MENJADI KELUARGA YANG KREATIF

05 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Pengkhotbah 3:12-13 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah. Pak Jose dan istrinya adalah pasangan yang sama-sama bekerja. Meski sibuk, mereka selalu menyisihkan waktu untuk keluarga. Sepulang kerja, mereka tak pernah melewatkan momen bersama kedua anak mereka—membaca buku, bermain teka-teki, atau sekadar mengobrol santai di ruang keluarga. Akhir pekan pun menjadi waktu yang paling ditunggu-tunggu, karena biasanya Bu Jose akan membuat roti, dan anak-anaknya berebut ingin membantu Saat liburan tiba, keluarga ini jarang bepergian ke luar kota atau luar negeri seperti kebanyakan orang. Pak Jose selalu menanamkan pada anak-anaknya bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada tempat, tetapi pada bagaimana mereka menikmatinya. Meski hanya di rumah, mereka tetap bisa merasakan liburan yang menyenangkan. Pak Jose pun selalu punya ide-ide kreatif untuk membuat anak-anaknya bahagia—mulai dari balapan mobil mainan, menanam tanaman, bermain air, hingga mengadakan lomba kecil yang seru. Tak heran jika anak-anaknya selalu antusias menceritakan keseruan liburan mereka kepada teman-teman. Seperti yang dikatakan dalam Pengkhotbah 3:12-13, kebahagiaan dan kesenangan adalah pemberian Allah. Maka, mari kita belajar menjadi keluarga yang kreatif, yang selalu menemukan cara untuk membangun kebersamaan dengan penuh sukacita. Mintalah hikmat kepada Tuhan agar Dia memberi kita inspirasi baru untuk menghadirkan keceriaan di dalam rumah. Jangan biarkan rutinitas membuat keluarga kita jenuh dan lelah. Sebaliknya, ciptakanlah momen-momen berharga yang membawa semangat dan kehangatan. Jika kita ingin rumah kita menjadi healing home—tempat yang penuh kedamaian, sukacita, dan kasih—maka belajarlah untuk melakukan hal-hal kreatif dan menyenangkan bersama. Dengan begitu, rumah kita akan menjadi tempat pemulihan yang membawa kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga. (LEW) RENUNGAN: Jadilah keluarga yang KREATIF, sehingga selalu menemukan cara untuk tetap BERSUKACITA dan menikmati kebersamaan APLIKASI 1.Apakah hambatan Anda untuk membangun keluarga Anda menjadi keluarga yang kreatif? 2.Mengapa Anda harus bisa menjadikan keluarga Anda keluarga yang kreatif? 3.Bagaimana cara untuk membuat keluarga Anda kreatif dan tidak membosankan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terima kasih untuk keluarga yang Kau percayakan pada kami. Berikan kami hikmat-Mu agar kami bisa menjadi keluarga yang kreatif dan rumah kami menjadi rumah yang penuh sukacita. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 146-147; 1 Korintus 15:1-28

Baca Artikel  

UCAPAN SYUKUR AKAN MEMBUKA PINTU BERKAT

04 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI 1 Tesalonika 5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Corrie ten Boom, seorang wanita Kristen yang selamat dari kamp konsentrasi Nazi, pernah diajarkan oleh kakaknya, Betsie, untuk mengucap syukur bahkan atas kutu-kutu yang memenuhi tempat tidur mereka. Awalnya, Corrie menganggap hal itu mustahil—bagaimana mungkin seseorang bisa bersyukur atas sesuatu yang menjijikkan dan mengganggu? Namun, di kemudian hari, ia menyadari bahwa justru karena keberadaan kutu-kutu itu, para penjaga enggan memasuki barak mereka. Akibatnya, Corrie dan teman-temannya dapat beribadah dengan bebas tanpa takut diganggu atau dihukum. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bahwa bersyukur, bahkan dalam keadaan yang tampaknya buruk, bisa menjadi sarana perlindungan, penguatan, dan pemulihan. Dalam kehidupan keluarga, sering kali ada "kutu-kutu" yang menguji kesabaran kita—masalah finansial, konflik antaranggota keluarga, perbedaan pendapat, atau bahkan kesalahpahaman yang menyakitkan. Namun, jika kita memilih untuk melihat tangan Tuhan di balik setiap peristiwa dan mengucap syukur, kita akan menemukan bahwa sering kali hal-hal yang tampaknya negatif justru mengandung maksud ilahi. Syukur mengubah perspektif kita, meruntuhkan tembok kepahitan, dan membuka jalan bagi pemulihan hubungan. Healing home—rumah yang membawa pemulihan—bukanlah rumah tanpa masalah, tetapi rumah yang dipenuhi dengan kasih, pengampunan, dan hati yang senantiasa bersyukur. Keluarga yang tetap memilih untuk bersyukur di tengah badai kehidupan sering kali mengalami mukjizat: hubungan yang dipulihkan, pintu berkat yang terbuka, dan damai sejahtera yang melampaui segala akal. (BDL) RENUNGAN MENGUCAP SYUKUR atas apapun yang terjadi akan MEMBUKA pintu BERKAT dalam keluarga. APLIKASI 1.Dalam kehidupan sehari-hari, apakah ada masalah atau tantangan dalam keluarga Anda yang sulit untuk disyukuri? 2.Bagaimana Anda bisa mulai melihatnya dari perspektif yang berbeda dan menemukan alasan untuk bersyukur? 3.Bagaimana sikap bersyukur memengaruhi cara Anda merespons konflik atau kesalahpahaman? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, terima kasih untuk setiap berkat, bahkan dalam hal-hal yang sulit kami pahami. Ajari kami untuk selalu bersyukur dalam segala keadaan, karena kami percaya Engkau bekerja di balik setiap peristiwa. Jadikan rumah kami tempat yang penuh kasih dan pengampunan. Penuhi hati kami dengan ucapan syukur, sehingga rumah kami menjadi tempat pemulihan dan damai sejahtera-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 143-145; 1 Korintus 14:21-40

