SUKACITA ITU PILIHAN
RHEMA HARI INI
Habakuk 3:17-18 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Suatu pagi, seorang ibu yang berjualan sayur keliling mendapati gerobaknya mogok di tengah jalan. Hujan turun deras, pembeli sepi, dan dagangannya mulai layu. Dalam hati, ia merasa lelah dan hampir menangis. Namun di tengah kesulitan itu, ia justru mulai bersenandung pelan, menyanyikan lagu rohani yang sering ia dengar di gereja. Beberapa orang yang lewat tersenyum mendengarnya. Meskipun hari itu penghasilannya nyaris tak ada, ia pulang dengan hati yang tenang, karena memilih bersyukur bahwa Tuhan masih memberi kekuatan dan hidup yang bisa dijalani esok hari.
Sikap ibu itu mengingatkan kita pada perkataan Nabi Habakuk. Ia menegaskan bahwa sekalipun pohon ara tidak berbunga, ladang tidak menghasilkan, dan kandang kosong, ia tetap akan bersorak-sorai di dalam Tuhan. Sukacita sejati bukan bergantung pada keadaan, melainkan lahir dari hati yang percaya kepada Allah yang setia.
Kita pun sering menghadapi hari-hari yang tidak ideal, pendapatan menurun, rencana gagal, kesehatan terganggu, atau hubungan yang tidak berjalan baik. Namun firman Tuhan mengingatkan bahwa sukacita adalah pilihan. Ketika kita memilih untuk bersukacita dalam Tuhan, kita sedang menolak tunduk pada keadaan, dan sebaliknya mempercayai bahwa Ia tetap memegang kendali. Oleh karena itu marilah kita terus belajar untuk bisa memilih bersukacita dalam Tuhan, sebab sukacita dari-Nya adalah kekuatan yang memampukan kita berdiri teguh di tengah berbagai tantangan hidup. (AO)
RENUNGAN:
SUKACITA itu PILIHAN, bukan kondisi.
APLIKASI
- Dalam situasi apa Anda paling sulit untuk tetap bersukacita?
- Apa yang biasanya menjadi sumber sukacita Anda selama ini, keadaan atau iman kepada Tuhan?
- Langkah nyata apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk memilih bersukacita meskipun keadaan belum berubah?
MULAILAH BERSUKACITA
RHEMA HARI INI:
Nehemia 8:11b Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"
Ayat ini diucapkan Nehemia kepada bangsa Israel setelah mereka mendengarkan pembacaan Taurat Tuhan oleh Ezra. Saat itu, banyak orang menangis karena merasa tertuduh oleh firman Tuhan. Mereka sadar akan dosa dan kesalahan mereka. Namun, Nehemia menegaskan bahwa hari itu adalah hari kudus bagi Tuhan, bukan waktu untuk terus bersedih, melainkan untuk bersukacita karena Tuhan sendiri adalah sumber kekuatan dan perlindungan mereka.
Hal yang sama juga dialami oleh Hana. Ia lama tidak memiliki anak, dan situasinya semakin menyakitkan karena suaminya, Elkana memiliki istri lain yang sering menyakitinya dengan ejekan. Dalam penderitaan itu, Hana datang ke rumah Tuhan dan mencurahkan seluruh isi hatinya. Hana menangis begitu hebat hingga tidak mampu lagi bersuara, hanya bibirnya saja yang bergerak. Melihat hal itu, imam Eli menubuatkan bahwa Allah Israel akan memberikan apa yang ia minta. Setelah mendengar janji Tuhan itu, Hana tidak lagi bersusah hati, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi. Hana menemukan pengharapan di dalam janji Tuhan dan memilih berhenti meratap. Ia memilih untuk bersukacita di dalam iman bahwa Tuhan setia menepati janji-Nya.
