Penyembahan Yang Berkenan
BACAAN HARI INI
Yohanes 4:1-42
RHEMA HARI INI
Yohanes4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Semua jemaat sudah siap di lapangan sebelum KKR Philip Mantofa dimulai. Tiba-tiba, turun hujan deras. Semua orang langsung berlari mencari tempat berteduh, termasuk pemimpin pujian KKR hari itu. Apakah KKR harus ditunda? Philip Mantofa mulai maju ke mimbar dan mengambil microphone. Ia menaikkan satu pujian dan menyanyikannya berulang-ulang. Melihat hal itu, beberapa orang mulai maju ke dekat mimbar dan mulai menaikkan pujian bersama-sama. Apa yang terjadi setelah itu? Hujan hanya bertahan selama 10 menit saja dan KKR pun dapat dilanjutkan.
Penyembahan tidak hanya berbicara tentang keadaan dimana sebuah lagu dinyanyikan. Itu hanya salah satu bentuk dari penyembahan. Lebih dari itu, penyembahan berbicara tentang sikap hati kita. Penyembahan juga merupakan sebuah sarana untuk kita bersekutu dengan Tuhan dalam suasana penuh kekaguman dan hormat. Jadi, tidak benar kalau kita hanya bisa menyembah di gereja saja. Kita dapat menyembah Tuhan dimana saja dan kapan saja, termasuk gereja. Lalu, seperti apa penyembahan yang berkenan dihadapan Tuhan? Tentu saja penyembahan yang keluar tulus dari dalam hati. Bahkan, apapun yang kita lakukan, saat kita lakukan dengan tulus untuk Tuhan, dimana kita tidak melupakan kehadiran-Nya, itulah saat sebuah penyembahan yang berkenan dinaikkan. Nah, sudahkah Anda menaikkan penyembahan yang berkenan dihadapan Tuhan hari ini? Sudahkah Anda menyadari kehadiran-Nya, bahkan saat Anda membaca renungan ini? Tuhan Yesus memberkati. (ABU)
RENUNGAN
Kunci KEBERHASILAN adalah membangun PENYEMBAHAN YANG BERKENAN di hati Tuhan.
APLIKASI
• Menurut Anda, apa itu penyembahan yang berkenan di hati Tuhan ?
DOA UNTUK HARI INI
Bapa dalam nama Yesus, ajarkan kami untuk senantiasa membangun penyembahan yang berkenan di hatimu, Tuhan. Amin.
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Ulangan 8-10
Kisah Para Rasul 13:1-25
Terima kasih Gbu
Syukur Puji Tuhan Yesus Kristus, sebenarnya penghakiman dalam rumah Allah terjadi juga pada saat penyembahan, akan terbukti apakah dari dalam hati para penyembah Allah, timbul segala pikiran baik atau pikiran jahat. Bila dari hati mereka timbul segala pikiran baik, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan semua yang patut dipuji, maka tampak dalam roh, mereka berpakaian putih bercahaya.
Tetapi bila yang timbul dari hati mereka adalah segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat, semua yang salah, semua yang hina, semua yang curang, semua yang najis, semua yang pahit, semua yang tidak sedap didengar, semua yang disebut keburukan dan semua yang tidak patut dipuji, maka tampak dalam roh mereka telanjang atau berpakaian hitam.
Saya sangat terharu saat kami mendoakan jemaat sebuah gereja yang sudah lama saya tidak melakukan Pelayanan Firman dan Doa di sana, tampak dalam roh, mereka semua berpakaian putih bercahaya saat menyembah Bapa di dalam roh dan kebenaran, bahkan keluar dari mulut mereka uap atau asap keemasan bersinar yang naik ke atas sampai ke Tahta Bapa. Tetapi yang sangat menyedihkan saat kami ibadah di gereja sendiri, yang nampak di dalam roh, kami semua bukannya berpakaian putih bercahaya, telanjang atau berpakaian hitam, tetapi semua nampak berpakaian biasa. Saya amat sedih dengan penghakiman dalam rumah Allah saat itu dan bertanya kenapa tidak ada satupun dari kami yang berpakaian putih bercahaya? Roh Kudus menjelaskan bahwa situasi tersebut karena sedikit ragi kemunafikan, mengkhamirkan seluruh adonan. Tampaknya secara lahiriah kami beribadah tetapi rohani kami sebenarnya tidak beribadahwalaupun sedang dalam acara penyembahan.
Dalam situasi seperti ini karunia Roh Kudus sangat dibutuhkan untuk menyingkapkan dan mengoreksi kondisi rohani jemaat yang sedang menyembah Bapa, agar segera menyesali dosa, insyaf, bertobat dan merendahkan diri seperti pemungut cukai memohon pengampunan dan disucikan dengan darah Tuhan Yesus, dan terus memohon belas kasihan Tuhan sampai semuanya dikaruniakan pakaian putih bercahaya, baru lanjutkan ibadah dengan tanpa ragi kemunafikan lagi.
Namun sayang sekali penglihatan dalam roh saat setiap ibadah pada kebanyakan gereja sangat jarang pada jaman now ini seperti pada jaman Imam Eli. Tetapi Syukur Puji Tuhan Yesus, sudah ada gereja-gereja kecil, yang jemaat Tuhan Yesus dipakai seperti Samuel mendapat penglihatan dari Roh Kudus, sehingga bisa memantau kondisi jemaat dalam setiap ibadah, sehingga jemaat tidak berani untuk asal-asalan beribadah karena ketahuan dalam penglihatan roh, ketidak seriusan mereka dalam beribadah.
