TUHAN BELUM SELESAI DENGAN KITA
RHEMA HARI INI
Yeremia 18:4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang tukang periuk tua bernama Elias. Suatu sore, seorang pemuda melihatnya bekerja di atas roda putar, membentuk tanah liat menjadi bejana. Namun bentuknya tiba-tiba miring dan rusak.
“Sayang sekali, Pak. Lebih baik buat yang baru saja,” kata si pemuda. Elias tersenyum. Ia menekan kembali tanah liat itu ke tengah roda, membasahinya, lalu mulai membentuk ulang. “Tidak, anak muda,” ujarnya lembut. “Selama tanah ini masih di tanganku, aku bisa membentuknya kembali.” Tak lama kemudian, bejana itu selesai, lebih kokoh dan indah dari sebelumnya. Si pemuda tertegun. Ia pun mengerti bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses menuju keindahan yang lebih besar.
Seperti itu jugalah hidup kita di tangan Tuhan. Yeremia menulis bahwa Tuhan adalah Tukang Periuk Agung, dan kita adalah tanah liat di tangan-Nya (Yeremia 18:1–6). Kadang kita merasa hidup kita “rusak bentuknya” karena kegagalan, kekecewaan, dan kehilangan arah. Tapi Tuhan tidak membuang kita. Ia menguleni kembali hidup kita, membentuk ulang dengan kasih dan kesabaran, hingga terbentuk sesuai rencana-Nya yang sempurna. Proses itu memang tidak selalu mudah. Kadang terasa menekan, bahkan menyakitkan. Tapi setiap tekanan tangan-Nya bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk menyempurnakan. Ia melihat potensi yang belum kita lihat, dan Ia tidak berhenti sebelum kita menjadi bejana yang indah dan berguna di tangan-Nya.
Jika hari ini engkau merasa hidupmu hancur atau tak berharga, ingatlah: Tuhan belum selesai denganmu. Selama engkau masih di tangan-Nya, selalu ada harapan. Biarkan tangan kasih-Nya terus membentukmu menjadi lembut, taat, dan percaya. Karena ketika Tuhan yang membentuk, hasilnya selalu indah, berguna, dan sempurna. (AM)
RENUNGAN:
Tuhan BELUM SELESAI denganmu, Ia sedang MEMBENTUKMU.
APLIKASI
1. Bagaimana respons Anda ketika mengalami kegagalan dalam hidup?
2. Dalam hal apa Anda merasa Tuhan sedang membentuk Anda saat ini?
3. Langkah apa yang bisa Anda lakukan agar tetap lembut dan taat di tangan Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, kami bersyukur karena Engkau tidak pernah membuang kami meski sering rusak oleh kegagalan dan dosa. Bentuklah kami kembali menjadi bejana yang berguna di tangan-Mu. Ajarlah kami untuk tetap lembut dan taat dalam setiap proses-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Samuel 1-3; Lukas 8:26-56
KARUNIA MENIKMATI
RHEMA HARI INI
Pengkhotbah 5:18 Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah.
Seorang gadis sedang menantikan jawaban doa tentang pekerjaannya. Hari-harinya terasa panjang, penuh kegelisahan, dan ia merasa Tuhan begitu lambat menjawab. Hingga suatu sore, ia berhenti sejenak dan menatap langit jingga yang begitu indah. Dalam diam hatinya berbisik, “Ini pun berkat dari Tuhan.” Keesokan harinya, saat makan di sebuah kafe, ia merasa kenyang dan puas. Ia tersenyum dan menyadari bahwa makanan di hadapannya pun adalah bukti pemeliharaan Tuhan. Beberapa hari kemudian, ia tertawa lepas bersama keluarganya, dan saat itu ia sadar, sukacita sederhana ini pun adalah hadiah dari Tuhan.
Perlahan ia mengerti, bahwa Tuhan tidak hanya hadir saat doa besar dijawab, tetapi juga di tengah hal-hal kecil yang sering terlewat. Hangatnya sinar matahari, tawa keluarga, makanan yang mengenyangkan, bahkan napas yang masih berhembus, semuanya adalah bentuk kasih Allah yang nyata setiap hari.
