JANGAN SIA-SIAKAN HIDUP
RHEMA HARI INI
Mazmur 103:15-16 Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Anne Frank, gadis kecil berusia 13 tahun, harus bersembunyi bersama keluarganya di loteng sempit Amsterdam untuk menghindari kekejaman Nazi. Dua tahun penuh mereka hidup dalam ketakutan dan kekurangan. Namun di tengah penderitaan itu, Anne menulis kalimat sederhana tapi menggugah: “Aku tidak memikirkan kesedihan, tetapi keindahan yang masih tersisa.”
Anne meninggal dunia pada usia 15 tahun, di sebuah kamp konsentrasi. Hidupnya singkat, tapi sikap hatinya meninggalkan jejak yang tak pudar. Catatan harian Anne diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul “The Diary of a Young Girl.” Ia mengajarkan kita bahwa bahkan dalam situasi tergelap sekalipun, selalu ada alasan untuk bersyukur.
Firman Tuhan mengingatkan bahwa hidup manusia hanyalah sementara, seperti bunga yang indah namun cepat layu. Karena itu, jangan sia-siakan waktu yang singkat ini dengan ratapan dan keluhan. Ratapan tidak memperbaiki keadaan, hanya mencuri sukacita dan mengaburkan keindahan yang masih Tuhan berikan hari ini. Ya, sukacita bukan sekadar perasaan, tetapi keputusan rohani. Saat kita memilih untuk bersyukur, kita sedang memperkuat jiwa dan membangun benteng rohani di tengah badai kehidupan.
Mari belajar seperti Anne yang masih bisa berkata, “Aku mau melihat keindahan yang masih tersisa,” di tengah kondisinya yang pasti sangat suram. Sebab Tuhan ingin kita mengisi hari-hari yang singkat ini dengan hal yang bermakna: bersyukur, mengasihi, dan menikmati setiap keindahan kecil yang Ia berikan. Saat kita memilih untuk bersyukur, kita sedang menghormati Sang Pencipta kehidupan yang memberi napas setiap hari. (KK)
RENUNGAN:
Hidup ini SINGKAT, jangan SIA-SIAKAN dengan RATAPAN!
APLIKASI
1. Apakah Anda menyadari bahwa hidup ini singkat dan berharga?
2. Keindahan atau berkat kecil apa yang bisa Anda syukuri hari ini?
3. Bagaimana Anda bisa menggunakan waktu yang terbatas ini untuk menyenangkan hati Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
Tuhan, ajar kami untuk menghargai setiap waktu yang Engkau beri. Jangan biarkan kami terjebak dalam ratapan, tetapi tolong kami hidup dengan penuh syukur dan tujuan. Pakailah hidup kami untuk hal-hal yang bernilai kekal. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 16-18; Lukas 7:1-30
ENGKAU BERHAK BAHAGIA
RHEMA HARI INI
Yohanes 15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
Fanny Crosby dilahirkan dengan fisik yang sempurna, tetapi kehilangan penglihatannya ketika masih bayi akibat kesalahan pengobatan. Dunia yang seharusnya penuh warna berubah menjadi gelap. Namun, Fanny kecil tidak memilih untuk tenggelam dalam kesedihan. Pada usia delapan tahun, ia berkata, “Betapa banyak rahmat yang saya nikmati yang tidak dinikmati orang lain. Menangis dan mengeluh karena buta? Saya tidak akan bisa berbuat demikian.” Hatinya dipenuhi dengan sukacita ilahi yang tidak tergantung pada keadaan. Fanny tumbuh menjadi penulis ribuan lagu pujian yang menguatkan iman banyak orang di seluruh dunia. Bahkan pada usia 92 tahun, ia masih berkata dengan senyum, “Jika ada orang yang lebih bahagia daripada saya, bawa orang itu kemari supaya saya bisa menyalaminya.”
Yesus berkata bahwa Ia ingin sukacita-Nya tinggal di dalam kita, dan sukacita kita menjadi penuh. Artinya, sukacita sejati bukan berasal dari keadaan atau keberhasilan, tetapi dari hubungan yang dekat dengan Tuhan. Ketika kita melekat pada-Nya, seperti ranting pada pokok anggur, sukacita itu akan mengalir terus, bahkan di tengah tekanan hidup. Dunia mungkin menawarkan hiburan yang sementara, tapi hanya Kristus yang memberi sukacita yang tidak tergoyahkan, bahkan di tengah air mata.
