhan karena mereka percaya ada Tuhan yang lebih besar dari badai ombak itu. Damai sejahtera pun mulai menguasai hati mereka. Singkat cerita, badai ombak besar itu sungguh menerjang dengan kuatnya, namun tidak mencelakai kapal pesiar itu maupun penumpang di dalamnya.

Masalah genting boleh saja tiba-tiba datang dalam hidup kita, seperti yang dialami oleh Ani. Tetapi jangan mau kalah dengan ‘auman’ dari si iblis. Jangan mau dicekam ketakutan karena Tuhan tidak menginginkan ketakutan melingkupi hati dan hidup kita. Percayalah bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita, dan perlindungan-Nya senantiasa sempurna dalam hidup kita. Ombak badai masalah boleh datang menerjang, tetapi tangan-Nya tidak kurang panjang dan tidak akan pernah terlambat untuk menolong dan menyelamatkan kita.

RENUNGAN
JANGAN TAKUT! Apa pun yang kita alami, Tuhan TIDAK MAU kita DICEKAM dan DITELAN roh ketakutan serta kekuatiran yang berlebihan.

APLIKASI
1. Apakah Anda pernah dicekam ketakutan karena masalah yang Anda hadapi?
2. Mengapa Tuhan tidak ingin kita hidup dicekam ketakutan?
3. Menurut Anda, apakah yang dapat Anda lakukan untuk mengusir kekuatiran dan ketakutan keluar dari hati Anda?

DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, mulai saat ini kami mau mengambil komitmen untuk hidup lepas dari ketakutan. Karena kami tahu ada kuasa Allah yang jauh lebih besar dari segala masalah yang sedang kami hadapi. Kami mau belahar percaya dan berserah penuh kepada-Mu, ya Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus.

Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA (Renungan Keluarga Allah) yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi.

Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan.

Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita.

Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.

Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa.

Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.

Berevolusi Menjadi Raksasa Rohani

ReMAKA: Renungan Malam Keluarga Allah

BACAAN HARI INI
Bilangan 13:25-33

RHEMA HARI INI
Bilangan 13:33 Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.”

“Itu Hobbit!” seru seorang anak sambil menunjuk patung manusia bertubuh kecil. Saat itu ia diajak ayahnya ke pameran sejarah evolusi yang diadakan suatu museum. Yang anak itu tunjuk jelas bukanlah makhluk rekaan J.R.R. Tolkien dalam “The Lord of the Rings”. Patung itu penggambaran dari manusia purba Homo floresiensis. “Itu bukan Hobbit, Nak,” sang ayah mengoreksinya. Namun, seorang kurator yang kebetulan berada dekat mereka menimpali, “Ya, kamu boleh menyebutnya begitu. Tinggi manusia purba ini memang hanya setengah dari manusia modern. Karena itu mereka dijuluki ‘Hobbit Flores’.” Lalu, dengan mata berbinar anak itu bertanya, “Kenapa mereka begitu pendek?” Sesaat kurator itu tampak berpikir, kemudian ia menjawab, “Karena hidup mereka nyaman.”

Ya, kaum Hobbit tinggal dalam “lubang” mereka yang nyaman. Mereka juga hidup tenang setiap harinya. Tanpa ada konflik dan tantangan berarti. Padahal, di luar desa mereka, peperangan terjadi di mana-mana. Di dunia nyata, Homo floresiensis pun tinggal di pulau terisolasi. Saat mereka tiba di pulau Flores, ukuran mereka tidaklah sekecil itu. Namun, dengan sedikitnya sumber makanan dan tidak adanya pemangsa, mereka berevolusi menjadi semakin kecil setiap generasinya. Ini yang disebut dengan proses dwarfisme atau pengerdilan.

