MENGHADAPI MASALAH DENGAN KEPALA TEGAK

24 November 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 2 Korintus 4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebelum tahun 2009, kondisi transportasi kereta api di Indonesia sangat memprihatinkan. Penumpang yang membludak hingga ke atap kereta adalah pemandangan umum, dan kecelakaan kereta api kerap terjadi. Selain itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengalami kerugian hingga Rp150 miliar. Namun, situasi ini mulai berubah di bawah kepemimpinan baru yang mengambil langkah-langkah besar untuk memperbaiki KAI. Kepemimpinan yang baru tidak hanya meningkatkan gaji pegawai, tetapi juga memperbaiki kualitas sumber daya manusia dengan mengirim karyawan belajar ke berbagai negara. Stasiun pun dibuat lebih steril melalui penerapan sistem gate elektronik. Setahun setelah kepemimpinan baru berjalan, KAI mencatat pendapatan Rp4,2 triliun dan laba Rp83 miliar. Di akhir masa jabatan pemimpin baru, KAI mencapai pendapatan Rp14 triliun dengan keuntungan Rp1,3 triliun. Apa yang dilakukan oleh kepemimpinan baru ini mirip dengan sikap jemaat di Korintus, yang memilih menghadapi masalah dengan tegar. Kita mungkin mengalami kemunduran dalam hidup, merasa takut, dan iman terguncang. Namun, tetaplah tegakkan kepala. Ingatlah bahwa kesulitan yang dihadapi orang beriman adalah ringan dibandingkan kemuliaan yang akan diterima di dalam Kristus. Jangan menyerah saat mengalami kemunduran; justru, lipatgandakan perjuangan. Lawan ketakutan dan intimidasi dalam pikiran, sebab Tuhan sedang mempersiapkan berkat yang luar biasa bagi kita yang mengasihi dan berpegang pada-Nya. (OSA) RENUNGAN: Jangan menyerah dalam kemunduran. Hadapi masalah dengan KEPALA TEGAK, karena Tuhan mempersiapkanmu untuk MENGALAMI PELIPATGANDAAN yang luar biasa. APLIKASI 1. Bagaimana respons Anda dalam menghadapi masalah selama ini? 2. Mengapa penting untuk tetap percaya bahwa setiap masalah dapat membawa kemuliaan yang lebih besar? 3. Bagaimana komitmen Anda untuk bisa memperbaiki keadaan saat ini ? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, kami bersyukur atas penyertaan-Mu dalam hidup kami. Mampukan kami untuk menghadapi masalah dengan kepala tegak. Kami yakin, ketika kami mampu melewati masalah yang ada, kami akan mengalami pelipatgandaan yang luar biasa. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Samuel 3-5; Lukas 14:25-35

