KUASAI HATI JAGA ANUGERAH

11 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 25:28 “Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.” Hati adalah pusat kehidupan manusia. Dari sanalah muncul niat, motivasi, dan keputusan. Tetapi apa yang terjadi ketika hati tidak mampu dikendalikan? Firman hari ini menegaskan: kehilangan pengendalian diri sama seperti kota tanpa tembok, rapuh dan mudah diserang. Orang yang mampu menguasai diri tidak mudah dikuasai oleh amarah, hawa nafsu, iri hati, atau kepahitan. Sebaliknya, ketika seseorang gagal menahan diri, baik dalam emosi, perkataan, maupun tindakan, ia bisa kehilangan berkat, kepercayaan, bahkan kesempatan yang telah Tuhan sediakan. Contoh nyata tentang pentingnya penguasaan diri dapat kita temukan dalam kisah Saul dan Daud. Saul dan Daud sama-sama dipilih dan diurapi Tuhan melalui nabi Samuel. Namun akhir hidup mereka sangat berbeda. Ketika ketakutan menguasai Saul, ia tidak sabar menunggu Samuel dan mempersembahkan korban sendiri. Tindakannya itu membuat Saul kehilangan kepercayaan Tuhan dan kehormatan sebagai raja. Sebaliknya, Daud justru menahan diri ketika memiliki kesempatan membunuh Saul di gua En-Gedi dan padang Zif. Ia memilih menghormati orang yang diurapi Tuhan, sekalipun sedang dikejar untuk dibunuh. Karena penguasaan diri itu, Daud dihormati rakyatnya dan menjadi raja yang berkenan di hati Tuhan. Kemampuan menahan diri bukanlah hasil kekuatan manusia, melainkan tanda bahwa hati kita dijaga oleh Tuhan. Ketika kita mampu menguasai diri, kita sedang membangun tembok perlindungan di sekitar hati kita, seperti kota yang berdiri kokoh. Itulah hidup yang kuat di dalam Tuhan, hidup yang tidak mudah dirobohkan oleh emosi atau tekanan. Sebab orang yang mampu menguasai diri tidak akan menjadi “kota yang roboh temboknya,” melainkan benteng yang dijaga oleh damai dan kasih Tuhan. (BS) RENUNGAN: Anugerah hilang ketika GAGAL MENAHAN DIRI, kehormatan datang ketika BERHASIL MENGUASAI HATI. APLIKASI 1. Bagaimana perjuangan Anda dalam menguasai diri sendiri? 2. Dalam hal apa Anda paling sering kehilangan pengendalian diri? 3. Langkah apa yang bisa Anda ambil agar lebih peka pada suara Roh Kudus sebelum bereaksi? DOA UNTUK HARI INI “Bapa kami bersyukur atas rhema hari ini. Ajarlah kami menguasai hati dan keinginan kami agar selalu tunduk pada firman-Mu. Biarlah Roh Kudus memimpin setiap langkah kami, sehingga kami dapat memuliakan-Mu dan mengalami anugerah serta kehormatan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin “ BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Samuel 22-24; Lukas 12:1-31