Kondisi yang sama, juga bisa kita alami dalam hidup kerohanian kita. Itu sebabnya, Tuhan kerap mengizinkan tantangan besar hadir dalam hidup kita. Seperti bangsa Israel yang takut menghadapi orang-orang raksasa di Tanah Perjanjian, kita pun sering gemetaran di hadapan gunung-gunung persoalan kita. Namun, saat kita belajar mengandalkan Tuhan selagi memberanikan diri menghadapi berbagai permasalahan kita, manusia roh kita akan berevolusi menjadi raksasa-raksasa rohani. Tinggalkan rasa takut kita dan genggamlah tangan Tuhan, maka kita dapat memenangkan pertempuran dan pergumulan terbesar sekalipun. Ya, Tuhan bukan hanya menjanjikan kemerdekaan sejati di dalam-Nya, tetapi juga kemenangan yang gilang-gemilang. (MV.L)

RENUNGAN
Sering kali Tuhan memakai LAWAN YANG LEBIH BERAT dan BANYAK untuk mendatangkan KEMENANGAN serta KEMULIAAN yang lebih besar

APLIKASI
1. Adakah permasalahan berat yang kini Anda hadapi? Bagaimana perasaan Anda?
2. Mengapa Tuhan mengizinkan semua itu terjadi dalam hidup Anda?
3. Bagaimana Anda dapat menghadap setiap permasalahan Anda mulai dari sekarang?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, terima kasih atas apa yang Engkau izinkan terjadi dalam hidup kami. Kami percaya, ya Bapa, Engkau selalu ada bersama kami dan Engkau hendak mendidik kami menjadi raksasa-raksasa rohani. Agar kami tidak mudah ditumbangkan musuh dan sanggup melakukan berbagai perkara bersar bagi kemuliaan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin.”

Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus.

Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA (Renungan Keluarga Allah) yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi.

Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan.

Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita.

Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.

Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa.

Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.

Belajar Berpegang Pada Tuhan

ReMAKA: Renungan Malam Keluarga Allah

BACAAN HARI INI
Yosua 1:1-18

RHEMA HARI INI
Yosua 1:7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.

Pastor David Yonggi Cho dilahirkan di lingkungan keluarga bukan Kristen pada tahun 1936 selama masa kekuasaan Jepang atas Korea. Dia menderita TBC ketika masih kecil, dan beberapa orang memperkirakan dia tidak akan bisa bertahan sampai dewasa. Kondisi fisiknya yang lemah menarik perhatian seorang wanita Kristen yang mulai mengunjunginya. Melalui kesaksian wanita tersebut, beliau diubahkan. Sampai suatu ketika beliau mulai menjadi orang Kristen dan Roh Kudus mulai memberikan visi-visi yang besar kepada beliau. Meskipun sempat berpikir bagaimana mungkin seorang yang lemah sepertinya dapat meraih visi yang besar dan memimpin jemaat yang besar? Namun ketakutannya itu beliau bawa di hadapan Tuhan. Justru karena beliau merasa tidak berdaya, maka beliau melakukan persiapan yang terbaik dan berpegangan erat-erat kepada Tuhan. Setiap harinya beliau menghabiskan waktu hingga 6 jam untuk berdoa. Akhirnya, oleh karena pengurapan dan kuasa Tuhan, beliau dapat memiliki gereja terbesar di dunia, mengirim 400 misionaris ke seluruh dunia, memiliki lebih dari 300 gereja di seluruh Amerika, 70 gereja di Eropa, Universitas di LA California dan Korea, Bukit doa terbesar di dunia, koran dan berbagai pekerjaan sosial.

Pastor Yonggi Cho menyadari bahwa banyak sekali tantangan yang harus beliau hadapi untuk meraih visi dari Tuhan, itulah sebabnya beliau mengalami ketegangan demi ketegangan dalam hidupnya, namun justru itulah yang membuatnya terus berpegang pada Tuhan dan melakukan persiapan yang terbaik.

