MENGENAL TUHAN DENGAN SUNGGUH

07 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yohanes 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran. Seorang turis pergi ke sebuah gua terkenal yang konon memiliki pemandangan indah di dalamnya. Sebelum masuk, ia hanya melihat foto-foto gua tersebut dan mendengar cerita dari orang lain tentang keindahannya. Namun, saat ia benar-benar masuk dan melihat dengan mata kepalanya sendiri, ia baru menyadari bahwa keindahan itu jauh lebih luar biasa dari yang pernah ia bayangkan. Demikian pula, mengenal Tuhan tidak bisa hanya melalui informasi dari orang lain. Kita harus mengalami-Nya secara pribadi dalam roh dan kebenaran. Banyak orang mengenal Tuhan hanya sebatas pengetahuan: mereka tahu tentang-Nya, membaca firman-Nya, bahkan mungkin hafal banyak ayat Alkitab. Namun, jika hanya sebatas pemahaman lahiriah, hubungan dengan Tuhan akan terasa kering dan tidak hidup. Tuhan menghendaki kita menyembah dan mengenal-Nya dalam roh—berarti dengan hati yang terbuka, dipimpin oleh Roh Kudus, dan mengalami perjumpaan pribadi dengan-Nya. Selain itu, kita harus hidup dalam kebenaran, yaitu dengan menaati firman Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Jangan puas hanya dengan mengenal Tuhan dari kata orang lain. Bukalah hati, izinkan Roh Kudus menuntun, dan hiduplah dalam kebenaran-Nya. Saat kita menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran, hubungan kita dengan Tuhan akan semakin dalam, dan kita akan mengalami kasih serta kuasa-Nya yang nyata dalam hidup kita. Mari melangkah lebih jauh, bukan hanya mengenal Tuhan dengan pikiran, tetapi mengalami-Nya dengan seluruh keberadaan kita! (MJA) RENUNGAN: Mengenal Tuhan melalui PEMAHAMAN LAHIRIAH saja tidak cukup, kita harus mengenal-Nya di dalam ROH DAN KEBENARAN. APLIKASI 1.Sejauh mana Anda sudah mengenal Tuhan secara pribadi, bukan hanya dari kata orang lain? 2.Bagaimana Anda dapat lebih membuka hati untuk dipimpin oleh Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari? 3.Langkah konkret apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk hidup dalam kebenaran firman Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan yang hidup, kami rindu mengenal-Mu lebih dalam, bukan hanya sebatas pengetahuan, tetapi melalui perjumpaan pribadi dengan-Mu. Pimpin kami oleh Roh-Mu agar kami dapat menyembah dan hidup dalam kebenaran-Mu setiap hari. Buka mata kami untuk melihat dan mengalami kasih serta kuasa-Mu dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Amsal 1-2; 1 Korintus 16

Baca Artikel  

MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI PUSAT KELUARGA

06 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yosua 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" Keluarga adalah anugerah berharga, tetapi membangun keluarga yang harmonis bukanlah hal yang mudah. Ada saat-saat ketika luka, pertengkaran, dan jarak terasa semakin lebar. Film Like Arrows mengisahkan perjalanan Charlie dan Alice, sepasang suami istri yang memulai pernikahan dengan banyak tantangan dan kesalahan. Tanpa bimbingan rohani yang jelas, mereka membesarkan anak-anak dalam kebingungan, hingga hubungan mereka menjadi tegang. Konflik, kesalahpahaman, dan ketidakpastian menjadi bagian dari kehidupan mereka seiring pertumbuhan anak-anak yang mulai menghadapi masalah hidup mereka sendiri. Di tengah kekacauan itu, Charlie dan Alice akhirnya menyadari bahwa mereka membutuhkan Tuhan. Mereka mulai mengandalkan firman Tuhan dan doa, berusaha memperbaiki kesalahan, serta mengubah cara mereka membimbing anak-anak. Perjalanan mereka tidak selalu mudah—dipenuhi dengan air mata, proses panjang, dan kesabaran. Namun, ketika mereka menyerahkan keluarga mereka sepenuhnya kepada Tuhan, mereka mulai melihat pemulihan dan perubahan yang luar biasa. Cerita ini mengingatkan kita bahwa seberat apa pun tantangan dalam keluarga, selalu ada harapan ketika kita melibatkan Tuhan. Mungkin hari ini hubungan kita dengan pasangan, anak, atau orang tua terasa sulit. Mungkin ada kata-kata yang menyakitkan atau jarak yang terasa tak terjembatani. Tetapi Tuhan sanggup memulihkan segala sesuatu. Seperti Yosua yang dengan tegas menyatakan, "Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan," kita juga dipanggil untuk menjadikan Tuhan sebagai pusat dalam keluarga kita. Melalui doa, firman, dan kasih, kita dapat membangun rumah tangga yang kokoh—bukan karena kita sempurna, tetapi karena Tuhan yang menyempurnakan. (OSA) RENUNGAN: Rumah yang DIBERKATI adalah rumah yang menempatkan Tuhan sebagai PUSATNYA. APLIKASI 1.Apakah Anda sudah menempatkan Tuhan sebagai pusat dalam keluarga? Mengapa? 2.Mengapa Tuhan harus menjadi pusat dalam keluarga? 3.Bagaimana cara Anda menjadikan Tuhan sebagai pusat dalam keluarga? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, ajar kami untuk selalu mengutamakan Engkau dalam keluarga kami. Kami sekeluarga berkomitmen untuk menjadikan firman-Mu sebagai pusat kebenaran dalam setiap tantangan yang kami alami. Terima kasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 148-150; 1 Korintus 15:29-58

