MENABUR DENGAN SUKACITA [RAKA JOYFUL]
Bacaan: 1 Tawarikh 29 : 1-18
Rhema: 2 Korintus 9 : 7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Keluarga Sisca merupakan keluarga petani. Sisca dan keluarganya selalu menanam bibit sambil bercanda dan bersenang-senang. Hal itu dilakukan agar mereka tidak merasa lelah sekalipun mereka harus menanami lahan yang sangat luas. Semakin mereka bersukacita, semakin tidak terasa lelah, maka semakin luas lahan yang mereka tanam dan semakin banyak bibit yang ditanam. Keuntungannya, ketika musim panen tiba, mereka akan mendapatkan hasil yang sangat banyak.
Begitu juga dengan hidup kita. Hidup kita seperti ladang. Yang kita tabur akan sesuai dengan yang kita tanam. Kalau kita menabur satu bibit saja, maka kita hanya menuai satu pohon. Tapi kalau kita menabur seribu bibit, kita akan menuai seribu pohon. Semakin banyak yang kita tabur, semakin banyak yang kita tuai. Dan tanpa sukacita, kita akan mudah lelah. Baru menabur sepuluh bibit saja kita sudah lelah, bagaimana kita mau menuai seribu pohon?
Itulah pentingnya sukacita saat kita menabur. Tabur kebaikan, pengampunan, berkat dengan sukacita, agar kita bisa melakukannya lebih banyak dan lebih sering tanpa merasa bosan. Dengan begitu, ketika waktunya tiba, kita akan menuai berlipat-lipat kali banyaknya dari yang kita tabur. Jadi, teruslah menabur dengan sukacita. Karena orang yang menabur dengan sukacita, tidak akan merasa lelah. (DV)
Doa hari ini: Tuhan, aku rindu menabur dengan penuh sukacita. Beri aku kemampuan untuk bisa menabur dengan penuh semangat. Agar hati Tuhan disenangkan. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Pengkhotbah 6
Pertanyaan hari ini:
- Apa contoh taburan yang pernah Sahabat Fligo lakukan?
- Pernahkah Sahabat Fligo merasa jenuh menabur? Apakah alasannya?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:
MEMBERI DENGAN SUKACITA [RAKA JOYFUL]
Bacaan: 2 Korintus 9:6-15
Rhema: 2 Korintus 9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Shalom Sahabat Fligo, masih ingatkah dengan janda di Sarfat yang dimintai oleh Elia air dan roti sepotong. Saat itu janda dan anaknya tidak punya apa-apa selain sedikit minyak dan tepung untuk diolah menjadi roti. Setelah mereka memakannya, janda ini berkata bahwa dia dan anaknya akan mati. Tetapi Elia berkata jangan takut dan buatlah roti buatku, minyak dan tepungmu tidak akan habis. Dan apa yang terjadi? Benar, ternyata tepung dan minyak janda itu tidak habis-habis. Janda itu mengambil langkah untuk percaya walau dia belum melihat.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita pernah diminta untuk memberikan sesuatu kepada papa atau mama kita? Atau mungkin teman-teman kita? Setelah kita memberi, apakah kita mengharapkan imbalan? Secara daging memang wajar jika kita berharap akan mendapatkan imbalan, tetapi terlebih penting apakah saat kita memberi kita memberi dengan kelegaan, dengan sukacita penuh? Saat kita memberi dengan sukacita pasti kita juga akan bisa merasakan kebahagiaan yang dirasakan papa, mama, atau teman-teman kita yang menerimanya.
Sama seperti cerita janda tadi, akan ada saatnya buat kita susah untuk memberi. Bagaimanapun juga, selama kita masih bisa memberi, ayo, berikan yang terbaik. Berikan yang terbaik untukTuhan, buat papa, mama, pelayanan kita, buat Kids Impact, buat teman-teman, dan buat semua orang di sekitar kita, maka kita pasti akan menerima berkat yang tidak terbatas dari Tuhan. (JEWS)
Doa hari ini: Tuhan, ajarkan kami agar kami dapat memberi dengan sukacita karena kami tahu Engkau akan memberkati orang yang memberi dengan sukacita. Terima kasih Tuhan. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Pengkhotbah 5
Pertanyaan hari ini:
- Apakah kita sudah biasa memberi dengan sukacita?
