DAMPAK DARI HUTANG

04 March 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Roma 13:8a Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Hutang sering kali dianggap sebagai jalan keluar dari kesulitan keuangan. Namun, tanpa disadari, hutang bisa menjadi beban yang semakin berat dan merampas ketenangan hidup. Sama seperti kebiasaan tidak sehat—seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, atau sering begadang—hutang mungkin terasa tidak berbahaya pada awalnya. Tetapi seiring waktu, dampaknya bisa melemahkan, membuat seseorang terjebak dalam kekhawatiran dan kehilangan damai sejahtera. Kisah janda nabi di kitab 2 Raja 4:1 menunjukkan bagaimana bahayanya berhutang. Seperti kita tahu, bahkan seorang nabi Tuhan pun tidak kebal terhadap bahaya hutang. Dikatakan para penagih hutang sudah datang untuk mengambil anak-anaknya karena suaminya sudah meninggal dan gagal melunasi hutangnya. Bisa saja hutang menjadi solusi jangka pendek untuk persoalan yang sedang kita hadapi sekarang namun kita lihat kisah diatas dampaknya dapat mengancam di kemudian hari terhadap orang-orang yang kita kasihi seperti istri dan anak cucu kita. Firman Tuhan dengan tegas mengingatkan kita untuk menjauhi segala bentuk hutang yang tidak perlu. Sebaliknya, kita diajak untuk mengandalkan Tuhan dalam menghadapi setiap pergumulan hidup. Jika kita berserah kepada-Nya dan meminta hikmat-Nya, maka Dia akan memberikan jalan keluar yang terbaik—rancangan penuh damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan. (NFS) RENUNGAN: Hutang yang tidak terkendali bukan hanya MENGURAS HARTA, tetapi juga MENCURI DAMAI SEJAHTERA dan kebahagiaan keluarga. APLIKASI 1. Apa saja dampak dari hutang yang tidak terkendali? 2. Bagaimana cara Anda mengelola keuangan agar tidak terjerat hutang yang tidak terkendali? 3. Bagaimana Anda dapat mengandalkan Tuhan dalam mengatasi masalah keuangan dan memperoleh damai sejahtera? DOA UNTUK HARI INI “Bapa yang penuh kasih, ajarilah kami untuk mengelola keuangan dengan bijak agar tidak terjerat hutang yang merampas damai sejahtera. Berikanlah hikmat dan disiplin dalam setiap keputusan finansial, serta cukupkanlah kebutuhan kami sesuai dengan kehendak-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 66-67; Roma 7

Baca Artikel  

HIDUP MERDEKA DARI HUTANG

03 March 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 22:7b Yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi. Di era modern ini, hutang menjadi semakin mudah dan lumrah. Berbagai platform digital menawarkan kemudahan kredit instan, cicilan tanpa kartu kredit, hingga fitur paylater yang memungkinkan kita membeli barang tanpa membayar di awal. Tanpa disadari, banyak orang terjerat dalam hutang bukan karena kebutuhan mendesak, melainkan karena gaya hidup konsumtif yang tidak terkendali. Namun, firman Tuhan dalam Amsal 22:7b mengingatkan bahwa hutang bukan sekadar kewajiban finansial, melainkan bentuk perbudakan. Saat kita berhutang, kita kehilangan sebagian kebebasan. Keputusan keuangan kita tidak lagi sepenuhnya milik kita, melainkan dikendalikan oleh pihak yang memberi pinjaman. Tekanan membayar cicilan bisa membuat seseorang stres, bekerja tanpa sukacita, bahkan mengorbankan nilai-nilai hidup demi mengejar kewajiban finansial. Sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk hidup merdeka, bukan hanya secara rohani, tetapi juga dalam aspek finansial. Tuhan ingin kita menjadi kepala, bukan ekor—menjadi saluran berkat, bukan justru terhimpit beban hutang. Karena itu, bijaklah dalam mengelola keuangan agar kita tidak jatuh dalam jerat perbudakan di era modern ini. (AM). RENUNGAN: Hutang adalah bentuk PERBUDAKAN di era modern. Kita dipanggil untuk hidup MERDEKA, bukan hanya secara ROHANI, tetapi juga secara FINANSIAL. APLIKASI 1. Apakah selama ini Anda memiliki kebiasaan berhutang yang tidak perlu? Bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan Anda? 2. Dalam aspek apa Anda perlu lebih bijak dalam mengelola keuangan agar tidak terjebak dalam perbudakan hutang? 3. Langkah konkret apa yang bisa Anda ambil mulai hari ini untuk hidup lebih merdeka secara finansial sesuai dengan kehendak Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Ya Tuhan, terima kasih untuk Firman-Mu yang mengingatkan kami untuk hidup merdeka, bukan hanya secara rohani, tetapi juga dalam hal keuangan. Tolong kami agar bijak dalam mengelola berkat yang Engkau berikan, tidak terjebak dalam hutang yang mengikat, dan dapat menjadi saluran berkat bagi orang lain. Berikan kami hikmat dan disiplin untuk mengatur keuangan dengan benar. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin." BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 63-65; Roma 6