Pesan Tuhan jelas: sukacita bukan hasil dari keadaan yang sempurna, melainkan keputusan untuk tetap percaya dan hidup dalam janji Tuhan. Dunia boleh gelap, situasi boleh berat, tetapi kita punya Yesus yang lebih besar dari semua masalah itu. Sekalipun keuangan menipis, tubuh lemah, atau keadaan tampak menekan, sukacita Tuhan tetap menjadi milik kita. Karena sukacita itu bukan sekadar perasaan, melainkan warisan ilahi yang memberi kekuatan untuk bertahan dan melangkah dengan iman. (CG)
RENUNGAN:
Engkau BERHAK BAHAGIA, apapun situasimu sekarang!
APLIKASI
1. Hal apa yang selama ini membuat Anda sulit merasakan sukacita dari Tuhan?
2. Apa arti “sukacita yang penuh” bagi Anda pribadi?
3. Bagaimana Anda dapat menjaga hubungan dengan Yesus agar sukacita-Nya terus tinggal dalam hidup Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, kami bersyukur karena Engkau sumber sukacita sejati. Ajar kami untuk tetap bahagia dalam setiap keadaan dan tidak bergantung pada situasi. Penuhi hati kami dengan damai dan syukur setiap hari. Jadikanlah kami pembawa sukacita-Mu bagi orang lain di sekitar kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 13-15; Lukas 6:27-49
SUKACITA ITU PILIHAN
RHEMA HARI INI
Habakuk 3:17-18 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Suatu pagi, seorang ibu yang berjualan sayur keliling mendapati gerobaknya mogok di tengah jalan. Hujan turun deras, pembeli sepi, dan dagangannya mulai layu. Dalam hati, ia merasa lelah dan hampir menangis. Namun di tengah kesulitan itu, ia justru mulai bersenandung pelan, menyanyikan lagu rohani yang sering ia dengar di gereja. Beberapa orang yang lewat tersenyum mendengarnya. Meskipun hari itu penghasilannya nyaris tak ada, ia pulang dengan hati yang tenang, karena memilih bersyukur bahwa Tuhan masih memberi kekuatan dan hidup yang bisa dijalani esok hari.
Sikap ibu itu mengingatkan kita pada perkataan Nabi Habakuk. Ia menegaskan bahwa sekalipun pohon ara tidak berbunga, ladang tidak menghasilkan, dan kandang kosong, ia tetap akan bersorak-sorai di dalam Tuhan. Sukacita sejati bukan bergantung pada keadaan, melainkan lahir dari hati yang percaya kepada Allah yang setia.
Kita pun sering menghadapi hari-hari yang tidak ideal, pendapatan menurun, rencana gagal, kesehatan terganggu, atau hubungan yang tidak berjalan baik. Namun firman Tuhan mengingatkan bahwa sukacita adalah pilihan. Ketika kita memilih untuk bersukacita dalam Tuhan, kita sedang menolak tunduk pada keadaan, dan sebaliknya mempercayai bahwa Ia tetap memegang kendali. Oleh karena itu marilah kita terus belajar untuk bisa memilih bersukacita dalam Tuhan, sebab sukacita dari-Nya adalah kekuatan yang memampukan kita berdiri teguh di tengah berbagai tantangan hidup. (AO)
RENUNGAN:
SUKACITA itu PILIHAN, bukan kondisi.
APLIKASI
- Dalam situasi apa Anda paling sulit untuk tetap bersukacita?
- Apa yang biasanya menjadi sumber sukacita Anda selama ini, keadaan atau iman kepada Tuhan?
- Langkah nyata apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk memilih bersukacita meskipun keadaan belum berubah?
MULAILAH BERSUKACITA
RHEMA HARI INI:
Nehemia 8:11b Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"
Ayat ini diucapkan Nehemia kepada bangsa Israel setelah mereka mendengarkan pembacaan Taurat Tuhan oleh Ezra. Saat itu, banyak orang menangis karena merasa tertuduh oleh firman Tuhan. Mereka sadar akan dosa dan kesalahan mereka. Namun, Nehemia menegaskan bahwa hari itu adalah hari kudus bagi Tuhan, bukan waktu untuk terus bersedih, melainkan untuk bersukacita karena Tuhan sendiri adalah sumber kekuatan dan perlindungan mereka.