- Mengapa Tuhan meminta kita untuk memberi dengan sukacita?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:
MEMBERI KARENA TERPAKSA [RAKA JOYFUL]
Bacaan: 2 Korintus 9:6-15
Rhema: 2 Korintus 9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Shalom Sahabat Fligo! Seminggu ini kita belajar mengenai "menabur dan menuai". Firman Tuhan mengajari kita bahwa hanya orang yang menabur yang akan menuai. Orang yang tidak menabur maka tidak akan menuai juga, dan seberapa banyak atau sedikit kita menabur maka punya pengaruh yang sama dengan tuaian kita, sedikit menabur berarti sedikit menuai, banyak menabur maka banyak menuai.
Ayat bacaan kita hari ini juga mengajari bahwa menabur itu harus dengan kerelaan hati. Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang melihat hati lebih dari pada melihat nilai dari taburan kita. Percuma menabur banyak tapi kalau dilakukan dengan sedih hati atau paksaaan, karena taburan yang demikian tidaklah berkenan di hadapan Tuhan.
Dalam menabur prinsipnya kita harus memberikan yang terbaik, barulah kita juga akan menuai yang terbaik. Tidak perlu dilakukan dengan paksaan, tidak perlu juga dilakukan dengan sombong/tinggi hati. Berapapun jumlah taburan kita, jika kita melakukannya dengan hati yang tertuju kepada Tuhan, untuk kemuliaan Tuhan, untuk pekerjaan rumah Tuhan, maka Tuhan yang akan memperhitungkan semuanya itu. Jadi Sahabat Fligo, yuk kita mulai belajar menabur dari sekarang, dan mulai untuk mempunyai sikap hati yang benar saat kita menabur kepada Tuhan! (CRF)
Doa hari ini: Tuhan, terima kasih untuk firman-Mu. Mampukan kami untuk menabur dengan kerelaan hati, bukan dengan paksaan. Roh Kudus, tolong kami. Haleluya. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Pengkhotbah 4
Pertanyaan hari ini:
- Taburan kita akan sia-sia jika?
- Bagaimana sikap hati yang benar saat kita menabur?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:
ARTI MENABUR [RAKA JOYFUL]
Bacaan: 2 Korintus 9:6-15
Rhema: 2 Korintus 9:6
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga , dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
Shalom Sahabat Fligo! Sebelumnya kita sudah belajar jika kita menabur, kita akan mendapatkan tuaian. Nah, kali ini kita mau belajar bagaimana cara menabur. Satu hal yang penting untuk kita pahami adalah, seberapa besar yang kita tabur akan menentukan seberapa besar yang akan kita tuai. Sama halnya dengan seorang petani yang menabur benih padi di sawah. Semakin banyak benih padi yang dia tabur atau semakin luas lahan yang ditaburi padi, maka petani itu akan menuai lebih banyak padi daripada petani yang menanam benih di lahan yang sempit.
Sebagai anak Kristus, benih apa yang bisa kita tabur? Tentu saja banyak sekali hal yang bisa kita tabur. Saat kita memberi persembahan dan perpuluhan ke gereja kita sudah mulai menabur untuk pelebaran kerajaan Allah. Ketika kita mempersembahkan apa yang sudah Tuhan beri kepada kita dengan kerelaan hati dan ucapan syukur, maka kita akan menuai berkat yang berlimpah dari Tuhan. Kemudian tidak berhenti di situ saja, kita juga harus bersaksi kepada orang-orang dari berkat dan mujizat yang sudah kita tuai kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus, agar lebih banyak umat yang diselamatkan. Karena bersaksi tentang kebesaran nama-Nya adalah benih yang kita tabur dan akan kita tuai ketika masuk dalam kerajaan sorga. Mulai saat ini juga, yuk! Menabur sebanyak-banyaknya agar kita memperoleh tuaian yang berlimpah-limpah. (YOL)
Doa hari ini:
Tuhan Yesus, terima kasih hari ini aku sudah belajar untuk menabur. Roh Kudus mampukan aku untuk menabur dan jadikan aku saksi akan tuaian yang luar biasa dari-Mu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Pengkhotbah 3
Pertanyaan hari ini:
- Bagaimana cara menabur?
- Apakah kamu sudah menabur dengan luar biasa?
