TERUS MAJU BERSAMA ROH KUDUS

07 May 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yesaya 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Dalam dunia olahraga, seorang atlet tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tapi juga semangat dari dalam yang membuatnya tetap berjuang, meski harus menghadapi kelelahan, kekalahan, dan cedera. Apa yang membuat mereka tetap berlari dan tidak menyerah? Dorongan dari dalam. Tanpa dorongan itu, mereka bisa berhenti di tengah jalan. Demikian pula kehidupan rohani kita. Banyak tantangan yang bisa melelahkan—tugas, masalah, atau pergumulan yang tak kunjung selesai. Tapi Firman Tuhan berkata: orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. Seperti rajawali yang naik terbang dengan kekuatan angin, kita pun akan terus maju tanpa lesu jika kita membuka hati dan membiarkan api Roh Kudus menjadi dorongan dari dalam. Roh Kudus adalah sumber semangat ilahi yang mengangkat kita saat mulai goyah, menguatkan kita ketika hampir menyerah, dan membuat kita tetap melangkah meski jalan terasa berat. Karena itu, jangan andalkan kekuatan sendiri. Biarkan Roh Kudus yang memimpin. Terus bergerak, meski perlahan. Tetap berharap, meski belum melihat jawaban. Hari ini, mari kita nyalakan kembali api Roh dalam hati kita. Berdoalah, carilah hadirat-Nya, dan izinkan dorongan dari-Nya mengisi setiap langkah hidup Anda. Bersama Roh Kudus, kita akan terbang lebih tinggi dari tantangan, dan terus melangkah dalam kekuatan yang baru. (AO) RENUNGAN: Api Roh Kudus memberi DORONGAN untuk TERUS MAJU dan tidak cepat lelah. APLIKASI 1. Renungkan dan hafalkan Yesaya 40:31, lalu deklarasikan setiap kali Anda merasa lelah. 2. Luangkan waktu setiap hari untuk meminta kekuatan baru dari Roh Kudus melalui doa dan penyembahan. 3. Bagikan semangat dan kekuatan dari Roh Kudus kepada orang-orang di sekitarmu yang sedang letih rohani. DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, nyalakan kembali api Roh-Mu dalam hati kami. Saat kami mulai lelah dan ingin menyerah, berikan kami kekuatan baru dari-Mu. Biarlah kami terus maju, terbang tinggi bersama-Mu, dan tidak pernah kehilangan semangat. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yesaya 28-29; Filipi 3

Baca Artikel  

MEMENANGKAN PEPERANGAN ROHANI

06 May 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Zakharia 4:6b Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. Elang memiliki cara unik untuk mengalahkan mangsanya. Ia tidak bertarung di darat, tetapi justru mengangkat mangsanya tinggi ke udara—ke medan pertempuran yang ia kuasai. Di ketinggian, mangsa kehilangan kekuatan, kehilangan kendali, dan akhirnya menyerah kalah. Ilustrasi ini menggambarkan dengan kuat bagaimana seharusnya kita menghadapi peperangan rohani. Sering kali kita kalah bukan karena Tuhan tidak sanggup menolong, tetapi karena kita bertarung di medan yang salah. Kita berjuang hanya dengan pikiran, logika, atau emosi. Padahal, seperti rhema hari ini katakan, kemenangan sejati bukan datang dari keperkasaan atau kekuatan kita, melainkan dari Roh Tuhan. Hanya ketika mesin roh kita menyala, kita bisa naik ke medan rohani, dan bertarung dengan kekuatan dari sorga. Bahkan Tuhan Yesus pun mencatatkan kebiasaan untuk menyendiri di pagi-pagi buta demi membangun kembali kekuatan rohani-Nya. Ia tahu bahwa pelayanan, pengajaran, dan bahkan perlawanan dari orang-orang Farisi tidak akan mampu Ia hadapi tanpa api roh yang menyala dalam diri-Nya. Maka Ia terus menjaga apinya tetap menyala—dan karena itulah Ia selalu siap, selalu kuat, dan selalu menang. Tanpa api itu, kita akan mudah lelah, mudah goyah, dan gampang kehilangan arah. Tapi ketika mesin roh kita menyala, kita bisa menghadapi apa pun dengan kekuatan dari sorga. Kita bisa tetap berdiri teguh bahkan di tengah badai hidup yang besar. Hari ini, jangan biarkan mesin roh Anda padam. Jangan biarkan api Anda menjadi dingin. Bangun kembali hubungan pribadi dengan Tuhan. Luangkan waktu untuk berdoa, menyembah, merenungkan firman Tuhan, dan bersekutu dengan tubuh Kristus. Ikuti setiap ibadah, pelatihan, dan pembinaan rohani yang Tuhan sediakan melalui gereja. Karena saat mesin roh Anda menyala, maka hidup Anda pun akan bergerak ke arah rencana Tuhan yang penuh kemenangan! (NFS) RENUNGAN: Tanpa API ROH, kita tidak akan kuat menghadapi PEPERANGAN ROHANI. APLIKASI 1. Apa arti “mesin roh menyala” dalam kehidupan rohanimu saat ini? 2. Apakah ada tanda-tanda bahwa Anda sedang mengandalkan kekuatan sendiri? 3. Langkah apa yang bisa Anda ambil hari ini untuk kembali hidup oleh kuasa Roh Kudus? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, kami mengaku bahwa kami sering mengandalkan kekuatan kami sendiri. Tapi hari ini kami datang dan berserah. Kami mohon, nyalakan kembali mesin roh kami. Biar Roh-Mu yang memimpin, menguatkan, dan memberi kami kemenangan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yesaya 26-27; Filipi 2