Baca Artikel  

MENJADI SALURAN BERKAT

02 March 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 2 Korintus 3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. Ayu, seorang pelayan Tuhan di Gereja Keluarga Allah Jogja, mengalami situasi di mana sebuah kesepakatan bisnisnya batal. Di tengah kekecewaan tersebut, Tuhan memintanya untuk menaikkan persepuluhannya menjadi dua kali lipat. Secara manusia, hal ini tampak aneh—mengalami kegagalan bisnis namun diminta untuk memberikan lebih banyak. Namun, Ayu memilih untuk taat dan menanggalkan kebimbangannya. Setelah mengambil langkah iman tersebut, Ayu mulai melihat berkat dan mujizat dalam hidupnya. Bisnis network marketing yang baru saja ia tekuni mengalami lonjakan pesanan yang signifikan. Tidak hanya itu, Ayu juga mendapatkan kesempatan menjadi mentor di sebuah kampus dengan honor yang cukup besar, setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) untuk satu kali pertemuan. Kesaksian Ayu menunjukkan bahwa ketaatan dalam memberikan persepuluhan dapat membuka pintu berkat dari Tuhan. Selain itu, melalui berkat yang diterimanya, Ayu memiliki kesempatan untuk menjadi mentor dan berbagi pengalaman imannya, sehingga orang lain dapat mengenal Tuhan melalui hidupnya. Ketika kita menjadi pelaku firman, Tuhan tidak hanya membuka tangan-Nya untuk memberkati kita lebih dari yang kita pikirkan, tetapi juga menjadikan kita saluran berkat bagi dunia di sekitar kita. Mungkin kita pernah merasa ragu untuk memberi, terutama di saat kondisi keuangan sedang sulit. Namun, percayalah, Tuhan selalu setia pada janji-Nya. Mari, jangan takut untuk setia dalam persepuluhan, karena di balik ketaatan itu, ada rencana Tuhan yang lebih besar—bukan hanya bagi hidup kita, tetapi juga bagi banyak orang untuk mengenal Tuhan. (OSA) RENUNGAN: Setia dalam PERSEPULUHAN bukan hanya membuka pintu berkat pribadi, tetapi juga MEMBUKA PINTU ORANG LAIN untuk MENGENAL TUHAN. APLIKASI 1. Apa yang Anda lakukan ketika menerima berkat dari Tuhan? 2. Apa yang Anda rasakan dan alami ketika Anda setia dalam persepuluhan? 3. Bagaimana cara Anda agar melalui berkat yang Anda terima, orang lain dapat mengenal Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, terima kasih untuk setiap berkat yang telah kami terima. Kami mau taat pada firman-Mu. Kami mau menunjukkan rasa hormat kami kepada-Mu. Pakai kami untuk menjadi saluran berkat untuk orang-orang di sekitar kami, sehingga mereka boleh mengenal Engkau melalui hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 60-62; Roma 5