Dari cerita diatas kita dapat belajar saat kita dipenuhi pengurapan, maka kita akan menerima kemampuan ilahi dari Tuhan, sehingga kita yang tadinya tidak mampu menjadi mampu. Inilah yang akan menyingkirkan semua ketakutan dalam hati kita! Kalau hamba Tuhan besar seperti Pastor Yonggi Cho saja begitu bergantungnya pada Tuhan, bagaimana dengan kita? Banyak ketegangan demi ketegangan yang harus kita hadapi setiap hari, maka sudah seharusnyalah kita menyadari bahwa berpegang teguh pada Tuhan adalah pilihan terbaik. Saat itulah kita akan menerima pengurapan Tuhan yang melenyapkan segala ketakutan kita.

RENUNGAN
Tanpa RASA TEGANG, kita tidak akan belajar BERPEGANG KEPADA TUHAN dan membuat PERSIAPAN TERBAIK

APLIKASI
1. Ketegangan-ketegangan seperti apa yang sering Anda hadapi?
2. Apa yang Anda lakukan setiap kali menghadapi tegangan tersebut?
3. Komitmen apa yang akan Anda buat supaya terus berpegang pada Tuhan dalam menghadapi ketegangan?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa kami tahu bahwa kami membutuhkah persiapan yang baik untuk menjalani hidup ini. Kami tahu Tuhan banyak tegangan yang kami hadapi di depan sana dan kami mau berpegang teguh padaMu agar hidup kami tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri. Dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin.”

Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus.

Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA (Renungan Keluarga Allah) yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi.

Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan.

Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita.

Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.

Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa.

Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.

Rahasia Pemulihan Kesatuan Dan Perdamaian

ReMAKA: Renungan Malam Keluarga Allah

BACAAN HARI INI
1 Korintus 1:1-13

RHEMA HARI INI
1 Korintus 1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.

Beni adalah pedagang fashion terbesar di suatu pusat perbelanjaan kotanya. Dalam menghadapi persaingan usaha, ia pun menerapkan strategi harga termurah. Suatu siang, Erick, yang berdagang di area yang sama, marah besar ketika mengetahui banyak pelanggannya beralih ke toko Beni. Ia melabrak Beni dengan kata-kata ancaman dan melarangnya berjualan dengan harga lebih murah. Meski kesal, Beni tidak langsung merespons amarah Erick. Ia mengambil waktu untuk bersekutu dengan Roh Kudus dan bergumul mengenai konflik yang dihadapinya. Sampai ia mendapat rhema dari Roh Kudus yang berkata, “Perbuatlah segala sesuatu yang manis, rendah hati, damai sejahtera, dan menimbulkan persatuan.” Dengan pewahyuan tersebut, Beni mengambil komitmen untuk mengakhiri konflik. Ia menghubungi Erick terlebih dahulu dan meminta maaf dengan kata-kata lembut. Ia bahkan menawarkan untuk tidak bersaing lagi dalam menarik pelanggan, tetapi menjalin kerja sama untuk saling mempromosikan toko mereka. Akhirnya, mereka memiliki hubungan dagang yang baik dan omzet penjualan keduanya meningkat signifikan.

Dalam menjalani keseharian, tidak mungkin kita bisa menghindari gesekan dengan orang lain. Entah itu karena perkataan, sikap, atau apa yang kita lakukan. Akan selalu ada hal-hal yang orang lain tidak sukai mengenai kita, begitu pula sebaliknya. Namun, konflik berlarut-larut hanya akan menimbulkan kepahitan dan perpecahan, yang secara sadar atau tidak akan membebani hidup kita sehari-hari.

Ketika terlibat konflik, hal utama yang kita harus lakukan adalah datang pada Tuhan dan percaya Dia pasti menolong serta memberikan perlindungan. Kemudian, ambillah inisiatif untuk melangkah terlebih dahulu dengan cara merendahkan diri dan berkomitmen menyelesaikan konflik, maka kita akan melihat Tuhan menyatakan kuasa yang menghasilkan perdamaian dan kesatuan. Ya, kita tidak dapat menghindari terlibat dalam konflik, tetapi kita selalu dapat memilih untuk melepaskan diri dari ikatan konflik, sehingga kita bisa mengalami kemerdekaan yang sejati dari Tuhan.