Baca Artikel  

NYALAKAN KEMBALI APIMU

05 May 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 2 Timotius 1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. John Wesley, pendiri gerakan Metodis, lahir dalam keluarga Kristen yang taat. Ia belajar teologi dan bahkan sempat menjadi misionaris di Amerika. Namun, di balik semua aktivitas rohaninya, hatinya terasa kosong. Api rohaninya perlahan padam. Hingga pada malam tanggal 24 Mei 1738, dalam sebuah pertemuan kecil di Aldersgate Street, Wesley mendengar pembacaan pengantar Martin Luther untuk kitab Roma. Di saat itulah, ia mengalami momen yang mengubah hidupnya. Dalam kata-katanya sendiri: "I felt my heart strangely warmed" — hatinya "dihangatkan dengan cara yang aneh." Api yang padam itu kembali menyala! Sejak hari itu, Wesley tak lagi sama. Ia tidak menunda. Dengan semangat ilahi, ia berkeliling dari kota ke kota, berkhotbah di ladang-ladang terbuka, dan memberitakan Injil kepada ribuan jiwa yang haus akan kebenaran. Ia menempuh lebih dari 400.000 km, berkhotbah lebih dari 40.000 kali, serta menulis ratusan buku dan khotbah yang hingga kini terus menginspirasi dunia. Mungkin hari ini kita juga merasa api itu mulai redup — karena rutinitas, kelelahan, atau beratnya pergumulan hidup. Tapi seperti yang dikatakan Paulus kepada Timotius: "Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu!" (2 Timotius 1:6). Jangan tunda lagi! Seperti Wesley yang segera melangkah setelah hatinya dipanaskan kembali, hari ini pun adalah waktu yang tepat bagi kita untuk menyalakan kembali api itu. Api yang menggerakkan kita melayani dengan gairah, berdoa dengan sungguh-sungguh, dan memberitakan Injil dengan keberanian. Mari kita berdoa, agar Roh Kudus menyentuh hati kita seperti Ia menyentuh hati John Wesley. Biarlah hari ini menjadi titik balik dalam perjalanan iman kita. Jangan tunggu besok, jangan tunda minggu depan — inilah saatnya menyalakan kembali api roh kita! (AM). RENUNGAN: Jangan tunda lagi, ini waktunya MENYALAKAN KEMBALI api rohmu. APLIKASI 1. Bagaimana kondisi api rohani Anda saat ini? Apakah sedang menyala terang, mulai meredup, atau hampir padam? 2. Hal-hal apa yang belakangan ini membuat semangat rohani Anda melemah? Apakah karena kelelahan, kesibukan, atau pergumulan hidup yang berat? 3. Langkah nyata apa yang bisa Anda ambil hari ini untuk menyalakan kembali api Roh Kudus dalam hidup Anda? DOA UNTUK HARI INI “Terima kasih, Tuhan, untuk firman-Mu hari ini. Kami mohon, sentuhlah hati kami saat ini juga, agar hari ini menjadi titik balik dalam perjalanan iman kami. Bangkitkan kembali roh kami yang lemah, dan nyalakan api di hati kami agar kami kembali menyala-nyala untuk melayani-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yesaya 23-25; Filipi 1