Baca Artikel  

PUJIAN MENDATANGKAN SUKACITA

03 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Amsal 16:24 Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. Mike Tyson pernah tampil di acara talkshow Oprah Winfrey dengan sikap berbeda dari masa lalunya. Ia menyesali kehidupannya yang penuh kekerasan dan pelecehan. Dalam acara itu, ia menerima banyak pujian, simpati dan respek, sesuatu yang asing baginya sejak kecil. Saat Oprah bertanya, “Banyak yang simpati padamu, bagaimana perasaanmu?” Tyson hanya menggeleng dan berkata, “I don’t know...” Ia terdiam, menunduk, karena benar-benar tak mengerti cara merespon pujian. Lalu ia berkata, “Aku tak tahu.. Bukan begitu caraku dibesarkan, semua serba keras, berkelahi, bekerja keras…” Ia begitu kebingungan hingga Oprah menenangkan dengan menggenggam tangannya. Ya, kehidupan tanpa pujian, perhatian, dan simpati hanya akan membentuk pribadi yang keras dan kasar. Salah satu ciri sorga adalah dipenuhi oleh puji-pujian, begitu pula seharusnya rumah kita. Rumah bukan tempat untuk menuntut dan mengkritik, tetapi untuk membangun dengan kata-kata positif. Pujilah istri Anda atas masakannya, suami Anda atas kerja kerasnya, dan anak-anak Anda atas perjuangan mereka dalam belajar. Banyak pasangan suami istri tidak merasa perlu untuk memberikan pujian kepada pasangannya dengan berbagai macam alasan. Padahal dampak dari pujian adalah menumbuhkan kepercayaan diri dan rasa dihargai. Sudah semestinya suami istri saling memberi pujian, demikian juga untuk anak-anak mereka. Bila kepada orang lain saja mudah memberikan pujian, maka seharusnya akan semakin mudah mengungkapkan pujian kepada keluarga yang kita kasihi dan mengasihi kita. Mulailah hari ini—pujilah pasangan dan anak-anak kita. Awalnya mungkin canggung, tetapi semakin sering dilakukan, semakin alami rasanya. Rumah pun berubah dari tempat yang melelahkan menjadi rumah penuh pujian dan sukacita. (CG) RENUNGAN: Penuhi rumah kita dengan PUJIAN yang mendatangkan SUKACITA. APLIKASI 1.Bagaimana cara Anda bisa lebih sering memberikan pujian yang tulus kepada anggota keluarga atau orang di sekitar Anda? 2.Apa kebiasaan yang bisa Anda mulai hari ini untuk menjadikan pujian sebagai bagian dari budaya di rumah Anda? 3.Bagaimana kebiasaan memuji Tuhan dalam keluarga dapat membawa sukacita di tengah tantangan sehari-hari? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, penuhi rumah kami dengan pujian yang membawa sukacita. Ajarkan kami bersyukur dalam segala hal dan menggantikan keluhan dengan pujian. Biarlah damai dan kasih-Mu selalu ada di tengah keluarga kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 140-142; 1 Korintus 14:1-20