Baca Artikel  

MENGUASAI DIRI SENDIRI

10 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 16:32 “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota.” Beberapa tahun lalu, Rina bekerja di sebuah perusahaan dengan tekanan tinggi. Setiap hari ia harus berhadapan dengan rekan kerja yang beragam, ada yang menyenangkan, ada juga yang sulit diajak bekerja sama. Suatu hari, seorang rekan menuduh Rina melakukan kesalahan yang bukan tanggung jawabnya. Di depan banyak orang, ia berbicara dengan nada tinggi dan menyinggung harga diri Rina. Hati Rina panas, ia ingin segera membalas dan membela diri. Namun di tengah amarah yang membara, tiba-tiba terlintas satu ayat: “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota.” — Amsal 16:32 Ayat itu seperti menegur dan menenangkan hatinya. Rina memilih diam dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Malam harinya, ia berdoa memohon agar hatinya tetap tenang dan bijak. Beberapa hari kemudian, kebenaran terungkap, rekan kerjanya mengakui kesalahan dan meminta maaf. Saat itulah Rina sadar, kemenangan sejati bukan ketika ia berhasil membuktikan diri, tetapi ketika ia berhasil menaklukkan amarahnya sendiri. Menjadi kuat bukan berarti mampu mengendalikan orang lain, melainkan mampu mengendalikan diri sendiri. Tuhan ingin kita menjadi pribadi yang tenang, sabar, dan penuh kasih di tengah tekanan. Itulah kekuatan sejati yang memuliakan-Nya. Sebab ketika kita mampu menahan diri di saat marah, kita sedang memberi ruang bagi Roh Kudus untuk bekerja membentuk karakter Kristus di dalam kita. Di sanalah kita menemukan kedamaian yang tidak bergantung pada situasi, melainkan bersumber dari hati yang dikuasai oleh Tuhan. (AM) RENUNGAN: Orang yang kuat bukan yang bisa MENGUASAI ORANG LAIN, melainkan yang mampu MENGUASAI DIRINYA SENDIRI. APLIKASI 1. Kapan terakhir kali Anda kehilangan kendali atas emosi atau perkataan Anda? Apa dampaknya bagi diri Anda dan orang lain? 2. Apa yang biasanya membuat Anda sulit menguasai diri? 3. Langkah apa yang bisa Anda ambil agar lebih sabar dan bijak menghadapi tekanan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, tolong kami belajar sabar dan tidak dikuasai oleh emosi. Jadikan hati kami tenang, supaya setiap tindakan kami memuliakan-Mu dan membawa damai bagi sekeliling kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Samuel 19-21; Lukas 11:29-54

Baca Artikel  

KEMENANGAN SEJATI BERSAMA KRISTUS

09 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Galatia 2:20a namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Sejak kecil, Mira punya impian besar: memiliki karier yang stabil, dihargai, dan bisa membuat orang tuanya bangga. Ia berusaha keras, berdoa setiap hari, dan menaruh seluruh harapannya pada cita-cita itu. Namun tahun demi tahun berlalu, hasilnya tidak seperti yang ia bayangkan. Lamaran kerjanya ditolak, rencananya gagal, dan harapannya mulai pudar. Dalam kelelahan dan tangis, Mira akhirnya berdoa, “Tuhan, kalau ini bukan jalan-Mu, aku serahkan semuanya. Jadilah kehendak-Mu, bukan kehendakku.” Sejak saat itu, hatinya berubah. Ia belum tahu bagaimana masa depannya, tetapi ada damai sejahtera yang baru. Mira belajar bahwa kemenangan sejati bukan ketika semua berjalan sesuai rencana kita, tetapi ketika kita rela menyerahkan rencana itu kepada Tuhan. Hidup yang sejati adalah ketika Kristus hidup di dalam kita. Itu berarti kita tidak lagi memaksakan kehendak sendiri, melainkan membiarkan Tuhan berdaulat atas pikiran, perasaan, dan langkah kita. Mungkin saat ini kita tidak mengerti apa maksud Tuhan atas setiap hal yang terjadi. Kadang Tuhan menutup pintu bukan karena Ia menolak kita, tetapi karena Ia menyiapkan arah yang lebih baik. Ketika ego dan rencana pribadi kita ditaklukkan, kasih dan kuasa Kristus mulai nyata. Dan di sanalah kita menemukan kemenangan yang sesungguhnya, hidup yang dipimpin, dijaga, dan dikuatkan oleh Kristus sendiri. Jadi, saat jalan hidupmu terasa buntu atau rencanamu berantakan, jangan cepat putus asa. Mungkin Tuhan sedang “membentuk ulang” seperti tukang periuk membentuk bejana; bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk menyempurnakan. Serahkanlah hatimu sepenuhnya di tangan-Nya. Biarkan Tuhan yang menulis ulang kisahmu, karena rancangan-Nya selalu lebih tinggi dan lebih baik dari rencanamu sendiri. Tetaplah setia, percaya, dan lembut di hadapan-Nya. Sebab ketika hidupmu berada di tangan Sang Pencipta, hasil akhirnya pasti indah dan penuh damai. (OSA) RENUNGAN: KEMENANGAN SEJATI adalah ketika KRISTUS HIDUP di dalam dirimu. APLIKASI 1. Apakah selama ini Anda sudah berjalan sesuai rencana Tuhan? Mengapa? 2. Apa yang Anda pelajari ketika rencana Anda tidak berjalan seperti yang diharapkan? 3. Apa yang Anda lakukan untuk mengalahkan diri Anda sendiri dan hidup dipimpin Kristus? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, terima kasih atas setiap hal yang Kau izinkan terjadi atas hidup kami. Kami mau Engkau sendiri yang hidup dalam kami, memimpin, dan menuntun langkah kami. Ajar kami untuk hidup seturut dengan kehendak-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Samuel 17-18; Lukas 11:1-28

