DALAM KETERBATASAN ADA PENYERTAAN TUHAN
RHEMA HARI INI
Keluaran 4:12Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."
Kisah hidup William Carey, seorang tukang sepatu sederhana dari Inggris, menunjukkan bahwa Tuhan dapat memakai siapa pun, bahkan mereka yang merasa tidak memiliki kemampuan besar. Carey bukan sarjana atau teolog terkenal. Pendidikan formalnya terbatas, dan ia memulai hidup sebagai pekerja biasa. Namun ia memiliki satu hal yang kuat: kerinduan untuk dipakai Tuhan. Walau tidak menempuh jalur akademik, Carey adalah pribadi yang tekun belajar. Di sela-sela pekerjaannya sebagai tukang sepatu, ia mengajarkan dirinya sendiri berbagai bahasa dengan membaca buku-buku bekas. Ketekunan inilah yang Tuhan pakai ketika ia pergi ke India. Di sana, Carey bukan hanya melayani, tetapi juga menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya ke lebih dari 30 bahasa dan dialek. Bukan karena ia jenius, tetapi karena ia bersandar kepada penyertaan Tuhan dan disiplin yang luar biasa.
Firman Tuhan dalam Keluaran 4:12 mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak mencari kesempurnaan, tetapi ketaatan. Sama seperti Musa yang merasa gagap dan tidak layak, Carey pun bukan orang kuat atau terkenal. Namun Tuhan menyertai lidah Musa, dan Tuhan juga menyertai Carey sehingga ketidakmampuannya berubah menjadi kesaksian yang berdampak bagi banyak bangsa.
Tuhan ingin memakai hidup kita dengan cara yang sama. Kita mungkin merasa tidak cukup pintar, tidak cukup kuat, atau tidak cukup layak. Tetapi rasa “tidak mampu” itu bukan alasan untuk berhenti, karena ketika Tuhan memanggil, Dialah yang memampukan. Tuhan yang menyertai Musa dan Carey adalah Tuhan yang sama yang menyertai kita hari ini. (AO)
RENUNGAN:
Tuhan akan MENYERTAI Anda sekalipun Anda merasa tidak mampu.
APLIKASI
1. Dalam hal apa Anda paling sering merasa tidak mampu atau tidak layak sehingga ragu melangkah?
2. Bagian mana dari hidup Anda yang perlu Anda serahkan kepada Tuhan supaya Ia yang memampukan, bukan kekuatan diri sendiri?
3. Langkah iman apa yang bisa Anda ambil sebagai wujud ketaatan, meskipun Anda merasa belum cukup mampu?
DOA UNTUK HARI INI
Tuhan Yesus, kami datang kepada-Mu dengan segala keterbatasan kami. Ajarilah kami untuk percaya bahwa Engkaulah yang memampukan setiap langkah kami. Sertailah lidah, hati, dan tindakan kami, agar kami berani melangkah dalam panggilan-Mu. Jadikan ketidakmampuan kami sebagai kesempatan untuk menyatakan kuasa-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Raja-raja 19-20; Lukas 23:1-25
DALAM KETERBATASAN ADA PENYERTAAN TUHAN
RHEMA HARI INI
Keluaran 4:12Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."
Kisah hidup William Carey, seorang tukang sepatu sederhana dari Inggris, menunjukkan bahwa Tuhan dapat memakai siapa pun, bahkan mereka yang merasa tidak memiliki kemampuan besar. Carey bukan sarjana atau teolog terkenal. Pendidikan formalnya terbatas, dan ia memulai hidup sebagai pekerja biasa. Namun ia memiliki satu hal yang kuat: kerinduan untuk dipakai Tuhan. Walau tidak menempuh jalur akademik, Carey adalah pribadi yang tekun belajar. Di sela-sela pekerjaannya sebagai tukang sepatu, ia mengajarkan dirinya sendiri berbagai bahasa dengan membaca buku-buku bekas. Ketekunan inilah yang Tuhan pakai ketika ia pergi ke India. Di sana, Carey bukan hanya melayani, tetapi juga menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya ke lebih dari 30 bahasa dan dialek. Bukan karena ia jenius, tetapi karena ia bersandar kepada penyertaan Tuhan dan disiplin yang luar biasa.
