
KELUARGA YANG BERSATU DALAM ROH
RHEMA HARI INI
Yakobus 1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
Sebuah keluarga yang terpecah oleh kesibukan dan perbedaan, mulai kehilangan makna kebersamaan. Ayah dan ibu tenggelam dalam pekerjaan, sementara anak-anak sibuk dengan dunia mereka sendiri. Hari demi hari berlalu tanpa kehangatan, hingga akhirnya sebuah musibah menghampiri. Di tengah kesulitan itu, mereka mulai menyadari betapa rapuhnya hubungan mereka dan betapa berharganya satu sama lain. Kesedihan yang mereka alami justru menjadi titik balik. Dalam kesulitan, mereka memilih untuk kembali merangkul satu sama lain, saling mendukung, dan berserah kepada Tuhan dalam doa. Perlahan, mereka menemukan kembali kedamaian dan kebahagiaan yang telah lama hilang.
Firman Tuhan dalam Yakobus 1:17 mengingatkan kita bahwa setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna berasal dari Bapa di surga. Tuhan yang setia dan tidak berubah selalu menyediakan kasih, kekuatan, serta hikmat bagi mereka yang mengandalkan-Nya. Ketika sebuah keluarga bersatu dalam Roh dan mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka, Tuhan akan membimbing, memulihkan, dan memberkati mereka dengan damai sejahtera yang melampaui segala akal.
Bagaimana dengan keluarga kita? Apakah kita masih terjebak dalam kesibukan hingga lupa membangun kehangatan di rumah? Apakah ada luka atau jarak yang perlu dipulihkan? Hari ini, marilah kita mengambil komitmen untuk membangun keluarga yang dipimpin oleh Roh Kudus. Mari belajar untuk saling mengasihi, mengampuni, dan menghargai. Karena dalam kesatuan keluarga, Tuhan akan berkarya dengan cara yang ajaib, membawa damai, sukacita dan berkat yang tak terukur. (AO)
RENUNGAN:
Ada BERKAT yang luar biasa bagi keluarga yang BERSATU di dalam ROH kepada Tuhan Yesus.
APLIKASI
1. Sudahkah keluarga Anda bersatu dalam roh? Apakah ada hal dalam keluarga Anda yang perlu diperbaiki?
2. Bagaimana Anda bisa menunjukkan kasih dan pengampunan kepada anggota keluarga Anda hari ini?
3. Langkah apa yang bisa Anda ambil untuk membangun kebiasaan berdoa dan bersyukur bersama keluarga?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, Bapa kami yang baik, kami bersyukur atas kasih dan berkat-Mu yang tak pernah berakhir. Tolonglah kami untuk selalu bersatu sebagai keluarga. Ajarkan kami untuk saling mengasihi, mengampuni, dan mengandalkan-Mu dalam setiap langkah hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Mazmur 103-104; 1 Korintus 2

MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI PUSAT
RHEMA HARI INI
Efesus 4:5-6 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Kesatuan adalah fondasi yang kuat dalam kehidupan, baik dalam organisasi, keluarga, maupun komunitas. Ketika setiap anggota memiliki satu tujuan dan prinsip yang sama, perjalanan bersama akan lebih terarah dan harmonis. Begitu pula dalam keluarga—jika Tuhan menjadi pusat dalam segala sesuatu, maka setiap keputusan yang diambil akan membawa kebaikan dan berkat.
Kisah Zakaria dan Elisabet adalah bukti dari kesatuan dalam iman. Puluhan tahun mereka menantikan keturunan, tetapi doa mereka seolah tak dijawab. Elisabet dianggap mandul, dan usia mereka pun semakin lanjut. Mungkin banyak orang meremehkan dan mencemooh mereka, apalagi Zakaria adalah seorang imam Tuhan. Namun, mereka tetap berpegang teguh pada iman dan terus melayani Tuhan dengan setia. Hingga akhirnya, pada waktu-Nya, Tuhan menggenapi rencana-Nya dengan memberikan mereka seorang anak—Yohanes Pembaptis, yang dipilih untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias
Keluarga yang bersatu di dalam Tuhan tidak akan goyah oleh situasi. Cobaan, penundaan, atau keraguan tidak akan menggeser iman mereka karena mereka tahu bahwa Tuhan bekerja dengan cara dan waktu-Nya yang sempurna. Mari, tempatkan Tuhan sebagai pusat dalam keluarga kita. Serahkan segala keputusan, harapan, dan rencana kepada-Nya. Dengan Tuhan sebagai pemimpin, kita akan dibimbing dalam setiap langkah, dan kehendak-Nya yang penuh kemenangan akan dinyatakan dalam hidup kita. (NFS)
RENUNGAN:
Kesatuan dalam keluarga tidak akan pernah mungkin TANPA TUHAN di pusatnya.
