KEMENANGAN KARENA TANGAN YANG TERLATIH
15 October 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Mazmur 18:33-35 Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata; yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit; yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga.
Dalam dunia kerja, kenaikan jenjang atau jabatan, akan disertai pula dengan bertambahnya tanggung jawab. Karena itulah, tidak mudah bagi seorang karyawan untuk dapat naik jabatan. Jam terbang dan kemahiran menjadi syarat utamanya. Karyawan yang selalu melatih dirinya dengan tekun dan konsisten akan lebih memiliki kesempatan untuk dipromosikan. Tuhan pun melatih kita melalui setiap kejadian dan persoalan yang kita alami. Kita dipersiapkan agar saat tiba waktunya kita diangkat, kita sudah memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.
Contohnya adalah perjalanan hidup Daud. Daud tidak langsung menjadi pahlawan yang sanggup mengalahkan Goliat. Sebelum peristiwa itu, Alkitab mencatat bahwa ketika ada singa atau beruang yang mencoba memangsa domba-domba yang ia gembalakan, Daud akan mengejar, menghajar, dan membebaskan domba-domba tersebut dari mulut binatang buas. Dari pengalaman itu, Tuhan melatih tangan Daud menjadi kuat dan mahir sehingga ia bisa mengalahkan Goliat.
Tuhan telah menyediakan kemenangan bagi kita semua, namun Firman Tuhan mengingatkan bahwa kita juga perlu melatih diri. Baik secara fisik, jiwa, maupun roh. Ketika kita bersedia merespons panggilan Tuhan dan terus bertumbuh, Dia akan membawa kita naik ke level yang lebih tinggi. Hingga pada waktunya, kita akan mengalami kemenangan demi kemenangan yang besar dalam hidup kita. (NFS)
RENUNGAN
TANGAN yang TERLATIH akan MEMBUAT kita MENGALAMI KEMENANGAN DEMI KEMENANGAN.
APLIKASI
1. Apa yang dimaksud dengan tangan yang terlatih?
2. Apa tujuan Tuhan melatih Anda?
3. Bagaimana Anda dapat melatih diri sehingga Anda mahir menghadapi setiap tantangan?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, beri kami hati yang mau terus dilatih, sehingga semakin hari kami semakin bertumbuh dan setiap rencana-Mu dalam hidup kami terjadi. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Ulangan 7-9; Markus 11:19-33
TANGAN YANG DIBERKATI
14 October 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Ulangan 28:8 Tuhan akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan , Allahmu.
Setiap orang yang bekerja atau yang memiliki usaha, selalu berharap bahwa apa yang ia kerjakan akan memberikan hasil yang baik, bahkan berlimpah. Akan tetapi realita tidaklah selalu sesuai dengan harapan. Ada saja hal yang membuat pekerjaan kita tidak berjalan baik dan usaha kita mengalami kegagalan. Pesan Tuhan hari ini menyatakan bahwa Tuhan akan memberkati orang yang mendengarkan dan melakukan Firman-Nya dengan setia.
Daud adalah salah satu tokoh Alkitab yang paling terkenal. Sepanjang hidupnya, ia menghadapi banyak tantangan dan kesulitan. Namun, perjalanan hidup Daud memberikan kita pelajaran berharga tentang iman, keberanian, kasih, dan kesetiaan kepada Tuhan. Meski di tengah segala kesulitan, Daud tidak pernah kehilangan iman dan kepercayaannya kepada Tuhan. Justru, ia semakin bergantung dan mengandalkan Tuhan. Itulah sebabnya Daud disebut sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan. Setiap peristiwa dalam hidupnya melatih tangan Daud untuk dipakai sesuai dengan perintah Tuhan. Karena itu, Tuhan memberkati Daud dan memberinya kemenangan demi kemenangan. Bahkan, Daud adalah raja yang tidak pernah kalah dalam peperangan.
Tangan yang diberkati bukanlah tangan yang selalu dimanjakan dan bebas dari persoalan. Justru, Tuhan memberkati tangan kita untuk menghadapi dan mengatasi setiap masalah dengan kemenangan. Mari kita terus belajar peka mendengar suara Tuhan dan dengan setia melakukan setiap perintah-Nya. Dengan demikian, usaha dan hasil tangan kita akan diberkati oleh Tuhan, sehingga dapat disimpan dan dinikmati pada waktunya. (AM)
RENUNGAN:
TANGAN YANG DIBERKATI adalah tangan yang BERKEMENANGAN
APLIKASI
1. Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan tangan yang diberkati?
2. Apa tujuan Tuhan memberkati tangan Anda?
3. Apa komitmen Anda kepada Tuhan yang telah memberkati tangan Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Terima kasih Tuhan, untuk tangan kami yang Kau berkati. Biarlah segala hasil usaha dan pekerjaan tangan kami, memuliakan nama-Mu dan menjadi berkat bagi sesama. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Ulangan 4-6; Markus 11:1-18
PERKATAAN YANG BENAR MEMBAWA BERKAT
06 October 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Efesus 6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil.