Baca Artikel  

RUMAH YANG PENUH DAMAI

02 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yesaya 32:18 Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang aman. Ada sebuah keluarga yang selalu diliputi kekacauan. Pertengkaran antara suami dan istri sering terjadi, membuat anak-anak merasa tidak nyaman. Suasana rumah penuh ketegangan dan jauh dari ketenteraman. Namun, suatu hari, mereka mendengar sebuah khotbah di gereja yang mengingatkan bahwa Tuhan adalah Raja dalam kehidupan keluarga. Firman itu menyentuh hati mereka. Mereka mulai berdoa bersama, membaca firman Tuhan, dan belajar saling mengampuni. Perlahan, keadaan berubah. Rumah yang sebelumnya penuh kegaduhan kini dipenuhi kehangatan dan kedamaian. Kisah ini mengingatkan kita pada janji Tuhan dalam Yesaya 32:18. Ketika Tuhan menjadi Raja dalam rumah kita, Dia membawa damai sejahtera yang melampaui akal manusia. Damai ini bukan sekadar ketenangan lahiriah, tetapi kehadiran Tuhan yang nyata, yang mengubah hati setiap anggota keluarga. Seperti keluarga dalam kisah tadi, ketika kita menyerahkan kepemimpinan rumah kita kepada Tuhan, Dia akan mengisinya dengan kasih, pengertian, dan ketenteraman sejati. Oleh karena itu, marilah kita mengundang Tuhan untuk bertahta di dalam rumah kita. Jadikan firman-Nya sebagai fondasi dan Roh Kudus sebagai pemimpin dalam setiap keputusan serta hubungan kita. Ketika Tuhan memimpin, rumah kita bukan sekadar tempat tinggal, tetapi menjadi sumber kasih dan berkat yang melimpah. Bukalah hati dan rumah kita bagi Tuhan, dan alami damai sejahtera yang hanya Dia yang dapat berikan. (AO) RENUNGAN: Ketika Tuhan menjadi RAJA di rumah kita, DAMAI-NYA akan memenuhi setiap sudutnya. APLIKASI 1.Bagaimana suasana di rumah Anda saat ini? Apakah sudah mencerminkan damai sejahtera dari Tuhan? 2.Apa yang akan Anda lakukan untuk menjadikan Tuhan sebagai Raja dalam keluarga Anda? 3.Bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih dan pengampunan dalam keluarga, agar rumah menjadi tempat yang penuh kehangatan dan ketenteraman? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, kami rindu menjadikan Engkau Raja dalam rumah kami. Pimpin setiap langkah dan keputusan kami, agar damai sejahtera-Mu memenuhi hati dan keluarga kami. Ajari kami untuk saling mengasihi, mengampuni, dan membangun rumah yang menjadi tempat di mana kasih dan berkat-Mu mengalir. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 137-139; 1 Korintus 13

Baca Artikel  

REKONSILIASI ADALAH TINDAKAN NYATA

01 April 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Maleakhi 4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah. Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan antara orang tua dan anak, saudara, atau sahabat tidak selalu berjalan mulus. Perbedaan cara pandang, kesalahpahaman, atau luka masa lalu sering kali menyebabkan jarak dan ketegangan dalam hubungan kita dengan orang lain. Kisah antara Paulus dan Markus menjadi contoh sebuah rekonsiliasi. Markus, yang awalnya turut serta dalam pelayanan Paulus, pernah meninggalkan perjalanan misi dan kembali ke Yerusalem tanpa persetujuan Paulus. Keputusan Markus ini membuat Paulus kehilangan kepercayaan kepadanya, sehingga ketika Barnabas ingin membawa Markus dalam perjalanan berikutnya, Paulus menolaknya. Ketegangan ini bahkan menyebabkan Paulus dan Barnabas berpisah, dengan Barnabas tetap membawa Markus, sementara Paulus memilih rekan lain dalam pelayanannya. Namun, di kemudian hari, hubungan Paulus dan Markus mengalami pemulihan. Dalam suratnya kepada jemaat Kolose, Paulus menyebut Markus sebagai pribadi yang berguna bagi pelayanannya (Kolose 4:10). Demikian pula dalam kehidupan kita, mungkin ada anggota keluarga yang hubungan kita dengannya sudah lama renggang. Mungkin ada teman yang dulu dekat, tetapi kini terasa jauh karena kesalahpahaman. Atau mungkin ada seseorang yang pernah menyakiti kita, dan kita masih menyimpan kepahitan. Luka yang tersimpan terlalu lama bisa menghambat pertumbuhan rohani dan bahkan menghalangi kita untuk mengalami damai sejahtera Tuhan. Oleh karena itu, Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengambil inisiatif dalam rekonsiliasi. Mintalah Roh Kudus memberi kekuatan untuk mengambil langkah pertama dalam rekonsiliasi. Mungkin itu berupa kata maaf, sikap yang lebih terbuka, atau doa bagi orang yang pernah melukai kita. Percayalah, ketika kita bersedia melangkah, Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya dan membawa pemulihan dalam hubungan keluarga, pertemanan, dan komunitas kita. (NFS) RENUNGAN: REKONSILIASI bukan hanya kata-kata, tetapi TINDAKAN NYATA untuk MEMULIHKAN hubungan. APLIKASI 1.Mengapa rekonsiliasi penting untuk dilakukan? 2.Menurut Anda, apa manfaat terjadinya rekonsiliasi? 3.Langkah nyata apa yang akan Anda ambil untuk rekonsiliasi? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, berikan kami hati yang lembut untuk mengampuni dan keberanian untuk mengambil langkah pemulihan. Pimpin kami agar tidak dikuasai oleh ego atau kepahitan, tetapi mau merendahkan diri dan mengulurkan tangan perdamaian. Kami percaya, saat kami melangkah, Engkau yang akan mengerjakan bagian-Mu dan memulihkan setiap hubungan yang terluka. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 135-136; 1 Korintus 12

