
KUPERLU ROH KUDUS [RAKA JOYFUL]
Bacaan: 2 Tawarikh 33:1-20
Rhema: Yohanes 14:16
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
Suatu hari, ada seorang anak bernama Danu. Danu sangat pintar di kelasnya. Setiap kali ada ujian, dia selalu mendapatkan nilai tertinggi. Teman-temannya sering memuji Danu, dan karena itu Danu merasa dirinya paling hebat. Dia mulai jarang mendengarkan gurunya, tidak membantu teman-temannya, dan malah suka menyombongkan diri. Suatu hari, gurunya, Ibu Rita, memberitahukan bahwa akan ada lomba di sekolah. Semua anak-anak antusias, termasuk Danu. Danu yakin bahwa dia pasti menang. Namun saat lomba dimulai, Danu terlalu percaya diri dan tidak memperhatikan petunjuknya dengan baik. Akhirnya, Danu kalah dalam lomba. Dia merasa sangat sedih dan malu.
Ibu Rita menghampiri Danu dan berkata, "Danu, kamu pintar, tetapi kamu perlu belajar untuk tetap rendah hati. Tidak ada orang yang selalu sempurna, kita semua perlu bantuan dari Tuhan setiap hari. Mintalah Roh Kudus untuk membimbingmu agar kamu bisa belajar menjadi rendah hati." Danu pun berdoa, "Tuhan, aku minta maaf karena sering menyombongkan diri. Tolong bantu aku, melalui Roh Kudus-Mu, agar aku bisa belajar rendah hati dan tidak merasa lebih baik dari orang lain."
Setelah berdoa, Danu mulai berubah. Dia lebih mendengarkan gurunya, membantu teman-temannya, dan tidak lagi merasa paling hebat. Dia menyadari bahwa tanpa bimbingan Roh Kudus, kita bisa mudah terjebak dalam kesombongan.
Doa hari ini:
Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu yang selalu menyertai kami. Ajarilah kami untuk selalu rendah hati. Kirimkan Roh Kudus-Mu setiap hari agar kami bisa hidup seperti yang Engkau kehendaki, penuh kasih dan rendah hati kepada semua orang. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Wahyu 5
Pertanyaan hari ini:
- Apakah ada momen dalam hidupmu di mana Sahabat merasa lebih hebat dari orang lain dan bagaimana kamu bisa meminta bantuan Roh Kudus untuk tetap rendah hati dalam situasi tersebut?
- Bagaimana Sahabat bisa menunjukkan sikap rendah hati kepada teman-temanmu di sekolah atau di rumah?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

HATI YANG SELALU BERSYUKUR [RAKA JOYFUL]
Bacaan: 2 Tawarikh 33: 1-20
Rhema: Yakobus 4:6b
“Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
Shallom Sahabat, hari ini mari kita belajar bahwa memiliki hati yang selalu bersyukur merupakan bentuk dari kerendahan hati. Sahabat, dalam menjalani hidup banyak orang tidak bersyukur kepada Tuhan. Oleh karena itu yuk kita sama-sama belajar untuk bersyukur atas apapun yang kita miliki saat ini, bersyukur kita masih bisa bernafas, sehat, punya orang tua, masih bisa makan, dan lain-lain. Karena manusia itu seringkali lupa bersyukur sama Tuhan, makan tahu tempe saja mengeluh, dinasehatin papa/mama juga mengeluh, berangkat ke sekolah naik sepeda mengeluh, lihat sepatu teman lebih bagus dari sepatu kita eh mengeluh juga, jadi ada saja alasan untuk mengeluh.
Mengeluh itu merupakan bentuk dari kesombongan (congkak) lho, karena merasa dirinya yang paling terbaik, sehingga tidak menerima ketika dinasehatin papa/mama, merasa ga layak hanya makan yang sederhana, dll. Tahukah Sahabat bahwa ini tidak berkenan dihati Tuhan? Tuhan kita tidak suka kepada orang yang congkak (sombong), Dia suka anak-anak yang rendah hati. Karena rendah hati ditandai oleh sikap yang senantiasa mengandalkan Tuhan bukan mengandalkan kemampuan dan kehebatan diri sendiri.
Selalu bersyukur merupakan bentuk dari kerendah hati, dan bersyukur adalah sikap hati yang sadar bahwa semua yang dimiliki semata-mata merupakan anugerah dari Tuhan. (V)
Doa hari ini:
Tuhan Yesus, bentuk hatiku jadi anak yang rendah hati dan selalu bersyukur, sehingga aku tumbuh menjadi anak yang menyenangkan hati Tuhan dan hidupku dapat menjadi berkat bagi banyak orang, dalam nama Yesus , terjadilah atas hidupku. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Wahyu 4
Pertanyaan hari ini:
- Apakah yang dimaksud dari “selalu bersyukur” merupakan bentuk dari “kerendahan hati”?
- Sahabat, mana yang lebih sering kamu lakukan, bersyukur atau mengeluh?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

