JANGAN GUNAKAN LIDAH UNTUK MENGUTUK, TETAPI UNTUK MEMBERKATI

01 January 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yakobus 3:9-10 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. Saat kita berkumpul dalam ibadah, kita sering mendengar pujian yang indah keluar dari mulut kita untuk memuliakan Tuhan. Namun, di luar gereja, tak jarang lidah yang sama digunakan untuk berbicara kasar, mengeluh, atau bahkan mengutuk orang lain. Tanpa sadar, kita menjadi seperti air manis dan air pahit yang keluar dari sumber yang sama, sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. Yakobus mengingatkan kita bahwa lidah kita adalah alat yang sangat berkuasa. Lidah yang sama bisa membawa kehidupan atau kehancuran. Mengutuk seseorang, sekalipun mungkin mereka bersalah kepada kita, tidaklah sesuai dengan kehendak Tuhan. Setiap manusia diciptakan menurut rupa Allah, dan perkataan buruk yang kita ucapkan kepada orang lain tidak hanya menyakitkan mereka tetapi juga menyakiti hati Tuhan. Sebaliknya, Tuhan memanggil kita untuk menggunakan lidah kita sebagai alat untuk memberkati. Perkataan yang penuh kasih, penghiburan, dan iman bisa menjadi saluran berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Sama seperti Tuhan Yesus yang selalu memperkatakan hal-hal yang membangun dan membawa kehidupan, kita pun dipanggil untuk mengikuti teladan-Nya. Di tahun yang baru ini, mari berkomitmen untuk menggunakan lidah kita dengan bijaksana. Pilihlah untuk memperkatakan berkat, memuji Tuhan, dan menguatkan sesama. Dengan demikian, hidup kita akan menjadi kesaksian tentang kasih dan kuasa Tuhan yang nyata. RENUNGAN: Lidah kita adalah alat yang sangat berkuasa. Gunakanlah untuk MEMBERKATI, bukan mengutuk. APLIKASI 1. Bagaimana Anda selama ini menggunakan lidah Anda dalam kehidupan sehari-hari? 2. Apa dampak dari perkataan Anda terhadap diri sendiri dan orang lain? 3. Buatlah komitmen untuk memperkatakan hal-hal yang positif dan membangun di tahun yang baru ini. DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terima kasih Engkau mengingatkan kami akan kuasa lidah yang Engkau berikan. Kami menyadari bahwa sering kali kami gagal menggunakannya dengan bijak. Ajar kami untuk menjaga lidah kami agar hanya memperkatakan hal-hal yang membangun dan membawa kemuliaan bagi nama-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Tawarik 1-3; Yohanes 10:1-23

