LANGKAH AWAL IMAN

10 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Ketika Thomas Edison berusaha menciptakan bola lampu, ia mengalami ribuan kegagalan sebelum akhirnya berhasil. Jika ia tidak percaya bahwa tujuannya mungkin tercapai, ia pasti sudah menyerah sejak awal. Keyakinannya yang teguh mendorongnya untuk terus mencoba hingga menemukan terobosan besar yang mengubah dunia. Demikian pula dalam iman kepada Tuhan—kita tidak selalu langsung melihat hasilnya, tetapi percaya penuh kepada-Nya adalah langkah awal menuju hubungan yang nyata dan mendalam dengan-Nya. Tuhan tidak meminta kita memahami segala sesuatu sebelum kita percaya kepada-Nya. Iman adalah dasar dari hubungan sejati dengan Tuhan. Ketika kita percaya bahwa Dia ada dan peduli terhadap hidup kita, maka kita mulai berjalan dalam kebenaran-Nya. Seperti yang dikatakan dalam Ibrani 11:6, tanpa iman, kita tidak mungkin berkenan kepada-Nya. Orang-orang yang mengalami kuasa Tuhan dalam hidup mereka adalah mereka yang memilih untuk percaya, bahkan ketika keadaan tampak sulit atau tidak masuk akal. Hari ini, Tuhan mengundang Anda untuk melangkah dalam iman, bukan hanya sebagai konsep, tetapi sebagai keputusan nyata dalam hidup Anda. Jangan biarkan keraguan menghalangi Anda membangun hubungan yang lebih dalam dengan-Nya. Percayalah bahwa Tuhan ada, Dia setia, dan Dia memberi upah kepada mereka yang sungguh-sungguh mencari-Nya. Ambillah langkah pertama itu—carilah Tuhan dengan hati yang penuh percaya, dan Anda akan mengalami hadirat serta kuasa-Nya dalam hidup Anda! (MJA) RENUNGAN: Percaya penuh kepada Tuhan adalah LANGKAH AWAL menuju hubungan sejati. APLIKASI 1.Apakah Anda sudah benar-benar percaya penuh kepada Tuhan dalam setiap aspek hidup Anda? 2.Dalam hal apa Anda masih ragu untuk menyerahkan kendali sepenuhnya kepada Tuhan? 3.Langkah konkret apa yang bisa Anda ambil hari ini untuk lebih mendekat dan percaya kepada Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan yang setia, kami datang kepada-Mu dengan hati yang rindu percaya sepenuhnya kepada-Mu. Tolong kami untuk tidak ragu dalam mencari dan mengenal-Mu lebih dalam. Kuatkan iman kami agar kami selalu berjalan dalam keyakinan bahwa Engkau ada dan setia menyertai kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Amsal 8-9; 2 Korintus 3

Baca Artikel  

BERAKAR DALAM KOMUNITAS YANG MEMBANGUN

09 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Kolose 2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Seorang petani menanam dua pohon di ladangnya. Pohon pertama tumbuh sendirian di tanah terbuka, sementara pohon kedua ditanam di tengah hutan bersama pohon-pohon lainnya. Ketika badai besar datang, pohon pertama dengan akar yang dangkal tumbang dengan mudah, sedangkan pohon kedua tetap berdiri kokoh karena akarnya saling terkait dengan pohon lain di sekitarnya. Begitu pula kehidupan rohani kita—iman yang kuat tidak hanya bertumbuh sendiri, tetapi berakar dalam komunitas yang membangun dan menopang kita dalam setiap musim kehidupan. Tuhan tidak pernah merancang kita untuk berjalan sendiri dalam iman. Komunitas yang sehat membantu kita bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan, memberikan dukungan saat kita lemah, serta menegur dengan kasih ketika kita melenceng dari jalan-Nya. Ketika kita berakar dalam komunitas yang membangun iman, kita akan semakin teguh dan tidak mudah digoyahkan oleh tantangan hidup. Sebaliknya, menjauh dari persekutuan bisa membuat iman kita menjadi lemah dan rentan terhadap serangan dunia. Jangan biarkan diri Anda berjalan sendirian. Carilah komunitas yang sehat dalam kelompok sel, dan bertumbuhlah bersama orang-orang yang memiliki hati untuk Tuhan. Terlibatlah dalam persekutuan, doa bersama, dan saling menguatkan dalam firman-Nya. Saat Anda berakar dalam komunitas yang benar, Anda akan semakin bertumbuh, berbuah, dan memiliki iman yang tidak mudah digoyahkan. Mari bangun kehidupan rohani yang kokoh dengan berakar dalam Tuhan dan komunitas kelompok sel yang membangun! (MJA) RENUNGAN: Kenali Tuhan lebih dalam dengan BERAKAR dalam KOMUNITAS yang membangun iman. APLIKASI 1.Apakah Anda sudah berakar dalam komunitas yang membangun iman Anda? 2.Bagaimana komunitas rohani Anda saat ini membantu Anda bertumbuh lebih dekat kepada Tuhan? 3.Langkah apa yang bisa Anda ambil untuk lebih terlibat dalam kelompok sel yang mendukung iman Anda? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan yang penuh kasih, kami bersyukur karena Engkau menempatkan kami dalam komunitas yang membangun iman. Tolong kami untuk semakin berakar di dalam Engkau dan bertumbuh bersama saudara seiman. Mampukan kami untuk saling menguatkan, mendukung, dan hidup dalam kebenaran-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Amsal 6-7;2 Korintus 2