Baca Artikel  

DITINGGIKAN KARENA MELAYANI

08 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Matius 20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Seorang pengusaha sukses memutuskan untuk melayani di gereja setelah bertahun-tahun hanya menjadi penonton. Awalnya ia merasa canggung membersihkan kursi dan menata ruangan. Namun seiring waktu, ia menemukan sukacita luar biasa ketika melihat orang lain diberkati melalui hal-hal kecil yang ia lakukan. Dari pengalaman itu, ia belajar bahwa kebesaran sejati bukan terletak pada jabatan, tetapi pada kerendahan hati untuk melayani. Tuhan Yesus menjadi teladan sempurna dalam pelayanan. Ia adalah Tuhan, tetapi datang ke dunia bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya bagi banyak orang. Dunia sering menilai “orang besar” dari berapa banyak yang melayaninya. Tetapi Yesus menunjukkan bahwa kemuliaan sejati justru lahir dari hati yang mau merendah dan melayani. Hari ini, mungkin kita merasa pelayanan kita tampak kecil dan tidak diperhatikan, tetapi Tuhan tidak pernah melewatkan kesetiaan kita. Setiap doa, perhatian, dan bantuan kecil yang kita lakukan, Ia lihat dan hargai. Saat kita melayani dengan tulus, kita sedang menyalibkan ego dan membiarkan karakter Kristus bertumbuh dalam diri kita. Pada waktunya, Tuhan sendiri yang akan meninggikan kita. (LEW) RENUNGAN: Dalam MELAYANI, Tuhan MENINGGIKANMU. APLIKASI 1. Dalam hal apa Anda masih lebih suka dilayani daripada melayani? 2. Bagaimana Anda bisa meneladani kerendahan hati Yesus dalam kehidupan dan pelayanan Anda sehari-hari? 3. Apa langkah nyata yang akan Anda lakukan untuk melayani dengan tulus meskipun mungkin tidak ada yang melihat atau memuji Anda? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memberi teladan melayani dengan kerendahan hati. Ajarilah kami untuk tidak mencari penghargaan manusia, tetapi melayani dengan kasih dan kesetiaan kepada-Mu. Biarlah dalam setiap pelayanan kami, Engkau yang semakin dimuliakan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Samuel 15-16; Lukas 10:25-42

