LARI DARI DOSA ADALAH KEBIJAKSANAAN

21 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Mazmur 119:101 Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.” Di era digital ini, “lari dari dosa” bisa berarti sesuatu yang sangat sederhana tapi berat, misalnya seperti menekan tombol keluar dari grup gosip, menutup tab yang berpotensi menjerumuskan, atau memilih diam saat teman kantor mulai membicarakan orang lain. Kadang kita berpikir, “Cuma sebentar kok,” atau “Aku cuma ingin tahu.” Tapi di situlah jebakannya, dosa jarang datang dengan suara keras, ia menyelinap lewat hal kecil yang terlihat sepele. Ya, iblis tidak butuh pintu besar untuk menjatuhkan kita, cukup celah kecil dari kompromi yang kita biarkan. Godaan seringkali tidak tampak jahat di awal. Ia bisa datang dalam bentuk candaan, rasa penasaran, atau keinginan diterima oleh orang lain. Saat kita tidak waspada, kompromi kecil bisa berkembang menjadi kebiasaan yang sulit dilepaskan. Karena itu, firman Tuhan mengajarkan kita untuk menahan kaki sebelum melangkah terlalu jauh. Lebih mudah menghindari dosa sebelum kita jatuh, daripada mencoba bangkit setelah terperosok. Lari dari dosa bukan berarti kita pengecut, tapi justru tanda keberanian. Hanya orang yang berani mengakui kelemahannya lah yang mampu mengambil langkah menjauh. Sama seperti pengemudi bijak yang memilih menghindari jalan licin, orang yang takut akan Tuhan memilih menjauh dari situasi yang bisa membuatnya tergelincir. Lebih baik kehilangan momen seru, daripada kehilangan hati yang murni di hadapan Tuhan. (KK) RENUNGAN: LARI dari dosa bukan KELEMAHAN, tapi KEBIJAKSANAAN. APLIKASI 1. Dalam hal apa Anda paling mudah tergoda untuk “sedikit saja” berkompromi? 2. Apa celah kecil dalam hidup Anda yang perlu segera ditutup agar tidak jadi pintu dosa? 3. Langkah praktis apa yang bisa Anda ambil untuk “menahan kaki” sebelum jatuh ke dalam dosa? DOA UNTUK HARI INI “Bapa yang penuh kasih, ajarlah kami untuk berhikmat dan tahu kapan harus lari. Jangan biarkan kami merasa kuat sendiri, tetapi tolong kami untuk waspada dan berpegang teguh pada firman-Mu. Kami mau menjaga hati kami tetap kudus dan murni di hadapan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Samuel 16-18; Lukas 17:20-37

Baca Artikel  

DUA HURUF YANG MENGUBAH MASA DEPAN

20 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 4:27 Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan. George Washington adalah panglima perang yang sangat berjasa dalam kemerdekaan Amerika Serikat dari Inggris. Setelah perang usai, muncul gagasan untuk menjadikannya raja. Namun, Washington menolak dengan tegas. Ia berkata tidak, karena percaya bahwa Amerika harus berdiri sebagai negara demokratis, bukan kerajaan. Ia lalu mengundurkan diri dari jabatan militernya dan kembali ke kehidupan pribadinya, sebuah keputusan yang sangat langka pada masa itu. Sebab biasanya, pemenang perang akan mengambil alih kekuasaan. Namun karena integritas dan ketulusannya, Washington akhirnya dipilih secara bulat menjadi presiden pertama Amerika Serikat. Setelah dua periode, ia kembali berkata tidak, menolak jabatan ketiga, dan mengundurkan diri secara sukarela. Kata “tidak” ternyata bisa menjadi awal dari sejarah besar. Seandainya Hawa juga berkata tidak pada iblis, sejarah manusia akan berbeda. Yusuf pun berkata tidak ketika digoda istri Potifar. Ia rela kehilangan kenyamanan, namun justru kata tidak itu membuka jalan bagi penggenapan rencana Allah dalam hidupnya. Begitu pula dengan kita. Kadang kita tergoda untuk menuruti keinginan daging, kompromi dengan dosa, atau mencari jalan pintas. Tetapi Tuhan mengingatkan kita: jangan membuka ruang sedikit pun bagi godaan. Katakan tidak, dan segera jauhi. Di balik keberanian berkata tidak, tersimpan kuasa untuk menjaga masa depan dan kemuliaan Tuhan atas hidup kita. (CG) RENUNGAN: “NO” kata dua huruf yang bisa MENGUBAH MASA DEPAN kita. APLIKASI 1. Kapan terakhir kali Anda harus membuat keputusan sulit demi taat kepada Tuhan? Apa yang Anda pelajari dari situ? 2. Apa akibat yang pernah Anda alami ketika tidak tegas menolak dosa atau godaan? 3. Langkah apa yang akan Anda ambil untuk mulai belajar berkata 'tidak' untuk hal yang tidak berkenan pada Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, kami berkomitmen untuk belajar menjawab Tidak pada setiap keadaan yang akan membawa kami pada kesulitan dan berpotensi menggagalkan rancangan -Mu atas hidup kami. Tolong kami untuk tetap teguh dalam kebenaran, karena kami tahu masa depan kami ada di tangan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin." BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Samuel 14-15; Lukas 17:1-19