APLIKASI
1. Mengapa Tuhan harus menjadi pusat dalam keluarga kita?
2. Dengan cara bagaimana Anda menjadikan Tuhan sebagai pusat dalam keluarga?
3. Hal apakah yang masih menghalangi kesatuan dalam keluarga Anda? Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasinya?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, kami rindu untuk menjadikan Engkau sebagai pusat dalam keluarga kami. Terangi dan jamah hati kami agar kami dapat bersatu dalam iman dan kehendak-Mu dinyatakan dalam keluarga kami. Pimpin setiap keputusan kami agar selaras dengan rencana-Mu. Terimakasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Mazmur 100-102;1 Korintus 1

BERKAT DALAM KESATUAN KELUARGA
RHEMA HARI INI
Mazmur 133:1-3 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Mazmur 133:1-3 menggambarkan betapa indahnya ketika saudara-saudara hidup dalam kesatuan. Daud menggunakan dua perumpamaan yang kuat untuk menggambarkan berkat dari hidup rukun, yaitu minyak yang dituangkan ke kepala Harun dan embun gunung Hermon yang menyegarkan Sion.
Minyak yang mengalir di kepala hingga ke janggut Harun melambangkan pengurapan dan berkat Tuhan yang turun dalam keluarga yang bersatu. Seperti minyak yang melimpah, kesatuan dalam keluarga membawa kasih karunia dan sukacita yang melimpah dari Tuhan. Embun dari gunung Hermon yang turun ke Sion melambangkan kesejukan dan kehidupan. Ketika keluarga hidup dalam kesatuan, mereka mengalami penyegaran, damai, dan berkat yang terus mengalir. Tuhan tidak hanya menyukai kesatuan, tetapi juga memerintahkan berkat bagi mereka yang hidup dalam keharmonisan.
Dalam kehidupan sehari-hari, perbedaan dalam keluarga tidak bisa dihindari. Namun, dengan kasih dan pengertian yang menjadi dasar dalam setiap hubungan, kita bisa saling menghormati, mengampuni, dan berkomunikasi dengan baik. Dengan demikian akan terbangun kesatuan yang kokoh dalam keluarga. Karena itu, mari kita berusaha hidup rukun, saling mengasihi, dan menjadikan Tuhan sebagai pusat dalam setiap hubungan keluarga kita. Sebab di sanalah Tuhan memerintahkan berkat dan kehidupan untuk selama-lamanya.
RENUNGAN:
KESATUAN adalah KUNCI utama berkat atas keluarga
APLIKASI
1. Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi dalam menjaga kesatuan dalam keluarga, dan bagaimana Anda dapat mengatasinya dengan kasih dan pengertian?
2. Dalam hal apa Anda bisa lebih aktif menunjukkan sikap rukun dan mendukung anggota keluarga lainnya?
3. Bagaimana Anda dapat menjadi alat Tuhan untuk membawa damai dan berkat dalam keluarga Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas keluarga yang Engkau berikan. Ajari kami untuk hidup dalam kesatuan, saling mengasihi, dan mengampuni. Biarlah damai dan berkat-Mu selalu melimpah dalam rumah kami. Tolong kami untuk menjadi pembawa damai dan alat kasih-Mu di tengah keluarga. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Mazmur 97-99; Roma 16

PERSEPULUHAN ADALAH BENTUK PELATIHAN
RHEMA HARI INI
Ulangan 28:1 Jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka Tuhan, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
Mila adalah seorang anak kecil yang sangat suka jajan. Setiap hari, uang sakunya selalu habis untuk membeli permen dan mainan kecil. Namun suatu hari, ia melihat sebuah boneka besar di etalase toko. Boneka itu begitu indah dan lembut, tetapi harganya sangat mahal. Mengetahui keinginan putrinya, sang ibu tersenyum dan berkata, “Kalau Mila ingin membeli boneka itu, Mila harus menabung dulu.”
