KEPUTUSAN UNTUK BERSUKACITA
RHEMA HARI INI
Mazmur 118:24 Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
Beberapa waktu setelah ayah Ana berpulang ke rumah Bapa, keluarga mereka diliputi kesedihan. Namun di tengah duka itu, Ana dan keluarganya membuat keputusan yang berbeda. Mereka memilih untuk tidak larut dalam air mata, tetapi memuji Tuhan karena percaya bahwa ayah tercinta telah beristirahat dalam pelukan Bapa di surga. Keesokan harinya, saat mengantar jenazah, mereka bernyanyi dan memuji Tuhan di dalam bus yang mereka tumpangi. Orang-orang yang menyaksikan heran, bagaimana mungkin keluarga yang sedang berduka justru bisa bersukacita? Tapi bagi Ana dan keluarganya, sukacita adalah keputusan iman, bukan hasil dari keadaan.
Renungan hari ini mengingatkan kita: sukacita tidak harus menunggu semuanya menjadi sempurna. Sukacita hadir saat hati memilih untuk percaya dan bersyukur di tengah ketidaksempurnaan. Dunia bisa berubah setiap hari, tetapi hadirat Tuhan tidak pernah berubah. Di sanalah sumber sukacita sejati, di hati yang percaya dan bersandar pada kasih-Nya yang tidak tergoyahkan.
Karena itu, apa pun yang sedang kita hadapi hari ini, entah kesedihan, kekecewaan, atau tekanan, jangan biarkan semua itu mencuri sukacitamu. Bangkitlah, pandang Tuhan, dan ucapkan syukur. Pilih untuk tetap memuji dan percaya bahwa rancangan-Nya selalu baik. Saat kita memutuskan untuk bersukacita, kita sedang membuka pintu bagi damai sejahtera dan kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita. Jadi, jangan tunggu situasi membaik baru bersukacita. Sukacitamu tidak perlu tertunda. Keputusanmulah untuk merayakannya hari ini. (AM)
RENUNGAN:
Sukacitamu tidak perlu TERTUNDA. KEPUTUSANMULAH untuk MERAYAKANNYA hari ini.
APLIKASI
1. Hal apa yang biasanya membuat Anda kehilangan sukacita?
2. Dalam keadaan yang tidak ideal, bagaimana cara Anda menjaga hati agar tetap bersukacita?
3. Apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk membagikan sukacita kepada orang lain?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, terima kasih untuk hari yang Kau jadikan. Ajarlah kami untuk tidak menunda sukacita, tetapi merayakan kebaikan-Mu di setiap langkah kami. Biarlah hati kami selalu penuh ucapan syukur dan damai sejahtera yang dari pada-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 7-8; Lukas 5:1-16
Categories
Latest Posts