Baca Artikel  

KESEMBUHAN HATI MEMBAWA DAMAI

31 March 2025 Tim Penulis Renungan
RHEMA HARI INI Yehezkiel 36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Setiap orang pasti pernah mengalami luka hati, baik karena perlakuan orang lain maupun situasi hidup yang menyakitkan. Luka-luka ini, jika tidak disembuhkan, bisa menjadi akar kepahitan yang merusak hubungan dan menciptakan atmosfer yang penuh ketegangan, bahkan di dalam rumah sendiri. Namun, Tuhan tidak menghendaki kita hidup dalam beban masa lalu. Dia menjanjikan hati yang baru—hati yang tidak lagi terikat oleh kebencian atau kepedihan, tetapi yang dipenuhi oleh kasih dan damai sejahtera-Nya. Yusuf, dalam kisah Alkitab, adalah contoh nyata bagaimana hati yang telah disembuhkan oleh kasih Tuhan dapat mengubah hidup seseorang secara radikal. Ia dijual oleh saudara-saudaranya sendiri dan mengalami penderitaan bertahun-tahun sebagai budak serta tahanan di Mesir. Namun, ketika akhirnya ia berkuasa sebagai tangan kanan Firaun, ia tidak membiarkan kepahitan menguasai hatinya. Sebaliknya, ia memilih mengampuni dan memulihkan hubungan dengan saudara-saudaranya. Dengan hati yang telah dipulihkan, ia tidak hanya mengalami damai sejahtera pribadi, tetapi juga menjadi alat Tuhan untuk menyelamatkan banyak orang. Demikian juga dalam kehidupan kita, luka hati yang belum dipulihkan sering kali memengaruhi hubungan kita dengan orang-orang terdekat, bahkan dalam keluarga sendiri. Kadang kita tanpa sadar menularkan kepahitan kepada pasangan, anak-anak, atau orang-orang di sekitar kita. Namun, saat kita datang kepada Tuhan dan membiarkan Dia menyembuhkan hati kita, sesuatu yang luar biasa terjadi. Hati yang baru tidak hanya memberi kita kelegaan, tetapi juga mengubah atmosfer rumah kita menjadi tempat yang penuh damai dan kasih. Karena itu, jangan terus menyimpan luka. Datanglah kepada Tuhan, serahkan semua beban dan kepahitan, lalu lepaskan pengampunan. Percayalah, saat hati kita sembuh, rumah kita pun akan dipenuhi dengan damai sejahtera. (AM). RENUNGAN: Hati yang SEMBUH melahirkan rumah yang penuh DAMAI. APLIKASI 1.Apakah ada luka hati atau kepahitan yang masih Anda simpan hingga saat ini? Bagaimana hal itu memengaruhi hubungan Anda dengan orang-orang di sekitar, terutama di dalam keluarga? 2.Langkah apa yang akan Anda ambil hari ini untuk menyerahkan luka hati kepada Tuhan dan mulai melepaskan pengampunan? 3.Bagaimana Anda dapat menjadi pembawa damai di rumah dan lingkungan Anda setelah mengalami pemulihan hati dari Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan, kami tidak ingin terus hidup dalam kepahitan. Berikan kami hati yang baru, ajarku untuk mengampuni dan merasakan damai-Mu yang sejati. Biarlah kasih-Mu mengalir dalam hidup kami, sehingga rumah kami dipenuhi damai sejahtera. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 132-134; 1 Korintus 11:17-34

Baca Artikel