MAU MENERIMA PERTOLONGAN [RAKA JOYFUL]
Bacaan: 2 Tawarikh 33: 1-20
Rhema: Yakobus 4:6b
“Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
Shalom Sahabat Fligo! Hari ini kita akan belajar untuk bersikap rendah hati dengan cara mau menerima pertolongan. Sering kali kita tidak ingin menerima pertolongan dari orang lain karena takut dianggap lemah, tidak percaya orang lain atau tidak ingin behutang budi pada orang lain. Sehingga kita seringkali ingin melakukan semuanya sendiri agar terlihat hebat atau kuat di hadapan orang lain. Tetapi pada kenyataannya kita tidak bisa hidup sendirian tanpa bantuan orang-orang disekitar kita.
Kita tidak perlu gengsi saat menerima pertolongan dari orang lain, karena ketika kita gengsi akan berujung pada kesombongan dan menganggap diri kita jauh lebih hebat dari orang lain. Saat kita menerima pertolongan kita juga harus ingat menyampaikan rasa terima kasih kepada orang yang menolong kita, yang berarti kita menghagai pertolongan orang tersebut. Mau menerima pertolongan bukan berarti kita lemah, tetapi kita sadar dan percaya bahwa pertolongan itu dikirim Tuhan melalui orang lain kepada kita untuk mengatasi kesulitan di hidup kita. Tuhan ingin anak-anak-Nya saling mengasihi dan saling menolong satu sama lain. (YOL)
Doa hari ini:
Tuhan Yesus, terima kasih atas berkat-Mu yang begitu besar dalam hidupku. Hari ini aku sudah belajar untuk bersikap rendah hati dengan mau menerima pertolongan. Roh Kudus jaga hatiku untuk tetap miliki kerendahan hati. Dalam nama Yesus aku berdoa. Halleluya, Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Wahyu 3
Pertanyaan hari ini:
1. Kenapa kita perlu menerima pertolongan?
- Bagaimana sikap kita setelah menerima pertolongan orang lain?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

“OTHERS FIRST” NOT “ME FIRST” [RAKA JOYFUL]
Bacaan: Yohanes 13:1-17
Rhema: Yakobus 4 : 6b "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Apakah Sahabat tahu bahwa lebah memiliki keunikan luar biasa? Ada yang bisa tebak? Ya, bagi lebah, kepentingan kawanannya lebih penting daripada kepentingan pribadinya. Mereka bekerja keras mengumpulkan nektar dari bunga-bunga bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan untuk seluruh kawanan lebah di sarangnya. Sifat ini membuat sistem kerja lebah menjadi sangat baik dan teratur. Mengapa bisa begitu? Karena lebah-lebah itu mengesampingkan ego pribadi dan bekerja sama untuk kepentingan bersama, bukan untuk dirinya sendiri. Nah, sifat rendah hati dan mendahulukan orang lain ini sejalan dengan apa yang Alkitab ajarkan kepada kita. Dalam firman Tuhan, dikatakan bahwa Allah memberikan berkat kepada orang-orang yang rendah hati, tetapi menentang orang yang sombong (Yakobus 4:6). Jika kita belajar seperti lebah, yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain dan bekerja sama, kita akan membawa sukacita dan damai sejahtera di sekitar kita. Bayangkan bagaimana jadinya jika semua orang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri? Pasti akan terjadi kekacauan dan perselisihan. Jadi, yuk kita belajar menjadi seperti lebah, selalu rendah hati dan mengutamakan orang lain, sehingga kita bisa menjadi anak-anak Allah yang menyenangkan hati-Nya. Jangan mau kalah sama lebah, ya! (RN) Doa hari ini: Tuhan, terima kasih untuk penyertaan- Mu pada hari ini. Hari inikami beajar unuk menjadi pribadi yang rendah hati dan selalu mendahulukan orang lain. Berikanlah kami Roh Kudus-Mu untuk menuntun kami. Dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin. Bacaan Alkitab setahun: Wahyu 2 Pertanyaan hari ini: 1. Mengapa penting bagi kita untuk belajar mendahilukan kepentingan orang lain seperti lebah?- Apa contoh perbuatan mendahulukan orang lain?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