Hal yang sama juga dialami oleh Hana. Ia lama tidak memiliki anak, dan situasinya semakin menyakitkan karena suaminya, Elkana memiliki istri lain yang sering menyakitinya dengan ejekan. Dalam penderitaan itu, Hana datang ke rumah Tuhan dan mencurahkan seluruh isi hatinya. Hana menangis begitu hebat hingga tidak mampu lagi bersuara, hanya bibirnya saja yang bergerak. Melihat hal itu, imam Eli menubuatkan bahwa Allah Israel akan memberikan apa yang ia minta. Setelah mendengar janji Tuhan itu, Hana tidak lagi bersusah hati, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi. Hana menemukan pengharapan di dalam janji Tuhan dan memilih berhenti meratap. Ia memilih untuk bersukacita di dalam iman bahwa Tuhan setia menepati janji-Nya.
Firman Tuhan dalam Filipi 4:4 berkata, “Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Sukacita sejati tidak bergantung pada keadaan, tetapi pada janji Tuhan yang kekal. Karena itu, mari kita hentikan kebiasaan hidup dalam kesedihan, penyesalan, atau kekhawatiran. Pilihlah untuk bersukacita di dalam Tuhan; hari ini, bukan nanti setelah keadaan membaik. Sukacita bukan berarti menolak kenyataan atau berpura-pura bahagia. Sukacita adalah keputusan untuk percaya bahwa Tuhan tetap bekerja, bahkan di balik hal-hal yang tidak kita mengerti. Saat kita berhenti fokus pada dukacita, kita sedang memberi ruang bagi Tuhan untuk memulihkan hati dan memperbarui kekuatan kita. (BS)
RENUNGAN:
STOP DUKACITA! Mulailah bersukacita hari ini!
APLIKASI
1. Adakah dukacita yang masih membebani hidup Anda hingga hari ini?
2. Saat hati Anda dipenuhi dukacita atau penyesalan, apa yang biasanya Anda lakukan untuk bangkit kembali?
3. Bagaimana Anda dapat mengingatkan diri sendiri bahwa sukacita dari Tuhan adalah perlindungan dan kekuatan Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami mengucap syukur untuk setiap hal yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kami. Ajar kami untuk senantiasa bersukacita di dalam Engkau meskipun keadaan belum berubah. Jadikan Engkau satu-satunya sumber sukacita kami dan biarlah hati kami tetap teguh karena percaya pada janji-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin “
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 9-10; Lukas 5:17-39
MULAILAH BERSUKACITA
RHEMA HARI INI:
Nehemia 8:11b Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"
Ayat ini diucapkan Nehemia kepada bangsa Israel setelah mereka mendengarkan pembacaan Taurat Tuhan oleh Ezra. Saat itu, banyak orang menangis karena merasa tertuduh oleh firman Tuhan. Mereka sadar akan dosa dan kesalahan mereka. Namun, Nehemia menegaskan bahwa hari itu adalah hari kudus bagi Tuhan, bukan waktu untuk terus bersedih, melainkan untuk bersukacita karena Tuhan sendiri adalah sumber kekuatan dan perlindungan mereka.
Hal yang sama juga dialami oleh Hana. Ia lama tidak memiliki anak, dan situasinya semakin menyakitkan karena suaminya, Elkana memiliki istri lain yang sering menyakitinya dengan ejekan. Dalam penderitaan itu, Hana datang ke rumah Tuhan dan mencurahkan seluruh isi hatinya. Hana menangis begitu hebat hingga tidak mampu lagi bersuara, hanya bibirnya saja yang bergerak. Melihat hal itu, imam Eli menubuatkan bahwa Allah Israel akan memberikan apa yang ia minta. Setelah mendengar janji Tuhan itu, Hana tidak lagi bersusah hati, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi. Hana menemukan pengharapan di dalam janji Tuhan dan memilih berhenti meratap. Ia memilih untuk bersukacita di dalam iman bahwa Tuhan setia menepati janji-Nya.