Baca Artikel  

YESUS DITINGGIKAN MELEBIHI SIAPAPUN

07 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yohanes 3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Aung San Suu Kyi lahir di Myanmar, dari keluarga pejuang kemerdekaan. Ia hidup nyaman di luar negeri, menikah, dan memiliki kehidupan mapan. Namun ketika bangsanya tertindas, ia memilih kembali untuk memperjuangkan kebebasan rakyatnya. Keputusan itu membuatnya kehilangan hampir segalanya, kebebasan, keluarga, dan kenyamanan hidup. Selama bertahun-tahun ia hidup dalam tahanan rumah, tetapi tetap berbicara tentang kasih dan pengampunan. Ia tidak mencari nama besar, bahkan berkata, “Kemenangan ini bukan milikku, melainkan milik rakyat Myanmar.” Sikapnya yang tenang dan rendah hati menunjukkan kekuatan sejati. Kerendahan hati bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti kekuatan kasih. Dunia sering mengajarkan kita untuk meninggikan diri, mencari pengakuan, dan membalas saat disakiti. Namun Yesus mengajarkan sebaliknya; untuk merendahkan diri dan membiarkan Tuhan yang dimuliakan. Seperti Yohanes Pembaptis yang berkata, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil,” demikian pula kita dipanggil untuk menempatkan Kristus di atas segala hal. Setiap kali kita memilih diam saat bisa membalas, melayani saat bisa duduk nyaman, atau mengutamakan orang lain di atas diri sendiri, kita sedang menyalibkan ego dan membiarkan Yesus makin nyata dalam hidup kita. RENUNGAN: YESUS harus semakin DITINGGIKAN melebihi diri kita sendiri APLIKASI 1. Dalam hal apa ego Anda masih sering muncul dan sulit dikendalikan? 2. Apakah Anda masih mau melayani, ketika tidak ada yang memperhatikan atau menghargai pelayanan Anda? Apa alasan Anda? 3. Dalam hal apa Anda bisa menunjukkan kerendahan hati, agar orang lain melihat Yesus melalui hidup Anda? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, ajar kami untuk menaklukkan ego di hadapanMu. Ketika kami ingin membela diri, ingatkan kami untuk diam dan percaya kepadaMu. Ketika kami mendapat pujian, ajar kami untuk mengembalikannya kepadaMu. Jadikan hidup kami cermin kerendahan hati Kristus, yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Samuel 13-14; Lukas 10:1-24

Baca Artikel  

HATI YANG MAU BERUBAH

06 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI. Mazmur 51:12 Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Jacinda Ardern menjadi salah satu sosok pemimpin yang menginspirasi dunia. Pada tahun 2017, di usia 37 tahun, ia terpilih sebagai Perdana Menteri Selandia Baru, sekaligus menjadi salah satu pemimpin perempuan termuda di dunia. Jacinda dikenal karena pendekatan yang lembut namun tegas. Ia menempatkan empati sebagai prinsip utama dalam memimpin. Di masa sulit pandemi Covid-19, Selandia Baru menjadi salah satu negara yang paling berhasil menekan jumlah korban jiwa. Namun di puncak keberhasilannya, Jacinda Ardern membuat keputusan mengejutkan. Pada Januari 2023, ia mengundurkan diri dari jabatannya dan menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali. Dalam pidatonya, ia dengan jujur berkata bahwa dirinya sudah tidak memiliki cukup energi untuk memimpin dengan sepenuh hati. Keputusan itu bukan karena kegagalan, melainkan karena kerendahan hati untuk mengakui batas diri dan kejujuran untuk tidak memaksakan peran yang sudah tak sanggup dijalani. Ia menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati bukan tentang ambisi mempertahankan posisi, tetapi tentang hati yang bersedia berubah dan tahu kapan harus berhenti demi kebaikan bersama. Mazmur 51:12 adalah doa Daud ketika menyadari dosanya dan memohon agar Tuhan memperbaharui batinnya. Daud sadar bahwa perubahan sejati hanya mungkin terjadi bila hati dibersihkan dan roh diperbarui oleh Tuhan. Demikian pula dengan kita. Sering kali ego membuat kita sulit melepaskan sesuatu, entah jabatan, gengsi, atau keinginan untuk selalu benar. Namun, ego hanya dapat ditaklukkan oleh hati yang mau berubah. Ketika kita membuka hati untuk diperbaharui, Tuhan menanamkan roh yang teguh di dalam diri kita: roh yang lembut, bijak, dan mau belajar. Dari sanalah lahir kekuatan sejati, bukan untuk memerintah, tetapi untuk melayani dengan kasih. (CG) RENUNGAN: EGO hanya dapat DITAKLUKKAN oleh hati yang mau BERUBAH. APLIKASI 1. Dalam hal apa Anda merasa sulit melepaskan kendali atau mengakui batas diri? 2. Mengapa kejujuran terhadap diri sendiri penting bagi perubahan rohani? 3. Langkah apa yang bisa Anda lakukan agar hati Anda selalu lembut dan siap diperbarui oleh Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, sucikanlah hati kami dan perbaharuilah batin kami dengan roh yang teguh. Ajarlah kami untuk tidak dikuasai ego, tetapi memiliki kerendahan hati untuk berubah dan mengikuti kehendak-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin. BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Samuel 10-12; Lukas 9:37-62

Baca Artikel