Firman Tuhan berkata bahwa kemampuan untuk menikmati hidup adalah karunia Allah. Ayat ini mengingatkan bahwa hati yang bisa bersyukur bukan hasil usaha manusia semata. Banyak orang memiliki segalanya, tapi tetap merasa kosong. Hanya ketika Allah memberi karunia untuk melihat kebaikan-Nya, barulah kita bisa benar-benar menikmati hidup. Bersyukur bukan kemampuan alami, melainkan tanda bahwa kasih Allah sedang bekerja di dalam hati kita. Karena itu, jangan biarkan penantian atau tekanan hidup mencuri sukacita kita. Saat kita berhenti sejenak dan belajar mensyukuri hal-hal sederhana, kita akan menemukan bahwa hidup ini ternyata sudah begitu kaya oleh kasih-Nya, dan setiap hari adalah hadiah indah dari Allah. (OSA)
RENUNGAN:
Dapat MENIKMATI setiap momen itulah KARUNIA HIDUP yang BERKELIMPAHAN dari Allah
APLIKASI
1. Apa definisi bahagia menurut Anda?
2. Apakah Anda sudah menikmati setiap momen kecil yang Tuhan berikan hari ini?
3. Dalam hal apa Anda sering lupa bahwa Tuhan turut hadir di keseharian Anda? Bagaimana Anda dapat melatih hati untuk lebih sadar dan bersyukur atas karunia hidup yang Tuhan beri?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, terima kasih karena Engkau bukan hanya hadir dalam jawaban doa yang besar, tetapi juga dalam hal-hal kecil yang kami alami setiap hari. Ajarlah kami menikmati hidup ini sebagai karunia dari-Mu. Jadikan hati kami penuh syukur, agar setiap hari kami jalani dengan sukacita di hadapan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Rut 1-4; Lukas 8:1-25
MELIHAT KEBAIKAN TUHAN
RHEMA HARI INI
1 Tesalonika 5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Setiap pagi, seorang anak kecil selalu disiapkan sarapan oleh ibunya. Awalnya, ia selalu berkata “terima kasih” dengan senyum bahagia setiap kali makanan dihidangkan. Namun, seiring waktu, rasa terima kasih itu memudar. Sarapan menjadi rutinitas yang dianggap biasa. Hingga suatu hari ibunya jatuh sakit dan tidak bisa lagi menyiapkan makanan. Saat itulah anak itu menyadari betapa berharganya setiap hidangan sederhana yang dulu ia terima tanpa rasa syukur.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita: “Mengucap syukurlah dalam segala hal.” Artinya, Tuhan rindu agar ucapan syukur menjadi gaya hidup kita, bukan reaksi sesaat saat keadaan baik, melainkan sikap hati yang tetap bersyukur dalam segala keadaan. Bangsa Israel pun pernah lupa bersyukur. Mereka menerima manna setiap hari, mujizat nyata dari Tuhan sendiri, tetapi karena terbiasa, mereka mulai mengeluh dan merasa bosan. Mereka tidak lagi melihat kasih setia Tuhan yang selalu baru setiap pagi.
Begitu juga dengan kita. Saat berkat menjadi kebiasaan, mudah bagi hati kita menjadi tumpul terhadap kebaikan Tuhan. Kita lupa bahwa setiap napas, keluarga, pekerjaan, kesehatan, bahkan kesempatan untuk melayani adalah wujud kasih karunia-Nya. Bersyukur bukan sekadar mengucapkan kata “terima kasih,” tapi cara kita menghormati Tuhan yang memberi hidup. Saat kita memilih untuk bersyukur, sukacita akan memenuhi hati, dan hidup kita menjadi perayaan setiap hari, karena kita menjalaninya bersama Yesus.(LEW)
RENUNGAN:
Jangan sampai TERBIASA DENGAN BERKAT sampai kita TIDAK BISA MELIHAT kebaikan Tuhan!