Siapa yang tidak mengenal Greysia Polii, atlet bulu tangkis yang berhasil mencetak sejarah di Olimpiade Tokyo 2020. Sejak kecil, Greysia telah menyukai bulu tangkis. Melihat bakat dan potensinya, sang ibu memutuskan untuk membawa Greysia pindah dari Manado ke Jakarta agar ia bisa mendapatkan pelatihan yang lebih profesional. Namun, di awal perjalanannya, Greysia justru merasa tidak percaya diri karena sering kalah dari lawan-lawannya. Ia bahkan sempat mengadu kepada ibunya dan meminta pulang karena merasa takut. Namun, sang ibu terus memberikan motivasi agar Greysia tidak menyerah. Sang ibu berkata, "Nggak ada jalan pulang. Kamu harus tetap bertahan, kamu harus berlatih lebih keras, lebih rajin, dan lebih benar!" Kalimat inilah yang membangkitkan semangat Greysia untuk melawan rasa takutnya dan terus berlatih. Seiring waktu, ia semakin mencintai olahraga bulu tangkis dan akhirnya berhasil mencetak sejarah sebagai peraih medali emas pertama bagi sektor ganda putri di Olimpiade.
Dari kisah Greysia Polii ini, kita dapat belajar bahwa perkataan yang benar memiliki kekuatan untuk menguatkan, membangkitkan, bahkan menginspirasi kehidupan seseorang. Greysia tidak akan menjadi atlet berprestasi seperti sekarang jika ibunya tidak memberikan kata-kata yang memotivasi dan menguatkan. Rhema hari ini juga menegaskan hal serupa. Rasul Paulus memohon kepada Tuhan agar diberikan perkataan yang benar, supaya ia dapat memberitakan Injil yang menguatkan orang lain.
Kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita. Ada banyak hal yang mungkin tidak mereka ceritakan. Namun, kita memiliki pilihan: apakah akan mengucapkan perkataan yang membangkitkan atau justru yang melemahkan. Oleh karena itu, mari kita terus belajar untuk berkata-kata dengan benar, agar perkataan kita bisa menjadi berkat—baik di dalam keluarga, pekerjaan, maupun pelayanan kita. (OSA)
RENUNGAN:
Jadilah orang yang menyebarkan perkataan yang MENGUATKAN, MEMBANGKITKAN dan MENGINSPIRASI.
APLIKASI
1. Jenis perkataan seperti apa yang sering Anda ucapkan?
2. Mengapa Anda perlu memiliki perkataan yang benar?
3. Apa yang Anda lakukan untuk menjaga perkataan Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa kami yang ada di Sorga, terima kasih untuk firman-Mu pada pagi hari ini. Ajar kami untuk bijak dalam berkata-kata, sehingga perkataan kami boleh menjadi kekuatan dan inspirasi bagi orang-orang di sekitar kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Bilangan 17-19: Markus 6:30-56
HIDUP DALAM IMAN
04 October 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Mazmur 31:14,15 Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, – ada kegentaran dari segala pihak! – mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku. Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: “Engkaulah Allahku!”
Iman merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan kekristenan. Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita juga harus memiliki iman kepada-Nya dan sungguh-sungguh menghidupinya. Memang tidak mudah jika hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, tetapi jika kita bersandar kepada Tuhan, kita pasti mampu hidup dalam iman.
Ketika kita memegang rhema Tuhan, kita akan melakukan segala sesuatu dengan keyakinan penuh bahwa Tuhan pasti menolong kita. Dalam menghadapi realita hidup yang terkadang sangat sulit, kita tetap memiliki penghiburan dan kekuatan di dalam Kristus. Seperti yang dialami Daud—meskipun banyak rancangan yang berusaha mencelakainya, Daud tetap menaruh kepercayaannya kepada Tuhan. Sebab bagi Daud, hanya Dialah Allah yang patut dipercaya.
Saat ini, jika kita juga sedang menghadapi kesulitan—entah itu dalam kondisi keuangan, sakit penyakit, atau pergumulan hidup lainnya— ambillah komitmen untuk tetap hidup dalam iman. Jangan goyah meskipun kita belum melihat apa-apa. Malah semakin tekunlah dalam doa dan teruslah berpegang pada rhema Tuhan. Saat kita berkomitmen, api kita akan terus berkobar, bahkan menyebar pada orang-orang di sekeliling kita, sehingga orang lain juga dapat mengalami mujizat dari Tuhan. (LEW)
RENUNGAN:
Berkomitmenlah untuk terus MEMEGANG RHEMA TUHAN, itulah HIDUP DALAM IMAN.
