RENUNGAN MALAM KELUARGA ALLAH
HATI PENUH FIRMAN DAN SYUKUR
ISI hatimu dengan FIRMAN dan SYUKUR
Kolose 3:16
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Dalam hidup sebagai manusia baru, Rasul Paulus menekankan hal penting: perkataan Kristus harus berlimpah dalam hati orang percaya, yaitu firman Tuhan.
Firman Tuhan tidak boleh berhenti sebagai pengetahuan semata, tetapi harus hidup di hati dan tampak dalam perilaku. Firman itu harus menetap dan berakar kuat dalam diri kita. Kata “diam” (Yunani: enoikeo) bukan sekadar hafal atau tahu, melainkan tinggal, hidup bersama kita, memengaruhi keputusan, sikap, bahkan membawa dampak bagi orang di sekitar. Salah satu ciri hidup yang dipenuhi firman adalah hati yang selalu bersyukur, bukan hanya saat keadaan baik, melainkan sebagai gaya hidup karena kasih dan anugerah Allah menyertai.
Mari kita mempraktikkan firman ini, menjadikannya pusat hidup, diwujudkan dalam komunitas yang membangun, penyembahan yang tulus, serta hati penuh syukur. (BS)
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church |www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000
RENUNGAN MALAM KELUARGA ALLAH
FIRMAN ADALAH PELITA
FIRMAN adalah PELITA di kegelapan.
Mazmur 119:105 “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”
Seorang berjalan di jalan setapak pada malam yang gelap tanpa cahaya. Setiap langkah terasa ragu, takut tersandung atau jatuh. Namun, ketika sebuah pelita dinyalakan, jalan yang tadinya samar menjadi jelas. Begitu pula hidup manusia. Ada masa ketika jalan terasa gelap: masalah datang, hati bingung, atau arah hidup tidak pasti.
Firman Tuhan ibarat pelita yang menuntun melewati kegelapan itu. Ia memberi terang saat bimbang, menghibur ketika hati lelah, dan menguatkan saat hampir menyerah. Sama seperti pelita sederhana namun mampu menyingkirkan gelap, Firman bekerja memberi terang bagi jiwa.
Karena itu, jangan jauh dari Firman. Bacalah, renungkan, dan hidupi setiap hari. Biarkan terang Firman menuntun langkah, agar hidup berjalan dalam kepastian dan sukacita. (SZ)
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church |www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000
RENUNGAN MALAM KELUARGA ALLAH
LAWAN KEPAHITAN
Kasih-Nya MEMPERKUAT jiwamu untuk melawan KEPAHITAN.
Mazmur 34:18 “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwa.”
Hidup ini kadang seperti kopi pahit. Ada pengalaman yang membuat hati terasa getir, disakiti teman, dikhianati, atau gagal dalam sesuatu yang kita perjuangkan. Jika kita terus menyesap pahitnya, lama-lama jiwa kita jadi lelah dan kehilangan rasa. Kepahitan membuat kita sulit tersenyum, sulit percaya, bahkan sulit berharap.
Namun, kasih Tuhan bagaikan gula yang mengubah rasa pahit itu. Kasih-Nya tidak menghapus peristiwa yang terjadi, tapi Ia memberi kekuatan untuk melihat dengan cara berbeda. Sama seperti kopi yang tetap kopi, tetapi saat ditambahkan gula, rasanya berubah jadi nikmat. Kasih Tuhan menolong kita mengampuni, melepaskan, dan menemukan ketenangan baru.
Karena itu, jangan biarkan kepahitan menguasai hatimu. Bukalah dirimu untuk kasih Tuhan. Biarkan Dia menambahkan “manis-Nya” dalam hidupmu, agar jiwamu kuat, damai, dan kembali bersemangat melangkah. (SZ)
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church |www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000
RENUNGAN MALAM KELUARGA ALLAH
YESUS KUAT MENANGGUNG SALIB
Yesus KUAT, menanggung salib sampai SELESAI.
Lukas 22:42
"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
Pernahkah Anda melihat seorang atlet yang tetap berlari meski kakinya kram? Rasa sakit jelas ada, tapi ia memilih untuk terus maju sampai garis akhir. Itu mengingatkan kita pada Yesus yang memikul salib. Ia merasakan penderitaan yang berat, tapi tidak berhenti di tengah jalan. Ia menyelesaikannya sampai akhir, karena ada tujuan besar: menyelamatkan kita.
Yesus tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga kuat dalam kasih. Meski dilukai, dihina, dan ditinggalkan, Ia tetap setia berjalan ke Golgota. Kekuatan-Nya bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk kita semua agar memperoleh hidup yang baru.
Karena itu, jangan menyerah ketika hidup terasa berat. Ingatlah Yesus yang setia sampai selesai. Mari kita belajar menanggung tantangan dengan iman, melangkah maju, dan tetap setia sampai akhir. (SZ)
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church |www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000
RENUNGAN MALAM KELUARGA ALLAH
JIWA YANG KUAT
JIWA yang KUAT akan cepat PULIH dari luka.
1 Korintus 16:13 “Berjaga-jagalah! Berdirilah teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!"
Pernahkah Anda melihat seorang atlet yang jatuh saat bertanding? Meski sakit, ia bangkit lagi karena tahu pertandingan belum selesai. Sama seperti tubuh, jiwa kita juga bisa terluka oleh kekecewaan, kehilangan, atau kata-kata yang menyakitkan. Namun, jiwa yang kuat tidak membiarkan luka itu membuatnya berhenti.
Jiwa yang kuat bukan berarti tidak pernah menangis, tetapi mampu memilih untuk bangkit. Ia belajar memaafkan, melepaskan, dan percaya bahwa setiap luka bisa menjadi pelajaran. Seperti kaca yang retak bisa diperbaiki, begitu juga hati kita bisa dipulihkan jika tidak menyerah pada kepahitan.
Karena itu, jangan biarkan luka menahan langkahmu. Bangkitlah, kuatkan hatimu, dan pulihkan hidupmu. Ingat, semakin cepat Anda berdiri, semakin cepat pula Anda melangkah menuju kemenangan baru. (SZ)
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church |www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000
RENUNGAN MALAM KELUARGAA ALLAH
JANGAN TERJEBAK DI MASA LALU
Jangan PARKIR di MASA LALU.
Filipi 3:13b "…aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku."
Seorang pelari maraton yang terus menoleh ke belakang akan kehilangan kecepatan dan fokus. Alih-alih melihat garis finish, ia hanya terpaku pada siapa yang ada di belakangnya. Peluang untuk menang pun hilang bukan karena kelemahan, tetapi karena pandangannya terbelenggu masa lalu.
Demikian pula, Rasul Paulus menasihati dalam Filipi 3:13b untuk “melupakan apa yang di belakang” dan “mengarahkan diri kepada apa yang di hadapan.” Masa lalu, baik dosa, kegagalan, maupun kesuksesan, dapat membuat kita terjebak. Kita tidak dapat berlari maksimal dalam panggilan Kristus jika terus memandang ke belakang.
Mari lepaskan beban kenangan yang membelenggu. Serahkan masa lalu pada Tuhan dan fokuslah pada tujuan rohani di depan. Ambil langkah iman baru: maafkan, berdamai, dan majulah dalam kasih-Nya. Jangan berhenti di masa lalu, karena masa depan bersama Kristus jauh lebih mulia.(FG)
Selamat beristirahat malam dalam kasih setia Tuhan
Keluarga Allah Global Cell Church |www.gbika.org
Callcenter Keluarga Allah | 0899-7895-000
Categories
Latest Posts