RENUNGAN
RENDAHKAN DIRI dan AMBIL KOMITMEN untuk menyelesaikan konflik, maka Tuhan akan memulihkan KESATUAN dan PERDAMAIAN kita.

APLIKASI
1. Konflik apa sajakah yang kini tengah mengikat hidup Anda?
2. Mengapa Anda perlu menyelesaikan konflik?
3. Bagaimana Anda dapat menyelesaikan konflik-konflik yang kini tengah Anda alami?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang baik, ampuni kami apabila selama ini kami begitu mudah terikat dalam konflik. Beri kami kerendahan hati, agar kami dapat segera mengambil langkah untuk mengatasi segala konflik dalam hidup kami. Tuntun kami dan ajari kami, agar melalui tindakan iman yang kami lakukan, Engkau bisa mengadakan pemulihaan, kesatuan, dan perdamaian, sehingga tidak ada lagi celah yang menghancurkan rencana yang hendak Engkau nyatakan di antara kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin.”

Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus.

Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA (Renungan Keluarga Allah) yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi.

Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan.

Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita.

Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.

Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa.

Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.

Kerendahan Hati Yang Menyelamatkan

ReMAKA: Renungan Malam Keluarga Allah

BACAAN HARI INI
Mazmur 37:1-40

RHEMA HARI INI
Mazmur 37:11 Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.
Robert dan Elisa adalah sepasang suami istri. Elisa trauma terhadap laki-laki akibat pengalaman dilecehkan oleh laki-laki. Sekalipun Elisa tetap tidak mau berhubungan intim dengannya, Robert tetap menunjukkan kasih sayangnya. Disitulah tumbuh rasa kasih sayang di hati Elisa kepada suaminya. Sekalipun telah menerima berbagai penolakan darinya, Robert tetap sabar kepadanya. Kesabaran Robert membuahkan hasil, hubungan mereka semakin membaik. Elisa pun menerima perlakuan mesra dari Robert, walaupun tidak seutuhnya. Pemulihan hubungan antara Robert dan Elisa membawa mujizat bagi mereka, Tuhan pun mengaruniakan anak bagi mereka setelah bertahun-tahun menantikannya. Bahkan berkat bimbingan seorang pembina rohani, Elisa mengalami pemulihan dan dapat melepaskan pengampunan kepada ayah dan juga pria-pria yang telah melecehkannya.

Mungkin akan lain ceritanya apabila Robert tidak mau merendahkan hatinya untuk menerima kelemahan istrinya saat itu. Pasti hubungan suami istri ini sudah hancur sejak lama. Namun puji Tuhan, Robert memiliki kerendahan hati dan inisiatif untuk membangun komunikasi sehingga terjadi pemulihan dalam keluarganya, sehingga rumah tangganya mengalami berkat serta anugerah yang besar dari Tuhan.

Setiap kita memiliki kehidupan sosial, baik hidup berkeluarga maupun hidup bermasyarakat. Dalam hidup berkeluarga maupun hidup bermasyarakat pastilah kita tidak bisa menghindari apa yang namanya konflik. Konflik itu bisa disebabkan kesalahan pihak lain maupun kita sendiri. Apapun penyebab konflik, penyelesaiannya tergantung pada bagaimana kita menyikapi konflik tersebut. Konflik bisa selesai apabila kita memiliki kerendahan hati dan inisiatif untuk membangun komunikasi. Memiliki kerendahan hati disertai inisatif membangun komunikasi memang tidak mudah, tetapi itu akan menyelamatkan bukan hanya diri kita, tetapi banyak orang di sekeliling kita, terutama keluarga kita. Tuhan Yesus memberkati.