Baca Artikel  

MENJADI KELUARGA YANG KREATIF

05 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Pengkhotbah 3:12-13 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah. Pak Jose dan istrinya adalah pasangan yang sama-sama bekerja. Meski sibuk, mereka selalu menyisihkan waktu untuk keluarga. Sepulang kerja, mereka tak pernah melewatkan momen bersama kedua anak mereka—membaca buku, bermain teka-teki, atau sekadar mengobrol santai di ruang keluarga. Akhir pekan pun menjadi waktu yang paling ditunggu-tunggu, karena biasanya Bu Jose akan membuat roti, dan anak-anaknya berebut ingin membantu Saat liburan tiba, keluarga ini jarang bepergian ke luar kota atau luar negeri seperti kebanyakan orang. Pak Jose selalu menanamkan pada anak-anaknya bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada tempat, tetapi pada bagaimana mereka menikmatinya. Meski hanya di rumah, mereka tetap bisa merasakan liburan yang menyenangkan. Pak Jose pun selalu punya ide-ide kreatif untuk membuat anak-anaknya bahagia—mulai dari balapan mobil mainan, menanam tanaman, bermain air, hingga mengadakan lomba kecil yang seru. Tak heran jika anak-anaknya selalu antusias menceritakan keseruan liburan mereka kepada teman-teman. Seperti yang dikatakan dalam Pengkhotbah 3:12-13, kebahagiaan dan kesenangan adalah pemberian Allah. Maka, mari kita belajar menjadi keluarga yang kreatif, yang selalu menemukan cara untuk membangun kebersamaan dengan penuh sukacita. Mintalah hikmat kepada Tuhan agar Dia memberi kita inspirasi baru untuk menghadirkan keceriaan di dalam rumah. Jangan biarkan rutinitas membuat keluarga kita jenuh dan lelah. Sebaliknya, ciptakanlah momen-momen berharga yang membawa semangat dan kehangatan. Jika kita ingin rumah kita menjadi healing home—tempat yang penuh kedamaian, sukacita, dan kasih—maka belajarlah untuk melakukan hal-hal kreatif dan menyenangkan bersama. Dengan begitu, rumah kita akan menjadi tempat pemulihan yang membawa kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga. (LEW) RENUNGAN: Jadilah keluarga yang KREATIF, sehingga selalu menemukan cara untuk tetap BERSUKACITA dan menikmati kebersamaan APLIKASI 1.Apakah hambatan Anda untuk membangun keluarga Anda menjadi keluarga yang kreatif? 2.Mengapa Anda harus bisa menjadikan keluarga Anda keluarga yang kreatif? 3.Bagaimana cara untuk membuat keluarga Anda kreatif dan tidak membosankan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terima kasih untuk keluarga yang Kau percayakan pada kami. Berikan kami hikmat-Mu agar kami bisa menjadi keluarga yang kreatif dan rumah kami menjadi rumah yang penuh sukacita. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 146-147; 1 Korintus 15:1-28