Baca Artikel  

JANGAN BIARKAN PERKATAAN NEGATIF ORANG LAIN MENJADI IDENTITASMU

31 December 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Seorang pemuda pernah menerima banyak ejekan sejak kecil. Orang-orang sering mengatakan bahwa ia tidak berbakat, lemah, dan tidak akan berhasil. Kata-kata negatif itu begitu sering diucapkan hingga ia mulai mempercayainya dan merasa tidak berharga. Namun, suatu hari ia bertemu dengan seorang mentor yang menegaskan bahwa perkataan buruk orang lain tidak menentukan masa depannya. Sang mentor mengajarinya untuk menanamkan firman Tuhan di hati dan percaya bahwa ia adalah ciptaan yang berharga di mata Tuhan. Lambat laun, ia mulai bangkit, mengejar mimpinya, dan menjadi seseorang yang berdampak besar bagi banyak orang. Hidup kita sering kali dipengaruhi oleh apa yang dikatakan orang lain. Perkataan negatif bisa seperti panah yang menusuk hati dan meninggalkan luka yang dalam. Jika kita tidak berhati-hati, perkataan itu dapat menjadi "identitas" kita, membuat kita merasa rendah diri, tidak percaya diri, dan bahkan menjauh dari rencana Tuhan. Namun, Tuhan mengingatkan kita melalui firman-Nya untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan. Hati yang dipenuhi kebenaran firman Tuhan akan memancarkan kehidupan, bukan kegelapan. Tuhan menciptakan kita dengan tujuan yang indah dan memberkati kita dengan potensi besar. Jangan biarkan pendapat negatif orang lain mencuri kebenaran itu dari hati kita. Saat kita mendengar kata-kata negatif, jangan langsung menyimpannya dalam hati. Bawalah kepada Tuhan dalam doa, dan biarkan firman-Nya menjadi pedoman kita. Perkatakan kebenaran firman Tuhan atas hidup kita. Katakan bahwa kita adalah anak-anak-Nya yang berharga, dipanggil untuk menjadi terang di dunia. RENUNGAN: Identitas kita tidak ditentukan oleh perkataan negatif orang lain, tetapi oleh kebenaran firman Tuhan. APLIKASI 1. Pernahkah Anda membiarkan perkataan negatif orang lain memengaruhi diri Anda? 2. Bagaimana cara Anda menjaga hati agar tidak terpengaruh oleh kata-kata yang melukai? 3. Perkatakan firman Tuhan atas hidup Anda hari ini. Tuliskan beberapa janji Tuhan yang ingin Anda pegang! DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, terima kasih Engkau telah menciptakan kami dengan begitu istimewa dan penuh kasih. Ampuni kami jika terkadang kami membiarkan perkataan negatif orang lain menguasai hati dan pikiran kami. Mulai hari ini, kami mau belajar menjaga hati kami dan menjadikan firman-Mu sebagai identitas kami. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Tawarikh 28-29; Yohanes 9:24-41

Baca Artikel  

RENUNGAN SIANG KELUARGA ALLAH

30 December 2024 Tim Penulis Renungan
KUTUK TANPA ALASAN TIDAK AKAN KENA Kutuk tanpa alasan TIDAK AKAN KENA, tetaplah berada dalam perlindungan Tuhan." Amsal 26:2 Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena. Ketakutan sering kali menghantui ketika mendengar orang berbicara tentang kutuk atau doa-doa negatif. Namun, firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa kutuk tanpa alasan tidak akan mengenai orang yang hidup benar di hadapan-Nya. Seperti halnya burung yang terbang tanpa arah yang jelas, kutuk yang tidak berdasar tidak akan memiliki tempat untuk hinggap dalam kehidupan orang percaya yang berlindung kepada Tuhan. Ketika kita setia mengikuti firman Tuhan dan hidup dalam kekudusan, kita berada di bawah perlindungan-Nya yang sempurna. Tidak ada kutuk, ancaman, atau rencana jahat yang dapat menggagalkan berkat dan janji Tuhan dalam hidup kita. Mari kita terus hidup dalam perlindungan Tuhan, berjalan dalam kebenaran, dan percaya bahwa Dia adalah perisai yang menjaga kita dari segala hal yang tidak baik. Selamat beraktifitas siang dalam anugerah dan penyertaan Tuhan Keluarga Allah Global Cell Church | www.gbika.org Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000