Baca Artikel  

MENJADI SAKSI KRISTUS

04 May 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Salah satu teladan besar dalam menjadi saksi Kristus adalah Stefanus. Dalam Kisah Para Rasul 6-7, Stefanus dikenal sebagai seorang penuh iman dan Roh Kudus, yang dengan berani memberitakan Injil meskipun ditentang banyak orang. Ia tidak takut menghadapi ancaman, bahkan ketika orang-orang menuduhnya dengan fitnah dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. Ketika diadili, Stefanus tetap teguh menyampaikan kebenaran tentang Yesus Kristus. Ia mengingatkan para pemimpin Yahudi tentang bagaimana mereka selalu menolak utusan Tuhan, termasuk Yesus sendiri. Kata-katanya menusuk hati mereka, tetapi bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk membawa pertobatan. Namun, karena hati mereka keras, mereka malah menyeret Stefanus keluar kota dan merajamnya sampai mati. Di saat-saat terakhirnya, Stefanus meneladani Yesus dengan berdoa, “Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka.” (Kisah Para Rasul 7:60). Stefanus membuktikan kasihnya kepada Tuhan dengan kesetiaannya menjadi saksi, bahkan sampai mati. Kesaksiannya tidak sia-sia—salah satu orang yang menyaksikan kematiannya adalah Saulus, yang kemudian bertobat dan menjadi Rasul Paulus, penyebar Injil terbesar dalam sejarah Kekristenan. Salah satu bukti kasih kita kepada Tuhan adalah dengan menjadi saksi-Nya, sebab ketika kita benar-benar mengasihi seseorang, kita ingin berbagi tentang kebaikan dan kasih orang itu kepada orang lain. Demikian juga dengan Tuhan, jika kita mengasihi-Nya, kita pasti rindu agar banyak orang mengalami kasih-Nya yang luar biasa. Mungkin kita tidak menghadapi penganiayaan seperti Stefanus, tetapi kita tetap bisa menjadi saksi Kristus dengan memberitakan firman Tuhan melalui media sosial yang kita punya. Dan Tuhan berjanji bahwa Ia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Jadi, jangan takut menjadi saksi-Nya. Sebab melalui kesaksian kita, banyak jiwa bisa mengalami kasih Tuhan dan menerima keselamatan dalam Kristus. (OSA) RENUNGAN: Satu BUKTI KASIH kita kepada Tuhan adalah dengan MENJADI SAKSI-NYA sehingga banyak JIWA bisa MENGALAMI KASIH Tuhan dalam hidup mereka. APLIKASI 1. Apa bukti kasih Tuhan dalam hidup Anda saat ini? 2. Apa yang Anda lakukan untuk membalas cinta kasih Tuhan dalam hidup Anda? 3. Bagaimana Anda bisa menjadi saksi Kristus di tengah keluarga, pekerjaan, atau lingkungan Anda hari ini? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, terima kasih atas kasih-Mu dalam hidup kami. Kami mau menjadi saksi-Mu, ya Tuhan. Mampukan kami untuk menyaksikan kebaikan-Mu melalui segala yang kami miliki saat ini, sehingga banyak orang boleh mengenal nama-Mu. Terima kasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yesaya 20-22; Efesus 6