Baca Artikel  

KOMITMEN MENJAGA KEKUDUSAN

19 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 10:9 Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui. Billy Graham, penginjil besar asal Amerika Serikat, dikenal karena hidupnya yang penuh integritas. Dalam setiap perjalanan pelayanannya, ia berkomitmen untuk tidak pernah sendirian di ruangan bersama seorang wanita selain istrinya, sebuah prinsip yang kemudian dikenal sebagai Modesto Manifesto. Ia juga menolak menerima uang di luar transparansi keuangan yang jelas, bahkan ketika banyak orang di sekitarnya tergoda oleh ketenaran dan kekayaan. Billy Graham tahu bahwa menjaga kekudusan dan kejujuran di hadapan Tuhan jauh lebih berharga daripada pengakuan manusia. Firman Tuhan dalam Amsal 10:9 berkata, “Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.” Hidup yang lurus dan bersih membawa rasa aman dan damai karena kita tahu Tuhan melihat hati kita. Seperti Billy Graham, orang yang memilih untuk jujur dan suci bahkan ketika tidak ada yang mengawasi, sedang menanamkan fondasi kuat bagi hidup yang diberkati. Integritas sejati bukanlah apa yang terlihat di depan banyak orang, melainkan apa yang kita lakukan dalam kesunyian ketika hanya Tuhan yang menyaksikan. Mari kita terus belajar hidup dalam kesucian dan integritas di setiap aspek kehidupan baik dalam pekerjaan, keluarga, maupun pelayanan. Dunia mungkin tidak selalu menghargai kejujuran, tetapi Tuhan selalu memperhatikan dan memberi upah kepada mereka yang hidup benar di hadapan-Nya. Oleh karena itu mari kita tetap setia bahkan dari hal kecil, karena kesetiaan itu akan mendatangkan kepercayaan yang lebih besar dari Tuhan. (AO) RENUNGAN: Orang BERKOMITMEN tetap SUCI, meski tak ada yang MELIHAT. APLIKASI 1. Bagian mana dari hidup Anda yang paling sulit dijaga dalam kesucian atau kejujuran? 2. Mengapa penting untuk hidup benar meskipun tidak ada yang melihat? 3. Langkah apa yang dapat Anda lakukan untuk terus menjaga integritas di hadapan Tuhan? DOA UNTUK HARI INI "Tuhan Yesus yang baik, terima kasih untuk firman-Mu hari ini. Ajarlah kami untuk selalu hidup suci dan jujur di hadapan-Mu, bukan untuk dilihat orang lain, melainkan karena Engkau yang melihat segalanya. Pakailah hidup kami yang kudus menjadi kesaksian tentang kasih dan kebenaran-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin." BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Samuel 12-13; Lukas 16

