DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT

16 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Matius 5:13-14 Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Seorang pengusaha besar di Indonesia, kini dikenal sebagai pelopor industri properti, memulai hidupnya dengan masa kecil yang penuh tantangan. Kehilangan ayah saat remaja karena ditahan penjajah Jepang membuat keluarganya jatuh miskin. Namun, ia tidak menyerah. Ia memilih untuk bangkit, melanjutkan pendidikan, dan menggantungkan mimpi tinggi di tengah segala keterbatasan. Setelah lulus kuliah, ia memulai usahanya dengan cara sederhana, yakni berkeliling dari rumah ke rumah mencari orang yang bersedia mempercayakan proyek padanya. Proses itu tidak singkat, tetapi kesabaran dan kerja kerasnya akhirnya berbuah manis. Ia mendapatkan kepercayaan besar dalam membangun kawasan Senen dan Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta, sebuah awal dari perjalanan suksesnya. Beberapa waktu kemudian, ia mendirikan grup perusahaan yang menjadi salah satu raksasa properti di Indonesia. Dengan inovasi tanpa henti, perusahaan ini menghasilkan proyek-proyek besar yang tersebar di berbagai kota di tanah air. Namun, keberhasilannya tidak ia nikmati sendiri. Ia berkomitmen mengembangkan kewirausahaan di Indonesia dengan mendirikan universitas yang berfokus pada pendidikan kewirausahaan. Ia ingin melahirkan generasi baru pengusaha yang dapat membawa perubahan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kisah ini mengingatkan kita pada panggilan hidup yang lebih besar. Seperti ayat hari ini mengajarkan kita untuk menjadi terang dan garam bagi dunia. Ketika berkat Tuhan melimpah dalam hidup kita, itu bukan hanya untuk dinikmati sendiri. Ada bagian yang harus kita bagikan, ada peran yang harus kita ambil untuk membantu sesama. Hidup bukan hanya tentang apa yang kita dapatkan, tetapi juga tentang apa yang dapat kita berikan. Temukanlah peluang untuk membantu mereka yang membutuhkan, jadilah perpanjangan tangan Tuhan, dan biarkan hidup kita menjadi berkat bagi banyak orang. (OSA) RENUNGAN: Tuhan MEMBERKATI kita BUKAN untuk kita nikmati sendiri, tetapi supaya kita bisa menjadi GARAM dan TERANG bagi sekitar kita. APLIKASI 1. Berkat apa yang Anda rindu terima tahun ini? 2. Apa yang akan Anda lakukan ketika menerima berkat dari Tuhan? 3. Bagaimana cara Anda membagikan berkat tersebut? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, terima kasih untuk setiap berkat yang Kau berikan kepada kami. Kami mau jadi berkat untuk orang-orang di sekitar kami, baik dalam hal materi, waktu, maupun perhatian. Mampukan kami untuk bisa menjadi berkat dalam setiap kesempatan yang ada. Terima kasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 23-25; Kisah Para Rasul 21:18-40

Baca Artikel  

MENGERJAKAN SEPERTI UNTUK TUHAN

15 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Kolose 3:23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Rina adalah seorang ibu rumah tangga yang menjalankan bisnis kue kecil-kecilan. Meskipun bekerja keras, sering kali ia merasa lelah dan kurang semangat karena fokusnya hanya pada memenuhi kebutuhan keluarga. Suatu hari, ia merenungkan ayat Kolose 3:23: "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." Ia pun memutuskan untuk mengubah pandangannya, bekerja bukan hanya demi hasil, tetapi untuk memuliakan Tuhan. Setiap langkah dalam membuat kue dilakukannya dengan doa dan hati yang penuh syukur. Perubahan sikap ini membawa dampak besar. Kualitas kue-kue Rina semakin dipuji, pesanan meningkat, dan bisnisnya berkembang pesat. Dengan pertolongan Tuhan, ia belajar mengelola keuangan dengan bijak—menyisihkan sebagian untuk memberi, menabung, dan berinvestasi. Rina merasakan berkat yang melimpah, bukan hanya dalam jumlah pesanan, tetapi juga dalam damai sejahtera yang dirasakannya. Hari ini, Tuhan mengingatkan kita kembali bahwa dalam mengerjakan segala hal, kita harus melakukannya dengan sepenuh hati, sekalipun tidak ada yang melihat. Kita harus melakukan setiap tugas kita dengan sepenuh hati untuk memuliakan Tuhan. Ketika kita bekerja dengan motivasi yang benar dan melibatkan Tuhan, tidak hanya pekerjaan kita yang diberkati, tetapi juga hidup kita. Tuhan akan membawa kita ke level yang lebih tinggi, bahkan ke level yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. (LEW) RENUNGAN: Dalam segala hal yang kerjakan, KERJAKANLAH itu dengan SUNGGUH-SUNGGUH. APLIKASI 1. Apakah yang menjadi penghalang Anda dalam mengerjakan segala sesuatu? 2. Mengapa Anda harus sungguh-sungguh dalam mengerjakan segala hal? 3. Sebutkan komitmen Anda terhadap setiap hal yang Tuhan percayakan pada Anda! DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terima kasih untuk segala hal yang telah Kau percayakan pada kami. Kami mau berkomitmen sungguh-sungguh mengerjakannya untuk memuliakan nama-Mu. Kami percaya Engkau akan semakin membawa kami naik ke level yang lebih tinggi. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 20-22; Kisah para rasul 21:1-17

