MAU MENERIMA PERTOLONGAN [RAKA JOYFUL]

23 Agustus 2024 admin
Bacaan: 2 Tawarikh 33: 1-20 Rhema: Yakobus 4:6b “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”   Shalom Sahabat Fligo! Hari ini kita akan belajar untuk bersikap rendah hati dengan cara mau menerima pertolongan. Sering kali kita tidak ingin menerima pertolongan dari orang lain karena takut dianggap lemah, tidak percaya orang lain atau tidak ingin behutang budi pada orang lain. Sehingga kita seringkali ingin melakukan semuanya sendiri agar terlihat hebat atau kuat di hadapan orang lain. Tetapi pada kenyataannya kita tidak bisa hidup sendirian tanpa bantuan orang-orang disekitar kita.   Kita tidak perlu gengsi saat menerima pertolongan dari orang lain, karena ketika kita gengsi akan berujung pada kesombongan dan menganggap diri kita jauh lebih hebat dari orang lain. Saat kita menerima pertolongan kita juga harus ingat menyampaikan rasa terima kasih kepada orang yang menolong kita, yang berarti kita menghagai pertolongan orang tersebut. Mau menerima pertolongan bukan berarti kita lemah, tetapi kita sadar dan percaya bahwa pertolongan itu dikirim Tuhan melalui orang lain kepada kita untuk mengatasi kesulitan di hidup kita. Tuhan ingin anak-anak-Nya saling mengasihi dan saling menolong satu sama lain. (YOL)     Doa hari ini: Tuhan Yesus, terima kasih atas berkat-Mu yang begitu besar dalam hidupku. Hari ini aku sudah belajar untuk bersikap rendah hati dengan mau menerima pertolongan. Roh Kudus jaga hatiku untuk tetap miliki kerendahan hati. Dalam nama Yesus aku berdoa. Halleluya, Amin.   Bacaan Alkitab setahun:  Wahyu 3 Pertanyaan hari ini: 1. Kenapa kita perlu menerima pertolongan?
  1. Bagaimana sikap kita setelah menerima pertolongan orang lain?
  2. Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

Baca Artikel  

“OTHERS FIRST” NOT “ME FIRST” [RAKA JOYFUL]

22 Agustus 2024 admin

Bacaan: Yohanes 13:1-17

Rhema: Yakobus 4 : 6b "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.     Apakah Sahabat tahu bahwa lebah memiliki keunikan luar biasa? Ada yang bisa tebak? Ya, bagi lebah, kepentingan kawanannya lebih penting daripada kepentingan pribadinya. Mereka bekerja keras mengumpulkan nektar dari bunga-bunga bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan untuk seluruh kawanan lebah di sarangnya. Sifat ini membuat sistem kerja lebah menjadi sangat baik dan teratur. Mengapa bisa begitu? Karena lebah-lebah itu mengesampingkan ego pribadi dan bekerja sama untuk kepentingan bersama, bukan untuk dirinya sendiri.   Nah, sifat rendah hati dan mendahulukan orang lain ini sejalan dengan apa yang Alkitab ajarkan kepada kita. Dalam firman Tuhan, dikatakan bahwa Allah memberikan berkat kepada orang-orang yang rendah hati, tetapi menentang orang yang sombong (Yakobus 4:6). Jika kita belajar seperti lebah, yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain dan bekerja sama, kita akan membawa sukacita dan damai sejahtera di sekitar kita.   Bayangkan bagaimana jadinya jika semua orang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri? Pasti akan terjadi kekacauan dan perselisihan. Jadi, yuk kita belajar menjadi seperti lebah, selalu rendah hati dan mengutamakan orang lain, sehingga kita bisa menjadi anak-anak Allah yang menyenangkan hati-Nya. Jangan mau kalah sama lebah, ya! (RN)     Doa hari ini: Tuhan, terima kasih untuk penyertaan- Mu pada hari ini. Hari inikami beajar unuk menjadi pribadi yang rendah hati dan selalu mendahulukan orang lain. Berikanlah kami Roh Kudus-Mu untuk menuntun kami. Dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin.   Bacaan Alkitab setahun:  Wahyu 2 Pertanyaan hari ini: 1. Mengapa penting bagi kita untuk belajar mendahilukan kepentingan orang lain seperti lebah?
  1. Apa contoh perbuatan mendahulukan orang lain?
  2. Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:
 

Baca Artikel  

MANASYE BERTOBAT [RAKA JOYFUL]