Baca Artikel  

MENGEJAR HATI TUHAN

08 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Seorang anak kecil sering berlari ke ayahnya setiap kali ia menginginkan sesuatu—mainan baru, permen, atau uang jajan tambahan. Namun, sang ayah merasa sedih karena anaknya jarang datang hanya untuk duduk bersamanya atau sekadar berbicara. Suatu hari, sang ayah sengaja tidak memberikan apa yang diminta anaknya. Ia ingin melihat apakah anak itu tetap akan mendekat atau pergi mencari sumber lain. Demikian juga hubungan kita dengan Tuhan—apakah kita mendekat kepada-Nya hanya untuk berkat, atau karena kita benar-benar mengasihi-Nya? Tuhan memang Bapa yang penuh kasih dan suka memberkati anak-anak-Nya. Namun, Dia rindu kita datang bukan hanya untuk meminta sesuatu, melainkan untuk mencari hati-Nya—menyelami isi hati-Nya, memahami kehendak-Nya, dan membangun hubungan yang intim dengan-Nya. Ketika kita lebih fokus mengejar Tuhan daripada berkat-Nya, kita akan mendapati bahwa berkat-Nya justru mengalir dengan sendirinya. Seperti yang tertulis dalam Matius 6:33, jika kita mencari Kerajaan Allah lebih dulu, maka segala sesuatu yang kita butuhkan akan ditambahkan kepada kita. Jangan hanya mencari tangan Tuhan, tetapi kejarlah hati-Nya. Jadikan persekutuan dengan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup kita. Saat kita sungguh-sungguh mengejar Tuhan, kita tidak hanya akan mengalami kasih dan damai sejahtera-Nya, tetapi juga melihat bagaimana Dia memenuhi setiap kebutuhan kita dengan cara yang jauh lebih indah dari yang bisa kita bayangkan. Mari kita belajar mencari Tuhan karena siapa Dia, bukan hanya karena apa yang bisa Dia berikan! (MJA) RENUNGAN: Keajaiban adalah ketika kita menerima panggilan untuk MENGEJAR HATI TUHAN dan BUKAN HANYA TANGAN-NYA saja. APLIKASI 1.Apakah selama ini Anda lebih sering mencari Tuhan karena kebutuhan atau karena kerinduan untuk mengenal-Nya? 2.Bagaimana Anda dapat lebih memperdalam hubungan pribadi dengan Tuhan setiap hari? 3.Langkah konkret apa yang bisa Anda lakukan untuk lebih mengejar hati Tuhan daripada berkat-Nya? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan yang penuh kasih, kami datang kepada-Mu bukan hanya untuk meminta berkat, tetapi karena kami rindu mengenal hati-Mu lebih dalam. Ajari kami untuk mencari Kerajaan-Mu lebih dahulu dan hidup dalam kehendak-Mu. Bentuk hati kami agar selalu mengejar hadirat-Mu lebih dari apa pun. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Amsal 3-5; 2 Korintus 1