Baca Artikel  

SETIAP PROSES BERHARGA, JANGAN MENYERAH

14 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 2 Korintus 10:12 Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka! Thomas Alva Edison dikenal sebagai salah satu penemu terbesar sepanjang sejarah. Namun, ia mengalami lebih dari 1.000 kali kegagalan sebelum berhasil menciptakan bola lampu. Ketika ditanya tentang kegagalannya, ia berkata, "Saya tidak gagal. Saya hanya menemukan 1.000 cara yang tidak berhasil." Proses panjang Edison menunjukkan bahwa setiap keberhasilan membutuhkan kesabaran dan ketekunan, tanpa perlu membandingkan diri dengan orang lain. Musa dipanggil oleh Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Awalnya, Musa merasa tidak layak karena ia memiliki kelemahan dalam berbicara. Namun, Tuhan berjanji untuk menyertai Musa dalam setiap langkahnya. Selama perjalanan di padang gurun, Musa menghadapi banyak tantangan, termasuk kritik dari bangsanya sendiri. Meski begitu, Musa tetap menjalani prosesnya dengan taat kepada Tuhan. Baik Edison maupun Musa menunjukkan bahwa keberhasilan tidak datang secara instan. Proses yang mereka jalani dipenuhi dengan tantangan, kegagalan, dan keraguan. Namun, dengan ketekunan dan kepercayaan kepada Tuhan, mereka akhirnya mencapai tujuan yang telah ditetapkan atas hidup mereka. Jangan mengeluh dan putus asa ketika menghadapi masalah dan tantangan. Hadapi setiap ujian dengan iman dan ketekunan, karena itu adalah tiket kita untuk naik ke level berikutnya. Bahkan jika kita mengalami kegagalan, sadari bahwa kegagalan adalah guru yang hebat, bukan akhir dari segalanya. Selama kita bersama Tuhan, segala sesuatu akan berakhir dengan kebaikan. RENUNGAN Setiap orang memiliki PROSES yang berbeda-beda, maka dari itu JANGAN BANDINGKAN dirimu dengan orang lain. APLIKASI 1. Apakah Anda sedang merasa gagal atau tidak cukup baik karena membandingkan diri dengan orang lain? 2. Apa pelajaran dari kisah Thomas Edison dan Musa yang dapat menguatkanm untuk terus maju? 3. Bagaimana Anda bisa lebih bersyukur atas proses yang Tuhan izinkan dalam hidupmu? DOA UNTUK HARI INI Tuhan yang penuh kasih, kami bersyukur karena Engkau memiliki rencana indah dalam hidup kami. Tolong kami untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain, tetapi berjalan dalam proses yang Engkau tetapkan dengan sabar dan penuh iman. Berikan kami kekuatan untuk terus maju meskipun menghadapi kegagalan. Kami percaya bahwa rencana-Mu selalu yang terbaik. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin. BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 18-19; Kisah para rasul 20:17-38