Baca Artikel  

LEBIH BESAR DARI GODAAN

18 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 1 Yohanes 4:4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. Bayangkan sebuah kapal kecil di tengah badai. Ombak besar menghantam, angin kencang meniup layar, dan langit tampak kelam. Tapi kapal itu tidak tenggelam, karena ada pemberat kuat di dalamnya yang menahan agar tetap stabil. Begitu pula kita. Dunia boleh mengguncang, tapi Roh Kudus di dalam kita adalah “pemberat” yang menjaga agar kita tetap teguh. Rhema hari ini mengingatkan bahwa kita tidak pernah berjuang sendirian. Di dalam diri setiap anak Allah berdiam Roh Kudus, yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih berkuasa dari segala hal yang ada di dunia. Kekuatan yang sama juga bekerja dalam hidup Yusuf, seorang muda yang memilih taat di tengah godaan besar. Sebagai pemuda yang tampan dan manis sikapnya, Yusuf menghadapi godaan besar dari istri Potifar yang terus berusaha menjerumuskannya dalam dosa. Namun Yusuf menolak dan berkata, “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” (Kejadian 39:9). Yusuf tidak hanya menolak godaan, ia lari meninggalkan dosa. Inilah bukti bahwa hati Yusuf lebih besar daripada godaan yang dihadapinya. Hatinya dipenuhi kasih dan rasa hormat kepada Allah, bukan oleh keinginan daging. Meskipun ia harus menanggung akibatnya dan dipenjara tanpa salah, Tuhan tetap meninggikan Yusuf pada waktu-Nya. Kemenangan Yusuf bukan karena ia kuat secara manusia, tetapi karena Roh Allah bekerja dalam hatinya. Ia memilih menjadikan kasih dan takut akan Tuhan lebih besar daripada godaan. Begitu juga dengan kita: godaan selalu datang dalam berbagai bentuk, tapi kita bisa memilih untuk menjadi lebih besar dari godaan itu. Saat hati kita penuh dengan firman dan Roh Kudus, kita punya kekuatan untuk berkata “tidak.” Jangan takut kehilangan sesuatu karena menolak godaan, sebab Tuhan selalu menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih baik. (BS) RENUNGAN: Godaannya BESAR, tapi hati kita HARUS LEBIH BESAR. APLIKASI 1. Godaan apa yang sedang kuat menarik hati Anda saat ini? 2. Bagaimana cara Anda melibatkan Roh Kudus agar komitmen Anda lebih besar dari keinginan daging? 3. Apa langkah nyata Anda supaya terus hidup dipimpin Roh Kudus? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan kami bersyukur untuk Roh Kudus-Mu yang tinggal di dalam kami dan memberi kami kekuatan. Saat godaan datang, tolong kami agar tetap setia memilih Engkau. Biarlah hati kami selalu lebih besar dari godaan, seperti Yusuf yang setia kepada-Mu sampai akhir. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Samuel 9-11; Lukas 15: 11-32

Baca Artikel  

KEKUATAN DIBALIK KATA “TIDAK”

17 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yakobus 4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu. Tidak selalu mudah berkata “tidak” pada hal yang tampak menguntungkan. Seorang pegawai bisa saja tergoda menerima “bonus kecil” dari rekan kerja, seorang pelajar tergoda mencontek saat ujian, atau seorang pelayan Tuhan tergoda mencari pujian daripada kesetiaan. Semuanya terlihat sepele, tapi di situlah medan pertempuran yang sesungguhnya, bukan melawan orang lain, tapi melawan keinginan diri sendiri. Firman hari ini mengingatkan: kemenangan sejati dimulai dari penundukan diri. Saat kita tunduk kepada Allah, barulah kita memiliki kuasa untuk melawan godaan. Melawan bukan berarti mengandalkan kekuatan sendiri, melainkan berserah penuh kepada Tuhan dan memilih kebenaran meski sulit. Mungkin tidak ada yang melihat ketika kita menolak kompromi kecil itu, tapi Tuhan melihat dan menghargai setiap keputusan yang lahir dari hati yang takut akan Dia. Saat kita berkata “tidak” pada dosa, sebenarnya kita sedang berkata “ya” kepada berkat yang lebih besar, damai sejahtera, perlindungan, dan kepercayaan dari Tuhan. Ya, terkadang kekuatan terbesar bukan terletak pada apa yang kita lakukan, tetapi pada apa yang kita tolak. Mari hari ini belajar tunduk lebih dulu. Jangan mencoba melawan dengan kekuatan sendiri, tapi serahkanlah kendali kepada Allah. Saat kita taat, Tuhan yang akan memberi kekuatan agar kita menang atas godaan yang datang. (AM). RENUNGAN: Berani berkata TIDAK, itulah KEKUATAN SEJATI. APLIKASI 1. Di bagian mana dalam hidup Anda saat ini Anda merasa paling mudah tergoda untuk berkompromi? 2. Bagaimana Anda bisa belajar tunduk kepada Allah sebelum berjuang melawan godaan itu? 3. Siapa yang dapat Anda jadikan teman rohani atau mentor untuk saling menguatkan dalam hidup yang setia dan berintegritas? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, ajar kami untuk lebih dulu tunduk kepada-Mu sebelum mencoba melawan apa pun. Saat godaan datang, kuatkan kami agar tidak kompromi dengan dosa. Penuhi hati kami dengan hikmat dan keberanian untuk berkata “tidak” pada godaan dan “ya” pada kebenaran-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Samuel 6-8; Lukas 15:1-10