Baca Artikel  

PERSEPULUHAN ADALAH MENABUR BENIH

01 March 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 2 Korintus 9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; Memberikan persepuluhan ibarat seorang petani yang menabur benih di ladang. Ia tidak langsung melihat hasilnya, tetapi ia percaya bahwa dengan tanah yang subur, air yang cukup, dan perawatan yang tekun, benih itu akan bertumbuh dan menghasilkan panen berlimpah. Demikian pula dengan persepuluhan—ini bukan tentang memberi untuk segera mendapatkan balasan, melainkan tentang menanam ketaatan dan kepercayaan kepada Tuhan. Hasilnya mungkin tidak selalu berupa materi, tetapi bisa dalam bentuk damai sejahtera, perlindungan, atau berkat yang tak terduga dalam kehidupan. Sebaliknya, jika seseorang memberi persepuluhan dengan maksud "membeli" Tuhan, itu seperti petani yang mengharapkan tanamannya tumbuh seketika tanpa melalui proses alami. Ia bisa saja kecewa jika tidak melihat hasilnya segera dan mulai mempertanyakan janji Tuhan. Padahal, persepuluhan adalah ungkapan iman dan rasa syukur, bukan transaksi dagang dengan Tuhan. Ketika dilakukan dengan hati yang tulus, memberi bukanlah beban, melainkan sukacita karena percaya bahwa Tuhan selalu mencukupi kebutuhan umat-Nya dengan cara yang terbaik. Seberapa pun hasil yang kita peroleh, marilah kita setia dalam mengembalikan persepuluhan. Bukan dengan paksaan atau rasa terpaksa, tetapi dengan kesungguhan hati, karena persepuluhan adalah hak Tuhan. Ia berjanji bahwa Dialah yang akan menyediakan benih, melipatgandakannya, dan menumbuhkan buahnya dalam hidup kita. Oleh karena itu, janganlah hitung-hitungan dengan Tuhan ketika memberikan persepuluhan. Tetaplah setia, maka Tuhan akan membuka langit dan mencurahkan berkat yang tak terhingga bagi kita. (LEW) RENUNGAN: Mengembalikan PERSEPULUHAN adalah seperti MENABUR BENIH, bukan “membeli” Tuhan. APLIKASI 1. Apakah Anda sudah mengembalikan persepuluhan? Jika belum, mengapa? 2. Bagaimana sikap hati Anda ketika mengembalikan persepuluhan? 3. Mengapa Anda tidak boleh menganggap persepuluhan sebagai transaksi jual beli dengan Tuhan? DOA UNTUK HARI INI Tuhan Yesus, ampunilah kami jika kami belum taat dalam mengembalikan persepuluhan. Hari ini, kami mau berkomitmen untuk mengembalikan persepuluhan kepada-Mu. Kami percaya hati-MU akan disukakan melalui ketaatan kami. Terimakasih Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin. BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 57-59; Roma 4