Baca Artikel  

UJIAN = JALAN MENUJU PUNCAK

13 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Ulangan 28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia Abraham Lincoln, presiden ke-16 Amerika Serikat, memiliki perjalanan hidup yang luar biasa dan penuh ujian. Lahir pada 12 Februari 1809 di Kentucky, Lincoln tumbuh dalam keluarga miskin. Ayahnya, Thomas Lincoln, adalah seorang petani dan tukang kayu yang buta huruf. Meskipun memiliki latar belakang sulit, Lincoln memiliki keinginan kuat untuk belajar. Ia hanya mengecap pendidikan formal selama beberapa tahun, tetapi berjuang keras memperdalam pengetahuannya dengan membaca buku-buku yang ada. Memulai karier sebagai pengacara, Lincoln kemudian memasuki dunia politik, terpilih sebagai anggota Dewan Illinois, dan menjadi anggota Kongres AS pada tahun 1847. Salah satu perjuangan terbesar Lincoln adalah melawan perbudakan. Ia menentang keras praktik tersebut dan berjuang untuk menghapuskan perbudakan. Lincoln menjadi presiden pada tahun 1861, berhasil menjaga persatuan Amerika Serikat selama Perang Saudara, dan secara resmi menghapus perbudakan. Abraham Lincoln dianggap sebagai salah satu presiden terhebat dalam sejarah Amerika Serikat. Perjalanan hidup Lincoln mengajarkan kita bahwa tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan. Tuhan tidak merancang hidup kita untuk stagnan dan berhenti di satu titik saja. Dia memanggil kita untuk terus bergerak, bertumbuh, dan meraih potensi terbaik kita, meskipun ada rintangan di sepanjang jalan. Lincoln tidak langsung menjadi presiden atau pahlawan dalam semalam. Ia harus menghadapi berbagai tantangan, kegagalan, dan penolakan sebelum akhirnya mencapai puncak. Begitu pula dalam hidup kita—setiap keberhasilan selalu melalui proses panjang yang penuh ujian. Jangan pernah berharap mencapai puncak tanpa melewati tahapan pertumbuhan dan perjuangan. Karena itu, jangan mengeluh atau putus asa ketika menghadapi masalah dan tantangan. Hadapi setiap ujian dengan iman dan ketekunan, karena itulah tiket kita untuk naik ke level berikutnya. Bahkan jika kita mengalami kegagalan, ingatlah bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan pelajaran berharga yang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Selama kita berjalan bersama Tuhan, setiap tantangan yang kita hadapi akan membawa kita kepada sesuatu yang lebih baik. (CG) RENUNGAN: Dalam perjalanan hidup akan selalu ada UJIAN, namun ujian itu BUKAN untuk menjatuhkanmu melainkan untuk MEMBANGUN hidupmu sehingga kita bisa mencapai PUNCAK. APLIKASI 1. Bagaimana Anda melihat ujian dalam hidup Anda: penghalang atau kesempatan untuk bertumbuh? 2. Apa langkah konkret yang bisa Anda ambil untuk mencapai visi Tuhan dalam hidup Anda? 3. Bagaimana Anda belajar dan bangkit kembali dari kegagalan dengan iman kepada Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, ajar kami untuk terus kuat dalam melewati setiap ujian hidup kami. Karena kami percaya Engkau yang akan memampukan dan menyertai setiap kami, sehingga hidup kami penuh dengan kemenangan. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 16-17; Kisah para rasul 20:1-16