Baca Artikel  

KASIH YANG RADIKAL UNTUK TUHAN YESUS

03 May 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Markus 14:3 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Seorang anak kecil memecahkan celengan kesayangannya, ketika ibunya bertanya mengapa, dengan polos ia menjawab, “Aku ingin memberikan semua uangku untuk menolong temanku yang sedang kesusahan.” Mungkin bagi orang lain, tindakannya tampak berlebihan, tetapi bagi anak itu, itu adalah wujud kasih yang tulus. Kasih sejati tidak pernah berhitung untung rugi; ia memberi dengan segenap hati tanpa syarat. Demikian pula dalam Markus 14:3, seorang perempuan memecahkan buli-buli pualam berisi minyak narwastu yang sangat mahal dan mencurahkannya ke atas kepala Yesus. Banyak orang menganggap itu sebagai pemborosan, tetapi bagi Yesus, itu adalah persembahan yang berharga. Perempuan ini tidak ragu-ragu dalam mengasihi Yesus. Ia memberi dengan cara yang radikal, tanpa takut kehilangan apa pun. Hari ini, kita diingatkan untuk mengasihi Tuhan Yesus dengan kasih yang sama—kasih yang tidak setengah-setengah, tetapi penuh dengan penyerahan diri. Janganlah kita ragu memberikan waktu, tenaga, dan hidup kita bagi-Nya. Kasih yang radikal bukan sekadar kata-kata, tetapi tindakan nyata yang menunjukkan bahwa Yesus adalah segalanya bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita pecahkan “buli-buli” kita dan persembahkan hidup kita sepenuhnya untuk Tuhan Yesus. (LEW) RENUNGAN: Yesus menyukai orang yang MENGASIHINYA dengan RADIKAL. APLIKASI 1. Apakah Anda sudah mengasihi Tuhan Yesus dengan sepenuh hati, atau masih ada hal-hal yang Anda pertahankan lebih dari Dia? 2. Dalam hal apa Anda dapat lebih lagi memberikan waktu, tenaga, atau sumber daya Anda sebagai wujud kasih kepada Tuhan? 3. Jika “buli-buli” dalam hidup Anda melambangkan sesuatu yang berharga, apakah Anda bersedia memecahkannya dan mempersembahkannya bagi Tuhan tanpa ragu? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, kami mau mengasihi Engkau dengan radikal, seperti kasih radikal yang Kau berikan pada kami. Ajarlah kami untuk mengasihi-Mu dengan sepenuh hati, tanpa perhitungan atau keraguan. Kiranya hidup kami menjadi persembahan yang berkenan bagi-Mu. Berikan kami keberanian untuk menyerahkan segala yang kami miliki demi kemuliaan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yesaya 17-19; Efesus 5:17-33

Baca Artikel  

DIPUASKAN OLEH TUHAN, BUKAN DUNIA

02 May 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Matius 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Dalam Khotbah di Bukit, Yesus mengucapkan berkat bagi mereka yang “lapar dan haus akan kebenaran” (Matius 5:6). Ini bukan sekadar kelaparan fisik atau kehausan jasmani, tetapi sebuah kerinduan mendalam untuk hidup dalam kebenaran Allah. Orang-orang seperti ini tidak merasa cukup dengan kehidupan duniawi; mereka merindukan sesuatu yang lebih, yaitu hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. C.S. Lewis, seorang filsuf dan penulis Kristen terkenal, memiliki perjalanan iman yang mencerminkan ayat ini. Sebelumnya, sebagai seorang ateis, Lewis mulai merasakan “kelaparan” akan sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri. Dalam bukunya Mere Christianity, ia menggambarkan bagaimana manusia memiliki kerinduan yang tidak dapat dipuaskan oleh dunia ini. Lewis akhirnya menyadari bahwa hanya dalam Kristus, kelaparan dan kehausannya akan kebenaran dapat dipuaskan. Seperti yang dijanjikan dalam Matius 5:6, Tuhan memuaskan mereka yang mencari-Nya dengan sepenuh hati. Dalam The Weight of Glory, Lewis menulis bahwa sering kali manusia seperti anak kecil yang puas bermain lumpur karena ia tidak tahu seperti apa liburan di tepi laut. Demikian juga, banyak orang puas dengan kesenangan dunia, padahal Tuhan menawarkan sesuatu yang jauh lebih besar, yaitu kehidupan dalam kebenaran-Nya. Yesus tidak hanya menyukai orang yang lapar dan haus akan Tuhan; Dia menjanjikan bahwa mereka akan dipuaskan. Ini adalah panggilan bagi setiap orang percaya untuk terus mencari Tuhan dengan hati yang haus dan tidak pernah puas dengan hal-hal sementara. Orang yang demikian, pasti tidak akan dikecewakan-Nya. (BDL) RENUNGAN: Yesus menyukai orang yang LAPAR dan HAUS akan Tuhan. APLIKASI 1. Apakah Anda benar-benar telah mencari Tuhan atau sudah merasa cukup dengan hal-hal duniawi? 2. Bagaimana cara Anda mengisi kelaparan dan kehausan rohani Anda? 3. Apakah ada hal dalam hidup Anda yang selama ini Anda kejar, tetapi ternyata tidak benar-benar memuaskan jiwa Anda? Bagaimana Anda bisa mengarahkan hati Anda untuk lebih mencari kepuasan sejati di dalam Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, kami datang kepada-Mu dengan hati yang lapar dan haus akan kebenaran-Mu. Kami menyadari bahwa hanya Engkaulah yang dapat benar-benar memuaskan jiwa kami. Tolong kami untuk tidak terjebak dalam hal-hal yang sementara, tetapi terus mencari-Mu dengan segenap hati. Bimbing kami dalam setiap langkah kami agar hidup kami berkenan kepada-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Yesaya 14-16; Efesus 5:1-16

Baca Artikel