Baca Artikel  

TIDAK BERLUTUT PADA KESUKARAN

23 November 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Ulangan 20:1 Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu, maka janganlah engkau takut kepadanya, sebab TUHAN, Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir, menyertai engkau. Harland David Sanders atau lebih dikenal dengan Kolonel Sanders adalah sosok di balik kesuksesan Kentucky Fried Chicken. Sebelum mencapai kesuksesan, Sanders berulangkali menemui kegagalan dalam berbagai pekerjaan. Meski demikian, Sanders tidak pernah menyerah. Berbekal kemampuan memasak dan kesukaannya akan ayam goreng, akhirnya Sanders menemukan resep ayam goreng yang lezat. Sanders menghabiskan waktu sekitar 1 tahun untuk melakukan berbagai macam uji coba dengan resep ayam goreng miliknya. Ayam yang menggunakan 11 bumbu rahasia dan dimasak dengan panci presto. Sekalipun sudah menemukan resep enak, Sanders masih mendapatkan banyak penolakan. Selama dua tahun berkeliling, ia mendapatkan lebih dari 1000 penolakan. Tapi, tanpa kenal lelah, Sanders tetap yakin bahwa ia akan berhasil jika terus berusaha. Kesukaran tidak membuat Sanders berlutut, tetapi akhirnya kesukaran berlutut padanya, dan Sanders berhasil membuat KFC menjadi restoran ayam goreng paling sukses di dunia. Dalam hidup ini adakalanya kita juga diperhadapkan dengan berbagai kesukaran. Akan tetapi, hari ini kita diingatkan untuk tidak berlutut pada kesukaran kita. Sesukar apa pun, janganlah tergoda untuk takut dan menyerah. Justru kuatkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan teriakkan kemenangan atas masalah kita. Inilah iman yang menarik kuasa Allah untuk mengalahkan kesukaran dan membalikkan keadaan. Jika kita tidak pernah menyerah, maka kesukaranlah yang akan menyerah dan bertekuk lutut pada kita. Saat kita tetap melekat kepada Tuhan, kesukaran-kesukaran yang ada justru akan membuat kita semakin kuat dan tidak tergoncangkan. (LEW) RENUNGAN: Jangan BERLUTUT pada KESUKARANMU; sebaliknya, berdirilah teguh, dan lihatlah KESUKARAN itu akan BERLUTUT padamu. APLIKASI 1. Apa yang Anda lakukan ketika kesukaran datang dalam hidup Anda? 2. Mengapa Anda tidak boleh berlutut pada kesukaran Anda? 2. Apa yang membuat Anda bisa tetap berdiri teguh ketika kesukaran datang? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, mampukanlah kami tetap berdiri teguh ketika kesukaran kami alami. Kami tidak mau berlutut pada kesukaran, tetapi kami mau kesukaran yang berlutut pada kami. Kami percaya, bersama-Mu kami akan beroleh kemenangan gilang-gemilang. Terimakasih Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 2 Samuel 1-2; Lukas 14:1-24

Baca Artikel  

SEMAKIN BERPAUT PADA TUHAN

22 November 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Mazmur 46:2-3 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut. Dalam perjalanan hidupnya, Raja Daud tidak terlepas dari kesulitan dan badai. Sebelum ia menjadi raja, hidupnya penuh dengan tantangan dan ancaman, terutama dari Raja Saul yang mengejarnya untuk dibunuh. Daud harus melarikan diri dan hidup di gua-gua serta padang belantara, jauh dari kenyamanan dan keamanan. Namun, di tengah semua kesulitan itu, Daud tidak menyerah atau menjadi tawar hati. Sebaliknya, ia semakin berpaut pada Tuhan, sumber kekuatannya. Dalam kehidupan, kita sering dihadapkan pada tantangan dan badai yang datang silih berganti. Ada kalanya badai itu begitu besar hingga membuat kita merasa lelah, bahkan putus asa. Namun, Firman Tuhan memberikan kita kekuatan dan penghiburan. Seperti yang tertulis dalam rhema kita hari ini, Daud melihat Tuhan sebagai benteng perlindungan dan kekuatannya. Di tengah ketakutan dan bahaya, Daud tetap bertahan dengan iman yang kokoh karena ia tahu bahwa Tuhan selalu bersamanya. Ketika dalam kesukaran, ketika situasi tampak tak pasti, menakutkan, atau membingungkan, itulah saat paling tepat untuk membaca ayat rhema ini. Semakin kita berpaut pada Tuhan, semakin kita akan kuat bertahan dan tak tergoyahkan. Masalah akan datang dan pergi, namun kuasa dan kasih Tuhan tidak pernah berubah. Tak peduli seberapa besar badai yang kita hadapi, kita bisa yakin bahwa Tuhan hadir dan akan menolong kita, tepat pada waktunya. RENUNGAN Di tengah kesukaran, semakin kita BERPAUT PADA TUHAN, semakin KUAT kita bertahan, TAK TERGOYAHKAN oleh badai kehidupan. APLIKASI 1. Apa makna berpaut pada Tuhan bagi Anda secara pribadi? 2. Apa badai kehidupan yang sedang Anda hadapi saat ini, dan bagaimana Anda melihat Tuhan bekerja di dalamnya? 3. Apa yang bisa Anda lakukan untuk memperkuat hubungan Anda dengan Tuhan? DOA UNTUK HARI INI Tuhan Yesus, terima kasih untuk firman-Mu hari ini. Tolong kami untuk terus berpaut pada-Mu dan menjadi kuat di tengah kesukaran. Jadilah perlindungan dan sumber kekuatan kami, sekarang dan selamanya. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Samuel 30-31; Lukas 13:23-35

