Bacaan : Lukas 2:25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, Suatu hari di kota Yerusalem, ada seorang pria bernama Simeon. Dia adalah orang yang benar, saleh dan takut akan Tuhan. Saat Simeon berdoa, Tuhan berkata bahwa Simeon tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Simeon menunggu dengan sabar dan percaya akan perkataan Tuhan. Sampai pada akhirnya setelah penantian yang cukup lama, saat di Bait Allah, Simeon bertemu dengan bayi Yesus yang berumur 40 hari bersama dengan ayah ibu Yesus yaitu Yusuf dan Maria. Saat kita berdoa dan bersabar seperti Simeon, maka Tuhan akan memberikan jawaban doa yang terbaik untuk setiap kita ya! (SRW) Yuk berdoa bersama papa dan mama Tuhan Yesus, ajar aku untuk bisa memiliki hati yang sabar. Ajar aku untuk bisa sabar menanti-nantikan Engkau. Ajar aku untuk bisa bersabar menantikan jawaban doa yang terbaik dari pada-Mu ya Tuhan. Haleluya. Amin. Bacaan Alkitab setahun : Bilangan 25

Bacaan : 1 Petrus 2 : 21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Daniel sangat suka bermain sepak bola. Setiap sore, dia berlatih dan bermain dengan teman-temannya. Ia merasa senang dan bangga saat bisa bermain dengan baik dan mencetak gol. Namun, suatu hari saat berdoa, Daniel merasa ada yang kurang. Ia bertanya, "Apa yang sebenarnya Tuhan inginkan dariku? Aku suka sepak bola, tetapi apakah itu cukup? Bagaimana aku bisa memberikan hidupku sepenuhnya untuk Yesus?" Pada hari Minggu, Kak Dian mengajarkan tentang memberi hidup sepenuhnya untuk Yesus. Kak Dian berkata, "Tuhan ingin kita memberikan seluruh hidup kita kepada-Nya, dalam apa pun yang kita lakukan, baik di sekolah, di rumah, atau saat bermain. Kita harus menggunakan apa yang kita miliki untuk memuliakan Tuhan." Daniel merenung dan berpikir, "Jika Tuhan memberiku kemampuan bermain sepak bola, aku bisa menggunakannya untuk memuliakan-Nya, dengan menunjukkan kasih Tuhan kepada teman-teman, bersikap jujur, dan membantu mereka saat kesulitan." Yuk berdoa bersama papa dan mama! Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memberiku hidup yang indah. Aku ingin memberi hidupku sepenuhnya untuk-Mu. Ajar aku untuk menggunakan setiap bakat dan waktu yang Engkau beri untuk memuliakan nama-Mu. Bantu aku untuk hidup dengan cara yang menyenangkan hati-Mu. Amin. Bacaan Alkitab setahun : Bilangan 17

Bacaan : Filipi 2 : 3-4 Suatu hari, Maria yang suka membantu teman merasa sedikit bangga. Setiap kali membantu, dia berharap orang lain melihat betapa baik dan rajinnya dia. Namun, suatu hari di sekolah, Maria melihat Riko membantu teman yang lebih kecil membawa tas sekolah tanpa mengharap pujian. Maria merasa heran, "Kenapa Riko tidak ingin dipuji?" Keesokan harinya, guru mereka, Pak Budi, mengajarkan tentang kerendahan hati. Pak Budi berkata, "Kerendahan hati adalah ketika kita melakukan yang baik dengan tulus, tanpa berharap pujian atau perhatian. Seperti Yesus, yang meskipun Raja, datang dengan rendah hati dan melayani orang lain dengan kasih." Maria merasa tersentuh oleh kata-kata Pak Budi. Ia menyadari bahwa selama ini dia sering merasa bangga dan ingin dilihat orang. Sekarang, Maria ingin belajar membantu dengan hati yang tulus, seperti Riko yang melakukannya dengan rendah hati. Yuk berdoa bersama papa dan mama!  Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau memberi contoh tentang kerendahan hati. Aku ingin belajar untuk membantu orang lain dengan hati yang tulus, tanpa mencari pujian. Tolong aku untuk memiliki hati yang rendah hati, seperti yang Engkau ajarkan. Amin. Bacaan Alkitab setahun : Bilangan 16