Baca Artikel  

PERBESAR KAPASITAS SUPAYA SIAP SEDIA

12 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yesaya 54:2 Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Yesaya 54:2 adalah panggilan bagi umat Tuhan untuk bersiap menerima hal-hal besar yang akan Dia lakukan. Tuhan ingin kita memiliki iman yang besar dan visi yang luas untuk menerima janji-Nya. Melalui ayat ini, Tuhan meminta kita melapangkan tempat kemah, memperluas tali-tali, dan memperkokoh fondasi. Ini berbicara tentang kesiapan untuk perubahan, pertumbuhan, dan pemenuhan rencana Tuhan dalam hidup kita. Sebagai keluarga Allah, kita sering dihadapkan pada tantangan yang membuat kita merasa kecil atau terbatas. Namun, firman ini mengingatkan kita untuk tidak membatasi apa yang Tuhan ingin lakukan. Tuhan menginginkan kita mempersiapkan hati, pikiran, dan hidup kita untuk menerima berkat-berkat-Nya yang berlimpah. Hal ini melibatkan iman yang kokoh, usaha yang terarah, dan keterbukaan untuk mengikuti tuntunan-Nya. Selain itu, "pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu" mengajarkan pentingnya dasar yang kuat. Dalam keuangan, fondasi iman harus didasarkan pada firman Tuhan. Hanya dengan itu, keuangan dapat bertahan dan berkembang, meskipun angin badai kehidupan datang. Melalui langkah iman dan persiapan yang sungguh-sungguh, kita akan melihat bagaimana Tuhan memperbesar kapasitas kita untuk menjadi berkat. RENUNGAN: PERBESARLAH KAPASITASMU sehingga ketika Tuhan hendak mencurahkan berkat-Nya, engkau didapati-Nya SIAP SEDIA APLIKASI 1. Apa arti "melapangkan tempat kemah" dalam kehidupan keuangan Anda? 2. Bagaimana Anda dapat memperkokoh fondasi iman agar siap menghadapi anugerah keuangan yang disediakan Tuhan? 3. Apa langkah-langkah praktis yang dapat Anda lakukan untuk bersiap menerima janji Tuhan dalam hidup Anda? DOA UNTUK HARI INI "Tuhan, terima kasih atas janji-Mu. Ajarlah kami melapangkan hati kami untuk menerima karya-Mu yang besar dan ajaib. Perkokoh iman kami agar siap menerima rancangan-Mu. Pimpin hidup kami dalam kehendak-Mu dan jadikan kami berkat bagi orang lain. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin." BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 13-15; Kisah para rasul 19:21-41

Baca Artikel  

MEMBANGUN PIKIRAN DAN KENYATAAN = KESUKSESAN

11 February 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Kejadian 11:6 dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Saat ini, kita dapat menikmati ibadah di gedung gereja yang nyaman, berkumpul bersama ribuan saudara seiman, bahkan gereja kita sedang dipakai Tuhan untuk membangun proyek yang lebih besar lagi. Semua ini bukan terjadi begitu saja, tetapi merupakan hasil dari visi besar yang dikerjakan bersama. Bayangkan jika saat itu Ps. Obaja, sebagai gembala, hanya memiliki visi untuk menggembalakan ribuan jemaat saja. Jika pikirannya terbatas, maka pembangunan besar-besaran seperti yang sedang kita kerjakan di KA CITY tidak akan pernah menjadi kenyataan. Melalui ayat rhema hari ini, kita melihat bagaimana Tuhan sendiri mengakui kekuatan dari sebuah visi dan perencanaan yang matang. Ketika manusia bersatu dalam satu tujuan, apa yang mereka rancang akan menjadi kenyataan. Bahkan dalam kisah Menara Babel, Tuhan melihat bahwa jika tidak ada intervensi-Nya, proyek itu pasti akan selesai. Sayangnya, mereka membangun dengan motivasi yang salah—kesombongan dan pemberontakan terhadap Tuhan—sehingga Dia mengacaukan bahasa mereka dan menggagalkan rencana tersebut. Dari kisah ini, kita belajar bahwa segala sesuatu yang besar selalu dimulai dari pikiran. Jika kita ingin mengalami peningkatan dalam kehidupan, termasuk dalam hal finansial, maka perubahan itu harus dimulai dari cara kita berpikir. Milikilah visi yang besar, bukan hanya untuk diberkati, tetapi juga untuk menjadi berkat. Jangan takut bermimpi besar, karena di situlah langkah awal menuju perubahan. Setelah itu, mulailah mengambil langkah-langkah kecil dengan setia, satu per satu, sampai visi itu menjadi kenyataan. Percayalah, ketika waktunya Tuhan tiba, segala yang telah direncanakan dan dikerjakan dengan tekun akan digenapi. Apa yang awalnya hanya ada dalam pikiran akan menjadi kenyataan—bukan karena kekuatan kita sendiri, tetapi karena kita berjalan dalam rencana dan kehendak Tuhan. (NFS) RENUNGAN: Segala sesuatu yang besar dibangun dua kali, dalam PIKIRAN dan dalam KENYATAAN APLIKASI 1. Visi seperti apa yang Anda miliki saat ini? 2. Bagaimana Anda dapat memiliki visi yang besar? 3. Langkah-langkah apa saja yang akan Anda ambil untuk mewujudkan visi yang besar? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, perbesar kapasitas iman kami agar kami diberi kekuatan untuk memiliki dan mengerjakan visi yang besar yang daripadaMu. Kami rindu hidup kami dipakai Tuhan untuk memuliakan nama-MU. Terimakasih Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 10-12;Kisah para rasul 19:1-20

Baca Artikel