Firman Tuhan dalam Filipi 4:4 berkata, “Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Sukacita sejati tidak bergantung pada keadaan, tetapi pada janji Tuhan yang kekal. Karena itu, mari kita hentikan kebiasaan hidup dalam kesedihan, penyesalan, atau kekhawatiran. Pilihlah untuk bersukacita di dalam Tuhan; hari ini, bukan nanti setelah keadaan membaik. Sukacita bukan berarti menolak kenyataan atau berpura-pura bahagia. Sukacita adalah keputusan untuk percaya bahwa Tuhan tetap bekerja, bahkan di balik hal-hal yang tidak kita mengerti. Saat kita berhenti fokus pada dukacita, kita sedang memberi ruang bagi Tuhan untuk memulihkan hati dan memperbarui kekuatan kita. (BS)
RENUNGAN:
STOP DUKACITA! Mulailah bersukacita hari ini!
APLIKASI
1. Adakah dukacita yang masih membebani hidup Anda hingga hari ini?
2. Saat hati Anda dipenuhi dukacita atau penyesalan, apa yang biasanya Anda lakukan untuk bangkit kembali?
3. Bagaimana Anda dapat mengingatkan diri sendiri bahwa sukacita dari Tuhan adalah perlindungan dan kekuatan Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami mengucap syukur untuk setiap hal yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kami. Ajar kami untuk senantiasa bersukacita di dalam Engkau meskipun keadaan belum berubah. Jadikan Engkau satu-satunya sumber sukacita kami dan biarlah hati kami tetap teguh karena percaya pada janji-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin “
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 9-10; Lukas 5:17-39
MULAILAH BERSUKACITA
RHEMA HARI INI:
Nehemia 8:11b Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"
Ayat ini diucapkan Nehemia kepada bangsa Israel setelah mereka mendengarkan pembacaan Taurat Tuhan oleh Ezra. Saat itu, banyak orang menangis karena merasa tertuduh oleh firman Tuhan. Mereka sadar akan dosa dan kesalahan mereka. Namun, Nehemia menegaskan bahwa hari itu adalah hari kudus bagi Tuhan, bukan waktu untuk terus bersedih, melainkan untuk bersukacita karena Tuhan sendiri adalah sumber kekuatan dan perlindungan mereka.
Hal yang sama juga dialami oleh Hana. Ia lama tidak memiliki anak, dan situasinya semakin menyakitkan karena suaminya, Elkana memiliki istri lain yang sering menyakitinya dengan ejekan. Dalam penderitaan itu, Hana datang ke rumah Tuhan dan mencurahkan seluruh isi hatinya. Hana menangis begitu hebat hingga tidak mampu lagi bersuara, hanya bibirnya saja yang bergerak. Melihat hal itu, imam Eli menubuatkan bahwa Allah Israel akan memberikan apa yang ia minta. Setelah mendengar janji Tuhan itu, Hana tidak lagi bersusah hati, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi. Hana menemukan pengharapan di dalam janji Tuhan dan memilih berhenti meratap. Ia memilih untuk bersukacita di dalam iman bahwa Tuhan setia menepati janji-Nya.
Firman Tuhan dalam Filipi 4:4 berkata, “Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Sukacita sejati tidak bergantung pada keadaan, tetapi pada janji Tuhan yang kekal. Karena itu, mari kita hentikan kebiasaan hidup dalam kesedihan, penyesalan, atau kekhawatiran. Pilihlah untuk bersukacita di dalam Tuhan; hari ini, bukan nanti setelah keadaan membaik. Sukacita bukan berarti menolak kenyataan atau berpura-pura bahagia. Sukacita adalah keputusan untuk percaya bahwa Tuhan tetap bekerja, bahkan di balik hal-hal yang tidak kita mengerti. Saat kita berhenti fokus pada dukacita, kita sedang memberi ruang bagi Tuhan untuk memulihkan hati dan memperbarui kekuatan kita. (BS)
RENUNGAN:
STOP DUKACITA! Mulailah bersukacita hari ini!