Firman Tuhan dalam Filipi 4:4 berkata, “Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Sukacita sejati tidak bergantung pada keadaan, tetapi pada janji Tuhan yang kekal. Karena itu, mari kita hentikan kebiasaan hidup dalam kesedihan, penyesalan, atau kekhawatiran. Pilihlah untuk bersukacita di dalam Tuhan; hari ini, bukan nanti setelah keadaan membaik. Sukacita bukan berarti menolak kenyataan atau berpura-pura bahagia. Sukacita adalah keputusan untuk percaya bahwa Tuhan tetap bekerja, bahkan di balik hal-hal yang tidak kita mengerti. Saat kita berhenti fokus pada dukacita, kita sedang memberi ruang bagi Tuhan untuk memulihkan hati dan memperbarui kekuatan kita. (BS)
RENUNGAN:
STOP DUKACITA! Mulailah bersukacita hari ini!
APLIKASI
1. Adakah dukacita yang masih membebani hidup Anda hingga hari ini?
2. Saat hati Anda dipenuhi dukacita atau penyesalan, apa yang biasanya Anda lakukan untuk bangkit kembali?
3. Bagaimana Anda dapat mengingatkan diri sendiri bahwa sukacita dari Tuhan adalah perlindungan dan kekuatan Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami mengucap syukur untuk setiap hal yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kami. Ajar kami untuk senantiasa bersukacita di dalam Engkau meskipun keadaan belum berubah. Jadikan Engkau satu-satunya sumber sukacita kami dan biarlah hati kami tetap teguh karena percaya pada janji-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin “
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 9-10; Lukas 5:17-39
KEPUTUSAN UNTUK BERSUKACITA
RHEMA HARI INI
Mazmur 118:24 Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
Beberapa waktu setelah ayah Ana berpulang ke rumah Bapa, keluarga mereka diliputi kesedihan. Namun di tengah duka itu, Ana dan keluarganya membuat keputusan yang berbeda. Mereka memilih untuk tidak larut dalam air mata, tetapi memuji Tuhan karena percaya bahwa ayah tercinta telah beristirahat dalam pelukan Bapa di surga. Keesokan harinya, saat mengantar jenazah, mereka bernyanyi dan memuji Tuhan di dalam bus yang mereka tumpangi. Orang-orang yang menyaksikan heran, bagaimana mungkin keluarga yang sedang berduka justru bisa bersukacita? Tapi bagi Ana dan keluarganya, sukacita adalah keputusan iman, bukan hasil dari keadaan.
Renungan hari ini mengingatkan kita: sukacita tidak harus menunggu semuanya menjadi sempurna. Sukacita hadir saat hati memilih untuk percaya dan bersyukur di tengah ketidaksempurnaan. Dunia bisa berubah setiap hari, tetapi hadirat Tuhan tidak pernah berubah. Di sanalah sumber sukacita sejati, di hati yang percaya dan bersandar pada kasih-Nya yang tidak tergoyahkan.
Karena itu, apa pun yang sedang kita hadapi hari ini, entah kesedihan, kekecewaan, atau tekanan, jangan biarkan semua itu mencuri sukacitamu. Bangkitlah, pandang Tuhan, dan ucapkan syukur. Pilih untuk tetap memuji dan percaya bahwa rancangan-Nya selalu baik. Saat kita memutuskan untuk bersukacita, kita sedang membuka pintu bagi damai sejahtera dan kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita. Jadi, jangan tunggu situasi membaik baru bersukacita. Sukacitamu tidak perlu tertunda. Keputusanmulah untuk merayakannya hari ini. (AM)
RENUNGAN:
Sukacitamu tidak perlu TERTUNDA. KEPUTUSANMULAH untuk MERAYAKANNYA hari ini.
APLIKASI
1. Hal apa yang biasanya membuat Anda kehilangan sukacita?
2. Dalam keadaan yang tidak ideal, bagaimana cara Anda menjaga hati agar tetap bersukacita?
3. Apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk membagikan sukacita kepada orang lain?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, terima kasih untuk hari yang Kau jadikan. Ajarlah kami untuk tidak menunda sukacita, tetapi merayakan kebaikan-Mu di setiap langkah kami. Biarlah hati kami selalu penuh ucapan syukur dan damai sejahtera yang dari pada-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
Hakim-hakim 7-8; Lukas 5:1-16
Categories
Latest Posts