MANASYE BERTOBAT [RAKA JOYFUL]
Bacaan: 2 Tawarikh 33: 1-20
Rhema: Yakobus 4:6b
"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Hari ini kita belajar dari raja Manasye. Ketika Manasye masih kecil, dia diangkat menjadi raja pada usia 12 tahun. Tapi, sayangnya, Manasye tidak melakukan hal yang baik. Dia membuat banyak kesalahan karena tidak mengikuti Tuhan. Dia mulai menyembah patung-patung dan dewa-dewa palsu, serta membangun tempat-tempat untuk menyembah mereka. Dia bahkan menaruh patung-patung di rumah Tuhan yang seharusnya hanya digunakan untuk menyembah Tuhan yang benar. Manasye juga melakukan hal-hal yang sangat buruk, membuat rakyatnya ikut melakukan hal yang salah.
Tuhan tidak suka dengan apa yang dilakukan Manasye. Karena itu, Tuhan mengirim pasukan musuh dari Asyur untuk menangkap Manasye. Mereka mengikat Manasye dan membawanya ke negeri yang jauh. Saat itu, Manasye merasa sangat sedih dan menyesal karena telah melupakan Tuhan. Dia berdoa kepada Tuhan, meminta ampun dan memohon agar Tuhan menolongnya.
Tuhan yang penuh kasih sayang mendengar doa Manasye. Tuhan mengampuninya dan membawanya kembali ke kerajaannya. Setelah itu, Manasye berubah menjadi raja yang baik. Dia mulai memperbaiki semua kesalahan yang telah dilakukannya. Dia membuang patung-patung dewa palsu, menghancurkan tempat-tempat yang dia bangun untuk menyembah dewa palsu, dan mengajak rakyatnya untuk hanya menyembah Tuhan yang benar. Ini mengajarkan kita bahwa walaupun kita bisa berbuat salah, Tuhan akan selalu mengampuni kita jika kita sungguh-sungguh meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahan kita.
Doa hari ini:
Tuhan Yesus kami minta ampun atas semua dosa yang kami lakukan. Kami mau melakukan semua sesuai dengan ajaran-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Wahyu 1
Pertanyaan hari ini:
- Apa yang bisa kita pelajari dari perubahan hidup Raja Manasye setelah ia menyesali perbuatannya dan memohon ampun kepada Tuhan?
- Bagaimana sikap Tuhan terhadap Raja Manasye menunjukkan kasih dan pengampunan-Nya meskipun Manasye melakukan banyak kesalahan sebelumnya?
- Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

RAJA MANASYE [RAKA JOYFUL]
Bacaan : 2 Tawarikh 33:1-20
Rhema: 2 Tawarikh 33: 12
Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya,
Hari ini kita terima firman Tuhan dan belajar dari kehidupan seorang raja yang bernama Manasye. Keadaan Manasye saat menjadi raja, ia masih sangat muda sekali karena umurnya baru dua belas tahun. Sahabat bisa bayangkan, seorang anak dipilih menjadi raja dan memimpin banyak orang. Tentu saja dia tidak sendirian, para pejabat di istana siap menolong raja Manasye.
Sayang sekali setelah Manasye sudah menjadi seorang yang dewasa, ia tidak mengasihi dan menyembah Tuhan. Manasye lebih mengasihi dewa (tuhannya) bangsa asing. Ia memberi persembahan kepada dewa-dewa. Ia menyembah patung-patung.
Apakah Tuhan berdiam diri melihat perbuatan dari raja Manasye itu? Apakah akibat yang diterima raja Manasye?
Jawabnya: Tuhan tidak menyukai perbuatan jahat dari raja Manasye. Tuhan mengirim panglima-panglima tentara bangsa Asyur yang datang dan menangkap raja Manasye. Selanjutnya raja Manasye di bawa ke negeri Babel. Di negeri Babel, raja Manasye tidak menyembah dewa dan tidak berdoa kepada patung …, tetapi ia “merendahkan hatinya”.. ia berdoa dan sungguh-sungguh memohon pertolongan Tuhan. Tuhan menjawab doa raja Manasye sehingga ia dapat kembali dari negeri Babel ke Israel dan kembali menjadi seorang raja. Raja Manasye akhirnya sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Ia tetap merendahkan hati dan beribadah kepada Tuhan sampai raja Manasye meninggal dunia.
Doa hari ini:
Tuhan Yesus yang baik, terima kasih untuk cerita hari ini, ajarilah kami seperti raja Manasye yang mau merendahkan hati. Di manapun kami berada, di rumah, di sekolah atau di gereja kami mau Tuhan pakai menjadi berkat lewat kerendahan hati kami. Amin.
Bacaan Alkitab setahun: Yudas 1
Pertanyaan hari ini:
- Apa perbuatan yang dilakukan Manasye hingga membuat Tuhan sedih?
- Apa yang dilakukan Tuhan kepada Manasye?
- Dari firman hari ini, aku belajar tentang:
Latest Posts