APLIKASI
1. Adakah dukacita yang masih membebani hidup Anda hingga hari ini?
2. Saat hati Anda dipenuhi dukacita atau penyesalan, apa yang biasanya Anda lakukan untuk bangkit kembali?
3. Bagaimana Anda dapat mengingatkan diri sendiri bahwa sukacita dari Tuhan adalah perlindungan dan kekuatan Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami mengucap syukur untuk setiap hal yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kami. Ajar kami untuk senantiasa bersukacita di dalam Engkau meskipun keadaan belum berubah. Jadikan Engkau satu-satunya sumber sukacita kami dan biarlah hati kami tetap teguh karena percaya pada janji-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin “
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 9-10; Lukas 5:17-39
KEPUTUSAN UNTUK BERSUKACITA
RHEMA HARI INI
Mazmur 118:24 Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
Beberapa waktu setelah ayah Ana berpulang ke rumah Bapa, keluarga mereka diliputi kesedihan. Namun di tengah duka itu, Ana dan keluarganya membuat keputusan yang berbeda. Mereka memilih untuk tidak larut dalam air mata, tetapi memuji Tuhan karena percaya bahwa ayah tercinta telah beristirahat dalam pelukan Bapa di surga. Keesokan harinya, saat mengantar jenazah, mereka bernyanyi dan memuji Tuhan di dalam bus yang mereka tumpangi. Orang-orang yang menyaksikan heran, bagaimana mungkin keluarga yang sedang berduka justru bisa bersukacita? Tapi bagi Ana dan keluarganya, sukacita adalah keputusan iman, bukan hasil dari keadaan.
Renungan hari ini mengingatkan kita: sukacita tidak harus menunggu semuanya menjadi sempurna. Sukacita hadir saat hati memilih untuk percaya dan bersyukur di tengah ketidaksempurnaan. Dunia bisa berubah setiap hari, tetapi hadirat Tuhan tidak pernah berubah. Di sanalah sumber sukacita sejati, di hati yang percaya dan bersandar pada kasih-Nya yang tidak tergoyahkan.
Karena itu, apa pun yang sedang kita hadapi hari ini, entah kesedihan, kekecewaan, atau tekanan, jangan biarkan semua itu mencuri sukacitamu. Bangkitlah, pandang Tuhan, dan ucapkan syukur. Pilih untuk tetap memuji dan percaya bahwa rancangan-Nya selalu baik. Saat kita memutuskan untuk bersukacita, kita sedang membuka pintu bagi damai sejahtera dan kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita. Jadi, jangan tunggu situasi membaik baru bersukacita. Sukacitamu tidak perlu tertunda. Keputusanmulah untuk merayakannya hari ini. (AM)
RENUNGAN:
Sukacitamu tidak perlu TERTUNDA. KEPUTUSANMULAH untuk MERAYAKANNYA hari ini.
APLIKASI
1. Hal apa yang biasanya membuat Anda kehilangan sukacita?
2. Dalam keadaan yang tidak ideal, bagaimana cara Anda menjaga hati agar tetap bersukacita?
3. Apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk membagikan sukacita kepada orang lain?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, terima kasih untuk hari yang Kau jadikan. Ajarlah kami untuk tidak menunda sukacita, tetapi merayakan kebaikan-Mu di setiap langkah kami. Biarlah hati kami selalu penuh ucapan syukur dan damai sejahtera yang dari pada-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 7-8; Lukas 5:1-16
KUNCI KELUAR DARI HUTANG
RHEMA HARI INI
Ulangan 28:1-2
Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
Ketaatan kepada Tuhan adalah kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, termasuk dalam hal keuangan seperti hutang. Dalam Ulangan 28:1-2, Tuhan berjanji akan mengangkat dan memberkati mereka yang dengan setia mendengarkan serta menaati perintah-Nya. Tuhan rindu agar kita mempercayai-Nya sepenuh hati dan hidup sesuai dengan firman-Nya, sehingga berkat-Nya melimpah dalam kehidupan kita.
Mendengarkan suara Tuhan berarti membuka hati untuk menerima petunjuk-Nya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketaatan bukan sekadar kewajiban, melainkan bentuk iman dan pengabdian yang tulus. Ketika kita taat kepada Tuhan, kita menunjukkan bahwa kita mengandalkan-Nya dalam segala hal, termasuk dalam mengelola keuangan kita. Ketaatan ini akan membawa kita pada perlindungan dan pertolongan Tuhan dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup.