Awalnya, Mila merasa berat. Namun, setiap kali ia membayangkan boneka impiannya, keinginannya untuk menabung semakin kuat. Perlahan-lahan, ia mulai menyisihkan sebagian uang sakunya ke dalam celengan berbentuk kucing kesayangannya. Hari demi hari berlalu, tabungannya semakin bertambah. Hingga suatu saat, ia membuka celengannya dan menghitung uangnya. Betapa senangnya ia ketika menyadari bahwa tabungannya sudah cukup. Dengan penuh semangat, ia pergi ke toko bersama ibunya untuk membeli boneka impiannya
Hal yang sama berlaku dalam mengembalikan persepuluhan. Awalnya, mungkin terasa berat. Ada banyak kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi. Mengembalikan 10% dari penghasilan bisa terasa seperti pengorbanan yang besar. Namun, ketika kita memahami bahwa persepuluhan adalah bagian dari perjanjian berkat antara kita dan Tuhan, perspektif kita akan berubah. Lebih dari sekadar kewajiban, persepuluhan adalah sarana pelatihan. Kita belajar disiplin dalam mengelola keuangan, menahan diri dari keinginan yang tidak mendesak, dan yang terpenting, menempatkan Tuhan di atas segalanya. Saat kita setia dalam persepuluhan, kita sedang menyatakan iman bahwa Tuhan adalah sumber segala berkat. Mari kita tetap setia dalam mengembalikan persepuluhan, bukan karena terpaksa, tetapi karena kita percaya bahwa dalam ketaatan, ada berkat dan pemeliharaan Tuhan yang tidak pernah berkesudahan. (OSA)
RENUNGAN:
Persepuluhan adalah bentuk PELATIHAN untuk mengembangkan DISIPLIN dan KEMAMPUAN MANAJEMEN.
APLIKASI
1. Berkat apa saja yang telah Anda terima tahun ini?
2. Bagaimana pandangan Anda tentang persepuluhan?
3. Semakin terlatih dalam hal apakah ketika Anda mulai setia mengembalikan persepuluhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, kami mengucap syukur atas setiap berkat yang kami terima. Ajar kami untuk mengelola berkat-Mu dengan baik. Mampukan kami untuk terus mengutamakan Engkau dalam manajamen keuangan kami. Terima kasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Mazmur 94-96; Roma 15:14-33

INVESTASI UNTUK MASA DEPAN
RHEMA HARI INI
Pengkhotbah 11:2 Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.
Setiap keputusan finansial yang kita buat hari ini akan sangat menentukan masa depan kita. Ada orang yang menghabiskan seluruh penghasilannya tanpa berpikir panjang, tetapi ada juga yang mengelolanya dengan bijaksana—menyisihkan untuk tabungan, berinvestasi, dan mendiversifikasi sumber penghasilan. Firman Tuhan dalam Pengkhotbah 11:2 mengajarkan prinsip ini: membagi dan mengelola keuangan dengan baik sebagai langkah antisipasi terhadap ketidakpastian hidup.
Investasi yang bijak bukan hanya sekadar menyimpan uang, tetapi juga menempatkannya di tempat yang dapat berkembang dan memberikan manfaat di masa depan. Mengandalkan satu sumber penghasilan bisa berisiko, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Itulah sebabnya penting untuk mengelola keuangan dengan prinsip kehati-hatian, mendistribusikan aset, dan memastikan bahwa berkat yang Tuhan berikan tidak hanya habis dalam kesenangan sesaat, tetapi juga menghasilkan sesuatu yang bernilai jangka panjang.