RENUNGAN
KERENDAHAN HATI dalam INISIATIF membangun komunikasi bukan hanya MENYELAMATKAN diri kita, tetapi juga BANYAK ORANG di sekeliling kita

APLIKASI
1. Apa yang dimaksud dengan kerendahan hati?
2. Coba Anda teliti kembali, sudahkah Anda belajar untuk memiliki kerendahan hati?
3. Apa komitmen Saudara untuk memiliki inisIatif membangun komunikasi?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapaku yang baik, ajarkan kami Tuhan untuk terus belajar memiliki kerendahan hati dalam membangun komunikasi yang baik. Sebab kami tahu komunikasi yang baik akan membawa banyak dampak untuk diri kami dan orang-orang disekitar kami. Dalam nama Tuhan Yesus, kami sudah berdoa. Amin.”

Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus.

Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA (Renungan Keluarga Allah) yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi.

Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan.

Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita.

Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.

Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa.

Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.

Belajar Dari Kerendahan Hati Kristus

ReMAKA: Renungan Malam Keluarga Allah

BACAAN HARI INI
Mazmur 25:1-22

RHEMA HARI INI
Mazmur 25:9 Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati

Di dunia ini, mungkin tak ada yang lebih menyakitkan daripada pengkhianatan orang terpercaya dan terdekat. Saat seorang sahabat belasan tahun menikam Lena dari belakang, dunianya seolah-olah runtuh. Awalnya ia mencoba membuat si sahabat mengerti perasaan sakitnya. Namun, jangankan kata maaf, ia tidak memperlihatkan sedikit pun penyesalan. Semakin Lena mencoba membuat sahabatnya mengaku salah, kemarahan dan kekecewaan malah semakin menelannya. Akhirnya persahabatan mereka bubar. Lena pun menutup hatinya rapat-rapat dari semua orang, bahkan menjauh dari Tuhan.

Namun, setelah beberapa kejadian yang kian memahitkan hidupnya, Lena menyerah dan datang kembali kepada Tuhan. Lalu Tuhan membukakan mata rohaninya. Ia menyadari, selama ia tidak bisa melepaskan pengampunan, hatinya tidak akan pernah terbebas dari luka-luka dan masa lalunya yang menyakitkan. Tak lama kemudian, Tuhan mempertemukan Lena dengan mantan sahabatnya. Dengan menekan gengsinya, ia meminta maaf karena tanpa menanyakan alasan sahabatnya dulu, ia langsung menyalahkannya. Tak terduga, kerendahan hati Lena membuat malu sahabatnya dan ia pun mengakui semua kesalahannya. Saat itu juga, Tuhan memulihkan hubungan mereka dengan luar biasa.

Terkadang, yang memperumit dan menghancurkan sebuah hubungan bukanlah kesalahan atau konflik, tetapi tingginya harga diri. Kita lupa, kita bukanlah manusia sempuna. Kita juga penuh dengan kesalahan dan kekurangan. Terlebih lagi kepada Tuhan. Benar, pelanggaran manusia pertama di Taman Eden telah menciptakan jurang pemisah antara kita dengan Allah. Namun, Dia rela merendahkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang manusia untuk mati di kayu salib. Agar hubungan kita dengan-Nya dapat dipulihkan kembali. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengikuti teladan-Nya. Ingatlah, Tuhan telah memerdekakan kita dan tidak ada kemerdekaan di luar jalan-Nya. Rendahkanlah hati kita dan Tuhan sendiri yang akan mengajari kita sehingga kita bisa terbebas dari ikatan konflik serta menikmati kemerdekaan sejati dalam hidup yang dituntun-Nya. (MV.L)

RENUNGAN
Kalau kita mau MERENDAHKAN HATI, Tuhan sendiri yang akan memberikan HIKMAT dan TURUT CAMPUR TANGAN sehingga pemulihan bisa terjadi