Baca Artikel  

MENGENAL TUHAN DENGAN SUNGGUH

07 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yohanes 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran. Seorang turis pergi ke sebuah gua terkenal yang konon memiliki pemandangan indah di dalamnya. Sebelum masuk, ia hanya melihat foto-foto gua tersebut dan mendengar cerita dari orang lain tentang keindahannya. Namun, saat ia benar-benar masuk dan melihat dengan mata kepalanya sendiri, ia baru menyadari bahwa keindahan itu jauh lebih luar biasa dari yang pernah ia bayangkan. Demikian pula, mengenal Tuhan tidak bisa hanya melalui informasi dari orang lain. Kita harus mengalami-Nya secara pribadi dalam roh dan kebenaran. Banyak orang mengenal Tuhan hanya sebatas pengetahuan: mereka tahu tentang-Nya, membaca firman-Nya, bahkan mungkin hafal banyak ayat Alkitab. Namun, jika hanya sebatas pemahaman lahiriah, hubungan dengan Tuhan akan terasa kering dan tidak hidup. Tuhan menghendaki kita menyembah dan mengenal-Nya dalam roh—berarti dengan hati yang terbuka, dipimpin oleh Roh Kudus, dan mengalami perjumpaan pribadi dengan-Nya. Selain itu, kita harus hidup dalam kebenaran, yaitu dengan menaati firman Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Jangan puas hanya dengan mengenal Tuhan dari kata orang lain. Bukalah hati, izinkan Roh Kudus menuntun, dan hiduplah dalam kebenaran-Nya. Saat kita menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran, hubungan kita dengan Tuhan akan semakin dalam, dan kita akan mengalami kasih serta kuasa-Nya yang nyata dalam hidup kita. Mari melangkah lebih jauh, bukan hanya mengenal Tuhan dengan pikiran, tetapi mengalami-Nya dengan seluruh keberadaan kita! (MJA) RENUNGAN: Mengenal Tuhan melalui PEMAHAMAN LAHIRIAH saja tidak cukup, kita harus mengenal-Nya di dalam ROH DAN KEBENARAN. APLIKASI 1.Sejauh mana Anda sudah mengenal Tuhan secara pribadi, bukan hanya dari kata orang lain? 2.Bagaimana Anda dapat lebih membuka hati untuk dipimpin oleh Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari? 3.Langkah konkret apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk hidup dalam kebenaran firman Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan yang hidup, kami rindu mengenal-Mu lebih dalam, bukan hanya sebatas pengetahuan, tetapi melalui perjumpaan pribadi dengan-Mu. Pimpin kami oleh Roh-Mu agar kami dapat menyembah dan hidup dalam kebenaran-Mu setiap hari. Buka mata kami untuk melihat dan mengalami kasih serta kuasa-Mu dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Amsal 1-2; 1 Korintus 16

Baca Artikel  

MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI PUSAT KELUARGA

06 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yosua 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" Keluarga adalah anugerah berharga, tetapi membangun keluarga yang harmonis bukanlah hal yang mudah. Ada saat-saat ketika luka, pertengkaran, dan jarak terasa semakin lebar. Film Like Arrows mengisahkan perjalanan Charlie dan Alice, sepasang suami istri yang memulai pernikahan dengan banyak tantangan dan kesalahan. Tanpa bimbingan rohani yang jelas, mereka membesarkan anak-anak dalam kebingungan, hingga hubungan mereka menjadi tegang. Konflik, kesalahpahaman, dan ketidakpastian menjadi bagian dari kehidupan mereka seiring pertumbuhan anak-anak yang mulai menghadapi masalah hidup mereka sendiri. Di tengah kekacauan itu, Charlie dan Alice akhirnya menyadari bahwa mereka membutuhkan Tuhan. Mereka mulai mengandalkan firman Tuhan dan doa, berusaha memperbaiki kesalahan, serta mengubah cara mereka membimbing anak-anak. Perjalanan mereka tidak selalu mudah—dipenuhi dengan air mata, proses panjang, dan kesabaran. Namun, ketika mereka menyerahkan keluarga mereka sepenuhnya kepada Tuhan, mereka mulai melihat pemulihan dan perubahan yang luar biasa. Cerita ini mengingatkan kita bahwa seberat apa pun tantangan dalam keluarga, selalu ada harapan ketika kita melibatkan Tuhan. Mungkin hari ini hubungan kita dengan pasangan, anak, atau orang tua terasa sulit. Mungkin ada kata-kata yang menyakitkan atau jarak yang terasa tak terjembatani. Tetapi Tuhan sanggup memulihkan segala sesuatu. Seperti Yosua yang dengan tegas menyatakan, "Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan," kita juga dipanggil untuk menjadikan Tuhan sebagai pusat dalam keluarga kita. Melalui doa, firman, dan kasih, kita dapat membangun rumah tangga yang kokoh—bukan karena kita sempurna, tetapi karena Tuhan yang menyempurnakan. (OSA) RENUNGAN: Rumah yang DIBERKATI adalah rumah yang menempatkan Tuhan sebagai PUSATNYA. APLIKASI 1.Apakah Anda sudah menempatkan Tuhan sebagai pusat dalam keluarga? Mengapa? 2.Mengapa Tuhan harus menjadi pusat dalam keluarga? 3.Bagaimana cara Anda menjadikan Tuhan sebagai pusat dalam keluarga? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, ajar kami untuk selalu mengutamakan Engkau dalam keluarga kami. Kami sekeluarga berkomitmen untuk menjadikan firman-Mu sebagai pusat kebenaran dalam setiap tantangan yang kami alami. Terima kasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 148-150; 1 Korintus 15:29-58