Baca Artikel  

UCAPAN SYUKUR AKAN MEMBUKA PINTU BERKAT

04 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 1 Tesalonika 5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Corrie ten Boom, seorang wanita Kristen yang selamat dari kamp konsentrasi Nazi, pernah diajarkan oleh kakaknya, Betsie, untuk mengucap syukur bahkan atas kutu-kutu yang memenuhi tempat tidur mereka. Awalnya, Corrie menganggap hal itu mustahil—bagaimana mungkin seseorang bisa bersyukur atas sesuatu yang menjijikkan dan mengganggu? Namun, di kemudian hari, ia menyadari bahwa justru karena keberadaan kutu-kutu itu, para penjaga enggan memasuki barak mereka. Akibatnya, Corrie dan teman-temannya dapat beribadah dengan bebas tanpa takut diganggu atau dihukum. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bahwa bersyukur, bahkan dalam keadaan yang tampaknya buruk, bisa menjadi sarana perlindungan, penguatan, dan pemulihan. Dalam kehidupan keluarga, sering kali ada "kutu-kutu" yang menguji kesabaran kita—masalah finansial, konflik antaranggota keluarga, perbedaan pendapat, atau bahkan kesalahpahaman yang menyakitkan. Namun, jika kita memilih untuk melihat tangan Tuhan di balik setiap peristiwa dan mengucap syukur, kita akan menemukan bahwa sering kali hal-hal yang tampaknya negatif justru mengandung maksud ilahi. Syukur mengubah perspektif kita, meruntuhkan tembok kepahitan, dan membuka jalan bagi pemulihan hubungan. Healing home—rumah yang membawa pemulihan—bukanlah rumah tanpa masalah, tetapi rumah yang dipenuhi dengan kasih, pengampunan, dan hati yang senantiasa bersyukur. Keluarga yang tetap memilih untuk bersyukur di tengah badai kehidupan sering kali mengalami mukjizat: hubungan yang dipulihkan, pintu berkat yang terbuka, dan damai sejahtera yang melampaui segala akal. (BDL) RENUNGAN MENGUCAP SYUKUR atas apapun yang terjadi akan MEMBUKA pintu BERKAT dalam keluarga. APLIKASI 1.Dalam kehidupan sehari-hari, apakah ada masalah atau tantangan dalam keluarga Anda yang sulit untuk disyukuri? 2.Bagaimana Anda bisa mulai melihatnya dari perspektif yang berbeda dan menemukan alasan untuk bersyukur? 3.Bagaimana sikap bersyukur memengaruhi cara Anda merespons konflik atau kesalahpahaman? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, terima kasih untuk setiap berkat, bahkan dalam hal-hal yang sulit kami pahami. Ajari kami untuk selalu bersyukur dalam segala keadaan, karena kami percaya Engkau bekerja di balik setiap peristiwa. Jadikan rumah kami tempat yang penuh kasih dan pengampunan. Penuhi hati kami dengan ucapan syukur, sehingga rumah kami menjadi tempat pemulihan dan damai sejahtera-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 143-145; 1 Korintus 14:21-40

