
KASIH YANG MELOMPATI BATAS
RHEMA HARI INI
Kidung Agung 2:8 Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit.
Heidi Baker, seorang misionaris asal Amerika yang melayani di Mozambik, pernah membagikan kesaksiannya tentang saat-saat tergelap dalam pelayanannya. Di tengah keputusasaan total, ketika segalanya terasa runtuh dan tubuh serta jiwanya nyaris habis, Tuhan datang menjumpainya secara pribadi. Dalam tangis dan kebingungan, Heidi merasakan hadirat Allah yang begitu nyata. Ia menggambarkannya seperti kedatangan seorang Kekasih yang tidak hanya berjalan, tetapi melompat, menerobos segala gunung dan bukit tantangan hidupnya. Heidi berkata, “Kasih Tuhan melompati segalanya untuk menjangkau saya. Saya tidak bisa lagi melayani dengan kekuatan saya sendiri, tetapi hanya karena kasih-Nya.”
Firman Tuhan dalam Kidung Agung 2:8 bukan melukiskan kasih romantis, melainkan cerminan kasih ilahi yang penuh gairah, inisiatif, dan kerinduan. Yesus, Sang Kekasih Agung, tidak datang dengan lambat atau ragu. Ia bergerak dengan semangat yang melampaui batas logika. Tidak ada gunung kesalahan, tidak ada bukit luka batin, yang sanggup menghalangi-Nya untuk menjangkau kita. Kasih-Nya tidak pasif. Ia hidup, aktif, dan penuh hasrat.
Karena itu, mari kita menyambut kasih Tuhan dengan semangat yang sama. Jangan balas lompatan kasih-Nya dengan langkah yang setengah hati. Datanglah kepada-Nya dengan kerinduan yang tulus — lewat doa, penyembahan, dan ketaatan. Tinggalkan sikap suam-suam kuku. Bukalah hati sepenuhnya bagi Dia yang telah lebih dulu melompat melintasi segala rintangan demi menjangkau kita. Saat kita benar-benar menyadari betapa besar dan dahsyat kasih-Nya, hati kita pun akan tergerak untuk mengasihi-Nya kembali, dengan segenap jiwa, segenap hati, dan segenap kekuatan kita. (AM).
RENUNGAN:
Tuhan mendatangi kita dengan LOMPATAN HASRAT karena Dia sangat MENGASIHI KITA.
APLIKASI
1. Apakah Anda menyadari bahwa Tuhan begitu rindu menjumpai Anda, bahkan di tengah kelelahan dan kegagalan Anda?
2. Apa “gunung” atau “bukit” dalam hidup Anda yang membuat Anda merasa jauh dari Tuhan? Apakah Anda percaya bahwa kasih-Nya sanggup melompati semua itu?
3. Bagaimana Anda akan merespons kasih Tuhan dengan semangat yang sungguh-sungguh — dalam doa, ibadah, pelayanan dan kehidupan sehari-hari?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, kami bersyukur atas kasih-Mu yang melampaui batas. Terima kasih karena Engkau tidak tinggal diam, tetapi datang dengan penuh kerinduan untuk menjumpai kami. Tolong kami untuk tidak lagi berjalan setengah hati, tetapi merespons kasih-Mu dengan kerinduan yang tulus dan hati yang terbuka. Ajari kami untuk mengasihi-Mu dengan segenap hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Yehezkiel 20-21; Yakobus 5
Latest Posts