Ketika saat akan menyelesaikan tugas sebagai dokter PTT Angkatan I di Sumba Barat, NTT, saya meminta ijin kepada seorang Pembina Rohani sebuah Persekutuan Doa untuk membawa salah seorang anak rohani, yang biasa menerima penglihatan dari Roh Kudus, tetapi Tuhan Yesus tidak menyetujui permintaan saya tersebut, Tuhan Yesus katakan nanti saat berdoa bersama dengan kawan-kawan di Kediri, Tuhan Yesus akan mengaruniakan penglihatan pada beberapa orang. Oleh sebab itu saya amat lega walaupun belum tahu siapa yang akan diberikan penglihatan oleh Roh Kudus.
Ternyata orang yang Tuhan akan berikan penglihatan tersebut untuk bisa bertemu dan berdoa dengan saya di Kediri, harus melalui jalur yang amat panjang, walaupun sebenarnya tidak begitu jauh tempat tinggalnya dengan rumah dinas saya di Kompleks Perumahan PT Gudang Garam Kediri Unit VI. Dia harus melampaui jalur dari Pare, Kabupaten Kediri ke RS Baptis, lalu ke Solo baru dapat alamat saya, sehingga bisa ketemu saya setelah pulang dari Solo.
Mengapa bisa demikian jauh jalurnya baru bisa ketemu saya? Panjang juga ceritanya, tapi singkatnya berawal dari gara-gara istrinya melahirkan anak kembar di salah satu rumah sakit di Pare, Kabupaten Kediri. Bayi mereka yang berat 1000 gram meninggal dunia, sedangkan yang 700 gram masih hidup sehingga dirujuk ke RS Baptis di Kota Kediri. Karena ia kuatir biaya pengobatan amat mahal, maka ia ke Solo untuk meminta bantuan temannya yang bekerja di sana. Sesampainya ia di Solo, ternyata temannya sama sekali tidak bisa membantu keuangan sedikitpun, sehingga ia disarankan untuk menemui saya di Kediri karena waktu sebelum temannya ke Solo sempat kenalan dan berdoa dengan saya.
Saat ia dan istrinya bertemu saya, mereka tidak mengeraskan hati saat mendengarkan suara Roh Kudus sehingga mau berdoa bersama saya kepada Allah Yang Maha Besar melalui Isa Almasih yang paling dekat padaNya dan yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Setelah kami berdoa, saya ikut mereka mengunjungi bayi mereka di Rumah Sakit Baptis. Setelah itu setiap hari ia naik sepeda ontel belasan kilometer dari rumah mertua ke rumah saya setelah saya pulang dari Poliklinik Gudang Garam, untuk berdoa bersama, lalu dia ke RS Baptis untuk mengunjungi istri dan bayinya.
Ternyata ketekunannya tidak sia-sia, pada waktunya menghasilkan buah yang matang, yatu: Pada hari ke-70 ternyata bayinya masih hidup dengan berat 2.500 gram, sehingga bisa dibawa pulang. Tetapi karena mereka tidak mampu membayar biaya pengobatan selama 70 hari, maka diupayakan pengajuan keringanan biaya dengan membuat surat keterangan tidak mampu. Di luar dugaan mereka, ternyata ditolak pengajuan tersebut karena saat disurvey alamat mereka, rumah mertua yang permanen dan dianggap tidak miskin. Padahal mereka hanya numpang saja di situ dan mertua tidak mau membantu sedikitpun. Oleh sebab itu saya buatkan surat kepada Direktur RS Baptis agar ditinjau kembali penolakan surat keterangan tidak mampunya dengan alasan yang logis. Lalu kami doakan surat tersebut agar Tuhan Yesus menolong, sehingga bayinya bisa dipulangkan walau tidak bisa membayar separuh dari biaya pengobatan. Ternyata buah yang matang dari ketekunan doanya, Tuhan perlihatkan kepadanya saat kami berdoa. Itulah penglihatan perdana yang dia terima dari Roh Kudus, yaitu: Sebuah pohon jambu biji, yang matang semua buahnya dari dahan yang paling atas sampai yang paling bawah.
Saya katakana kepadanya untuk bersyukur karena sudah saatnya kita petik hasil dari doa kita. Terbukti setelah surat saya dibaca oleh Direktur Rumah Sakit Baptis, beliau segera panggil beberapa dokter untuk rapat dengan ia dan istrinya. Setelah adakan konfirmasi dan verifikasi singkat untuk layak dapat keringanan biaya, maka bayinya boleh dipulangkan dengan hanya membayar seratus ribu lebih, yang ia pinjam dari temannya.
Sengaja saya tuliskan pengalaman ini untuk para Gembala Gereja dan Persekutuan Doa agar berinisiatip mendoakan para Jemaat sehingga di antara mereka, ada yang Tuhan pakai untuk mendapat penglihatan dari Roh Kudus agar dapat memonitor kondisi jemaat dan serangan kuasa kegelapan serta menerima instruksi dari Roh Kudus untuk mengikuti pimpinan Roh Kudus, dalam membangun jemaat dengan emas, perak dan permata, agar tidak ada yang malang, melarat, miskin, buta dan telanjang seperti jemaat di Laodikia. Tuhan Yesus memberkati para penyembah di dalam roh dan kebenaran.