Baca Artikel  

PERKATAANMU ADALAH KEMUDI YANG MENENTUKAN ARAH HIDUPMU

30 December 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 18:21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Dalam dunia pelayaran, kemudi kapal memiliki peran yang sangat penting. Kapal sebesar apa pun, tanpa kemudi yang berfungsi dengan baik, tidak akan mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Bahkan, sedikit saja kemudi diarahkan ke jalur yang salah, kapal bisa tersesat atau karam. Hal ini mirip dengan lidah kita, yang sering digambarkan sebagai "kemudi" dalam kehidupan. Meskipun kecil, lidah memiliki kekuatan besar untuk menentukan arah hidup kita—baik menuju keberhasilan maupun kehancuran. Tuhan memberi kita prinsip penting melalui firman-Nya: hidup dan mati dikuasai oleh lidah. Perkataan kita bukan sekadar rangkaian kata, tetapi memiliki kuasa untuk menciptakan. Ketika kita berkata-kata negatif, seperti mengeluh, mencaci, atau meragukan janji Tuhan, tanpa sadar kita sedang menarik dampak buruk dalam kehidupan kita. Sebaliknya, ketika kita berani mengucapkan kata-kata iman, syukur, dan pengharapan, kita sedang menabur benih yang baik dan membawa diri kita lebih dekat pada rencana Tuhan yang sempurna. Mari belajar dari Tuhan Yesus, yang selalu memperkatakan kebenaran dan kehidupan. Ketika Lazarus sudah mati selama empat hari, Yesus tidak mengucapkan kata-kata putus asa. Sebaliknya, Dia berseru, “Lazarus, keluarlah!” dan mukjizat kebangkitan terjadi. Itulah kuasa dari perkataan yang penuh iman. Mulai hari ini, jadilah lebih sadar akan apa yang kita ucapkan. Jangan biarkan lidah kita mengarahkan hidup ke tempat yang salah. Sebaliknya, gunakan perkataan kita untuk menyatakan iman, pengharapan, dan kasih, sehingga hidup kita menjadi kesaksian tentang kebesaran Tuhan. RENUNGAN: Perkataan adalah KEMUDI yang menentukan arah hidup kita. Gunakanlah dengan bijaksana. APLIKASI 1. Bagaimana selama ini Anda menggunakan perkataan Anda? Apakah lebih banyak membawa hidup atau keburukan? 2. Apa saja langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengubah kebiasaan berkata-kata negatif menjadi positif? 3. Tuliskan janji Tuhan yang ingin Anda perkatakan setiap hari sebagai bentuk iman Anda! DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, ajar kami untuk menjaga setiap perkataan kami. Jangan biarkan lidah kami menjadi alat yang membawa kerusakan, tetapi pakailah untuk memuliakan nama-Mu dan membangun kehidupan. Beri kami hikmat untuk selalu memperkatakan firman-Mu, sehingga kami berjalan dalam kehendak-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Tawarikh 25-27; Yohanes 9:1-23

Baca Artikel  

YESUS ADALAH TERANG DAN HARAPAN

29 December 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yesaya 9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Dalam film Facing the Giants, diceritakan bagaimana sebuah tim yang selalu kalah, mampu bangkit kembali berkat kepercayaan pada prinsip iman dan kekuatan Tuhan. Pelatih Grant Taylor mengajarkan para pemainnya untuk tidak hanya mengandalkan kemampuan fisik, tetapi juga iman yang teguh kepada Tuhan. Hasilnya, tim yang dianggap underdog mampu menghadapi lawan yang lebih kuat bahkan meraih kemenangan yang luar biasa. Pelatih Grant datang membawa terang dan harapan untuk tim tersebut. Pada masa-masa kegelapan, orang-orang sudah melupakan nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yesaya. Mereka hidup menurut kebenarannya sendiri sehingga yang ada hanyalah kekalahan demi kekalahan. Orang-orang lupa bahwa ada Juruselamat yang akan datang untuk menyelamatkan dan menolong umat-Nya. Sampai pada waktu yang tepat, Yesus datang membawa terang dan harapan ke dunia. Kita pun adakalanya merasa seperti tim yang selalu kalah. Masalah demi masalah datang dan membuat kita merasa putus asa. Pada akhir tahun ini, kita mungkin bertanya-tanya mengapa janji Tuhan belum juga digenapi. Kita merasa seolah-olah telah kehilangan semangat dan harapan. Namun, berita baiknya, sekalipun kita sudah menyerah akan janji Tuhan, tetapi Tuhan tidak pernah melupakan janji dan firman-Nya. Momen Yesus lahir adalah momen penggenapan janji firman yang sudah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya oleh Nabi Yesaya. Oleh karena itu, mari tetap berpegang teguh pada janji-janji Tuhan karena tepat pada waktunya, apa yang telah dijanjikan-Nya pasti akan terlaksana dalam hidup kita. (OSA) RENUNGAN: Yesus lahir untuk membawa TERANG dan HARAPAN. APLIKASI 1. Apa janji Tuhan yang masih Anda nantikan hingga saat ini ? 2. Apa respon Anda ketika janji itu belum digenapi dalam hidup Anda ? 3. Apa yang Anda lakukan untuk terus percaya pada janji-janji Tuhan ? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, kami bersyukur atas penyertaan-Mu sepanjang tahun ini. Terima kasih atas kelahiran-Mu yang datang membawa terang dan harapan untuk setiap kami. Ajar kami untuk tetap percaya dan berharap kepada-Mu. Kami yakin, Engkau tidak akan pernah melupakan janji dan firman-Mu untuk kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Tawarikh 13-14; Yohanes 12:1-26