21 Agustus 2024 admin
Bacaan: 2 Tawarikh 33: 1-20 Rhema: Yakobus 4:6b "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."      Hari ini kita belajar dari raja Manasye. Ketika Manasye masih kecil, dia diangkat menjadi raja pada usia 12 tahun. Tapi, sayangnya, Manasye tidak melakukan hal yang baik. Dia membuat banyak kesalahan karena tidak mengikuti Tuhan. Dia mulai menyembah patung-patung dan dewa-dewa palsu, serta membangun tempat-tempat untuk menyembah mereka. Dia bahkan menaruh patung-patung di rumah Tuhan yang seharusnya hanya digunakan untuk menyembah Tuhan yang benar. Manasye juga melakukan hal-hal yang sangat buruk, membuat rakyatnya ikut melakukan hal yang salah. Tuhan tidak suka dengan apa yang dilakukan Manasye. Karena itu, Tuhan mengirim pasukan musuh dari Asyur untuk menangkap Manasye. Mereka mengikat Manasye dan membawanya ke negeri yang jauh. Saat itu, Manasye merasa sangat sedih dan menyesal karena telah melupakan Tuhan. Dia berdoa kepada Tuhan, meminta ampun dan memohon agar Tuhan menolongnya. Tuhan yang penuh kasih sayang mendengar doa Manasye. Tuhan mengampuninya dan membawanya kembali ke kerajaannya. Setelah itu, Manasye berubah menjadi raja yang baik. Dia mulai memperbaiki semua kesalahan yang telah dilakukannya. Dia membuang patung-patung dewa palsu, menghancurkan tempat-tempat yang dia bangun untuk menyembah dewa palsu, dan mengajak rakyatnya untuk hanya menyembah Tuhan yang benar. Ini mengajarkan kita bahwa walaupun kita bisa berbuat salah, Tuhan akan selalu mengampuni kita jika kita sungguh-sungguh meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahan kita.   Doa hari ini: Tuhan Yesus kami minta ampun atas semua dosa yang kami lakukan. Kami mau melakukan semua sesuai dengan ajaran-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.   Bacaan Alkitab setahun: Wahyu 1 Pertanyaan hari ini:
  1. Apa yang bisa kita pelajari dari perubahan hidup Raja Manasye setelah ia menyesali perbuatannya dan memohon ampun kepada Tuhan?
  2. Bagaimana sikap Tuhan terhadap Raja Manasye menunjukkan kasih dan pengampunan-Nya meskipun Manasye melakukan banyak kesalahan sebelumnya?
  3. Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

Baca Artikel  

RAJA MANASYE [RAKA JOYFUL]

20 Agustus 2024 admin
Bacaan :  2 Tawarikh 33:1-20 Rhema: 2 Tawarikh 33: 12 Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya,   Hari ini kita terima firman Tuhan dan belajar dari kehidupan seorang raja yang bernama Manasye. Keadaan Manasye saat menjadi raja, ia masih sangat muda sekali karena umurnya baru dua belas tahun. Sahabat bisa bayangkan, seorang anak dipilih menjadi raja dan memimpin banyak orang. Tentu saja dia tidak sendirian, para pejabat di istana siap menolong raja Manasye.             Sayang sekali setelah Manasye sudah menjadi seorang yang dewasa, ia tidak mengasihi dan menyembah Tuhan. Manasye lebih mengasihi dewa (tuhannya) bangsa asing. Ia memberi persembahan kepada dewa-dewa. Ia menyembah patung-patung. Apakah Tuhan berdiam diri melihat perbuatan dari raja Manasye itu?  Apakah akibat yang diterima raja Manasye?    Jawabnya: Tuhan tidak menyukai perbuatan jahat dari raja Manasye. Tuhan mengirim panglima-panglima tentara bangsa Asyur yang datang dan menangkap raja Manasye. Selanjutnya raja Manasye di bawa ke negeri Babel.  Di negeri Babel, raja Manasye tidak menyembah dewa dan tidak berdoa kepada patung …, tetapi ia “merendahkan hatinya”.. ia berdoa dan sungguh-sungguh memohon pertolongan Tuhan. Tuhan menjawab doa raja Manasye sehingga ia dapat kembali dari negeri Babel ke Israel dan kembali menjadi seorang raja. Raja Manasye akhirnya sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Ia tetap merendahkan hati dan beribadah kepada Tuhan sampai raja Manasye meninggal dunia.   Doa hari ini: Tuhan Yesus yang baik, terima kasih untuk cerita hari ini, ajarilah kami seperti raja Manasye yang mau merendahkan hati. Di manapun kami berada, di rumah, di sekolah atau di gereja kami mau Tuhan pakai menjadi berkat lewat kerendahan hati kami. Amin.   Bacaan Alkitab setahun:  Yudas 1 Pertanyaan hari ini:
  1. Apa perbuatan yang dilakukan Manasye hingga membuat Tuhan sedih?
  2. Apa yang dilakukan Tuhan kepada Manasye?
  3. Dari firman hari ini, aku belajar tentang:

Baca Artikel  

RENDAH HATI [RAKA JOYFUL]

