Sejarah Gereja GBI Keluarga Allah

I. SEJARAH BERDIRINYA

A. 1988 – 1989

1. September 1988 Bp. Obaja Tanto Setiawan yang dulu hidupnya pernah hancur tapi ditolong Tuhan sehingga bisa menjadi seorang pengusaha tekstil yang sukses, dipanggil oleh Tuhan untuk melayani dengan membentuk sebuah persekutuan doa.

2. Awal Desember 1988 Mulai diadakan persekutuan doa di rumah Bp. Obaja Tanto Setiawan di Jl. Urip Sumoharjo yang saat itu hanya dimulai dengan 7 orang.

3. Akhir Desember 1988 Pada Ibadah Tutup Tahun 1988, tempat yang dipakai penuh sesak (yang hadir kurang lebih 90 orang) karena Tuhan yang memanggil maka Tuhan yang menggenapinya.

4. 17 Januari 1989 Tuhan memberikan tempat yang lebih besar di Jl. Slamet Riyadi (depan RM Adem Ayem) yang dipinjamkan oleh Bp/Ibu Musa Soetjipto Herlambang. Maka berdirilah persekutuan doa yang diberi nama El Shaddai Praise Centre.

5. 10 September 1989 Tuhan mulai mendorong Bp. Obaja Tanto Setiawan untuk menggembalakan jemaat yang hadir. Setelah melalui berbagai pergumulan maka akhirnya diadakanlah ibadah perdana dan lahirlah GBI Keluarga Allah.

6. Oktober 1989 Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan dilantik menjadi gembala sidang oleh Bp. Pdt. Ayoeb Soegijorahardjo selaku ketua BPD Jateng & DIY.

II. PERJALANAN PERTUMBUHAN

A. 1990 – 1992

1. Januari 1990 Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan selaku gembala sidang meminta dan mendapat Visi dari Tuhan untuk menyelamatkan 1000 orang, lalu menyampaikan visi 1000 jiwa diselamatkan tersebut kepada seluruh jemaat. Padahal saat itu jumlah jemaat yang beribadah baru sekitar 100 orang, tetapi karena rhema dari Tuhan maka dengan iman Pdt. Obaja Tanto Setiawan mengajak seluruh jemaat bergerak untuk mencapai visi tersebut.

2. 20 Oktober 1990 Tuhan memberikan tempat yang baru yaitu bekas gedung bioskop Star yang terletak di Widuran. Sebetulnya pembelian gedung bioskop itu hampir gagal, tetapi karena rhema dari Tuhan yaitu Tuhan akan menyediakan yang tidak ada menjadi ada (Roma 4:17), maka Bp/Ibu Pdt. Obaja Tanto Setiawan mengeluarkan semua tabungannya, menjual mobil barunya dan mengeluarkan semua barang berharganya, diikuti oleh segenap jemaat yang ada juga berusaha memberikan dukungan, sehingga gedung bioskop Star akhirnya dapat dibeli dan direnovasi menjadi gedung gereja.

3. 17 Desember 1990 Gedung baru GBI Keluarga Allah diresmikan secara pemerintah pada pk. 09.00 dan secara rohani pada pk. 18.00 oleh Pdt. DR. HL Senduk.

4. Januari 1992 Akhirnya visi 1000 jiwa diselamatkan tergenapi, tetapi Tuhan tidak ingin kita berhenti sampai disitu saja. Tuhan kembali memberikan visi yang baru yaitu 5.000 jiwa diselamatkan.

B. 1996 – 2000

1. 21 April 1996 Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan digerakkan oleh Tuhan untuk mengadakan kelompok sel di rumah-rumah dan saat itu seluruh jemaat yang hadir diajak untuk ikut ambil bagian dalam gerakan kelompok sel ini sehingga ada 33 kelompok sel baru yang dibuka.

2. Tahun 1998 Visi 5000 jiwa tercapai, dan pada ulang tahun ke-9 GBI Keluarga Allah yaitu 10-September-1998 TUHAN memberi visi yang baru yaitu 10.000 jiwa diselamatkan.

3. Awal Februari 1999 Setelah pulang dari mengikuti konferensi yang diadakan di Bogota, maka Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan mulai mengadakan perubahan dalam kelompok sel menjadi kelompok sel Prinsip 12.

4. Tahun 2000 Visi 10.000 jiwa tercapai dan TUHAN memberi visi baru lagi yaitu 20.000 jiwa diselamatkan.

5. Karena visi 20.000 jiwa beberapa tahun belum tercapai, maka saat Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan bertanya pada Tuhan mengapa visi 20.000 belum tercapai, Tuhan berkata supaya kita membangun gedung yang besar. Untuk bisa membangun gedung yang besar, Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan tahu bahwa ia harus menyerahkan rumah dan tanahnya yang berada di sebelah gedung gereja yang ada. Sangat berat bagi Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan untuk menyerahkannya, namun bersyukur istri dan anak-anaknya mendorong Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan untuk memberikan rumah dan tanahnya itu. Dan setelah Tuhan mengajarkan hukum tabur tuai yang akan membuat kita terus bisa dipakai Tuhan lebih dan lebih lagi kepada Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan maka akhirnya Bp/Ibu Pdt. Obaja Tanto Setiawan memberikan rumah dan tanahnya yang seluas 1.221 m2 untuk pembangunan perluasan gedung gereja.

C. 2002 – 2006

1. 23 April 2002 Peletakan batu pertama secara rohani untuk pembangunan gedung gereja dan penandatanganan prasasti oleh Gembala Sidang Bp. Pdt.. Obaja Tanto Setiawan.

2. November 2002 Peletakan batu pertama dan penandatanganan prasasti secara pemerintah

3. November 2002 – 20 Juli 2006 Proses pembangunan gedung gereja dilaksanakan dan selesai pada tanggal 20 Juli 2006. Oleh anugerah Tuhan, beridirlah dengan megah gedung ibadah baru GBI Keluarga Allah.

4. 27 Juli 2006 Sebagai tanda selesainya pembangunan gedung gereja, maka diresmikanlah dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Walikota Surakarta Bp. Ir. H. Joko Widodo.

5. 10 September 2006 Setelah diresmikan oleh pemerintah, maka bertepatan dengan ulang tahun ke-17 GBI keluarga Allah, gedung ibadah yang baru diresmikan secara rohani oleh Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan.

D. 2003-2007

1. 25 Maret 2003 Tuhan terus menggerakkan Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan untuk melakukan perkara-perkara yang diluar pemikirannya, dan dengan rhema yang khusus dari Tuhan maka berdirilah Radio Rhema El Shaddai FM di kota Solo sebagai radio rohani, sekalipun saat itu masih sangat membutuhkan dana untuk pembangunan gedung gereja.

2. 1 September 2004 Tuhan terus bergerak lebih lagi dan berdirilah pelayanan televisi yang memberi dampak positif bagi kota Solo, sekalipun saat itu juga masih sangat membutuhkan dana untuk pembangunan gedung gereja sementara kebutuhan dana untuk pendirian pelayanan televisi sangat besar.

3. 7 Juli 2007 Tuhan terus menggerakkan untuk menjadi dampak di dunia pendidikan, maka didirikanlah Sekolah Kristen Pelita Nusantara Kasih (SKPNK) yang terdiri dari Play Group, TK, SD, SMP, SMA yang peresmiannya dilakukan oleh Walikota Surakarta. Sekalipun saat itupun kebutuhan dana untuk melunasi pembangunan gedung gereja masih sangat banyak.

4. 10 Juli 2007 Tuhan tidak pernah berhenti bergerak, Dia kembali membangkitkan Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan untuk membuka Sekolah Tinggi Teologia (STT) El Shaddai yang diresmikan oleh Ketua Depag Surakarta dengan tujuan untuk mencetak pekerja Kristus yang makin berbuah banyak bagi Kerajaan Allah. Sehingga di tahun 2007 itu didirikan 6 sekolah sekaligus, yaitu di SKPNK ada 5 sekolah; dan di STT ada 1 sekolah.

E. 2008

1. Awal tahun 2008 SKPNK membangun gedung yang kedua karena tempat yang ada sudah tidak mencukupi lagi.

2. Setelah itu Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan merasa cukup dalam perjuangan, karena sudah ada 20.000 jemaat, stasiun radio, pelayanan TV, sekolah dari Play Group sampai Sekolah Tinggi. Ternyata hal itu membuat Gereja mengalami stagnasi.

F. 2009 – 2017

1. 2009 Tuhan berkata dalam hati Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan bahwa Tuhan ingin ia mulai bangkit lagi menjadi seorang pejuang bagi Tuhan. Setelah Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan menanggapinya, maka Tuhan memberikan visi yang baru kepada Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan, sebuah visi yang melampaui pemikiran, yaitu 1 juta jiwa diselamatkan. Ini visi yang mustahil bagi manusia, tetapi karena Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan percaya ini visi dari Tuhan maka dicangan visi ini menjadi visi gereja.

2. Januari 2010 Tuhan gerakkan Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan membangun Pondok Daud 24 jam di gereja sehingga terus-menerus ada ukupan yang dinaikkan ke hadirat Tuhan. Pondok Daud 24 jam ternyata mendatangkan anugerah dan mujizat yang luar biasa, banyak orang dari gereja ini maupun dari luar yang datang dan mendapat jawaban doa serta mendapat mujizat bahkan pengalaman pribadi yang luar biasa dengan Tuhan.

3. September 2013 Untuk menggenapi visi 1 juta jiwa diselamatkan, Tuhan berfirman kepada Bp. Pdt. Obaja Tanto Setiawan dan diteguhkan oleh Suzette Hatting, Bp. Pdm. Samuel Duddy serta beberapa hamba Tuhan yang lain bahwa seperti induk rajawali yang menghendaki anaknya bisa terbang tinggi, demikian juga Tuhan ingin gereja ini bisa terbang tinggi dan menjadi berkat dimana-mana. Maka atas tuntunan dari Tuhan sendiri dibukalah GBI Keluarga Allah di berbagai kota dan pulau

4. Sampai tahun 2016 gereja lokal yang sudah dibuka adalah di Solo, Yogyakarta, Jakarta, Semarang, Surabaya, Wonogiri, Ngawi, Madiun, Magelang, Klaten, Purwokerto, Boyolali, Bandung, Jayapura, Samarinda, Baruretno, Giribelah, Salatiga, Tangerang, Sangatta, Nias.

5. 2017 Sekolah Kristen Pelita Nusantara Kasih (SKPNK) membangun gedung baru yang ke-3 karena gedung pertama dan kedua sudah tidak mampu menampung murid yang ada.

Languages

Change Language