Baca Artikel  

MEMULIAKAN TUHAN DENGAN HARTA KITA

28 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 3:9-10a Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah. Memberi kepada Tuhan bukanlah sekadar kewajiban, tetapi sebuah kehormatan dan wujud iman kita kepada-Nya. Dalam Alkitab, kita melihat banyak tokoh yang hidup dalam prinsip memberi, salah satunya adalah Abraham. Setelah menang dalam pertempuran, ia memberikan persepuluhan kepada Melkisedek, imam Allah yang Mahatinggi (Kejadian 14:18-20). Abraham tidak memberi karena terpaksa, tetapi sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan bahwa segala yang dimilikinya berasal dari Tuhan. Prinsip ini juga dihidupi oleh Rick Warren, penulis The Purpose Driven Life. Setelah bukunya menjadi bestseller dunia, ia tidak menumpuk kekayaannya sendiri, tetapi justru memilih untuk memberi 90% dari penghasilannya kepada Tuhan dan hanya hidup dari 10%. Ia percaya bahwa Tuhan memberkatinya bukan untuk ditimbun, tetapi untuk menjadi berkat bagi orang lain. Lebih dari sekadar soal uang, memberi adalah cerminan dari hati yang tunduk dan percaya kepada Tuhan. Sering kali kita cenderung merasa takut kekurangan ketika diminta untuk memberi kepada Tuhan. Kita berpikir bahwa jika kita memberi, kita akan kehilangan sesuatu. Namun, firman Tuhan justru mengajarkan sebaliknya. Amsal 3:9-10 dengan jelas menyatakan bahwa ketika kita memuliakan Tuhan dengan harta kita dan memberikan hasil pertama dari segala penghasilan kita, maka lumbung-lumbung kita akan diisi penuh. Tuhan tidak pernah berhutang kepada manusia. Ketika kita memberi dengan hati yang rela dan penuh iman, Tuhan sendiri yang akan mencukupi segala kebutuhan kita dengan cara-Nya yang ajaib. (BDL) RENUNGAN Persepuluhan bukan tentang uang, melainkan tentang HATI YANG TUNDUK dan PERCAYA kepada Tuhan. APLIKASI 1. Bagaimana sikap hati Anda selama ini dalam memberi kepada Tuhan? 2. Dalam hal apa saja Anda bisa lebih mengandalkan Tuhan daripada mengandalkan kekayaan atau penghasilan Anda? 3. Apa tindakan Anda sebagai wujud nyata hati yang tunduk dan percaya kepada Tuhan? DOA UNTUK HARI INI Tuhan, terima kasih atas setiap berkat yang telah Engkau limpahkan dalam hidup kami. Beri kami hati yang taat dan rela memberi. Bukan karena kewajiban, tetapi sebagai ungkapan syukur, kasih dan iman kami kepada-Mu. Kami percaya ketika kami memberi, kami tidak akan kekurangan, tetapi justru mengalami pemeliharaan-Mu yang ajaib. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin. BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 54-56; Roma 3

Baca Artikel  

MEMBUKA LANGIT YANG TERTUTUP

27 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI. Ulangan 28:12-13 TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman. TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia Oral Roberts, seorang penginjil Kristen, dikenal karena ajarannya tentang persepuluhan. Ia meyakini bahwa persepuluhan adalah kunci pembuka pintu berkat. Lahir dalam keluarga miskin, Roberts memulai pelayanannya pada 1935 dan mendirikan Gereja Evangelis Oral Roberts pada 1947. Dalam bukunya, The Miracle of Seed Faith, ia mengajarkan bahwa memberi persepuluhan adalah tindakan iman yang mendatangkan berkat. Roberts tidak hanya mengajarkan, tetapi juga menjalankan prinsip ini dengan setia. Ia mendirikan berbagai program amal, termasuk bantuan bagi korban bencana, Rumah Sakit Oral Roberts untuk kaum miskin, serta Oral Roberts University, yang menjadi salah satu universitas Kristen terbesar di AS dan berkat bagi banyak orang, termasuk di Indonesia. Banyak orang salah paham tentang persepuluhan, menganggapnya beban, padahal itu adalah berkat. Hari ini, kita harus berani mengubah pemahaman kita. Tuhan tidak membutuhkan persepuluhan kita, tetapi kita yang membutuhkannya. Ketika kita mempersembahkan dengan kerelaan, langit akan terbuka, berkat mengalir, dan hidup kita berubah selamanya. (CG) RENUNGAN: PERSEPULUHAN adalah KUNCI untuk MEMBUKA LANGIT yang TERTUTUP. APLIKASI: 1. Apakah Anda sudah setia dalam memberikan persepuluhan sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan? Bagaimana pandangan Anda tentang persepuluhan selama ini—sebagai beban atau berkat? 2. Bagaimana Anda melihat dampak dari persepuluhan dalam hidup Anda, baik secara rohani maupun jasmani? 3. Apa yang menghalangi Anda untuk memberikan persepuluhan dengan sukacita dan iman penuh kepada Tuhan? DOA UNTUK HARI INI Tuhan, ajar kami untuk melihat persepuluhan sebagai kunci berkat dan bukti iman kami kepada-Mu. Beri kami hati yang rela memberi, bukan karena terpaksa, tetapi karena kasih dan kepercayaan kami kepada-Mu. Kami percaya bahwa persepuluhan adalah kunci untuk membuka langit yang tertutup, dan hidup dalam berkat-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin. BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 51-53; Roma 2

Baca Artikel