Ya, Tuhan ingin kita menjadi pengelola yang bijaksana, bukan hanya dalam membelanjakan, tetapi juga dalam merencanakan keuangan dengan baik. Mari kita mulai berinvestasi dengan bijak—bukan hanya untuk kenyamanan hari ini, tetapi untuk masa depan yang lebih kokoh. Dengan keputusan finansial yang tepat, kita sedang membangun perlindungan bagi diri sendiri, keluarga, dan bahkan menjadi berkat bagi orang lain.
RENUNGAN:
INVESTASIKAN uang dengan bijak, karena keputusan hari ini menentukan MASA DEPAN.
APLIKASI
1. Bagaimana cara Anda mengelola keuangan saat ini? Apakah sudah mencerminkan prinsip-prinsip dalam firman Tuhan?
2. Apa langkah yang dapat Anda ambil untuk mulai berinvestasi dan mendiversifikasi sumber penghasilan?
3. Bagaimana Anda dapat menggunakan hasil investasi bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menjadi berkat bagi orang lain?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, ajar kami untuk bijaksana dalam mengelola setiap berkat yang Engkau berikan. Mampukan kami untuk berinvestasi dengan benar, tidak hanya untuk kebutuhan hari ini, tetapi juga untuk masa depan. Bimbing kami agar setiap keputusan yang kami buat berkenan di hadapan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Mazmur 91-93; Roma 15:1-13

KAYA KARENA MENGELOLA DENGAN BENAR
RHEMA HARI INI
Matius 25:21a Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Dalam dunia modern, kita bisa belajar dari kehidupan Bill Gates dalam hal pengelolaan keuangan dan kekayaan. Sebagai pendiri Microsoft, ia tidak hanya menikmati hasil jerih payahnya, tetapi juga mengalokasikan sebagian besar kekayaannya untuk aksi sosial melalui Bill & Melinda Gates Foundation. Yayasan ini telah membantu banyak orang di seluruh dunia dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberantasan kemiskinan. Gates memahami bahwa kekayaan bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga sebagai sarana untuk menjadi berkat bagi sesama.
Demikian pula dalam Alkitab, Raja Salomo adalah contoh nyata bagaimana hikmat lebih berharga daripada kekayaan itu sendiri. Ketika diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk meminta apa saja, Salomo tidak meminta harta atau kekuasaan, tetapi meminta hikmat untuk memimpin umat-Nya dengan bijaksana. Karena kesetiaannya dalam perkara yang benar, Tuhan bukan hanya menganugerahkan hikmat, tetapi juga kekayaan dan kehormatan yang melimpah.
Dari sini kita bisa belajar bahwa dalam pandangan Tuhan, kekayaan sejati bukanlah seberapa banyak harta yang kita miliki, tetapi bagaimana kita mengelolanya dengan bijaksana dan setia. Tuhan menilai bukan dari jumlah yang kita punya, tetapi dari kesetiaan kita dalam menggunakan setiap berkat yang dipercayakan kepada kita. Ketika kita setia dalam perkara kecil, Tuhan akan mempercayakan perkara yang lebih besar kepada kita. (BDL)
RENUNGAN
KEKAYAAN SEJATI bukan memiliki segalanya, tetapi mampu MENGELOLA apa yang Tuhan berikan.
APLIKASI
1. Apakah selama ini Anda lebih fokus pada memiliki lebih banyak daripada mengelola dengan baik apa yang sudah Anda miliki? Mengapa?
2. Bagaimana Anda bisa lebih bijak dalam menggunakan apa yang Tuhan percayakan agar dapat menjadi berkat bagi orang lain?
3. Adakah kebiasaan dalam hidup Anda yang perlu diubah agar Anda bisa menjadi pengelola yang lebih baik atas berkat Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, terima kasih atas setiap berkat yang Engkau percayakan kepada kami. Ajar kami untuk setia dalam perkara kecil dan bijaksana dalam mengelola apa yang telah Engkau berikan. Mampukan kami untuk menggunakan setiap berkat bukan hanya untuk diri kami sendiri, tetapi juga menjadi saluran berkat bagi orang lain. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Mazmur 89-90; Roma 14
Latest Posts