Baca Artikel  

MENYINGKAPKAN YANG TERSEMBUNYI

21 November 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Ulangan 8:2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Ayat ini mengajarkan bahwa perjalanan bangsa Israel di padang gurun adalah ujian untuk merendahkan hati dan mengungkapkan ketulusan mereka dalam menaati Tuhan, sehingga karakter mereka dibentuk sesuai kehendak-Nya. Nelson Mandela, seorang pejuang hak asasi manusia, menjalani proses berat ketika dipenjara selama 27 tahun karena perjuangannya melawan sistem Apartheid di Afrika Selatan. Alih-alih menjadi pendendam, Mandela justru menunjukkan kemurnian hati dan kebesaran jiwanya, yang kemudian menjadikannya simbol perdamaian dan kemerdekaan. Tahun-tahun di penjara menguji karakter Mandela, mengungkapkan kekuatan dan kemurnian hatinya, sehingga pada akhirnya ia dihormati sebagai penerima Nobel Perdamaian pada 1993. Perjalanan bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun adalah bentuk ujian serupa. Meskipun tampak seperti kesulitan, perjalanan itu sebenarnya adalah pendidikan dari Tuhan untuk menggembleng mereka, layaknya seorang ayah yang mengajari anaknya. Bukan hukuman, melainkan proses untuk membentuk kerendahan hati, menghilangkan kemalasan, dan mengubah mentalitas budak menjadi mentalitas seorang pejuang. Seperti Mandela maupun bangsa Israel, ketika kita mengalami tekanan hidup, sifat asli dan ketulusan hati kita akan terlihat. Proses Tuhan, yang sering kali berat, berfungsi untuk menyingkapkan kelemahan dan kekurangan kita. Dengan menghadapinya dengan syukur, kita bisa memperbaiki diri, sehingga semakin menyerupai pribadi yang berkenan di mata Tuhan. (CG) RENUNGAN: Proses dari Tuhan hadir untuk MENYINGKAPKAN apa yang sesungguhnya TERSEMBUNYI di dalam hati kita. APLIKASI 1. Apa tujuan Tuhan menghadirkan proses dalam hidup Anda? 2. Apakah hal tersembunyi di hati Anda yang tidak berkenan bagi Tuhan? 3. Setelah tersingkap melalui proses, apa komitmen Anda untuk memperbaikinya? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, kami mengucap syukur atas proses yang Kau ijinkan hadir dalam hidup kami. Biarlah apa yang selama ini tersembunyi di hati kami, yang mendukakan Engkau, bisa kami ubah dan perbaiki. Sehingga hidup kami ini menyenangkan dan membawa kemuliaan bagi nama-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Samuel 27-29; Lukas 13:1-22