Mari kita semakin berkomitmen untuk mendengar dan menaati suara Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Libatkan Tuhan dalam setiap keputusan dan tindakan, serta patuhi perintah-Nya dengan sungguh-sungguh. Dengan demikian, kita akan melihat bagaimana berkat Tuhan bekerja secara luar biasa dalam hidup kita. Mulailah hari ini untuk hidup dalam ketaatan, agar kita dapat merasakan penyertaan dan pertolongan Tuhan yang nyata.
RENUNGAN:
Ketaatan kepada INSTRUKSI TUHAN adalah kunci keluar dari hutang.
APLIKASI:
1. Bagaimana Anda bisa lebih peka dalam mendengarkan suara Tuhan dan menaati perintah-Nya dalam kehidupan sehari-hari?
2. Dalam aspek apa saja Anda perlu lebih taat kepada Tuhan, khususnya dalam mengelola keuangan Anda?
3. Langkah nyata apa yang Anda ambil untuk mentaati instruksi Tuhan hari ini?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, terima kasih atas firman-Mu yang mengingatkan kami bahwa ketaatan kepada-Mu adalah kunci berkat dan pertolongan. Tolong kami untuk selalu mendengarkan suara-Mu dan menaati perintah-Mu dalam setiap aspek kehidupan kami. Berikan kami hikmat dalam mengelola keuangan dan ajari kami untuk mengandalkan Engkau dalam segala hal. Kami percaya bahwa ketika kami taat, Engkau akan mencukupi segala kebutuhan kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Mazmur 72-73; Roma 9:1-15
GAIRAH MENDENGARKAN SUARA TUHAN
RHEMA HARI INI
Mazmur 122:1 Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
Ada sesuatu yang berbeda ketika hati seseorang sungguh rindu hadir di hadapan Tuhan. Daud, seorang raja yang sibuk dengan urusan kerajaan, justru bersukacita saat diajak pergi ke rumah Tuhan. Baginya, rumah Tuhan bukan sekadar tempat ibadah, tetapi tempat perjumpaan, tempat kerinduan jiwanya terpuaskan, tempat suara Tuhan bisa didengar dengan jelas. Hari-hari ini, banyak orang datang ke gereja hanya karena kewajiban. Duduk, bernyanyi, mendengar, lalu pulang. Semua dilakukan seperti rutinitas tanpa gairah. Tapi Tuhan rindu sesuatu yang lebih dari sekadar kehadiran fisik. Dia rindu hati yang antusias, telinga yang siap mendengar, dan jiwa yang lapar akan hadirat-Nya.
Ketika kita datang ke hadapan Tuhan dengan penuh gairah, baik itu dalam ibadah bersama maupun saat teduh pribadi, Tuhan menyambut kita. Dia bukan hanya hadir, tetapi juga berbicara dan menuntun langkah kita. Tuhan tidak tinggal diam kepada jiwa yang berseru, “Tuhan, aku rindu suara-Mu.” Ia adalah Allah yang hidup dan komunikatif.
Jangan biarkan kerohanian menjadi rutinitas yang hambar. Datanglah kepada Tuhan dengan semangat seperti Daud. Datanglah bukan karena kewajiban, tapi karena sukacita. Maka kita akan mengalami hadirat-Nya, mendengar suara-Nya, dan dituntun dalam setiap langkah hidup kita. (OSA)
RENUNGAN:
DATANGLAH dengan PENUH GAIRAH untuk MENDENGARKAN suara Tuhan, maka Tuhan akan BERBICARA dan MENUNTUN Anda.
APLIKASI
1. Apakah Anda masih memiliki gairah untuk mendengarkan suara Tuhan? Mengapa?
2. Apa saja hal yang menghalangi Anda untuk mendengarkan suara Tuhan?
3. Apa langkah yang Anda ambil untuk kembali bergairah mendengarkan suara Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, ampuni kami apabila selama ini, kami tidak mendengarkan perkataan-Mu dengan penuh gairah. Mulai saat ini, kami berkomitmen untuk mendengarkan perkataan-Mu, karena kami percaya, Tuhan senantiasa merencanakan yang terbaik untuk kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Yehezkiel 35-36; 2 Petrus 1
Categories
Latest Posts