MENJAGA API TERUS MENYALA
RHEMA HARI INI
Imamat 6: 12 Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana
Api merupakan reaksi kimia yang terbentuk dari tiga unsur, yaitu sumber panas, oksigen dan bahan bakar. Selama ketiga unsur tersebut ada dan menyatu, maka api tetap bisa menyala. Sebaliknya ketika salah satu dari unsur api dihilangkan atau dijauhkan, maka api akan padam. Prinsip inilah yang digunakan ketika kita mau memadamkan api.
Di dalam Alkitab, api merupakan gambaran kehadiran Allah, penyucian atau pengudusan, penghakiman, Roh Kudus dan juga ibadah dalam bentuk mempersembahkan korban. Kita diingatkan untuk terus menjaga api tetap menyala. Artinya ketiga elemen api harus ada dalam diri kita, yaitu Tuhan, firman Tuhan, dan persembahan korban. Jangan ada satu pun dari ketiga unsur ini yang hilang atau menjauh, sehingga api kita menjadi padam.
Mari kita terus menjaga api kita terus menyala dengan senantiasa terhubung dan melekat pada Tuhan Yesus. Jangan tinggalkan pembacaan firman Tuhan dalam saat teduh kita dan jadikanlah ketaatan sebagai korban bakaran bagi api kita. Jangan pernah biarkan nyala api kita meredup, tetapi jagalah dengan menindak lanjuti tuntunan illahi yang Tuhan berikan. Ambil komitmen, pegang dan perjuangkan, sehingga api kita makin lama akan semakin berkobar dan kita akan melihat pelipatgandaan Tuhan terjadi dalam hidup kita. (AM)
RENUNGAN:
Kita harus terus MENJAGA API supaya TERUS MENYALA.
APLIKASI
1. Apakah saat ini Anda masih terus menjaga api Anda tetap menyala? Apa alasan Anda?
2. Apa yang mendorong Anda untuk senantiasa menjaga nyala api Anda?
3. Bagaimana komitmen Anda agar api yang ada dalam diri Anda dapat terus menyala ?
DOA UNTUK HARI INI
“Kami bersyukur ya Bapa untuk Firman-Mu hari ini. Tolong kami ya Roh Kudus, untuk setiap saat menjaga api dalam hidup kami, tetap menyala. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Imamat 17-18; Matius 27:27-50