Baca Artikel  

PUJIAN MENDATANGKAN SUKACITA

03 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 16:24 Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. Mike Tyson pernah tampil di acara talkshow Oprah Winfrey dengan sikap berbeda dari masa lalunya. Ia menyesali kehidupannya yang penuh kekerasan dan pelecehan. Dalam acara itu, ia menerima banyak pujian, simpati dan respek, sesuatu yang asing baginya sejak kecil. Saat Oprah bertanya, “Banyak yang simpati padamu, bagaimana perasaanmu?” Tyson hanya menggeleng dan berkata, “I don’t know...” Ia terdiam, menunduk, karena benar-benar tak mengerti cara merespon pujian. Lalu ia berkata, “Aku tak tahu.. Bukan begitu caraku dibesarkan, semua serba keras, berkelahi, bekerja keras…” Ia begitu kebingungan hingga Oprah menenangkan dengan menggenggam tangannya. Ya, kehidupan tanpa pujian, perhatian, dan simpati hanya akan membentuk pribadi yang keras dan kasar. Salah satu ciri sorga adalah dipenuhi oleh puji-pujian, begitu pula seharusnya rumah kita. Rumah bukan tempat untuk menuntut dan mengkritik, tetapi untuk membangun dengan kata-kata positif. Pujilah istri Anda atas masakannya, suami Anda atas kerja kerasnya, dan anak-anak Anda atas perjuangan mereka dalam belajar. Banyak pasangan suami istri tidak merasa perlu untuk memberikan pujian kepada pasangannya dengan berbagai macam alasan. Padahal dampak dari pujian adalah menumbuhkan kepercayaan diri dan rasa dihargai. Sudah semestinya suami istri saling memberi pujian, demikian juga untuk anak-anak mereka. Bila kepada orang lain saja mudah memberikan pujian, maka seharusnya akan semakin mudah mengungkapkan pujian kepada keluarga yang kita kasihi dan mengasihi kita. Mulailah hari ini—pujilah pasangan dan anak-anak kita. Awalnya mungkin canggung, tetapi semakin sering dilakukan, semakin alami rasanya. Rumah pun berubah dari tempat yang melelahkan menjadi rumah penuh pujian dan sukacita. (CG) RENUNGAN: Penuhi rumah kita dengan PUJIAN yang mendatangkan SUKACITA. APLIKASI 1.Bagaimana cara Anda bisa lebih sering memberikan pujian yang tulus kepada anggota keluarga atau orang di sekitar Anda? 2.Apa kebiasaan yang bisa Anda mulai hari ini untuk menjadikan pujian sebagai bagian dari budaya di rumah Anda? 3.Bagaimana kebiasaan memuji Tuhan dalam keluarga dapat membawa sukacita di tengah tantangan sehari-hari? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, penuhi rumah kami dengan pujian yang membawa sukacita. Ajarkan kami bersyukur dalam segala hal dan menggantikan keluhan dengan pujian. Biarlah damai dan kasih-Mu selalu ada di tengah keluarga kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 140-142; 1 Korintus 14:1-20

Baca Artikel  

RUMAH YANG PENUH DAMAI

02 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yesaya 32:18 Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang aman. Ada sebuah keluarga yang selalu diliputi kekacauan. Pertengkaran antara suami dan istri sering terjadi, membuat anak-anak merasa tidak nyaman. Suasana rumah penuh ketegangan dan jauh dari ketenteraman. Namun, suatu hari, mereka mendengar sebuah khotbah di gereja yang mengingatkan bahwa Tuhan adalah Raja dalam kehidupan keluarga. Firman itu menyentuh hati mereka. Mereka mulai berdoa bersama, membaca firman Tuhan, dan belajar saling mengampuni. Perlahan, keadaan berubah. Rumah yang sebelumnya penuh kegaduhan kini dipenuhi kehangatan dan kedamaian. Kisah ini mengingatkan kita pada janji Tuhan dalam Yesaya 32:18. Ketika Tuhan menjadi Raja dalam rumah kita, Dia membawa damai sejahtera yang melampaui akal manusia. Damai ini bukan sekadar ketenangan lahiriah, tetapi kehadiran Tuhan yang nyata, yang mengubah hati setiap anggota keluarga. Seperti keluarga dalam kisah tadi, ketika kita menyerahkan kepemimpinan rumah kita kepada Tuhan, Dia akan mengisinya dengan kasih, pengertian, dan ketenteraman sejati. Oleh karena itu, marilah kita mengundang Tuhan untuk bertahta di dalam rumah kita. Jadikan firman-Nya sebagai fondasi dan Roh Kudus sebagai pemimpin dalam setiap keputusan serta hubungan kita. Ketika Tuhan memimpin, rumah kita bukan sekadar tempat tinggal, tetapi menjadi sumber kasih dan berkat yang melimpah. Bukalah hati dan rumah kita bagi Tuhan, dan alami damai sejahtera yang hanya Dia yang dapat berikan. (AO) RENUNGAN: Ketika Tuhan menjadi RAJA di rumah kita, DAMAI-NYA akan memenuhi setiap sudutnya. APLIKASI 1.Bagaimana suasana di rumah Anda saat ini? Apakah sudah mencerminkan damai sejahtera dari Tuhan? 2.Apa yang akan Anda lakukan untuk menjadikan Tuhan sebagai Raja dalam keluarga Anda? 3.Bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih dan pengampunan dalam keluarga, agar rumah menjadi tempat yang penuh kehangatan dan ketenteraman? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, kami rindu menjadikan Engkau Raja dalam rumah kami. Pimpin setiap langkah dan keputusan kami, agar damai sejahtera-Mu memenuhi hati dan keluarga kami. Ajari kami untuk saling mengasihi, mengampuni, dan membangun rumah yang menjadi tempat di mana kasih dan berkat-Mu mengalir. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 137-139; 1 Korintus 13

Baca Artikel