Baca Artikel  

DIKUASAI ROH ATAU DAGING?

16 November 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Roma 8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Setiap bangsa memiliki arah dan nasib yang ditentukan oleh siapa yang memimpinnya. Seorang pemimpin yang berhikmat, berintegritas, dan takut akan Tuhan akan membawa bangsanya menuju kedamaian dan kesejahteraan. Ia memimpin dengan hati yang melayani, menegakkan keadilan, menghormati kebenaran, dan mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan diri. Namun ketika seorang pemimpin dikuasai oleh hawa nafsu, keserakahan, dan ambisi pribadi, bangsa itu akan mulai goyah. Keadilan diperdagangkan, kebenaran dibungkam, dan rakyat kehilangan arah. Sehebat apa pun sumber daya alam dan sistem pemerintahannya, sebuah negara akan runtuh jika pemimpinnya tidak dikuasai oleh hikmat dan takut akan Tuhan. Sejarah mencatat, banyak kerajaan besar hancur bukan karena serangan dari luar, melainkan karena kerusakan dari dalam, ketika pemimpinnya kehilangan kendali moral dan dikuasai oleh hawa nafsu kekuasaan. Demikian pula dengan hidup kita. Siapa yang “memimpin” di dalam diri kita akan menentukan arah hidup kita. Setiap hari, ada dua kekuatan yang ingin berkuasa: Roh Kudus atau daging. Ketika Roh Kudus memerintah hati kita, maka hidup kita akan menghasilkan buah Roh, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, dan kebaikan. Hidup kita menjadi terang bagi orang lain. Namun, jika daging yang berkuasa, hidup akan menjadi kacau. Hubungan rusak, damai sejahtera hilang, dan hati dikuasai kekosongan meski tampak berhasil di mata manusia. Karena itu, mari memilih untuk hidup di bawah kuasa Roh Kudus. Biarlah Dia yang memimpin langkah kita setiap hari, agar hidup kita dipenuhi oleh damai sejahtera dan menghasilkan buah yang memuliakan Tuhan. (OSA) RENUNGAN: Hidup yang DIKUASAI ROH akan membawa damai, sedangkan hidup yang DIKUASAI DAGING akan membawa kehancuran. APLIKASI 1. Apa yang menguasai hidup Anda selama ini?Apa tanda bahwa Anda sedang hidup dikuasai oleh daging? 2. Dalam situasi apa Anda paling sulit menyerahkan kendali kepada Roh Kudus? 3. Mengapa Anda perlu melatih diri untuk hidup dikuasai Roh Kudus dan apa yang Anda lakukan untuk terus hidup dikuasai Roh Kudus? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, terima kasih atas firman-Mu pada hari ini. Ampuni kami apabila selama ini kami hidup dikuasai oleh kedagingan kami. Mampukan kami untuk senantiasa hidup dikuasai Roh Kudus, sehingga hidup kami boleh berjalan seturut dengan kehendak-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Samuel 3-5; Lukas 14:25-35

Baca Artikel