APLIKASI
1. Hal sederhana apa yang sering Anda anggap biasa, tetapi sebenarnya adalah berkat besar dari Tuhan?
2. Dalam hal apa Anda ingin belajar lebih banyak bersyukur, bahkan saat keadaan tidak sesuai harapan?
3. Apa langkah nyata yang bisa Anda lakukan untuk menumbuhkan hati yang selalu berterima kasih?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, terima kasih atas setiap hal yang Engkau berikan, baik yang besar maupun yang kecil. Ampunilah kami saat hati kami terbiasa dan lupa menghargai kebaikan-Mu. Ajarlah kami untuk selalu mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang Engkau kehendaki bagi kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 19-21; Lukas 7:31-50
JANGAN SIA-SIAKAN HIDUP
RHEMA HARI INI
Mazmur 103:15-16 Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Anne Frank, gadis kecil berusia 13 tahun, harus bersembunyi bersama keluarganya di loteng sempit Amsterdam untuk menghindari kekejaman Nazi. Dua tahun penuh mereka hidup dalam ketakutan dan kekurangan. Namun di tengah penderitaan itu, Anne menulis kalimat sederhana tapi menggugah: “Aku tidak memikirkan kesedihan, tetapi keindahan yang masih tersisa.”
Anne meninggal dunia pada usia 15 tahun, di sebuah kamp konsentrasi. Hidupnya singkat, tapi sikap hatinya meninggalkan jejak yang tak pudar. Catatan harian Anne diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul “The Diary of a Young Girl.” Ia mengajarkan kita bahwa bahkan dalam situasi tergelap sekalipun, selalu ada alasan untuk bersyukur.
Firman Tuhan mengingatkan bahwa hidup manusia hanyalah sementara, seperti bunga yang indah namun cepat layu. Karena itu, jangan sia-siakan waktu yang singkat ini dengan ratapan dan keluhan. Ratapan tidak memperbaiki keadaan, hanya mencuri sukacita dan mengaburkan keindahan yang masih Tuhan berikan hari ini. Ya, sukacita bukan sekadar perasaan, tetapi keputusan rohani. Saat kita memilih untuk bersyukur, kita sedang memperkuat jiwa dan membangun benteng rohani di tengah badai kehidupan.
Mari belajar seperti Anne yang masih bisa berkata, “Aku mau melihat keindahan yang masih tersisa,” di tengah kondisinya yang pasti sangat suram. Sebab Tuhan ingin kita mengisi hari-hari yang singkat ini dengan hal yang bermakna: bersyukur, mengasihi, dan menikmati setiap keindahan kecil yang Ia berikan. Saat kita memilih untuk bersyukur, kita sedang menghormati Sang Pencipta kehidupan yang memberi napas setiap hari. (KK)
RENUNGAN:
Hidup ini SINGKAT, jangan SIA-SIAKAN dengan RATAPAN!
APLIKASI
1. Apakah Anda menyadari bahwa hidup ini singkat dan berharga?
2. Keindahan atau berkat kecil apa yang bisa Anda syukuri hari ini?
3. Bagaimana Anda bisa menggunakan waktu yang terbatas ini untuk menyenangkan hati Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
Tuhan, ajar kami untuk menghargai setiap waktu yang Engkau beri. Jangan biarkan kami terjebak dalam ratapan, tetapi tolong kami hidup dengan penuh syukur dan tujuan. Pakailah hidup kami untuk hal-hal yang bernilai kekal. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 16-18; Lukas 7:1-30
ENGKAU BERHAK BAHAGIA
RHEMA HARI INI
Yohanes 15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
Fanny Crosby dilahirkan dengan fisik yang sempurna, tetapi kehilangan penglihatannya ketika masih bayi akibat kesalahan pengobatan. Dunia yang seharusnya penuh warna berubah menjadi gelap. Namun, Fanny kecil tidak memilih untuk tenggelam dalam kesedihan. Pada usia delapan tahun, ia berkata, “Betapa banyak rahmat yang saya nikmati yang tidak dinikmati orang lain. Menangis dan mengeluh karena buta? Saya tidak akan bisa berbuat demikian.” Hatinya dipenuhi dengan sukacita ilahi yang tidak tergantung pada keadaan. Fanny tumbuh menjadi penulis ribuan lagu pujian yang menguatkan iman banyak orang di seluruh dunia. Bahkan pada usia 92 tahun, ia masih berkata dengan senyum, “Jika ada orang yang lebih bahagia daripada saya, bawa orang itu kemari supaya saya bisa menyalaminya.”