Baca Artikel  

MENJADI KELUARGA YANG KREATIF

05 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Pengkhotbah 3:12-13 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah. Pak Jose dan istrinya adalah pasangan yang sama-sama bekerja. Meski sibuk, mereka selalu menyisihkan waktu untuk keluarga. Sepulang kerja, mereka tak pernah melewatkan momen bersama kedua anak mereka—membaca buku, bermain teka-teki, atau sekadar mengobrol santai di ruang keluarga. Akhir pekan pun menjadi waktu yang paling ditunggu-tunggu, karena biasanya Bu Jose akan membuat roti, dan anak-anaknya berebut ingin membantu Saat liburan tiba, keluarga ini jarang bepergian ke luar kota atau luar negeri seperti kebanyakan orang. Pak Jose selalu menanamkan pada anak-anaknya bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada tempat, tetapi pada bagaimana mereka menikmatinya. Meski hanya di rumah, mereka tetap bisa merasakan liburan yang menyenangkan. Pak Jose pun selalu punya ide-ide kreatif untuk membuat anak-anaknya bahagia—mulai dari balapan mobil mainan, menanam tanaman, bermain air, hingga mengadakan lomba kecil yang seru. Tak heran jika anak-anaknya selalu antusias menceritakan keseruan liburan mereka kepada teman-teman. Seperti yang dikatakan dalam Pengkhotbah 3:12-13, kebahagiaan dan kesenangan adalah pemberian Allah. Maka, mari kita belajar menjadi keluarga yang kreatif, yang selalu menemukan cara untuk membangun kebersamaan dengan penuh sukacita. Mintalah hikmat kepada Tuhan agar Dia memberi kita inspirasi baru untuk menghadirkan keceriaan di dalam rumah. Jangan biarkan rutinitas membuat keluarga kita jenuh dan lelah. Sebaliknya, ciptakanlah momen-momen berharga yang membawa semangat dan kehangatan. Jika kita ingin rumah kita menjadi healing home—tempat yang penuh kedamaian, sukacita, dan kasih—maka belajarlah untuk melakukan hal-hal kreatif dan menyenangkan bersama. Dengan begitu, rumah kita akan menjadi tempat pemulihan yang membawa kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga. (LEW) RENUNGAN: Jadilah keluarga yang KREATIF, sehingga selalu menemukan cara untuk tetap BERSUKACITA dan menikmati kebersamaan APLIKASI 1.Apakah hambatan Anda untuk membangun keluarga Anda menjadi keluarga yang kreatif? 2.Mengapa Anda harus bisa menjadikan keluarga Anda keluarga yang kreatif? 3.Bagaimana cara untuk membuat keluarga Anda kreatif dan tidak membosankan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terima kasih untuk keluarga yang Kau percayakan pada kami. Berikan kami hikmat-Mu agar kami bisa menjadi keluarga yang kreatif dan rumah kami menjadi rumah yang penuh sukacita. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 146-147; 1 Korintus 15:1-28

Baca Artikel