APLIKASI
1. Konflik apakah yang kini tengah mengikat Anda sedemikian rupa sehingga Anda menjalani hidup Anda dengan kesesakan hati?
2. Mengapa Anda perlu merendahkan hati untuk mengatasi konflik Anda?
3. Langkah-langkah apa yang dapat Anda ambil untuk dapat memulihkan hubungan Anda?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang baik, ampunilah kekerasan hati kami selama ini. Kami mau merendahkan hati kami di hadapan-Mu. Ajarilah segala jalan kasih setia dan kebenaran-Mu, ya Bapa. Kami percaya, tak ada konflik serumit apa pun juga yang tak sanggup Kau lepaskan. Ketika Kau campur tangan, pemulihan pasti terjadi. Di dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin.”

Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus.

Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA (Renungan Keluarga Allah) yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi.

Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan.

Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita.

Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.

Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa.

Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.

Menang Atas Konflik

ReMAKA: Renungan Malam Keluarga Allah

BACAAN HARI INI
Galatia 5:16-26

RHEMA HARI INI
Galatia 5:22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Tahun 1929, ketika terjadi depresi ekonomi global yang mengakibatkan indeks saham Wall Street menukik tajam tanpa terkendali, banyak perusahaan besar terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya. Jutaan orang menjadi pengangguran. Jutaan orang mengalami kelaparan. Konflik berkecamuk dimana-mana. Konosuke Matsushita, pendiri dan pemilik perusahaan National Panasonic tidak luput dari imbas peristiwa tersebut. Namun, alih-alih melakukan pemutusan hubungan kerja seperti perusahaan-perusahaan yang lain, Matsushita tidak mem-PHK satupun karyawannya. Mereka melakukan pengurangan produksi dengan cara mengurangi jam kerja karyawan, tetapi tidak mengurangi gaji bulanan mereka. Matsushita sangat mempedulikan nasib keluarga dari para karyawannya sekalipun ia dan perusahaannya harus menghadapi konflik yang sangat hebat saat itu.

Kebaikan Matsushita terhadap karyawannya akhirnya menghasilkan buah yang baik. Selain perusahaannya akhirnya bisa melewati depresi ekonomi dengan baik, ia juga mengalami pembelaan yang luar biasa dari para karyawannya. Saat perang dunia II berakhir, semua pengusaha Jepang ditangkap dan diadili karena keterlibatan mereka dalam memproduksi senjata dan logistik militer Jepang. Matsushita pun ikut ditangkap. Pada saat itu, sekitar 15.000 orang karyawannya bersama keluarganya membubuhkan tanda tangan dan membuat sebuah petisi untuk pembebasan Matsushita! Jenderal Douglas McArthur tercengang oleh isi petisi tersebut dan akhirnya membebaskan Matsushita. Tidak ada pemilik usaha dan pimpinan industri di Jepang yang diizinkan kembali ke pekerjaannya oleh McArthur kecuali Matsushita! Demikanlah Matsushita dapat terus memimpin perusahaannya sampai menjadi sebuah perusahaan raksasa elektronik dunia (National Panasonic Corp.).

Kemampuan mengatasi konflik dengan baik selalu mendatangkan berkat yang besar dalam hidup kita. Kita sendiri akan bertumbuh menjadi lebih dewasa, bijaksana, dan hidup kita menjadi berkat bagi orang lain. Mintalah hikmat dari Tuhan untuk bisa mengatasi konflik dengan benar sehingga kita bisa menang atas konflik dan mengalami anugerah Tuhan yang besar dalam hidup kita.