- Dari firman hari ini, aku belajar tentang:
KEBUN HATI [RAKA JOYFUL]
Bacaan: Galatia 6:1-10
Rhema: Lukas 8:8
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: ”Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Adakah Sahabat yang senang berkebun? Atau pernah coba menanam sesuatu? Misalnya menanam bunga, atau menanam pohon. Ternyata, selain berkebun di rumah, ada loh kebun lain yang harus ditanamin. Apa tuh? Kebun hati kita, Sahabat.
Dari bacaan hari ini, kita belajar setiap kita akan menuai apa yang kita tabur.
Apa sih definisi menabur? Menurut KBBI, artinya bisa menghamburkan atau menyebarkan. Kalau menuai? Artinya memanen atau memetik hasil. Sama seperti kita memilih bibit yang bagus untuk ditanam, hati kita juga perlu ditanami dengan bibit perkara-perkara baik yang dikenan Tuhan. Misalnya apa? Yap, firman Tuhan. Karena, dari hati kita ini loh lahir tindakan-tindakan. Contoh, kalau hati kita lagi marah, pasti bicaranya ketus dan kasar.
Selain itu, kita juga perlu belajar supaya hati kita tanahnya subur, Sahabat. Karena, ketika hati kita keras, firman Tuhan sulit untuk masuk dalam hati kita. Kalau kita mau memberi yang baik, paling baik bahkan terbaik untuk Tuhan dan sesama, dimulai dengan hati kita yang berbuah dalam kasih Tuhan. Miliki tanah hati yang subur ya Sahabat! (SIS)
Doa hari ini: Roh Kudus, ajari kami untuk menabur benih yang baik sekaligus punya tanah hati yang subur untuk Tuhan pakai. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Pengkhotbah 2
Pertanyaan hari ini:
- Sahabat, coba tuliskan suasana hatimu hari ini!
- Buah apa yang Sahabat harapkan untuk dituai dari hidupmu?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:
MENGUTAMAKAN TUHAN [RAKA JOYFUL]
Bacaan: Matius 22 : 34-40
Rhema: Matius 22 : 37 Jawab Yesus kepadanya: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Shalom Sahabat Fligo! Dalam minggu ini, kita sudah banyak belajar tentang Abraham. Ada alasan mengapa Abraham sangat berkenan di hati Tuhan. Abraham memiliki iman yang sangat teguh, bahkan karena imannya itu, Abraham disebut sebagai bapa orang beriman. Abraham bergaul akrab dengan Tuhan. Ketika Tuhan meminta Abraham melakukan sesuatu, Abraham selalu taat pada Tuhan, Abraham tidak pernah berkata “tidak” pada perintah Tuhan.
Iman Abraham yang teguh membuat Tuhan berkenan pada Abraham, maka Tuhan membuat perjanjian-Nya dengan Abraham. Abraham diberkati Tuhan secara luar biasa dan melalui Abraham, banyak bangsa diberkati. Saat kita belajar kisah hidup Abraham, kita mengagumi Abraham sebagai seorang yang luar biasa, hingga Tuhan berkenan dan mengadakan perjanjian-Nya dengan Abraham. Tapi tahukah Sahabat Fligo? Bukan hanya dengan Abraham, Tuhan juga rindu untuk mengadakan perjanjian-Nya dengan masing-masing dari kita secara pribadi. Tuhan rindu memberkati kita semua.
Satu rahasia yang membuat Tuhan berkenan kepada Abraham adalah Abraham selalu mengutamakan Tuhan lebih dari pada apa pun. Menomorsatukan Tuhan di dalam hidupnya. Untuk kita bisa menomorsatukan Tuhan dalam hidup kita, kita perlu memiliki hati yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita, bukan hanya setengah, namun seluruh hati kita. Yuk kita persembahkan hati kita seutuhnya untuk Tuhan dan menempatkan Tuhan di posisi pertama di dalam hidup dan di dalam keluarga kita. (KT)
Doa hari ini: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Engkau mau memberkati aku seperti Engkau memberkati Abraham. Sama seperti Abraham mengutamakan Engkau, aku juga mau mengutamakan Engkau dalam hidupku Tuhan. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Pengkhotbah 1
Pertanyaan hari ini:
- Sudahkah Sahabat Fligo menomorsatukan Tuhan lebih dari pada apapun dalam hidup ini?
- Jika belum, hal-hal apa saja yang menghalangi Sahabat Fligo untuk menomorsatukan Tuhan dalam hidup ini?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang: