
TANGKAP DAN RESPONI KEGERAKAN TUHAN
Ketika bapak gembala sampaikan tema UC tahun ini adalah “Lapangkanlah Tempat Kemahmu,” Tuhan berikan dorongan yang kuat dalam hati saya untuk terus baca ayat ini, terus berulang-ulang. Dan ketika saya lakukan itu, tiba-tiba ada satu kalimat yang menarik perhatian saya, yaitu “keturunanmu akan memperoleh bangsa-bangsa dan mendiami kota-kota sunyi.” Saat saya baca ayat ini, Roh Kudus terus bicara di hati saya, “keturunan tidak hanya bicara keturunan secara lahiriah saja, tapi juga secara rohani,” yaitu tentang gereja lokal anak Keluarga Allah. Artinya setiap gereja lokal anak Keluarga Allah juga akan mengalami lompatan kegerakan yang sampai pada bangsa-bangsa. Apa yang terjadi di gereja lokal induk ini, itu juga yang akan dialami oleh setiap gereja lokal anak yang bisa menangkap dan mempercayai rhema dari Tuhan ini. Karena itu kami punya kerinduan yang sangat besar untuk mengajak sebanyak mungkin tim dari Keluarga Allah Surabaya supaya tahun 2022 kita boleh berangkat ke Solo sama-sama.
Kami bersyukur mereka menanggapi semua itu mereka meresponinya dengan sangat antusias, dengan sukacita bahkan jauh-jauh hari sebelum UC 2022 diumumkan, mereka itu sudah mempersiapkan semuanya. Tuhan itu luar biasa, Tuhan itu dahsyat. Tiba-tiba ada seorang leader yang datang ke kami, dan dia katakan bahwa dia akan memberkati untuk biaya transportasi dari Surabaya ke Solo itu PP. Bahkan dia katakan kalau misalkan sampai nanti pesertanya overload, dia siap untuk memberikan berkat lebih dari satu bus, dia siap untuk menyewakannya. Lalu kami bahas tentang hotel, kita mulai berpikir, kalau peserta mereka bayar biaya hotel dengan breakfast itu akan jauh lebih mahal, tapi kalau mereka hanya bayar booking hotel yang room only, lalu sarapannya gimana. Kami baru bingung untuk hal ini, tiba-tiba ada leader yang lain yang sampaikan ke kami bahwa dia yang akan berkati untuk breakfast. Hari yang pertama sudah tertutup, lalu ada lagi yang memberkati untuk breakfast hari kedua. Bahkan ada leader pun yang mengatakan waktu berangkat dari Surabaya ke Solo, “saya yang akan sediakan snack dan minum selama perjalanan.” Bahkan untuk makan malam kembali dari Solo ke Surabaya ada yang memberikan berkat. Sampai di situ, ada lagi yang katakan untuk konsumsi selama sesi UC untuk peserta Surabaya ada paket khusus dengan harga yang sangat-sangat murah, harga berkat. Kami bisa terima yang namanya konsumsi selama kami untuk UC dengan harga yang jauh lebih murah, dan itu semua hasil taburan dari setiap tim leader.
Kami sangat terharu dengan apa yang mereka lakukan. Seperti yang Pak Obaja katakan dalam khotbah minggu berapa minggu yang lalu, “ketika orang bisa mengerti, maka orang itu akan berebut untuk menabur dan itu yang sungguh-sungguh terjadi di Keluarga Allah Surabaya.” Mereka orang-orang yang sederhana, yang saya tahu bahwa beberapa diantara mereka pun mereka masih berguna untuk kehidupan mereka sendiri, tapi mereka punya hati yang suka untuk menabur. Mereka bersukacita, bahkan mereka senantiasa menunggu-nunggu apalagi yang mereka lakukan untuk mereka bisa menabur.
Tidak hanya sampai di situ, ketika UC ini belum diumumkan, jauh-jauh hari sebelumnya, Pak Obaja sempat katakan dalam pertemuan SGL bahwa nanti ketika UC, setiap gereja lokal baik itu luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri, diminta untuk bawa air, bawa tanah dari tempat dimana gereja lokal itu berada dan juga bawa batu berukir kan nama gereja lokal masing-masing. Waktu saya dengarkan hal ini apa yang disampaikan Pak Obaja, tiba-tiba Roh Kudus taruh dengan sangat kuat dalam hati saya, jangan hanya bawa air, bawa tanah dan bawa batu, bawa benih profetik. Saya sampaikan kepada suami saya dan dia pun mendapatkan hal yang sama. Akhirnya kami mulai bergumul, kami bawa dalam doa. Ketika kami sudah mantap, kami sampaikan juga pada tim leader kami. Saya sangat bersyukur, kami punya tim leader yang hatinya sangat sederhana, mereka orang-orang yang cepat percaya dan menangkap apa yang jadi kegerakan di gereja kita. Saya bersyukur. Jujur sebelum kami take kesaksian ini, saya tanya mereka satu per satu alasan kenapa mereka sampai mau menabur benih profetik, sampai mereka mau membawa taburan untuk Bapak Rohani mereka. Dari setiap jawaban yang mereka berikan, mereka katakan hal yang sama, “ketika kami menaburkan benih profetik di pusat gerakan di Solo, maka pengurapan yang sama, maka impartasi yang sama, kegerakan yang sama, yang sedang Tuhan kerjakan di Solo, itu juga yang akan Tuhan kerjakan dalam pelayanan kami di keluarga Allah Surabaya, bahkan dalam kehidupan pribadi kami. Dan kenapa kami sampai mau bawa benih profetik kepada gembala kami, karena kami tahu kami punya gembala yang sangat baik.” Mereka katakan dalam WhatsApp mereka, “kami sangat diberkati dengan setiap rhema yang diberikan oleh gembala kami, kami percaya ketika kami memberkati orang yang diberkati oleh Tuhan, orang yang mendapat perkenanan dari Tuhan, kami menerima impartasi pengurapan yang Tuhan berikan kepadanya. Jadi kami mau taburkan benih profetik juga untuk bapak rohani kami karena kami mau terima impartasi itu.” Ketika kita berani tangkap dan responi itu dengan sungguh-sungguh maka kegerakan Tuhan itu bukan hanya akan terjadi di dalam gereja kita, tapi juga di setiap pribadi kita. Tuhan Yesus memberkati.
Narasumber Kesaksian : Bp. David Setiawan & Ibu. Epfy Setiawan (SGL KA Surabaya)