Firman Tuhan dalam Keluaran 4:12 mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak mencari kesempurnaan, tetapi ketaatan. Sama seperti Musa yang merasa gagap dan tidak layak, Carey pun bukan orang kuat atau terkenal. Namun Tuhan menyertai lidah Musa, dan Tuhan juga menyertai Carey sehingga ketidakmampuannya berubah menjadi kesaksian yang berdampak bagi banyak bangsa.
Tuhan ingin memakai hidup kita dengan cara yang sama. Kita mungkin merasa tidak cukup pintar, tidak cukup kuat, atau tidak cukup layak. Tetapi rasa “tidak mampu” itu bukan alasan untuk berhenti, karena ketika Tuhan memanggil, Dialah yang memampukan. Tuhan yang menyertai Musa dan Carey adalah Tuhan yang sama yang menyertai kita hari ini. (AO)
RENUNGAN:
Tuhan akan MENYERTAI Anda sekalipun Anda merasa tidak mampu.
APLIKASI
1. Dalam hal apa Anda paling sering merasa tidak mampu atau tidak layak sehingga ragu melangkah?
2. Bagian mana dari hidup Anda yang perlu Anda serahkan kepada Tuhan supaya Ia yang memampukan, bukan kekuatan diri sendiri?
3. Langkah iman apa yang bisa Anda ambil sebagai wujud ketaatan, meskipun Anda merasa belum cukup mampu?
DOA UNTUK HARI INI
Tuhan Yesus, kami datang kepada-Mu dengan segala keterbatasan kami. Ajarilah kami untuk percaya bahwa Engkaulah yang memampukan setiap langkah kami. Sertailah lidah, hati, dan tindakan kami, agar kami berani melangkah dalam panggilan-Mu. Jadikan ketidakmampuan kami sebagai kesempatan untuk menyatakan kuasa-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Raja-raja 19-20; Lukas 23:1-25
BUKAN ALASAN, TAPI TINDAKAN
RHEMA HARI INI
Yakobus 1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Iman sejati tidak berhenti pada pengetahuan atau kata-kata indah. Iman sejati tampak dalam tindakan, dalam keputusan kecil sehari-hari yang menunjukkan bahwa firman benar-benar berakar dalam hidup kita. Tuhan tidak mencari orang yang hanya fasih berbicara tentang firman-Nya, tetapi mereka yang berani melangkah dalam ketaatan, meski kecil, meski belum sempurna.
Yakobus menggambarkan firman Tuhan seperti cermin. Ketika kita bercermin, kita melihat kekurangan kita: noda di wajah, rambut berantakan, hal yang perlu diperbaiki. Tetapi bayangkan seseorang yang melihat wajahnya kotor lalu pergi begitu saja tanpa mencuci muka. Ia tahu kebenaran, tetapi tidak bertindak, itulah gambaran orang yang mendengar firman tetapi tidak melakukannya. Ia menipu dirinya sendiri. Sering kali kita punya alasan yang terdengar rohani: “Saya berdoa dulu,” “Belum waktunya,” “Saya belum cukup kuat.” Namun seringkali, itu adalah cara halus untuk menunda ketaatan.
Tuhan tidak menunggu alasan kita; Tuhan menunggu langkah kita. Ia tidak menuntut kesempurnaan, tetapi ketaatan sederhana. Sebab satu tindakan kecil dalam ketaatan lebih berharga daripada seribu alasan yang tampak rohani. Firman yang tidak dilakukan hanyalah benih yang tidak pernah ditanam. Orang percaya sejati bukan diukur dari seberapa banyak ia tahu firman Tuhan, tetapi seberapa jauh ia hidup di dalam firman. (BS)
RENUNGAN:
Orang yang ENGGAN selalu punya ALASAN, tapi tidak punya perubahan.
APLIKASI
1. Seberapa sering Anda menunda untuk melakukan apa yang sudah Anda tahu benar di hadapan Tuhan?
2. Alasan rohani apa yang paling sering Anda gunakan untuk menunda ketaatan?
3. Langkah nyata apa yang akan Anda ambil mulai hari ini untuk menjadi pelaku firman, bukan hanya pendengar?
DOA UNTUK HARI INI
Bapa kami berterima kasih untuk firman-Mu hari ini, kami sadar seringkali kami menunda dan mencari alasan. Ampunilah kami. Tolong kami untuk melangkah dengan iman, menjadi pelaku firman-Mu, bukan hanya pendengar. Jadikan hidup kami bukti nyata kuasa firman-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Raja-raja 16-18; Lukas 22:47-71
PENCURI MASA DEPAN
RHEMA HARI INI
Amsal 13:4 Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.