RENUNGAN
MENANG atas konflik membuat seseorang lebih DEWASA, lebih SABAR, lebih BAIK, lebih BIJAKSANA, lebih TAJAM, dan BERBUAH lebih banyak

APLIKASI
1. Konflik apa yang harus segera Anda atasi saat ini?
2. Apakah Anda meminta hikmat dari Tuhan untuk mengatasi konflik tersebut dengan benar?
3. Komitmen apa yang akan Anda buat supaya Anda bisa mengatasi konflik dengan benar?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang baik, kami mohon hikmat-MU supaya kami bisa mengatasi konflik yang terjadi dalam hidup kami dengan benar. Sebab hanya oleh hikmat-MU saja kami bisa menang atas konflik sehingga hidup kami bisa menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling kami. Terimakasih Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin”

Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus.

Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA (Renungan Keluarga Allah) yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi.

Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan.

Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita.

Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.

Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa.

Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.

Komunitas Rohani

ReMAKA: Renungan Malam Keluarga Allah

BACAAN HARI INI
Matius 18:15-20

RHEMA HARI INI
Matius 18:19-20 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”

Di sebuah pantai, terlihat seekor kepiting sedang diincar oleh seekor burung besar. Burung besar itu menukik tajam hendak mencaplok kepiting yang sedang sendirian itu. Merasa terancam, kepiting itu langsung berlari masuk ke sekumpulan kepiting-kepiting yang sedang berjalan di tepi pantai itu. Seakan-akan diberi aba-aba, kumpulan kepiting-kepiting itu serentak menaikkan capit mereka siap sedia menyerang burung besar yang sedang terbang cepat ke arah mereka. Sang burung sudah tidak dapat menahan kecepatan terbangnya lagi dan menabrak kepiting-kepiting yang sudah siap dengan capitnya itu. Akibatnya, bulu-bulu sang burungpun digunduli oleh tajamnya capit-capit kumpulan kepiting itu.

Kisah diatas adalah video yang di release oleh De Lijn, sebuah perusahaan bus umum di Brussel, Belgia, sebagai bentuk kampanye supaya masyarakat menggunakan transportasi bus umum daripada menggunakan kendaraan pribadi. Ya, di dalam kebersamaan dan kesatuan kita akan menjadi lebih kuat dan aman. Saat sedang dirundung oleh berbagai beban dan permasalahan, memilih untuk keluar dari komunitas dan berjuang mengatasinya sendirian, akan membuat kita kuwalahan dan terbelenggu oleh beban yang semakin besar.

Selama kita hidup, kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya beban dan masalah. Sebab setiap langkah dalam hidup ini adalah sebuah proses. Komunitas yang membangun dan memberi motivasi yang baik adalah bagian yang sangat penting supaya kita bisa mengatasi beban masalah dengan cara yang benar. Komunitas rohani sangat penting bagi kita semua untuk bisa mendapatkan nilai yang baik dalam kehidupan. Disitu kita bisa mendapat perlindungan ilahi dan belajar untuk mengatasi setiap persoalan sesuai prinsip firman Tuhan. Hari ini kalau Anda rindu mengalami kemerdekaan dari overburden atau hidup yang terhimpit beban yang berat, mulailah cari keluarga atau komunitas rohani yang kuat. Sama seperti bangsa ini bisa merdeka butuh kesatuan dan kebersamaan, demikian juga dengan hidup kita.

RENUNGAN
Kalau kita rindu mengalami KEMERDEKAAN SEJATI dari berbagai beban berat, JANGANLAH MENARIK DIRI dari komunitas rohani kita.

APLIKASI
1. Apakah Anda sudah tergabung dengan komunitas rohani yang mendukung iman Anda?
2. Bagaimana komunitas tersebut menolong Anda melepaskan beban dan hidup berkemenangan?
3. Komitmen apa yang akan Anda buat supaya Anda bisa terus ada dalam komunitas rohani yang membangun hidup Anda?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang baik, kami bersyukur untuk keluarga rohani yang Engkau berikan dalam hidup kami. Bersama keluarga rohani ini, kami tidak harus menanggung beban hidup kami sendiri, sebab di dalam keluarga rohani ini kami saling menguatkan iman kami supaya kami terus semakin bertumbuh di dalam Engkau. Terimakasih Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus.

Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA (Renungan Keluarga Allah) yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi.

Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan.

Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita.

Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.

Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa.

Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.

Mendatangkan Perkenanan-Nya

ReMAKA: Renungan Malam Keluarga Allah

BACAAN HARI INI
Mazmur 86:1-17

RHEMA HARI INI
Mazmur 86:12-13 Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya; sebab kasih setia-Mu besar atas aku, dan Engkau telah melepaskan nyawaku dari dunia orang mati yang paling bawah.

Ada sepasang suami istri mempunyai satu anak perempuan dan calon anak laki-laki. Berawal dari bulan April 2015, sang suami salah dalam mengelola keuangan dan akhirnya membuat mereka mempunyai hutang yang cukup banyak dan bahkan akhirnya di tahun 2015 itulah mereka bangkrut. Ketika itu mereka mulai bingung karena anak mereka yang kedua akan segera lahir, padahal mereka tidak memiliki pekerjaan dan usaha mereka bangkrut. Dari situ merekapun sadar bahwa mereka telah mengambil langkah yang salah. Merekapun sujud berdoa dan mohon ampun pada Tuhan. Mereka fokus hanya memandang kuasa Tuhan saja dan belajar untuk bersyukur. Belum selesai pergumulan yang satu, muncullah lagi pergumulan yang lain. Ruko yang mereka sewa habis masa sewanya dan mereka bingung harus pindah kemana. Namun campur tangan Tuhan terus ada. Ketika mobil bak mereka menunggak cicilannya, ada seorang teman yang mau melanjutkan cicilannya dan mengembalikan uang muka mobil tersebut. Uang itulah yang dipakai suami istri ini untuk menyewa rumah. Namun ternyata uang itu belum cukup untuk membayar sewa rumah, dan mujizat kembali terjadi, ada seorang teman memberi hadiah natal berupa handphone sehingga mereka bisa menjual handphone lama mereka untuk melunasi sewa rumah. Puji Tuhan, awal Januari mereka bisa menempati rumah baru dan mereka komitmen untuk melunasi hutang-hutang mereka.

Melalui kisah diatas, kita diberi gambaran bahwa suami istri tadi awalnya mungkin bersungut-sungut dengan apa yang terjadi dalam hidupnya, namun ketika mereka ambil langkah fokus pada kebaikan Tuhan maka kuasa dan perkenanan Tuhan hadir atas keluarganya.

Ketika kita mendapatkan masalah, respon kita sangat menentukan apa yang akan terjadi nantinya. Kita boleh berseru kepada Tuhan untuk meminta pertolongan Tuhan tetapi jangan sampai kita menyalahkan Tuhan. Belajarlah bersyukur, melihat sisi positif dari masalah kita. Alihkan fokus kita, dari masalah kepada kasih karunia Tuhan. Maka itu yang akan mengetuk hati Tuhan dan membawa perkenanan turun atas kita. (ABU)

RENUNGAN
Ketika kita FOKUS PADA KEBAIKAN TUHAN dan BELAJAR BERSYUKUR, kita akan MENYENANGKAN HATI TUHAN dan mendatangkan PERKENANAN-NYA

APLIKASI
1. Coba Anda Renungkan, bagaimana respon Anda ketika masalah datang dalam hidup Anda?
2. Hari ini melalui renungan ini, hal positif apa yang Anda terima?
3. Apa komitmen Anda untuk bisa terus memandang kebaikan Tuhan bukan masalah Anda?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa dalam Nama Yesus, ajar kami untuk senantiasa fokus pada kebaikanMu saja ya Tuhan sebab kami tahu itulah yang akan mendatangkan perkenanan dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus.

Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA (Renungan Keluarga Allah) yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi.

Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan.

Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita.

Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.

Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa.

Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.

Languages

Change Language