Baca Artikel  

KESUKARAN YANG DIIJINKAN TUHAN

20 November 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yakobus 1:2-3 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Emas yang baru ditambang masih bercampur dengan kotoran, sehingga perlu melalui proses pemurnian. Untuk membersihkannya, emas tersebut ditempa dalam api yang sangat panas dan dimasukkan ke dalam tungku berulang kali hingga semua kotorannya hilang. Meskipun tampak seperti mengalami pembakaran hebat, pandai emas tetap setia mengawasi, memastikan emas tidak rusak, tetapi justru semakin murni dan bernilai tinggi. Demikian pula, pencobaan adalah bagian tak terhindarkan dalam hidup kita. Namun, kita memiliki janji Allah bahwa ketekunan dalam menghadapinya akan menghasilkan iman yang lebih kuat. Sukacita di tengah pencobaan bukan berarti menikmati penderitaan, melainkan percaya bahwa Tuhan sedang bekerja melalui setiap kesulitan untuk membentuk dan menggembleng kita agar semakin serupa dengan-Nya. Meskipun terkadang terasa berat dan melelahkan, Tuhan selalu menyertai dan tahu batas kemampuan kita. Saat kita merasa lemah, Firman Allah menjadi sumber kekuatan yang menolong kita mengatasi kesukaran. Saudara-saudara seiman adalah sumber dukungan dan doa yang berharga saat kita menghadapi pencobaan. Oleh karena itu, pahamilah dan simpan Firman-Nya dalam hati kita, serta bergabunglah dalam kelompok sel agar kita berada di tengah komunitas yang membangun dan memperkuat iman kita. (AO) RENUNGAN: Ada KESUKARAN yang harus kita lalui atas SEIJIN TUHAN. APLIKASI 1. Pernahkah Anda mengalami kesukaran yang diijinkan Tuhan? Dalam bentuk apakah kesukaran tersebut? 2. Apa yang Anda lihat dari kesukaran yang Anda alami? Menurut Anda apa maksud Tuhan dibalik kesukaran? 3. Apa yang bisa Anda lakukan untuk memperkuat iman Anda dalam kesukaran? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terima kasih atas setiap pencobaan yang Engkau ijinkan terjadi dalam hidup kami. Mampukan kami untuk tetap tekun dan bersukacita di tengah kesukaran. Sebab kami percaya Engkau sedang memurnikan dan menjadikan kami semakin serupa dengan Engkau sehingga hidup kami semakin mempermuliakan nama-MU. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Samuel 25-26; Lukas 12:32-59

Baca Artikel  

KESUKARAN KARENA KESALAHAN SENDIRI

19 November 2024 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 19:3 Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN. Banyak orang mendapati diri mereka dalam situasi sulit akibat pilihan buruk yang mereka buat. Ayat dari Amsal ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang bisa bertindak bodoh hingga mengakibatkan kehancuran bagi dirinya sendiri, mereka sering kali mengarahkan kemarahan kepada Tuhan alih-alih mengakui kesalahan mereka sendiri. Sebagai contoh, seseorang yang bekerja keras tetapi tidak mengelola keuangan dengan baik mungkin akan tetap mengalami kekurangan. Atau, seseorang yang rutin berolahraga tetapi jatuh sakit karena tidak menjaga pola makan atau mengabaikan waktu istirahat. Ini adalah contoh kesulitan yang timbul akibat kesalahan sendiri. Sesungguhnya, rancangan Tuhan bagi kita selalu yang terbaik. Perlindungan-Nya sempurna, namun sering kali kita sendirilah yang membuka celah hingga kesulitan datang dalam hidup kita. Mari kita memeriksa diri, apakah hidup kita sudah sesuai dengan Firman Tuhan. Segeralah bertobat dan berbalik dari kebodohan yang mungkin masih kita lakukan. Mintalah hikmat agar kita bisa mengerti dan melakukan apa yang baik serta berkenan kepada-Nya. Dengan demikian, Tuhan akan memulihkan keadaan kita dan membuatnya tidak terguncangkan. (NFS) RENUNGAN Coba INTROSPEKSI, ada kesukaran yang terjadi karena KESALAHAN KITA sendiri. APLIKASI 1. Kesukaran apakah yang sedang Anda hadapi akibat kesalahan Anda sendiri? 2. Kesalahan apa saja yang masih belum Anda tinggalkan? 3. Apa keputusan dan tekad Anda untuk memperbaiki kesalahan agar hidup Anda dipulihkan Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, beri kami roh hikmat untuk dapat menyadari setiap kesalahan dan kebodohan kami. Beri kami kekuatan dan kemampuan untuk meninggalkan semua yang salah, dan hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Terimakasih Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN 1 Samuel 22-24; Lukas 12:1-31

Baca Artikel