Yesus berkata bahwa Ia ingin sukacita-Nya tinggal di dalam kita, dan sukacita kita menjadi penuh. Artinya, sukacita sejati bukan berasal dari keadaan atau keberhasilan, tetapi dari hubungan yang dekat dengan Tuhan. Ketika kita melekat pada-Nya, seperti ranting pada pokok anggur, sukacita itu akan mengalir terus, bahkan di tengah tekanan hidup. Dunia mungkin menawarkan hiburan yang sementara, tapi hanya Kristus yang memberi sukacita yang tidak tergoyahkan, bahkan di tengah air mata.
Pesan Tuhan jelas: sukacita bukan hasil dari keadaan yang sempurna, melainkan keputusan untuk tetap percaya dan hidup dalam janji Tuhan. Dunia boleh gelap, situasi boleh berat, tetapi kita punya Yesus yang lebih besar dari semua masalah itu. Sekalipun keuangan menipis, tubuh lemah, atau keadaan tampak menekan, sukacita Tuhan tetap menjadi milik kita. Karena sukacita itu bukan sekadar perasaan, melainkan warisan ilahi yang memberi kekuatan untuk bertahan dan melangkah dengan iman. (CG)
RENUNGAN:
Engkau BERHAK BAHAGIA, apapun situasimu sekarang!
APLIKASI
1. Hal apa yang selama ini membuat Anda sulit merasakan sukacita dari Tuhan?
2. Apa arti “sukacita yang penuh” bagi Anda pribadi?
3. Bagaimana Anda dapat menjaga hubungan dengan Yesus agar sukacita-Nya terus tinggal dalam hidup Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, kami bersyukur karena Engkau sumber sukacita sejati. Ajar kami untuk tetap bahagia dalam setiap keadaan dan tidak bergantung pada situasi. Penuhi hati kami dengan damai dan syukur setiap hari. Jadikanlah kami pembawa sukacita-Mu bagi orang lain di sekitar kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 13-15; Lukas 6:27-49
SUKACITA ITU PILIHAN
RHEMA HARI INI
Habakuk 3:17-18 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Suatu pagi, seorang ibu yang berjualan sayur keliling mendapati gerobaknya mogok di tengah jalan. Hujan turun deras, pembeli sepi, dan dagangannya mulai layu. Dalam hati, ia merasa lelah dan hampir menangis. Namun di tengah kesulitan itu, ia justru mulai bersenandung pelan, menyanyikan lagu rohani yang sering ia dengar di gereja. Beberapa orang yang lewat tersenyum mendengarnya. Meskipun hari itu penghasilannya nyaris tak ada, ia pulang dengan hati yang tenang, karena memilih bersyukur bahwa Tuhan masih memberi kekuatan dan hidup yang bisa dijalani esok hari.
Sikap ibu itu mengingatkan kita pada perkataan Nabi Habakuk. Ia menegaskan bahwa sekalipun pohon ara tidak berbunga, ladang tidak menghasilkan, dan kandang kosong, ia tetap akan bersorak-sorai di dalam Tuhan. Sukacita sejati bukan bergantung pada keadaan, melainkan lahir dari hati yang percaya kepada Allah yang setia.
Kita pun sering menghadapi hari-hari yang tidak ideal, pendapatan menurun, rencana gagal, kesehatan terganggu, atau hubungan yang tidak berjalan baik. Namun firman Tuhan mengingatkan bahwa sukacita adalah pilihan. Ketika kita memilih untuk bersukacita dalam Tuhan, kita sedang menolak tunduk pada keadaan, dan sebaliknya mempercayai bahwa Ia tetap memegang kendali. Oleh karena itu marilah kita terus belajar untuk bisa memilih bersukacita dalam Tuhan, sebab sukacita dari-Nya adalah kekuatan yang memampukan kita berdiri teguh di tengah berbagai tantangan hidup. (AO)
RENUNGAN:
SUKACITA itu PILIHAN, bukan kondisi.
APLIKASI
- Dalam situasi apa Anda paling sulit untuk tetap bersukacita?
- Apa yang biasanya menjadi sumber sukacita Anda selama ini, keadaan atau iman kepada Tuhan?
- Langkah nyata apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk memilih bersukacita meskipun keadaan belum berubah?
Categories
Latest Posts