Ada satu musuh halus yang sering kita abaikan dalam perjalanan hidup dan iman: keengganan. Ia tidak datang dengan ancaman yang keras, tetapi dengan bisikan lembut yang meninabobokan hati, “nanti saja,” “tidak usah terlalu serius,” “istirahat sebentar, masih ada waktu.” Tanpa disadari, keengganan yang menyamar dalam kenyamanan, perlahan mencuri masa depan yang seharusnya bisa kita raih.
Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa keinginan saja tidak cukup. Banyak orang ingin berubah, ingin dipakai Tuhan, ingin mengalami terobosan, tetapi semua itu tidak berarti jika hati kita dikuasai keengganan. Keinginan tanpa tindakan hanya menghasilkan kekecewaan, tetapi kerajinan membuka pintu menuju kelimpahan.
Tuhan tidak menuntut langkah kita harus besar; Dia melihat kesediaan hati untuk taat dan bergerak. Setiap kali kita memilih untuk bangkit melawan rasa malas, Tuhan sedang membentuk karakter kita dan menuntun kita pada masa depan yang Ia rencanakan. Kadang langkah itu sederhana, berdoa saat tidak semangat, membuka Alkitab meski lelah, menyelesaikan tugas ketika ingin menunda, namun semuanya adalah bagian dari proses ilahi yang menumbuhkan disiplin dan kesetiaan. Tuhan mengundang kita untuk melangkah dan bekerja dengan hati yang rajin, sebab kelimpahan sudah disediakan bagi orang yang setia. (AM).
RENUNGAN:
KEENGGANAN adalah PENCURI MASA DEPAN yang menyamar dalam kenyamanan.
APLIKASI
1. Area mana dalam hidup Anda yang paling mudah dikuasai keengganan?
2. Apa satu langkah kecil yang bisa Anda mulai hari ini untuk melawan rasa malas?
3. Bagaimana kerajinan Anda dapat menjadi respon iman terhadap janji Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
Tuhan, terima kasih untuk firman-Mu yang mengingatkan kami bahwa keengganan sering kali mencuri masa depan yang sudah Engkau sediakan. Tolong kami untuk tidak dikuasai rasa malas atau kenyamanan yang menipu. Bentuklah karakter kami agar memiliki hati yang rajin, tekun, dan taat dalam menjalani setiap panggilan-Mu. Dan biarlah kelimpahan-Mu nyata atas setiap langkah yang kami ambil. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Raja-raja 14-15; Lukas 22:31-46
WARISAN DNA ILAHI DAN BERKAT
RHEMA HARI INI
Mazmur 112:2 Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.
Susanna Wesley dikenal sebagai “ibu dari Methodisme.” Ia bukan ratu, bukan pengkhotbah terkenal, tapi seorang ibu rumah tangga yang hidupnya penuh tantangan. Dari 19 anak yang dilahirkannya, hanya 10 yang bertahan hidup hingga dewasa. Suaminya sering meninggalkannya untuk waktu lama, bahkan keluarganya pernah bangkrut dan rumahnya terbakar dua kali. Namun di tengah semua kesulitan itu, Susanna tetap menanamkan nilai-nilai rohani kepada anak-anaknya. Ia menetapkan waktu khusus untuk berdoa dan membaca Alkitab setiap hari bersama mereka. Dari tangan dan doanya lahirlah dua tokoh besar kebangunan rohani dunia: John Wesley dan Charles Wesley. Susanna mungkin tidak pernah berkhotbah di hadapan ribuan orang, tapi ia telah menanam DNA Ilahi dalam keluarganya, dan benih itu berbuah lintas generasi.
Setelah kutuk dan pola negatif dipatahkan oleh darah Kristus, tugas kita belum selesai. Tuhan memanggil kita untuk mewariskan DNA Ilahi dan berkat rohani kepada generasi berikutnya. Anak-anak kita, baik secara jasmani maupun rohani, perlu melihat teladan iman, integritas, dan kasih yang nyata dalam hidup kita. Sebab berkat sejati bukan sekadar harta atau keberhasilan duniawi, tetapi nilai-nilai ilahi yang kita tanamkan dan terus hidup setelah kita tiada.