Baca Artikel  

MENGIKUT YESUS ADALAH KEHORMATAN BESAR

28 December 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Memilih adalah tindakan aktif yang selalu dilakukan dengan kesadaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memilih berarti menentukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan selera atau kesukaan. Selain itu, memilih juga bisa diartikan sebagai proses memisahkan mana yang baik dari yang buruk. Hak untuk memilih merupakan hak pribadi seseorang, yang tidak dapat dicampuri oleh orang lain. Pilihan adalah prerogatif individu itu sendiri. Dalam Yohanes 15:16, kita diajarkan bahwa panggilan untuk mengikuti Tuhan adalah sebuah kehormatan besar yang mendatangkan sukacita. Mungkin kita pernah merasa bahwa keputusan untuk mengikut Yesus adalah hasil dari pilihan kita sendiri—bahwa kita telah mempertimbangkan segala sesuatu dan akhirnya memutuskan untuk mengikut Dia. Namun, pada kenyataannya, seperti seorang anak angkat yang tidak bisa memilih siapa yang akan mengangkatnya menjadi anak, demikian pula kita. Bukan kita yang memilih Tuhan, melainkan Tuhan yang lebih dulu memilih kita. Tanpa pekerjaan Roh Kudus, kita tidak akan pernah dapat mengenal Yesus. Semuanya hanya mungkin karena kasih karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kita mendapat kehormatan untuk menjadi anak-anak-Nya. Tuhan memilih kita bukan tanpa tujuan. Dia memanggil kita untuk menghasilkan buah yang kekal. Buah yang dimaksud adalah kehidupan yang memancarkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri—buah-buah Roh yang dapat memberkati dan mengarahkan orang lain kepada Kristus. Dalam proses ini, Tuhan tidak meninggalkan kita sendirian. Dia menyertai kita dengan perlindungan dan kekuatan-Nya, sehingga kita mampu menjalani panggilan-Nya. Janji-Nya dalam Yohanes 15:16 juga menegaskan bahwa apa pun yang kita doakan dan minta kepada Bapa dalam nama Yesus, akan diberikan sesuai dengan kehendak-Nya. Penggenapan janji ini membawa sukacita besar dalam hidup kita, karena kita melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui kita untuk tujuan-Nya yang mulia. RENUNGAN: Mengikuti Tuhan adalah KEHORMATAN BESAR yang mendatangkan sukacita. APLIKASI: 1. Bagaimana pemahaman Anda tentang kehormatan menjadi orang yang dipilih oleh Tuhan seperti yang dijelaskan dalam Yohanes 15:16? 2. Bagaimana Anda akan meresponi panggilan Tuhan untuk mengikuti Dia? 3. Sukacita apa yang Anda rasakan dalam mengikut Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terimakasih atas kehormatan besar yang kami terima. Engkau telah memilih kami untuk menghasilkan buah yang kekal. Kami mau tanggapi panggilan-Mu dan melangkah bersama-Mu dengan penuh sukacita. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Tawarikh 10-12; Yohanes 11:30-57

Baca Artikel