APLIKASI
1. Mengapa Anda harus memegang rhema Tuhan?
2. Bagaimana kehidupan iman Anda saat ini?
3. Apa komitmen Anda agar Anda bisa terus hidup dalam iman?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk hidup dalam iman. Sekalipun kami belum melihat, kami percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Bilangan 15-16; Markus 6:1-29
FOKUS PADA RHEMA TUHAN
04 October 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Markus 5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
Saat kita menghadapi masalah, nasihat siapakah yang akan kita dengarkan? Ayat rhema kita hari adalah perkataan Yesus kepada Yairus, seorang kepala rumah ibadat. Pria ini telah bersusah payah mencari Yesus dan mengundang-Nya untuk menyembuhkan anaknya yang sakit keras dan hampir mati. Sambil dalam perjalanan menuju rumah Yairus, seseorang memberitahukan kepadanya, bahwa putrinya telah meninggal dunia. Yairus pastilah merasa putus asa dan hatinya penuh dengan kesedihan yang tak terkira.
Ironisnya, di tengah kondisi tersebut, Yesus mengatakan kepada Yairus, “Jangan takut, percaya saja.” Percaya, itulah rhema yang Tuhan berikan pada Yairus. Kata "percaya" ini seringkali mudah untuk diucapkan tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Namun ketika Yairus memutuskan untuk memegang rhema itu kuat-kuat, keajaiban yang terjadi kemudian, saat Yesus tiba di rumah Yairus, adalah keajaiban yang melebihi batasan logika manusia. Dengan satu panggilan lembut, anak Yairus bangkit dari kematian.
Kejadian ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya kepercayaan dan iman yang tanpa batas. Ketika kehidupan melintasi batasan logika dan ilmu pengetahuan manusia, itulah saat keajaiban terjadi. Kita tidak perlu memahami sepenuhnya cara kerja Tuhan, tetapi kita hanya perlu tetap percaya, bahkan ketika segala sesuatu terlihat mustahil. Saat kita tetap fokus pada rhema Tuhan, api kita akan terus menyala dan mendatangkan mujizat bagi kita yang percaya.
RENUNGAN:
Ada MUJIZAT yang bisa kita alami, kalau kita tidak menghiraukan perkataan orang lain, dan hanya FOKUS PADA RHEMA Tuhan.
APLIKASI
1. Rhema apakah yang Tuhan berikan kepada Anda?
2. Apa yang Anda rasakan ketika rhema berlawanan dengan perkataan orang lain? Mana yang lebih Anda hiraukan?
3. Mujizat apa yang pernah Anda alami ketika Anda hanya fokus pada rhema Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami mengucap syukur atas rhema yang Kau berikan kepada kami. Kami mau berfokus hanya pada rhema-Mu. Tutuplah telinga kami dari perkataan orang lain dan biarlah api kami tetap menyala sampai mujizat Kau nyatakan dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Imamat 25; Markus 1:23-45
BIJAK DALAM PERKATAAN
03 October 2024
Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI
Efesus 4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Perkataan memiliki kuasa yang besar, baik untuk membangun maupun meruntuhkan. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menggunakan perkataan kita dengan bijaksana. Firman Tuhan mengingatkan untuk tidak membiarkan perkataan yang kotor keluar dari mulut kita, melainkan hanya perkataan yang baik dan membangun. Kata-kata yang mencerminkan kasih Kristus akan membawa damai sejahtera kepada orang lain.
Ketika kita tidak berhati-hati dengan perkataan, kita dapat dengan mudah melukai hati orang lain. Setiap kata yang diucapkan memiliki dampak, jangan sampai perkataan kita justru memadamkan api orang lain. Perkataan yang bijaksana adalah buah dari hati yang dipenuhi kasih Tuhan. Ketika kita mengizinkan Roh Kudus membimbing lidah kita, kata-kata kita akan menjadi alat untuk membawa kehidupan dan mengobarkan semangat yang telah padam.
Mari kita terus belajar untuk berkata-kata dengan bijak. Hiburlah mereka yang sedang berduka, berikan pengharapan bagi yang putus asa, pujian dan dukungan kepada mereka yang telah berusaha dan melakukan apa yang benar. Jika ada ungkapan yang mengatakan bahwa “Lidahmu adalah gambaran bagaimana hatimu,” maka biarlah api yang ada di hati kita menyebar dan menyalakan api orang-orang yang kita temui melalui perkataan kita.
RENUNGAN:
Jadilah BIJAKSANA dalam menggunakan PERKATAAN kita.
APLIKASI
1. Menurut Anda, seperti apakah perkataan yang digunakan secara bijak?
2. Seberapa besar dampak perkataan yang diucapkan bagi Anda?
3. Apakah ada perkataan tidak bijak yang perlu Anda koreksi? Apa komitmen Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Ya Bapa, terima kasih untuk Firman-Mu. Tuntun lidah bibir kami dalam berkata-kata. Biarlah hanya ucapan yang bijak yang keluar dari mulut kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Bilangan 9-11; Markus 5:1-20