19 Agustus 2024 admin
Bacaan: Yakobus 4: 4-10 Rhema: Yakobus 4: 6b "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."    Tarsha adalah anak yang paling pintar di kelasnya. Selain pintar, dia juga cantik dan orang tuanya kaya raya. Sepatu, baju, tas sekolah, bahkan aksesorisnya semuanya berkelas. Meski demikian, Tarsha selalu terlihat sendirian. Tidak ada teman yang mau bergaul dengannya. Kepala Sekolah yang melihat Tarsha selalu sendirian, kemudian menanyai teman-teman sekelasnya. Kenapa sih mereka tidak mau berteman dengan Tarsha. Ternyata Tarsha adalah anak yang sombong, sering mengejek teman yang nilainya jelek, sukanya memamerkan barang-barangnya dan juga pelit sekali. Kepala Sekolahpun menasihati Tarsha agar belajar rendah hati. Setiap yang kita miliki itu adalah kepunyaan Tuhan, janganlah kita menyombongkan diri kita. Setelah hari itu, Tarsha berubah semakin rendah hati. Diapun semakin banyak memiliki teman di sekolah. Hari ini kita mau belajar tentang rendah hati. Rendah hati artinya tidak angkuh dan tidak sombong. Seseorang yang memiliki sifat rendah hati selalu bersikap sederhana, perkataannya sopan, dan tidak sombong atau tinggi hati. Contoh perilaku rendah hati misalnya mau mendahulukan kepentingan orang lain, mau mendengarkan orang lain, mau belajar sesuatu yang baru, bersedia dikritik, tidak mengejek orang lain, selalu bersyukur dan sebagainya.  Ayo kita terus belajar untuk memiliki kerendahan hati. Jangan sombong dengan apapun yang kita punya karena semuanya adalah pemberian Tuhan. (LC)   Doa hari ini: Tuhan aku mau belajar untuk menjadi orang yang rendah hati. Aku tidak mau jadi anak yang sombong, tetapi aku mau merendahkan hatiku di hadapanMu. Ajari aku ya Tuhan. Amin.   Bacaan Alkitab setahun:  3 Yohanes 1 Pertanyaan hari ini:
  1. Apa itu rendah hati?
  2. Sebutkan contoh perilaku rendah hati!
  3. Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

Baca Artikel  

AKU MAU PEDULI [RAKA JOYFUL]

18 Agustus 2024 admin
Bacaan: Markus 5:1-20 Rhema: Amsal 19:17 Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. Nathan mempunyai teman dikelasnya bernama Arcel. Arcel memiliki penyakit khusus di tubuhnya yaitu psoriasis di mana kulit tubuhnya terkelupas dan meradang ruam kemerahan,kering dan bersisik menahun. Akibat penyakitnya ini, Arcel menjadi anak yang minder, pemalu dan tertutup. Pertumbuhan fisik Arcel pun sedikit lambat daripada teman-teman sebayanya. Namun sekalipun Nathan tahu Arcel punya kondisi fisik seperti itu, Nathan sama sekali tidak mengejek Arcel. Nathan tetap mengajaknya bermain, belajar bareng dan tidak menganggap Arcel berbeda dengan teman lainnya. Pernah suatu ketika Arcel lupa membawa bekal makan siangnya. Nathan membagi bekalnya bersama Arcel dan tidak pilih-pilih makanannya buat Arcel. Sahabat Fligo, pernahkah kalian punya teman atau sahabat seperti Arcel?  Seberapa banyak dari kita yang malah tidak perduli bahkan mengejek mereka? Sahabat Fligo, kita harus memiliki kepedulian dan rasa belas kasihan seperti Tuhan Yesus ajarkan terhadap orang-orang di sekitarmu, tidak cuek atau acuh tak acuh. Contohnya: jika ada teman yang punya kekurangan dalam hal fisik jangan membully atau mengejeknya. Di rumah, kita bisa membantu mama saat membersihkan rumah atau membawa barang belanjaan saat pulang dari pasar. Yuk, Sahabat Fligo bangkit menjadi teladan memiliki belas kasihan seperti Tuhan Yesus ajarkan. (AK)   Doa hari ini: Tuhan Yesus yang baik, terima kasih karena selalu memberkati hidup kami. Tuhan berikan kami hati-Mu yang punya belas kasihan terhadap sesama kami seperti Engkau ya Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin. Bacaan Alkitab setahun:  2 Yohanes 1 Pertanyaan hari ini:
  1. Pernahkah Sahabat Fligo punya teman yang memiliki kekurangan fisik? Ceritakan..
  2. Sebutkan beberapa contoh belas kasihan atau peduli saat kita di rumah!
  3. Dari Firman hari ini, aku belajar tentang:

Baca Artikel