Ketika kita hidup benar di hadapan Tuhan, berkat-Nya tidak berhenti pada kita, tapi mengalir sebagai warisan rohani yang memperkasa generasi selanjutnya. Seperti Susanna Wesley, mungkin kita tidak terkenal di dunia, tapi kita bisa jadi fondasi bagi generasi yang akan mengguncang dunia bagi Kristus. (OSA)
RENUNGAN:
Setelah KUTUK DIPATAHKAN, wariskanlah DNA Ilahi dan BERKAT bagi generasi berikutnya.
APLIKASI
1. Mengapa kutuk perlu dipatahkan?
2. Apa langkah Anda untuk hidup bebas dari kutuk?
3. Nilai atau kebiasaan rohani apa yang Anda ingin wariskan kepada anak atau generasi setelah Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, terima kasih untuk firman-Mu pada hari ini. Kami percaya, setiap kutuk yang mengikat kami sudah dipatahkan di atas kayu salib. Ajar kami untuk hidup benar seturut kehendak-Mu, sehingga kami dapat mewariskan berkat bagi generasi berikutnya. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Raja-raja 12-13; Lukas 22:1-30
MENGHANCURKAN BELENGGU DAN KUTUK
RHEMA HARI INI
Wahyu 12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Di era modern yang serba maju ini, masih banyak orang hidup dalam ketakutan terhadap ramalan, kutuk keturunan, atau pengaruh zodiak. Mereka percaya masa depan mereka sudah ditentukan oleh garis tangan atau nasib dari leluhur. Akibatnya, mereka menjalani hidup dengan cemas, penuh kekhawatiran, dan tanpa harapan. Padahal, ketika seseorang mempercayai ramalan dan kutuk, sesungguhnya ia sedang memberi ruang bagi kebohongan untuk mengikat hidupnya. Iblis justru senang melihat manusia lupa satu kebenaran penting: hanya Tuhan yang berdaulat atas masa depan kita.
Firman Tuhan dalam Wahyu 12:11 menegaskan bahwa kemenangan orang percaya bukan berasal dari kekuatan diri atau nasib baik, melainkan dari kuasa darah Yesus Kristus. Darah Anak Domba Allah memiliki kuasa untuk menghancurkan setiap ikatan dosa, kutuk, dan kebohongan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tidak ada kuasa lain yang bisa menandingi kuasa darah Yesus! Ketika kita berani bersaksi tentang karya Kristus dalam hidup kita, kita sedang menegakkan kemenangan rohani dan mematahkan setiap siklus jahat yang berusaha menghancurkan hidup kita.
Hari ini, mari berdiri di atas kebenaran, darah Yesus cukup untuk memerdekakan kita! Jangan biarkan kutuk kegagalan, kemiskinan, atau trauma masa lalu mengintimidasi kita. Kutuk tidak berkuasa atas hidup orang yang ditebus Kristus. Hanya darah Yesus yang mampu mematahkan rantai ketakutan dan membuka jalan bagi siklus berkat yang baru dalam hidup kita. (LEW)
RENUNGAN:
HANCURKAN setiap belenggu kutuk dengan KUASA DARAH Yesus!
APLIKASI
1.Apakah Anda masih menyimpan ketakutan terhadap kutuk keturunan, nasib buruk, atau ramalan tertentu? Mengapa Anda merasa hal itu bisa memengaruhi hidup Anda?
2.Bagaimana Anda dapat menggantikan rasa takut itu dengan iman kepada kuasa darah Yesus?
3.Kesaksian apa yang bisa Anda bagikan minggu ini tentang kemenangan yang Tuhan sudah kerjakan dalam hidup Anda?
DOA UNTUK HARI INI
Tuhan Yesus, kami mau sepenuhnya percaya hanya kepada-Mu. Tidak ada kuasa dari kutuk ataupun belenggu masa lalu yang mengikat hidup kami. Kami percaya darah Yesus melepaskan kami dari semua ikatan-ikatan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
BACAAN ALKITAB SETAHUN
1 Raja-raja 10-11; Lukas 21:20-38
Categories
Latest Posts