Bacaan : Matius 7 : 21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-ku yang di sorga. Samuel tinggal di sebuah desa yang dikelilingi banyak pohon besar. Setiap hari, Samuel sering duduk di bawah salah satu pohon yang rindang itu untuk bermain. Suatu hari, angin besar datang, dan pohon-pohon di sekitar Samuel mulai bergoyang keras. Banyak daun-daun yang gugur, dan beberapa cabang patah. Namun, Samuel merasa pohon yang besar itu tetap kokoh berdiri. "Kenapa pohon ini tidak jatuh meskipun angin sangat kencang?" tanya Samuel kepada ibunya yang sedang duduk di sampingnya. Ibu Samuel tersenyum dan berkata, "Pohon ini tetap berdiri kuat karena akar-akarnya sangat dalam dan kuat menempel di tanah. Meskipun angin kencang datang, akar-akar itu tetap menopangnya dan membuat pohon ini tidak mudah tumbang." Samuel berpikir sejenak, dan ibunya melanjutkan, "Iman kita juga seperti akar pohon. Ketika kita menghadapi masalah atau cobaan dalam hidup, iman kita harus kuat seperti akar yang dalam di tanah. Jika kita berpegang pada Tuhan dan selalu percaya pada-Nya, maka iman kita akan semakin kuat, dan kita tidak akan mudah goyah." Yuk berdoa bersama papa dan mama! Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu ada untukku. Bantulah aku untuk memiliki iman yang kuat seperti akar pohon, yang tidak mudah goyah meskipun ada angin cobaan. Aku percaya Engkau akan selalu menuntun dan menguatkanku. Amin. Bacaan Alkitab setahun : Bilangan 15

Bacaan : Kolose 3 : 23-24 Tami adalah anak yang selalu ingin melayani Tuhan. Meskipun ia berasal dari keluarga sederhana, Tami selalu melakukan yang terbaik dalam hal-hal kecil. Suatu hari, gereja di desanya sedang mempersiapkan kebaktian Natal. Banyak orang sibuk menyiapkan dekorasi dan makanan, tetapi Tami merasa tidak bisa membantu seperti orang dewasa. Tapi Tami tidak menyerah. Ia datang lebih awal ke gereja dan mulai membersihkan kursi, menyapu lantai, dan menata buku. Meskipun pekerjaan itu kecil, Tami melakukannya dengan penuh semangat dan kasih. Beberapa orang dewasa terharu dan memuji Tami. Namun, Tami tahu bahwa yang penting bukan pujian orang, tetapi melayani Tuhan dengan hati yang tulus. Tami ingin melayani Tuhan dengan sebaik-baiknya, meskipun hanya dengan hal-hal kecil. Tuhan sangat senang melihat kita melayani dengan penuh kasih! Yuk berdoa bersama papa dan mama! Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mengajarkan kami untuk melayani dengan sepenuh hati. Bantu kami untuk melakukan setiap pelayanan, sekecil apapun itu, dengan kasih dan semangat untuk-Mu. Kami ingin selalu melayani-Mu dengan hati yang tulus dan mengasihi sesama seperti yang Engkau ajarkan. Amin. Bacaan Alkitab setahun : Bilangan 14

Bacaan : 1 Timotius 6:6-8 Sahabat Fligo, pernahkah kalian merasa tidak puas dengan apa yang kalian miliki? Mungkin kalian ingin lebih banyak mainan, lebih banyak makanan favorit, atau lebih banyak waktu untuk bermain. Kadang-kadang, kita lupa untuk bersyukur atas apa yang sudah kita punya. Tapi, tahukah kalian bahwa Tuhan mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, apapun keadaan kita? Bersyukur berarti mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas segala yang telah Dia berikan kepada kita. Tuhan memberi kita banyak hal yang baik: keluarga yang mengasihi kita, teman-teman yang menyenangkan, makanan yang kita makan, udara yang kita hirup, dan banyak hal lainnya. Bersyukur adalah cara kita menghargai semua berkat yang Tuhan beri. Tapi kadang, kita cenderung lebih fokus pada apa yang belum kita punya atau yang tidak kita sukai. Padahal, jika kita belajar melihat lebih dekat, kita akan menemukan banyak hal yang patut kita syukuri, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun. Yuk selalu bersyukur! Yuk berdoa bersama papa dan mama! Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap berkat yang Engkau berikan kepada kami. Terima kasih untuk keluarga, teman-teman, makanan, dan semua hal yang baik dalam hidup kami. Ajarilah kami untuk selalu bersyukur dalam segala keadaan, baik saat senang maupun susah. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin. Bacaan Alkitab setahun : Bilangan 13